Arkana segera pergi ke restoran yang ia janjikan dengan Mentari.Restoran yang tidak jauh dari kantor nya pergi sekalian untuk makan siang.
Tiba di restoran Arkana tidak melihat adanya Mentari di sana.Arkana segera duduk,dan seorang pelayan datang sembari memberi buku menu kepada Arkana.
"Saya akan pesan nanti!"
"Baik Tuan"pelayan pun berbalik dan ingin pergi.Mentari tiba,dan melihat perlahan akan pergi.
"pesan coklat hangat dua ya,satu manis yang satu lagi tidak perlu manis,untuk makanan nya kami akan memesan nanti disaat makan,ini masih belum ada keinginan untuk memesan makanan apapun!"
"Baik"
Pelayan pun pergi,Mentari langsung duduk di meja yang ada Arkana.
Arkana bingung saat melihat Mentari memesan minuman,tapi tidak bertanya kepada dia lebih dulu.
"Kita tidak sedekat itu,kenapa harus memesan minuman untuk ku juga?"
Mendengar ucapan Arkana,Mentari tersenyum,dan tak lama minuman yang mereka pesan tiba.
"Minum,sedikit gula dan tidak manis,ini minuman kesukaan mu bukan?"
Arkana mengerutkan dahi nya,ia terus memperhatikan Mentari yang sedang menyeruput minuman coklat nya.
"Jadi,aku harus memanggil mu Arkana atau Raka?"
"Uhuk! uhuk!"Arkana langsung tersedak,saat minuman baru masuk ke dalam kerongkongan nya.
"Maksud mu?"Arkana menatap tajam ke arah Mentari,wanita itu masih tersenyum.
"Arkana aku tahu ini kamu,aku tidak lupa dengan cara kamu melihat orang lain,dengan sikap kamu yang dingin dan cuek.Aku tahu betul kamu,aku tidak sebodoh itu tidak bisa membedakan mana Raka mana Arkana!"pungkas Mentari,Arkana langsung terdiam mendengar jawaban Mentari.
"Jika kamu tahu aku Arkana,kenapa kamu berpura-pura seolah-olah tidak mengenali ku?"
"Aku hanya ingin tahu,seberapa besar kamu menutupi nya dari ku!"
"Jadi,sekarang kenapa kamu mengajak aku bertemu disini?"
"Kamu menggantikan peran,kamu menggantikan status mu menjadi suami Divia?bahkan kamu membuang Arkana dalam diri mu hanya untuk menyenangkan Raka? jadi Arkana,aku ingin tanya saat ini kamu melakukan ini semua untuk Raka atau untuk Divia,wanita yang pernah kau sukai?"
Arkana terdiam,ia tidak ingin menjawab pertanyaan yang di lontarkan Mentari.
"Kamu tidak perlu menjawab,kalau kamu tidak ingin menjawab nya.Tapi,Arkana kamu tidak bisa begini terus,Divia wajib tahu yang sebenarnya,dia adalah istri dari Raka,dan kamu hanya lah pengganti,sampai kapan pun kamu tidak akan pernah bisa memiliki nya selama kamu menjadi peran pengganti saja!"
"Jadi ini tujuan kamu mengajak aku untuk bertemu di sini?"
"Kamu tahu,dokter yang mengoperasi Raka kemarin? itu adalah Aku,aku sudah bekerjasama dengan Metti selama beberapa bulan di Inggris,begitu dapat undangan dari purna aku awal nya senang,karena itu rumah sakit keluarga mu Arkana.Tapi,saat aku melihat nama pasien aku syok,aku melihat nama mu tertulis di sana,ku pikir memang kamu yang sakit,setelah aku berbicara dengan Raka,dan melihat sikap nya yang berbeda,aku yakin dia bukan Arkana,tapi Raka !"
Arkana hanya diam mendengar semua pernyataan Mentari.
"Boleh aku bertanya? apa kamu masih menyukai Divia seperti dulu?"
Langsung saja sorotan mata Arkana menatap tajam ke arah Mentari,
"Aku tidak akan membicarakan hal pribadi dengan orang lain"
"Aku sahabat mu,sejak kapan aku menjadi orang lain,apa sejak aku tinggal di Inggris,kau melupakan kenangan masa kecil kita Arkana?"
"Mentari,aku sangat berterimakasih pada mu telah melakukan yang terbaik untuk Raka,ku mohon jangan sampai hal ini di ketahui oleh Divia dan Lois!"
"Siapa yang kamu maksud?"
Arkana dan Mentari menoleh melihat ke arah Lois yang berdiri di belakang mereka,ternyata Lois sudah tiba sejak tadi disana bersama dengan Mentari.
"Lois?"Arkana melirik Mentari,wanita ini membuang muka tidak ingin di lihat oleh Arkana.
"Arkana aku sudah curiga saat pertama kali bertemu dengan mu,Raka tidak fasih bahasa Inggris,tapi kamu sangat fasih.Sedangkan Raka suka susu putih dan kamu suka yang coklat.Raka tidak suka minum alkohol karena penyakit jantung,tapi malam dimana kamu pergi ke bar aku semakin yakin kalau kamu Arkana bukan Raka.Sampai saat ini Raka masih tidak di perbolehkan untuk menyetir mobil sendiri.Namun,kamu bisa pergi kemana saja dengan menyetir sendiri,tanpa kendala apapun!"
Arkana semakin tercengang,ternyata penyamaran nya selama ini sia-sia di depan Lois,karena mereka bisa membedakan Arkana dan Raka.
'Apa Divia juga mengetahui itu?'
Arkana langsung membulatkan mata nya,saat mengingat Divia.
"Aku harus pergi!"Arkana bergegas pergi,Lois menahan Mentari untuk mengejar Arkana yang sudah pergi.
"Kamu percuma mengejar nya,dia tidak akan menoleh dan menyambut mu,di hati nya tidak ada kamu!"
Mentari mengangguk,lalu Lois mengajak nya untuk pulang,karena saat ini Mella dan Andara sudah menunggu Mentari di rumah.
Dengan keadaan penuh tanda tanya,Arkana pulang kerumah.Hari ini ia membatalkan tiga meeting dengan klien baru dan dua meeting dengan kolega lama nya.
Ceklek !
Arkana membuka pintu utama dengan begitu kasar,ia melihat Divia yang sedang melihat majalah di ruang tamu.Mengetahui Arkana pulang,Divia langsung bangkit dari duduk nya.
"Mas,sudah pulang?"tanya Divia,
"Heeem"jawab Arkana singkat,Divia langsung mengubah raut wajah nya,dan ia kembali duduk di sofa,mengabaikan Arkana yang melangkah masuk.
'Tidak,ini hanya perasaan ku saja,ku yakin Divia tidak akan tahu!'
Arkana mencuci wajah nya,serta membersihkan seluruh tubuh.Setelah selesai mandi,Arkana keluar kamar mandi,ia melihat baju ganti sudah di letakkan oleh Divia di atas ranjang.
Arkana langsung berganti baju,disaat ia keluar kamar,Arkana mendengar suara Miranti yang datang mengunjungi Divia.Arkana tidak menemui Miranti,ia memilih untuk pergi ke ruang kerja nya.
"Bagaimana Divia,apa kalian sudah berhasil,Mama tidak sabaran ingin melihat cucu!"bisik Miranti,Divia terkejut dan langsung melotot.
"Kenapa kamu terkejut!"
"Mama sih,apa -apa bahas nya cucu,yang lain lah ma!"
"Eh,mama enggak mau ya mati duluan sebelum melihat cucu,nyesal entar kamu!"ketus Miranti,Divia pun menghela nafas nya,mendengar omelan Miranti.
"Divia,seperti nya ini sudah mau magrib,mama harus pulang,karena mama tadi ada jemur pakaian di luar takut hujan!"
"Iya,mama hati-hati!"
"Jangan lupa saran mama,Kamu harus segera memberi Cuci untuk mama"
"Iya-ya!"jawab Divia malas,saat mama nya akan keluar,Divia ikut mengantar nya sampai ke mobil Miranti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
adning iza
mentari bner² tulus sma arkana
2023-09-08
0
nuraeinieni
kalau memang arkana sama devia,,,,,biarlah raka sama mentari,,,mentari jg lebih baik dari devia.
2023-02-13
0
🍾⃝ᴘᴀͩᴛᷞɴͧᴏᷠᴢͣ Aja
sampe kapan kamu harus menunggu Divia arkana?
2023-02-13
0