Dilema

Arkana masih bersikap begitu dingin kepada Divia.Bahkan,kali ini diam nya Arkana membuat Divia jenuh,dan ia tidak menyukai itu.Selama lima tahun,berpacaran dengan Raka,tidak pernah sekalipun Raka mendiamkan diri nya seperti sekarang.

"Mas!"panggil Divia,yang berjalan mendekati Arkana yang ia pikir adalah Raka,suaminya.

"Kamu masih menganggap aku ini istri mu bukan sih? setiap hari pergi pagi lebih awal dan pulang larut malam.Terus sering tidur di ruang kerja? katakan pada ku apa salah ku kepada mu,apakah ada orang lain yang membuat mu berubah?"

Lagi-lagi pertanyaan itu yang di tanyakan Divia kepada Arkana(Raka).

"Divia,apa yang kamu katakan,jangan mengacau,tidak ada perempuan lain di luaran sana,dan satu lagi Kamu masih istri ku,aku belum menceraikan mu,jadi berhenti mempertanyakan itu!"tegas Arkana yang kini keluar dari kamar,membawa tas kerja bersama dengan nya.

"Mas!"Divia mengejar Arkana,namun terlihat Arkana melewati meja makan,ia tidak akan sarapan seperti sebelum nya.

Tiba Divia di depan pintu utama,Arkana sudah pergi dengan membawa mobil.Divia sekali lagi di buat kesal oleh sikap Arkana,yang setiap hari menghindari nya.

"Nyonya,Tuan tidak sarapan?"

"Tidak akan,Tuan akan sarapan di kantor"Divia pun berlalu ke kamar,apa yang Divia bisa lakukan,selain menangis dan menyalakan diri nya yang tidak bisa membuat suaminya bahagia.

Rani tahu apa yang telah terjadi,hanya saja ia memilih untuk diam,karena Rani tidak akan berani ikut campur.

Blam!

Divia mengunci pintu kamar nya,lalu ia berpamitan sama Rani,dan pergi dari rumah Purna tidak tahu kemana tujuan Divia.

Di kantor Purna. . .

Arkana mendapat panggilan dari Mentari,

"Iya!"

[Ayo makan siang bersama,aku rindu saat kita dulu makan siang di warung dekat sekolah dasar,aku yakin kamu belum lupa]

"Tentu aku belum lupa,aku pikir lama tinggal di Inggris kamu tidak akan mau makan disana lagi!"

[Jangan remehkan aku Arkana,aku ini perempuan yang tidak gengsian,aku bisa memakan apapun,kecuali obeng sama tang]tegas Mentari,yang tertawa di seberang sana,namun tawa Mentari terdengar seperti sedang di buat-buat oleh nya.

"Baiklah,bertemu di warung lama,sekitar jam dua siang,hari ini aku sedikit terlambat!"

[Baiklah,Pak Arkana]

Arkana memutuskan panggilan nya dengan Mentari,lalu kembali melanjutkan memeriksa berkas yang di berikan oleh Anita.

Tepat jam dua siang,Arkana telah menyelesaikan pekerjaan nya.Anita tahu,Arkana belum istirahat makan siang,lalu ia datang untuk memeriksa ruangan nya.

Tok ! Tok!

"Masuk!"

Anita langsung masuk,dan melihat Arkana yang membereskan meja kerja nya.

"Bapak tidak istirahat!"

"Ini baru mau pergi makan,Tante aku akan pergi makan siang bersama dengan teman ku,jadi kalau ada pertemuan dengan klien,tolong Tante handle untuk ku!"

"Baik Pak!"

Arkana pun bergegas meninggalkan kantor Purna,karena jarak tempuh ke warung yang mereka janji 'kan lumayan jauh.

Mobil Arkana,baru saja keluar dari purna.Namun,mobil lain terlihat milik keluarga Purna,baru saja masuk ke tempat parkiran.

"Pak,tunggu sebentar disini ya!"

"baik nya!"

Divia segera turun dari mobil,dan berjalan ke arah lobi.Dari jauh Anita Melihat Divia,ia segera menghampiri istri dari bos nya.

"Bu,apa Anda datang untuk bertemu dengan Pak Raka?"tanya Anita,

"Benar,pak Raka ada?"tanya Divia dengan ramah,

"Pak Raka baru saja pergi,katanya makan siang bersama dengan teman lama!"

"Oh,baik lah terimakasih!"

Divia langsung berbalik dan pergi, padahal Anita sudah berniat untuk memanggil nya lagi.

'Teman lama? siapa itu? bukan kah teman mereka Lois atau Mentari?'Divia berjalan ke tempat parkiran,dan kembali masuk ke dalam mobil.

Awal nya Divia ingin pulang,hanya saja dia melihat notice Instagram milik Mentari.Divia sangat jarang membuka sosmed,ia hanya membuka nya waktu sepi bosan di rumah saja.Karena penasaran sama notice Mentari Divia pun mulai membuka dan melihat nya.

Mentari membagi 'kan sebuah gambar,makan siang bersama sahabat lama,begitu lah kira-kira caption yang tertulis di foto yang ia unggah.Divia mengerutkan dahi nya,melihat tempat yang di bagikan Mentari.

Divia tahu tempat itu,bagaimana pun Divia juga alumni di tempat yang sama dengan mereka.

Di warung yang di janjikan Mentari dan Arkana.Tempat parkir sudah penuh,terpaksa ia memarkir 'kan mobil nya di luar,dan berjalan sedikit jauh dari warung ke tempat parkiran mobil.

"Kenapa datang terlambat!"gerutu Mentari.

"Aku baru menyelesaikan pekerjaan ku!"

Arkana langsung duduk di depan kursi Mentari,Mereka juga mengundang Lois,hanya saja ia belum tiba.Sama hal nya dengan Arkana,Lois juga sangat sibuk.

"Bagaimana keadaan Raka?"

Mentari mengerutkan dahi nya,kenapa Arkana menanyakan itu kepada nya.Harus nya dia akan lebih tahu tentang kondisi Raka,karena dia sudah adik nya.

"Kenapa kamu bertanya kepada ku? harusnya kamu sudah tahu bagaimana keadaan nya,karena kamu saudara nya!"pungkas Mentari,yang sedang menikmati cappucino blend milik nya.

"Heeh!"Arkana menyungging senyuman kepada Mentari,membuat Wanita itu menyempitkan matanya.

"Apa yang membuat mu tertawa?"

"Tidak,aku tahu kau merawat nya dengan baik dalam beberapa hari ini,apa aku salah menanyakan kabar nya kepada mu?"

"Salah!"jawab Mentari,langsung membuat Arkana terkejut. Pria ini mengerutkan dahi nya.

"Kau saudara nya,harusnya kau lebih tau kabar nya!"

"Aku belum datang menjenguk,Pekerjaan di kantor sungguh banyak,bahkan aku jarang tidur dengan nyenyak di rumah!"ungkap Arkana,Mentari menggelengkan kepalanya.

"Kau bercanda,ada wanita di sisi mu,tentu saja membuat mu tidur nyenyak setiap malam!"

"Gila,dia bukan istri ku.Dia istri Raka,kami pisah ranjang!"

"Uhuk...Uhuk!"

"Pelan-pelan!"Arkana memberikan sebotol air mineral untuk Mentari.

"Pisah ranjang? apa itu tidak membuat Divia curiga? Arkana jangan terlalu keras kepada Divia,kasian dia saat ini Kau dan Raka lah yang patut di salahkan,karena kalian berdua telah membohongi nya,bahkan menipu nya!"

"Aku tahu,aku salah.Tapi,mau gimana lagi,ini sudah terlanjur.Aku menunggu Raka sembuh,dan akan menceritakan semua nya kepada Divia,aku tidak ingin membohongi nya,namun keadaan memaksa ku"

"Cepat lah membongkar semua ini,jangan biarkan masalah ini berlarut-larut!"

"Eeemmm.Kenapa Lois belum tiba?"

"Masih di jalan,macet!"

Mentari dan Arkana menikmati semangkuk mie sup jaman dulu,dimana dia dan Arkana sering datang ke tempat ini,sebelum Mentari pindah ke Inggris.

"Mas!"panggil Divia,Arkana dan Mentari menoleh bersama.Arkana dan Mentari terkejut melihat Divia yan berdiri tidak jauh dari meja nya.

Terpopuler

Comments

adning iza

adning iza

berhrap divia dger

2023-09-08

0

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

Saat mrk sedang makan nanti Divia melihatnya..salah paham dehh..
Harusnya Arkana terus terang sama Divia siapa dirinya dan kejadian yg sebenarnya biar Divia merawat Raka yg sedang masa penyembuhan..

2023-02-19

0

🍾⃝ᴘᴀͩᴛᷞɴͧᴏᷠᴢͣ Aja

🍾⃝ᴘᴀͩᴛᷞɴͧᴏᷠᴢͣ Aja

waduh kira2 divia dengar gak ya? n ataukah apabila dia dengar dia akan pura2 atau benar dia gak denger yaa...
n kira2 jawaban apa yg akan diberikan arka ke divia?

2023-02-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!