Kerjasama kembali

Setelah mendapat berkas kerjasama dari Purna,Wiguna Grup mengadakan meeting yang akan turut mengundang Lois sebagai perwakilan Andara,dan juga Raka perwakilan Purna.

Raka di temani oleh Anita pergi ke perusahaan Wiguna,sementara Lois pergi dengan Aldo,karena awal tanda tangan kontrak Andara dan Wiguna grup adalah tanggung jawab Aldo,jadi dia akan datang ke rapat kali ini,sekalian mengesahkan tanggung nya kepada Lois.

Sejak tiba di depan kantor Wiguna,Raka terus saja menatap jam nya,membuat Anita bertanya-tanya.Raka tidak seperti biasa nya,sibuk memperhatikan jam di tangan nya.

"Ada apa Pak?"tanya Anita dengan sopan.

"Besok adalah ultah Divia,jadi saya harus membelikan kado spesial untuk nya!"

"Wah,selamat atas bertambah nya umur istri Bapak.Apa yang di sukai Nyonya muda Purna,mungkin saya bisa menyarankan sesuatu!"

"Dia suka melukis,aku akan membelikan dia alat lukis seperti biasanya!"

"Pak,anda sangat pengertian,anda juga termasuk suami yang peduli akan istri,Anda sangat mirip seperti almarhum Pak Satria.Awal nya saya melihat anda yang jarang senyum bahkan bersikap dingin.Namun,lama kelamaan ternyata anda tidak seburuk itu.Maaf!"

Raka tersenyum tipis,saat kaki nya berhenti di depan sebuah ruangan yang di antar oleh resepsionis Wiguna grup.Raka pun mengambil file yang ada di tangan Anita.

Ceklek !

"Pak,perwakilan Purna disini!"

"Suruh mereka masuk!"Wanita itu mengangguk,lalu mempersilahkan Raka dan Anita untuk masuk.Ternyata di dalam sudah ada Lois dan Aldo yang lebih dulu tiba.

Melihat semua orang telah tiba,Rangga pun memulai rapat nya,dan ia mulai membahas perencanaan proyek baru mereka.

* * *

Divia sedang menyiapkan makan malam untuk Raka,karena mengingat Raka sangat menyukai salad buah,ia pun sudah menyiapkan itu juga untuk makanan penutup nanti nya.

"Nyonya anda memasak sayur sup ini untuk Tuan?"

"Benar bi,Raka suka sup ayam bukan?"

"Iya benar,kalau Tuan Arkana suka sup Salmon.Jadi,kangen sama Tuan Arkana,sudah lama tidak melihat nya!"tukas Rani,yang kemudian merasakan kalau ia sedang rindu dengan anak majikan nya itu.Bagaimana pun Rani sudah merawat mereka begitu lama.

Bahkan,Rani yang merawat Raka dan Arkana saat bayi.

"Coba kalau ada Tuan Arkana ya Bi,pasti rumah ini semakin ramai!"timpal Divia,yang menuangkan sup tersebut ke dalam mangkuk,lalu menyuruh Rani untuk membawa nya ke ruang makan.

Setelah selesai masak,Divia membantu Rani membersihkan kebun milik Nyonya Besar, yang sempat di rawat oleh Azizah.

"Dulu,Nyonya Azizah sangat senang membersihkan kebun milik Nyonya Astuti!"

"Mama Azizah adalah orang yang baik!"

"Benar,padahal dulu Nyonya besar,tidak merestui hubungan Tuan Satria dan Nyonya Azizah!"

"Loh,kenapa bi?"Divia pun penasaran,akan cerita masa lalu.Dan Rani mulai menceritakan itu semua kepada Divia,untuk mengisi kejenuhan mereka saat sedang membersihkan kebun.

"Begitu lah Nyonya,sempat di malam ke dua,Nyonya Azizah di suruh tidur di kamar kami,dan Nyonya Astuti menyuruh Non Bella untuk tinggal di kamar Tuan Satria.Miris 'kan Nyonya"

"Heeemmm.Loh kok kita jadi gosip.Astaqfirullah!"

"Bukan gosip Nyonya,hanya mengingat saja,sekarang mereka semua sudah tenang di alam sana,bibi selalu berdoa yan terbaik untuk mereka semua"

"Amiin"

Rani dan Divia kembali melanjutkan pekerjaan nya hingga tuntas.Sampai hari pun mulai sore.

Dari arah kebun,Divia mendengar suara mobil Raka yang baru saja pulang,karena hanya pergi ke kantor,Raka jarang menggunakan jasa sopir.

"Bi,saya tinggalkan dulu,Tuan sudah pulang"

"Baik"

Divia pun melenggang pergi meninggalkan kebun belakang rumah Purna,dan Rani menatap kepergian Divia dengan senyuman.

Setelah membersihkan tangan nya,Divia baru pergi menemui Raka di depan.

"Assalamualaikum"ucap Raka,sembari membuat pintu,Divia mempercepat langkah kaki nya.

"Waalaikumsalam.Mas!"Divia mengulurkan tangan nya meraih tas di tangan Raka.Lali,mencium punggung tangan sang suami.

Raka melepaskan jas nya,lalu Divia membantu menyimpan nya.

"Bi Rani mana?"tanya Raka,saat melihat rumah yang sepi.

"Ada di kebun,sedang menyiram!"

"Oh,aku ingin mandi,siapkan air hangat ya!"

"Baik Mas!"

Raka langsung ke kamar,sementara Divia berjalan ke arah laundry.

Menyiapkan air hangat untuk Raka mandi,dan membantu menyiapkan baju ganti untuk Raka.Lalu ia pun bergegas untuk membersihkan diri.Disaat Divia baru saja keluar dari kamar mandi,suara azan pun berkumandang,mereka langsung mempersilahkan diri untuk menjalankan kewajiban nya.

Sekitar jam 19:40 malam.Divia dan Raka keluar dari kamar,masing-masing mengenakan piyama.Rani dengan menata piring di atas meja,melihat Mereka telah keluar ia pun melenggang pergi.

"Hari ini masak banyk?"tanya Raka,

"Heeem"Divia tersenyum,lalu membantu mengambil nasi untuk Raka,

"Ini?"Raka memegang sup yang di masak oleh Divia tadi.

"Itu sup kesukaan mas,sup ayam,sini aku bantu tuangkan ke nasi!"Raka hanya menurut saja,dan duduk di kursi nya,sembari melihat Divia yang sibuk melayani dirinya.

"Terimakasih"ucap Raka,setelah Divia selesai,dan ke dua nya langsung makan malam bersama.

Satu jam kemudian,ke dua nya telah selesai dengan aktivitas makan malam,dan terlihat mangkuk sup buatan Divia habis ludes di makan Raka,dan itu membuat Divia terkejut.Namun,ia juga senang,masakan nya disukai oleh Raka.

"Aku membawa file penting dari kantor,aku akan bekerja sebentar,kamu boleh tidur duluan kalau mengantuk!"

"Mau aku temani mas?"

"Enggak usah,kamu sudah capek seharian masak,istirahat saja,kesehatan mu lebih penting!"Raka mengusap lembut kepala Divia,dan membelai rambut sang istri.

"Kalau gitu aku di kamar aja,nunggu mas sambil main ponsel"

"Iya boleh"

Divia pun kembali ke kamar,sementara Raka berjalan ke arah ruangan kerja nya.

Ceklek !

Raka langsung membuka laptop,dan melihat ada email masuk dari Lois.

[Surat undangan malam Minggu acara ulang tahun Tuan Bram Wiguna di kediaman Wiguna]

"Kalau enggak datang bisa?"

[Harus datang untuk menghargai beliau]

"Akan ku usahakan!"

[Oke]

Raka langsung mengklik tanda panah untuk keluar dari obrolan tersebut,ia mulai bekerja membuka file dan memeriksa berkas yang ia bawa pulang.

Raka mulai menyentuh leher dan lengan nya,ia merasa gatal di bagian leher dan ke dua lengan nya.

"Apa yang terjadi ?"gumam Raka saat melihat lengan nya memerah dan itu sangat gatal,Raka tidak tahan lagi,seingat dia hari ini dia tidak memakan apapun yang aneh.

"Uhuuk!"Raka mulai batuk,dan merasakan sakit di bagian tenggorokan nya.

Raka mencoba bangkit dari duduk nya,lalu meraih gelas yang berisi air putih.

"Uhuuk...Uhuukk!"Raka semakin merasa sakit di bagian leher dan tenggorokan.

Dalam kamar,Divia sedang bersandar sembari menekan layar ponsel.Divia melirik jam di dinding sudah pukul 23:12 malam.

"Kenapa Mas Raka belum kembali,aku akan memeriksa nya,biar malam ini menjadi malam pengantin kami berdua!"dengan hati yang berbunga-bunga,Divia turun dari ranjang,dan keluar dari kamar nya.

Sepanjang langkah kaki nya,Divia tersenyum dan tangan menyentuh handle pintu ia masih tersenyum.

Ceklek !

"Mas,belum selesai?"tanya Divia begitu pintu terbuka,namun ia kaget tidak melihat ada nya Raka di meja kerja nya,lalu Divia melangkah masuk dan ia terkejut saat mendapati Raka yang tergeletak di lantai ruangan kerja.

"M-Mas!"teriak Divia menghampiri Raka yang tak sadarkan diri,dengan kondisi hampir seluruh tubuh nya di penuh luka lembab dan memerah.

#Maaf,belum bisa crazy up🙏

Terpopuler

Comments

adning iza

adning iza

fiks ini mah klo mreka bertukar peran

2023-09-06

0

Ocha Amelia Putri

Ocha Amelia Putri

klo arkana knpa gk fasih bahasa asing, bukanya arkana paling pinter bahasa lain ny...

2023-02-10

0

Rosita Sari

Rosita Sari

next next💪😊

2023-02-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!