Alice berjalan dengan tatapan datarnya menuju kantin sekolah. Sepanjang jalan dirinya melangkah, tatapan para siswa lelaki maupun perempuan langsung mengarah padanya.
Terlihat para siswa lelaki menatapnya dengan kagum dan terpesona. Sedangkan siswa perempuan, sebagian ada yang memuji kecantikannya dan sebagian lagi ada yang mencibirnya.
Alice telah berada di kantin sekolah dan tanpa basa-basi langsung mengantri untuk mengambil makanan.
Setelah selesai, Alice pun melangkah mencari meja yang kosong lalu duduk disana.
Alice mulai memakan makanannya dalam diam. Dia terlihat tidak memandang ke sekitar dan hanya fokus pada makanannya.
Terlihat orang-orang mulai berbisik dan penasaran melihat wajah Alice.
Sejujurnya Alice merasa sangat terganggu, namun dia lebih memilih untuk acuh dan menganggap tidak ada siapapun di sekitarnya kecuali dirinya seorang.
Saat Alice sedang menikmati makanannya, tiba-tiba saja seseorang duduk di depannya.
Alice tidak mengangkat wajahnya untuk melihat siapa orang itu dan memilih tetap melanjutkan makannya,
"Ha... Hai.." ujar seseorang di depannya dengan gugup.
Alice seketika berhenti mengunyah saat mendengar suara seorang perempuan yang menyapanya.
Dengan terpaksa Alice pun mengangkat wajahnya dan melihat seorang siswa perempuan yang memakai kacamata sedang duduk di depannya sambil tersenyum ramah kearahnya.
Alice menatap datar gadis itu lalu kembali menyantap makanannya.
Siswa perempuan itu seketika terdiam dan dengan gugup kembali menatap Alice dengan ragu,
"Namaku.. Namaku Sherly" ujarnya tersenyum ramah.
"Kita teman sekelas... Apa.. kau melihatku di kelas tadi??" lanjutnya ramah.
Alice tidak mengidahkan ucapan siswa perempuan itu dan masih terus lanjut menghabiskan makanannya.
Sherly kembali terdiam dan mulai menundukkan wajahnya. Lalu gadis itu pun mulai memakan makanannya dalam diam.
Alice seketika langsung berdiri dari mejanya dan melangkah pergi setelah makanannya habis. Sherly yang melihat kepergian Alice pun hanya dapat menghela nafasnya,
"Huhh.. Sepertinya sulit sekali untuk berteman dengannya" ujar Sherly pelan.
Disisi lain, Alice terus melangkah menuju ke perpustakaan. Jam istirahat masih cukup panjang, Alice memilih untuk menunggu di perpustakaan sambil membaca sebuah buku.
Saat sudah sampai di perpustakaan, Alice berjalan kearah rak-rak buku untuk mencari buku yang ingin dia baca.
Perpustakaan terlihat cukup ramai, namun suasana disini hening dan membuat Alice betah berada disana.
Alice masih mencari buku yang ingin di bacanya. Lalu pandangannya pun mengarah pada sebuah buku yang berada di rak cukup tinggi.
Alice mencoba menjinjitkan kakinya untuk menggapai buku itu. Namun sayang, tangannya masih belum bisa mencapai buku itu.
Alice pun menghela nafasnya dan mencoba sedikit melompat.
Saat dia melompat, tiba-tiba saja dengan tidak sengaja lutut Alice membentur rak lemari itu dan membuatnya hampir terjatuh.
Seperti adegan sebuah film, tiba-tiba seorang pria datang dan menahan pinggang Alice agar gadis itu tidak terjatuh,
GREP!!!
Alice dengan refleks menarik kerah baju pria itu dan tanpa di sengaja mereka pun saling bertatapan dengan posisi yang cukup dekat.
DEG!!
Tiba-tiba pria yang menahan tubuh Alice merasakan jantungnya berdegup dengan kencang saat melihat wajah cantik Alice.
Mata gadis itu telah menghipnotis pria di depannya, dan membuat pria itu seketika membeku tanpa sedikit pun melepaskan pandangannya dari wajah Alice.
Alice yang sadar pun seketika mengangkat sedikit tubuhnya dan mendorong dada pria itu agar menjauh darinya.
BRUK!!
Pria di depannya itu pun mulai sadar dari lamunannya dan langsung menatap Alice dengan perasaan bersalah,
"Ma.. Maaf... Aku tidak bermaksud..." ujar pria itu terpotong saat dengan cepat Alice memilih untuk pergi dan mengabaikan pria itu.
Namun dengan cepat pria itu menahan tangan Alice dan membuat Alice mau tidak mau kembali membalikkan tubuhnya sambil menatap pria itu dengan tajam,
"Lepaskan!!!" ujar Alice tajam.
Tetapi pria itu masih menahan tangan Alice dan mulai mendekatinya,
"Ini.... Bukankah kau tadi ingin mengambil buku ini???" tanya pria itu lembut.
Alice menatap buku di tangan pria itu lalu mengambilnya dengan kasar. Setelah itu Alice pun menghempaskan tangan pria itu dan berlalu meninggalkannya.
Pria itu pun seketika terdiam dan menatap tangannya yang menyentuh tangan Alice tadi. Lalu sebuah senyuman pun muncul di wajahnya,
"Sama-sama.." ujarnya pelan sambil menatap punggung Alice yang mulai menghilang.
Alice duduk disalah satu meja dan mulai membaca bukunya. Gadis itu tidak mau ambil pusing dengan kejadian yang cukup menyebalkan tadi menurutnya.
Alice pun mengeluarkan handphonenya dan memasang earphone di telinganya. Gadis itu mulai membuka buku di tangannya dan membacanya dengan tenang.
Dari kejauhan pria yang menolong Alice tadi masih menatapnya dengan sebuah senyuman yang masih menghiasi wajahnya.
PUK!!!
Tiba-tiba seseorang menepuk bahu pria itu dan membuat pria itu memalingkan wajahnya dari Alice,
"Hey Justin!!! Disini kau rupanya... Ayo kita ke lapangan, waktu latihan basket akan segera di mulai" ujarnya.
Pria bernama Justin itu pun menatap wajah temannya sambil menghela nafasnya,
"Kau ini mengganggu saja!!!" kesalnya.
Lalu temannya itu menatap kembali ke arah Justin yang kembali mengarahkan pandangannya pada Alice. Seketika temannya itu tersenyum meledek,
"Ohh.. Apa kau juga tertarik dengan murid baru itu??" tanyanya meledek.
Justin pun seketika kembali mengarahkan pandangannya pada temannya itu sambil mengernyitkan keningnya,
"Jadi... dia murid baru??" tanya Justin.
Temannya itu pun mengangguk pelan,
"Iya.. Kalau tidak salah dia murid baru di kelas 12 A. Namanya Alice.." ujarnya tersenyum.
Justin pun menyipitkan matanya dan menatap temannya dengan curiga,
"Darimana kau tau semua itu?? Apa jangan-jangan... Kau juga tertarik padanya???" tanyanya sedikit tidak suka.
Lalu temannya itu pun menatap Justin sambil menahan tawanya,
"Hey, Apa kau cemburu??? Tentu saja aku tau, bahkan satu sekolah pun sudah tau!! Dia seperti magnet yang membuat semua orang menatap kearahnya. Tidak dapat di pungkiri, dia memang sangat cantik" ujarnya menjelaskan.
Justin pun seketika merasa cemburu. Sepertinya akan ada banyak siswa lelaki yang mengejar wanita itu, pikirnya.
Temannya pun kembali menepuk pundak Justin dan menyadarkannya,
"Kenapa??? Apa kau suka padanya??? Ya Tuhan!! Jika benar ini adalah sebuah keajaiban!!!" ujarnya sedikit keras.
Justin pun seketika membekap mulut temannya itu,
"Kau ini berisik sekali!!!!" kesalnya.
Temannya itu pun melepaskan tangan Justin dan terkekeh pelan,
"Hehe.. Maaf... Itu karena aku sangat bahagia. Karena akhirnya Justin Stezher, siswa tampan di sekolah ini, kapten basket sekolah ini yang digandrungi oleh semua siswa wanita akhirnya mulai menyukai seorang wanita!!!" ujarnya sambil menepuk bahu Justin.
Justin yang terlihat sedikit salah tingkah pun seketika memalingkan wajahnya,
"Kau gila!!! Siapa yang suka padanya?? Aku.. hanya penasaran saja" ujarnya pelan.
Temannya pun kembali terkekeh mendengar ucapan Justin,
"Baiklah.. Baiklah... Aku percaya.." ujarnya.
"Kalau begitu ayo kita pergi, jangan pedulikan murid baru itu.." ujarnya pada Justin.
Justin pun terdiam beberapa saat dan mengangguk,
"Baiklah.." ujarnya pelan.
Lalu akhirnya Justin dan temannya itu pun melangkah meninggalkan perpustakaan.
Namun diam-diam Justin sedikit membalikkan wajahnya untuk menatap kearah Alice kembali,
'Kenapa rasanya.. aku tidak ingin jauh dari gadis itu???' pikir Justin.
Justin dengan cepat menggelengkan kepalanya pelan dan mulai pergi meninggalkan perpustakaan.
Sementara itu di balik salah satu rak, seorang pria tengah menatap kepergian Justin dengan mata tajamnya. Pria itu mengepalkan tangannya kuat.
Lalu pandangannya pun beralih kearah Alice yang masih terlihat fokus membaca bukunya.
Tatapan pria itu pun seketika berubah menjadi sendu saat menatap Alice,
"Kumohon... jagalah selalu hatimu.... untukku..." bisiknya dalam.
Bersambung...
Hai, support selalu cerita ini ya,
Jangan lupa kasih like, vote, komen dan hadiahnya ☺️
Oh iya, kalau baca novel jangan sampai lupa waktu ya, apalagi ninggalin sholat 😁👍
Terimakasih ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 248 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Harusnya Alice menerima pertemanan dari sherly, Kan bisa buat nanya2 ttg siswa yg tadi di kelas mereka,,
2023-10-04
0