Sudah dua bulan Raka dan Divia menikah.Namun,tidak sekalipun Arkana menyentuh Divia,karena saat ini posisi nya hanya lah peran pengganti dalam pernikahan itu.
Setelah operasi Raka berjalan dengan lancar.Arkana ikut senang,ia bisa bersabar selama satu Minggu lagi untuk menunggu Raka sembuh,dan bisa kembali ke rumah secepat nya.
Tepat jam 00:00,tengah malam.Arkana baru saja tiba di rumah Purna,melihat seluruh rumah nampak gelap,tak satu pun lampu yang menyala.
Dengan langkah pelan,Arkana membuka pintu utama,dan ia mulai masuk dengan langkah pelan,agar tidak membangunkan yang lain,terlebih Divia istri Raka.
"Mas,baru pulang?"suara itu mengejutkan Arkana,lalu Arkana menoleh,melihat Divia yang berdiri di dekat tangga.
"Kamu belum tidur Divia?"kebiasaan Arkana pertanyaan pasti di jawab dengan pertanyaan lain.
"Belum mas"jawab Divia yang menghampiri Arkana,terlihat pria itu sedikit gugup.
Klek!
Divia menyalakan lampu ruangan tengah,sehingga terlihat jelas raut wajah Arkana yang tengah gugup.
"Ada apa dengan mu mas? kamu terlihat gugup,kamu enggak lagi menyembunyikan sesuatu dari aku 'kan? Akhir-akhir ini aku melihat mas yang selalu pulang larut malam,padahal aku tahu mas enggak lembur"
"Apa sih maksud mu Divia,aku mau ke kamar mau membersihkan diri, aku capek!"Arkana pun melangkah pergi meninggalkan Divia,
"Mas,kamu enggak lagi bohongin aku 'kan? aku takut kamu memiliki orang lain di belakang ku!"
Mendengar perkataan Divia,Arkana langsung menoleh dan menatap tajam ke arah Divia.
"Kamu terlalu banyak berpikir,aku tidak memiliki orang lain di belakang mu,dari pada ribut mending kamu tidur,aku juga mau mandi!"
Arkana pun bergegas pergi,Divia melihat Arkana yang berjalan masuk ke dalam kamar.
Setelah dua puluh menit lebih berada di dalam kamar mandi,akhirnya Arkana keluar dengan handuk yang melilit di pinggang nya.Arkana terkejut melihat Divia yang duduk di tepi ranjang,sembari menatap diri nya.
Bahkan Divia menyilang 'kan kaki nya sehingga memperlihatkan paha mulus nya karena belahan baju tidur yang ia pakai.
Niat nya Divia ingin menggoda Arkana,karena bagaimana pun pikir Divia Arkana adalah Raka suami nya.Namun,Arkana tidak memperdulikan Divia yang terus menatap nya.Arkana langsung ke arah lemari dan membuka nya serta mencari piyama milik nya di dalam sana.
"Mas!"lirih Divia yang kini memeluk Arkana dari belakang,sontak saja itu membuat Arkana terkejut,dan berusaha melepaskan tangan Divia.
"Divia apa yang kamu lakukan,aku sedang ingin berpakaian,kenapa kamu belum tidur?"Arkana terus saja memarahi Divia,sehingga membuat Divia semakin kesal,dan ingin segera tahu apa alasan Arkana terus-terusan menghindari nya,bahkan menolak untuk di dekati Divia.
"Apa alasan mu terus - terusan menolak ku mas,Aku ini istri mu,apa salah jika aku ingin memeluk suami ku sendiri,aku ingin menyentuh suami ku sendiri"tangan Divia bergerak ingin menyentuh dada bidang milik Arkana,langsung saja membuat Arkana mundur seketika.
Divia menarik kembali tangan nya,lalu ia tersenyum kecut kepada Arkana yang ia pikir adalah Raka suami nya.
"Selama beberapa hari ini kamu menghindari ku mas,kamu sering tidur di sofa,dan juga jarang aku melihat mu mau sarapan di rumah,ada apa dengan mu? siapa wanita yang telah mengubah sikap mu sedingin air es itu mas!"tanya Divia dengan suara yang serak karena menahan isak tangis nya.
Arkana terkejut,Divia telah salah paham akan diri nya.Divia menyangka jika Arkana telah bermain dengan wanita lain,sehingga ia menghindari Divia.
"Mas Raka!"panggil Divia mendekat ke arah Arkana yang terlihat bingung dan terkejut dengan perkataan Divia sebelumya.
"Jangan berubah,katakan apa salah ku mas,aku akan memperbaiki nya selama kamu baik-baik saja dan tetap seperti dulu,aku merindukan kamu yang dulu mas!"
"Divia,aku sedang capek aku tidak ingin berdebat,pergilah tidur,aku masih ada pekerjaan yang belum selesai!"
Arkana membawa piyama bersama nya dan pergi meninggalkan Divia di dalam kamar.
Blam!
Dugh!
Pintu kamar tertutup,tubuh Divia ambruk ke lantai.Lalu air mata mengalir begitu deras,Divia tidak menyangka kalau Arkana bisa sekejam itu kepada nya.
Di dalam ruangan kerja,Arkana merebahkan tubuh nya di atas sofa,bayangan Divia yang baru saja mendesak untuk menyentuh nya terus di bayangi oleh Arkana dan itu membuat ia susah tidur.
Ke dua nya tidur di ruangan yang berbeda,malam ini Arkana tidur si ruangan kerja,sementara Divia tidur di lantai dengan isak tangis nya yang begitu pilu.
Di Rumah Sakit Purna. . .
Kesehatan Raka telah membaik,dan Mentari merawat nya dengan baik.
"Kamu masih disini?"tanya Raka,saat melihat Mentari yang duduk di samping ranjang nya,
"Eeemmm.Aku melihat mu sendiri,kamu enggak keberatan 'kan aku temani?"
"Heeh!"Raka tersenyum,mendengar pertanyaan Mentari.
"Kamu dokter,aku pasien.Bukan kah,aku tidak boleh keberatan ya?"
Mentari malah tertawa kecil,mendengar ucapan Raka yang ngelantur sudah jam setengah satu malam.
"Ini sudah jam setengah satu,pasien sudah di wajib 'kan untuk tidur,nah kenapa kamu masih bergadang ?"tanya Mentari sembari melipatkan ke dua tangan nya di dada.
"Aku terbangun dari mimpi buruk ku"ujar Raka,Mentari menyempitkan mata nya,
"Mimpi buruk apa? masa depan mu sangat cerah!"canda Mentari,langsung membuat Raka tersenyum,karena merasa di ejek oleh Mentari.
"Mentari,bisa enggak seandainya satu orang tapi mencintai dua orang,dalam waktu yang bersamaan!"Raka melirik ke arah Mentari,wanita ini malah terkesiap mendengar pertanyaan itu.
"Tergantung siapa yang mereka cintai,bisa jadi mungkin bisa juga enggak.Apa yang kamu maksud Divia atau Arkana? atau kamu sendiri?"
Raka terdiam,dan jujur saja selama ia terbaring di rumah sakit,Raka sangat merindukan Divia satu bulan yang lalu,saat pertama kali ia harus tinggal dan di rawat di rumah sakit.Namun,bulan ke dua ini Raka merasa jika diri nya semakin jauh dari Divia.Dulu,jangan 'kan satu hari bahkan satu menit tanpa kabar Divia itu membuat Raka gelisah dan khawatir akan wanita itu.
Selama di rumah sakit,Arkana sering memberitahu kabar dan kondisi Divia di rumah Purna,namun itu membuat Raka senang.Hanya saja,cinta Raka kepada Divia yang begitu besar,seakan -akan sekarang mulai hilang di terpa oleh ke kosongan yang mengisi hari - hari Raka di rumah sakit.Seakan-akan Raka merasa jika selama ini yang di cintai Divia Arkana bukan dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
adning iza
ya itu slahmu sndri raka
2023-09-08
0
Bariahasnawisahari
prcuma pacaran 5/10 thn pn kl ngk bsa membedakan mana yg asli dn bkn walaupun kembar setidakny ad perbedaan walaupun wajah sama, nth bnran cinta/tdk tu divia sma raka, masa iya ngk bsa membedakan
2023-05-14
0
Alexandra Juliana
Divia buka matamu lebar² dan lihat dgn benar yg ada di depanmu itu Raka atau Arkana, apalagi kamu sdh tau ada kejanggalan dgn makanan yg tdk disukai Arkana pdhl disukai oleh Raka, dan lihat juga bagian tubuhnya, Raka pernah operasi jantung pasti ada bekas operasi di dadanya..
2023-02-19
0