Divia tidak pernah bertanya kemana Raka akan membawa nya.Namun,hari ini Divia terlihat sedikit murung,selama ini Raka tidak pernah melupakan hari ultah nya.Bahkan,Raka selalu menunggu tepat di jam 00:00 untuk mengucapkan hal-hal baik kepada Divia,dan itu membuat Divia lebih baik.
Namun,kali ini Raka terlihat santai dan biasa-biasa saja,padahal Divia sudah memberi kode kepada Raka kalau diri nya hari ini berulang tahun.
Ada banyak momen indah yang telah mereka lewati bersama dan itu telah di lupakan oleh Raka,sehingga membuat Divia sedikit sedih akan sikap Raka yang berubah terhadap dirinya.Divia bukan lagi prioritas utama yang selalu di utama 'kan oleh Raka,Divia merasa telah tersisih oleh perkejaan yang membuat Raka sibuk.
"Kemana kita akan pergi mas?"akhirnya Divia bertanya setelah menunggu begitu lama,Raka tidak juga memberitahu dirinya.
"Kita akan pergi makan malam bersama,kamu senang bukan?"Raka tersenyum,Divia menaikan alis nya.
"Kenapa tiba-tiba mengajak ku makan malam? mas kamu sedang tidak menebus dosa mu bukan?"mendengar pertanyaan Divia,Raka membulatkan mata nya,lalu melirik Divia dengan raut wajah sendu nya membuat Divia terkejut akan ekspresi itu.
"Aku hanya bercanda,kita akan makan malam dimana?"tanya Divia yang kini memeluk lengan Raka saat menyetir.
"Div,aku sedang menyetir!"
"Iya mas iya!"Divia langsung membenarkan posisi duduk nya.
Raka langsung menghentikan mobil mereka di sebuah restoran yang terlihat begitu sepi,restoran mewah dan megah itu,namun malam ini terlihat tidak ada satu pun pengunjung yang datang.
"Mas,ini sepi apa mungkin tutup?"
"Tidak aku sudah memesan nya jauh-jauh hari,ayo masuk!"
Raka membuka pintu,lalu mengulurkan tangan nya ke arah Divia,dengan senang Divia menyambut nya.
Raka mengecup punggung tangan Divia sekilas,tentu saja perlakuan itu membuat Divia merona,pasal nya Raka sudah lama tidak bersikap romantis kepada dirinya.
Raka dan Divia melangkah masuk ke dalam restoran dan di sambut ramah oleh pelayan.
"Selamat datang Tuan,dan Nyonya"
Raka mengangguk dan langsung berjalan dengan menggandeng tangan Divia bersama dengan nya.
"Ini ruangan VIP yang anda pesan!"
Ceklek !
"Surprise ! ! !"
Teriak beberapa orang di dalam ruangan VIP yang membuat Divia terkejut bukan main,bahkan ia menggenggam kuat lengan Raka,yang sejak tadi di peluk oleh dirinya.
Ada Lois dan juga Anita yang berada di dalam sana,dan beberapa pelayan yang ikut membantu merayakan hari ultah Divia.
"Selamat ulang tahun istri ku!"ucap Raka,Lois memberikan kue yang ada di tangan nya kepada Raka,lalu Raka mengarahkan kue itu kepada Divia.
Divia terharu,bagaimana pun ia tidak menyangka kalau Raka akan memberi kejutan besar untuk nya,yang ia pikir Raka melupakan hari ultah nya tapi ternyata,Raka malah menyiapkan kejutan begitu besar.
Raka meminta Divia untuk meniup lilin dan berdoa.
'Aku berharap kebahagiaan ini tidak cepat berlalu,siapapun itu,aku hanya mencintai dia yang menjadi suami ku'
Setelah berdoa dalam hati nya,Divia lalu meniup lilin,dan ia tersenyum dan mencium pipi Raka sekilas,membuat Raka terkejut lalu menatap Divia yang tersenyum ke arah nya.
"Terimakasih mas!"ucap Divia
"Sama-sama sayang!"
"Eheem.Selamat ya!"Lois pun memberikan selamat kepada Divia,mereka berempat terlihat sedang menikmati makan malam yang romantis itu.
Dua jam telah berlalu acara ultah Divia,kini Raka dan Divia kembali pulang ke rumah.
Raka membawa semua hadiah yang di berikan oleh Lois dan Anita,serta ia juga membawa hadiah nya untuk Divia.
"Mas,boleh mampir di tempat mama?"
"Boleh!"
Sebelum tiba di kediaman purna,Raka dan Divia lebih dulu singgah di tempat Miranti.Saat ini sekitar jam 22:00 mereka singgah di rumah Miranti.Kebetulan Miranti belum tidur,mendengar ada mobil yang berhenti di depan rumah nya,ia pun mengintip dari jendela.
Miranti melihat Divia dan Raka yang turun dari mobil,Miranti bergegas pergi untuk membuka pintu rumah untuk Menantu dan Anak nya.
Ceklek!
"Kenapa malam-malam sekali datang nya?"tanya Miranti,saat pintu telah di buka.
"Loh mama belum tidur? Kami hanya mampir sebentar,Mama enggak lupa 'kan hari ini hari apa?"
Miranti tersenyum mendengar pertanyaan anaknya.
"Kamu sudah menikah,tapi kelakuan kamu sama seperti dulu,masih berharap hadiah dari malam?"
"He He He,Divia menyukai semua hadiah.Ma,apakah ada kiriman hadiah kesini satu box perlengkapan melukis?"tanya Divia,saat mereka telah masuk ke dalam rumah.
"Tidak ada,biasanya 'kan satu hari sebelum ultah kamu pasti akan tiba,namun kemarin dan hari ini Mama tidak melihat ada kurir yang mengantar hadiah untuk mu!"Pungkas Sang ibu,lalu berjalan ke arah dapur.
"Ma,enggak perlu di buatkan minum,kami akan segera pergi,kami cuma mampir sebentar,Divia takut mama kesepian disini,berkunjung lah ke tempat Divia ma!"
"Mama tidak bisa setiap hari berkunjung,cepat berikan cucu untuk mama biar mama enggak kesepian!"
Mendengar kata Miranti,Raka merasa getir di hati nya,bagaimana pun Raka belum memberikan hak istri untuk Divia selama ini,dan itu membuat Raka tertampar dengan ucapan Miranti.
"Mama,soal cucu itu bukan soal yang gampang,harus ada persetujuan antar aku dan Mas Raka,kami juga sedang berencana,dan mama tunggu saja kabar baik dari kami"Divia menggenggam 'kan tangan Raka,pria itu melirik ke arah Divia yang kini sedang tersenyum kepada nya.
Raka tersentuh dengan ucapan Divia,bagaimana pun Divia tidak pernah bertanya dan memaksa Raka untuk memberikan hak nya kepada dirinya.
"Maaf!"bisik Raka,Divia menggelengkan kepala nya,
"Tidak apa-apa!"
Miranti kembali lagi,dari dapur dan membawa hadiah untuk Raka dan Divia.
"Mama tahu,kamu dan Raka akan kemari,dulu kalian sering merayakan ultah Divia disini,jadi Mama sudah memasak untuk kalian berdua.Barusan Mama panaskan ada sup Ayam,tumis kangkung,ikan lele dan juga ada sayur bayam bening tapi sudah Mama buang,karena tidak dapat di makan lagi kalau sudah telat kamu datang.Ini ada brokoli goreng crispy,Raka 'kan dulu suka banget sama Divia makanan ini sampai rebutan"Miranti tertawa mengingat masa SMA Raka dan Divia saat merayakan ultah Divia.
"Mama itu 'kan sudah berlalu!"cetus Divia,
"Iya ma,sampai saat ini Aku masih suka kok!"timpal Raka,yang tersenyum kecut ke arah Miranti.
"Ma,makasih banyak sudah mau memasak untuk kami berdua,kami bawa pulang dan akan memakan nya sampai di rumah nanti!"ujar Divia,yang mengambil rantang di tangan Miranti.
"Iya bawa pulang saja,kalau ada waktu Mama akan datang ke tempat kalian!
"Kalau begitu kami pulang dulu ma"
"Hati - hati"
Raka dan Divia berpamitan dengan Miranti,dan mereka membawa rantang makanan yang di berikan oleh Miranti tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Maharani Rania
nah kan itu Pati Arkana yg tukar peran,jelas makanan nya berbeda
2023-02-09
0
nuraeinieni
masih mengikuti alur ceritax.
lanjut thor.
2023-02-08
0