Bel masuk telah kembali terdengar. Para siswa pun kembali masuk ke dalam kelas untuk mengikuti pembelajaran berikutnya.
Terlihat Alice kembali ke dalam kelas bersama Sherly yang dengan posesifnya selalu menggandeng tangan Alice.
Alice yang merasa terganggu pun menghempaskan tangan Sherly cukup keras,
"Bisakah kau tidak menyentuhku?? Kau benar-benar menganggu" kesal Alice.
Sherly pun menatap wajah Alice sambil terkekeh pelan,
"Baiklah, Maaf.." ujarnya pelan.
Setelah itu Alice pun melangkah lebih dulu kearah mejanya. Terlihat dari kursinya, Ashley tengah menatap tajam pada Alice.
Alice tidak memperdulikan tatapan Ashley dan duduk di kursinya.
Seorang guru pun masuk ke dalam kelas untuk memulai pelajaran.
Alice mengeluarkan alat tulisnya dan matanya seketika menatap kearah kursi yang masih kosong di sebelahnya. Sepertinya pria gila itu bolos lagi, pikir Alice acuh.
Alice sedikit merasa bersyukur karena sepertinya tidak akan ada lagi yang mengganggunya belajar sekarang, pikirnya.
Setelah itu pelajaran pun di mulai..
~~
Bel pulang pun berbunyi..
Terlihat para siswa mulai merapihkan alat tulis mereka dan bergegas keluar dari dalam kelas untuk pulang.
Sherly menghampiri meja Alice dengan senyuman di wajahnya,
"Kau sudah selesai?? ayo kita pulang bersama.." ajak Sherly tersenyum senang.
Alice mendelik pada Sherly dan tidak menjawab pertanyaan gadis itu.
Tiba-tiba saja Ashley dan teman-temannya datang menghampiri meja Alice dan menggebraknya cukup keras,
BRAK!!
Ashley mendorong tubuh Sherly dan mendekatkan wajahnya pada wajah Alice dengan tajam,
"Apa hubunganmu dengan Justin??" desis Ashley tajam.
Alice perlahan mengangkat wajahnya dan memandang wajah Ashley dengan datar,
"Apa maksudmu??" tanya Alice acuh.
Ashley pun membuang nafasnya keras dan mencemooh mendengar pertanyaan Alice,
"Berhenti berlagak bodoh!!" ujarnya keras.
"Ku peringatkan kau, jangan coba-coba merayunya!!" lanjutnya tajam.
Setelah itu Ashley dan teman-temannya pun berlalu pergi sambil menabrak tubuh Sherly sampai gadis itu sedikit terhuyung ke belakang.
Alice terlihat acuh mendengar ucapan Ashley dan segera berdiri dari duduknya untuk melangkah pulang.
"Tunggu aku!!" teriak Sherly lalu berlari menghampiri Alice dan berjalan di sampingnya.
Sherly menatap wajah datar Alice lalu berdehem pelan,
"Ekhem.. Ngomong-ngomong, apakah kau benar mempunyai hubungan dengan Justin??" tanya Sherly pelan.
Alice tidak mengidahkan ucapan Sherly dan terus melangkah dengan pandangan yang lurus ke depan.
"Kau tau, Justin adalah pria yang banyak diincar para wanita disini. Selain tampan, Justin juga siswa yang berprestasi, dia juga menjadi kapten dari tim basket sekolah" ujar Sherly antusias.
"Tetapi selama ini aku belum pernah melihat dia memiliki hubungan dengan seorang gadis. Pernah ada gosip yang mengatakan bahwa dia seorang gay. Tapi gosip itu tidak terbukti dan menghilang begitu saja.." lanjutnya.
Sherly kembali terdiam dan tersenyum penuh arti pada Alice,
"Jadi, apakah kau mempunyai hubungan dengannya??" tanyanya antusias.
"Wahh!! Jika benar maka akan menjadi hari patah hati bagi para siswa wanita disini!! Apa kau tidak lihat wajah-wajah cemburu para siswa saat Justin membelamu tadi??" lanjutnya.
Alice yang merasa terganggu dengan ocehan Sherly pun seketika menghentikan langkahnya dan menatap Sherly dengan tajam,
"Apa kau tidak bisa diam??" tanya Alice tajam.
Seketika Sherly pun berhenti sambil menutup mulutnya,
"Kau sangat berisik!!" lanjut Alice.
Gadis itu pun kembali melangkah dan dengan segera Sherly mengikuti langkahnya,
"Iya.. Iya maafkan aku.." ujarnya.
Mereka pun telah sampai di gerbang sekolah. Seorang wanita berambut sebahu tengah berdiri di depan mobilnya lalu melambaikan tangannya pada Sherly.
Sherly seketika menatap wanita itu dan tersenyum senang,
"Kak Jessica!!" teriaknya.
Sherly melambaikan tangannya pada wanita itu dan kembali menatap Alice,
"Itu kakakku, mari aku perkenalkan kau dengan kakakku!!" ujar Sherly semangat sambil menarik tangan Alice untuk mengikutinya.
Alice terlihat mendelik malas dan hanya bisa pasrah saat mereka telah tiba di depan kakak Sherly,
"Halo kak, kenalkan ini teman sekelasku namanya Alice.. Cantikkan??" tanya Sherly semangat.
Jessica tersenyum melihat tingkah adiknya dan menatap Alice dengan kagum,
"Iya benar" ujarnya.
"Hallo, perkenalkan aku Jessica kakak dari gadis cerewet ini" lanjutnya memperkenalkan diri pada Alice sambil mengulurkan tangannya pada gadis itu.
Alice terlihat ragu dan membalas uluran tangan Jessica,
"Alice.." ujar Alice pelan.
Sherly tersenyum senang melihat pemandangan di depannya. Lalu ia pun menatap penampilan kakaknya yang terlihat cukup rapih,
"Apa kakak tidak bekerja hari ini??" tanya Sherly.
Jessica menatap adiknya dan tersenyum tipis,
"Hari ini kakak izin tidak masuk.." jawabnya dengan wajah yang terlihat sedang menyembunyikan sesuatu.
Sherly yang bisa menebak mengapa kakaknya terlihat berpenampilan rapih dan cantik hari ini pun seketika terdiam,
"Apa.. kakak pergi ke rumah sakit lagi??" tanya Sherly pelan.
Seketika Jessica pun menatap Sherly dan mencoba untuk menyembunyikan kesedihannya,
"Ah.. Iya, seperti biasa" jawab Jessica pelan.
Alice yang tidak mengerti, atau lebih tepatnya tidak peduli dengan pembicaraan kedua kakak beradik itu pun memutuskan untuk berpamitan,
"Senang bertemu dengan kakak.. Kalau begitu, aku permisi dulu" pamit Alice dengan wajah datarnya dan membungkuk sedikit pada Jessica.
Namun sebelum Alice pergi dengan cepat Sherly menahan tangannya,
"Tunggu Alice!! Bukankah taximu belum sampai?? Kalau begitu pulanglah bersamaku dan kak Jessica ya??" bujuk Sherly.
Jessica pun menatap pada Alice dan tersenyum padanya,
"Iya, ikutlah dengan kami.." bujuk Jessica lembut.
Alice terlihat berpikir sejenak, sebenarnya dia sangat ingin menolak, tetapi melihat wajah lembut Jessica seketika gadis itu merasa tidak enak untuk menolak,
"Diam berarti iya!! Ayo sekarang kita masuk.." ujat Sherly semangat sambil menarik tangan Alice untuk masuk ke dalam mobil.
Alice pun terlihat pasrah dan mulai masuk ke dalam mobil. Jessica yang melihat tingkah adiknya hanya bisa tersenyum.
Sudah lama sekali dia tidak melihat sifat adiknya yang terlihat ceria seperti sekarang. Biasanya Sherly hanya akan terlihat murung dan menceritakan tentang dirinya yang tidak mempunyai teman di sekolah.
Setelah itu Jessica pun masuk ke dalam mobil dan mulai melajukannya menuju rumah Alice.
Ketika mobil Jessica telah melaju meninggalkan sekolah, tiba-tiba dari balik sebuah pohon terlihat seorang pria yang sejak tadi memperhatikan obrolan 3 wanita itu.
Wajah pria itu terlihat sedang menyembunyikan kesedihannya. Lalu pria itu pun menyandarkan tubuhnya di pohon sambil menyentuh dadanya,
"Maafkan aku...." bisiknya dalam sambil memperhatikan mobil tadi sampai tidak terlihat.
~~
Di dalam mobil Alice terlihat tidak begitu nyaman. Gadis itu hanya memfokuskan pandangannya keluar jendela.
Sejak tadi Sherly terlihat banyak berbicara dan membuat Alice merasa terganggu dengan kecerewetan gadis itu.
Walaupun terlihat seperti kutu buku dan berkacamata tebal tetapi aslinya Sherly adalah gadis yang banyak bicara.
"Kau membuat temanmu merasa terganggu dengan kecerewetanmu Sherly.." ledek Jessica sambil tertawa pelan.
Sherly seketika terdiam sambil sedikit memajukan mulutnya,
"Kakak ini... Aku kan sedang bercerita" ujarnya manja.
Alice masih menatap kearah luar jendela sambil mendengus pelan. Lalu tak lama setelah itu mereka pun tiba di depan rumah nenek Alice.
Alice segera turun dari dalam mobil dan tidak lupa juga mengucapkan terimakasih pada Jessica,
"Terimakasih atas tumpangannya" ujarnya.
Jessica pun tersenyum lembut pada Alice,
"Sama-sama. Sering-seringlah pulang bersama.." ujar Jessica ramah.
Sherly pun dengan semangat melambaikan tangannya pada Alice,
"Sampai jumpa besok!!" ujarnya.
Setelah itu mobil Jessica pun berlalu pergi. Alice terdiam sejenak lalu membalikkan tubuhnya hendak melangkah masuk ke dalam rumah neneknya.
SWISH~~
Seketika Alice merasakan sebuah angin yang berhembus cukup kencang melewati belakang tubuhnya. Alice dengan cepat membalikkan kembali tubuhnya dan tidak melihat ada apapun di belakangnya.
Alice menghela nafasnya dan kembali membalikkan tubuhnya untuk masuk ke dalam rumah.
Namun saat Alice membalikkan tubuhnya, tiba-tiba saja dia menatap seorang pria yang tengah berdiri di depannya dan sedang menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan,
DEG!!
Alice seketika membelalakkan matanya saat melihat pria itu,
"Kau????" ujarnya terkejut.
Bersambung..
Hai, support selalu cerita ini ya,
Jangan lupa kasih like, vote, komen dan hadiahnya ☺️
Oh iya, kalau baca novel jangan sampai lupa waktu ya, apalagi ninggalin sholat 😁👍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 248 Episodes
Comments
Evitha Junaedy
bagus ni serem sedep
2024-03-08
0
Qaisaa Nazarudin
Kenapa Alice gak ngelawan? Cuman bisa bersikap sombong doang, ck menyebalkan peran nya Alice..
2023-10-04
0