Disebuah lorong sekolah, terlihat banyak siswa dan siswi yang berlari menghampiri sesuatu dan berkerumun disana.
Di tengah kerumunan, terlihat 2 orang siswa perempuan yang sedang berdiri saling berhadapan dengan tatapan tajam mereka.
Ashley menyeringai pelan sambil menatap Alice dengan tatapan mencemoohnya,
"Apakah kau ingin bertindak seperti seorang pahlawan??" tanyanya tajam.
"Jangan kau pikir semua orang di sekolah ini akan menyukaimu hanya karena melihat wajahmu yang palsu itu!!" lanjutnya sinis sambil menunjuk wajah Alice.
Alice mencoba untuk tenang dan tidak terpancing dengan ucapan Ashley, walaupun sebenarnya dia sangat ingin memukul wajahnya, tetapi Alice mencoba untuk menahannya karena dia tidak ingin membuat masalah di sekolah di hari keduanya.
Diatas lantai terlihat Sherly yang masih terduduk disana sambil mencoba menggapai kacamatanya yang sudah terlihat rusak.
Ashley yang melihat hal itu seketika menendang jauh kacamata Sherly agat tidak tergapai oleh gadis itu. Ashley sengaja melakukan hal itu untuk memancing amarah Alice.
BRUK!!
Kacamata Sherly pun semakin menjauh dan semakin hancur. Teman-teman Ashley yang melihat hal itu seketika tertawa puas melihat Sherly yang tak berdaya.
Alice semakin kuat mengepalkan tangannya dan menatap Ashley dengan tajam dan berani,
"Apakah ada kesenangan di dalam hatimu setelah menyakiti orang lain?? Jika iya, kurasa kau mempunyai masalah kejiwaan!" ujar Alice tajam.
Seketika Ashley pun membelalakkan matanya dan menatap Alice dengan tatapan tak terimanya,
"APA KAU BILANG!!!!!!!!" ujarnya keras.
Alice menyeringai menatap Ashley sambil menatap tubuh gadis itu dari atas hingga bawah,
"Sayang sekali, Padahal kau cukup cantik.. tetapi sayang sifatmu yang jahat itu membuat wajahmu menjadi buruk rupa di mataku!" ujarnya tajam yang sukses membuat amarah Ashley semakin meningkat.
"DASAR LAJANG SIALAN!!!" teriak Ashley sambil mengangkat tangannya hendak menampar wajah Alice.
Namun dengan cepat seorang pria datang dan menahan tangan Ashley dengan kuat,
GREP!!
Ashley yang terkejut seketika menatap tangannya yang di genggam kuat oleh seseorang. Gadis itu pun mengangkat wajahnya dan melihat wajah Justin yang sedang menatap kearahnya dengan tajam,
"Ju... Justin.." bisik Ashley tidak percaya.
Justin pun dengan cepat menghempaskan tangan Ashley dan membuat gadis itu sedikit terhuyung ke belakang,
"Jauhkan tanganmu darinya!!" ujar Justin penuh penekanan.
Ashley pun menatap Justin dengan tidak percaya,
"Apa katamu???" tanyanya tidak percaya.
Bagaikan ditusuk dengan panah, Ashley seketika merasa hatinya begitu sakit mendengar ucapan Justin.
Justin adalah pria yang Ashley sukai sejak dulu. Mereka sempat bersekolah bersama di sekolah menengah pertama.
Bisa di bilang Justin adalah cinta pertamanya Ashley. Namun Ashley mempunyai kenangan buruk dan menyakitkan dengan Justin yang masih belum bisa dia lupakan sampai sekarang.
Dulu, Ashley pernah sempat memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya pada Justin. Namun sayang, Justin langsung menolaknya.
Saat itu adalah saat pertama bagi Ashley untuk merasakan perasaan cinta dan juga patah hati secara bersamaan.
Tidak bisa di pungkiri, sejujurnya sampai sekarang Ashley masih sangat menyukai Justin. Sampai-sampai dia sengaja mengikuti Justin untuk bersekolah disini setelah kelulusan sekolah menengah pertama mereka.
Ashley sekarang memang sedang berpacaran dengan Ruben. Namun sebenarnya Ruben hanyalah pelariannya saja. Dan sejujurnya hatinya masih ada pada Justin.
"Ashley, berhentilah mencari masalah di sekolah!! Kali ini sikapmu benar-benar keterlaluan!!" ujar Justin.
Alice yang berada di belakang tubuh Justin hanya menatap datar kedua orang itu. Alice dapat melihat mata Ashley yang sedikit berkaca-kaca, dan gadis itu menatap Justin dengan tatapan yang berbeda, pikir Alice.
Alice pun tidak mau ambil pusing dengan kedua orang di deoannya itu dan memilih untuk mengambil kacamata Sherly yang rusak dan menuntun gadis itu untuk berdiri,
"Ayo kita pergi" ujar Alice datar.
Sherly pun seketika menghapus air matanya dan mengangguk pelan pada Alice.
Justin yang melihat kepergian Alice pun seketika terdiam menatap punggung gadis itu.
Ashley menatap arah pandang Justin sambil mengepalkan tangannya dengan kuat,
"Justin!!! sebaiknya kau urus saja urusanmu sendiri!!" ujar Ashley tajam lalu berlalu pergi bersama teman-temannya dengan rasa sakit di hatinya.
Justin pun hanya dapat menghela nafasnya dan terdiam sesaat. Setelah itu dia pun membubarkan para siswa siswi yang berada disana.
~~
Alice mendudukkan Sherly disalah satu kursi di UKS dan memberikannya sebotol air minum.
Dengan perlahan Sherly pun mengambil botol itu dan meminumnya,
"Kacamatamu rusak" ujar Alice datar.
Sherly pun mengambil kacamatanya dan hanya bisa menghela nafasnya pasrah,
"Apakah kau tidak bisa melawan mereka??" tanya Alice tiba-tiba dengan sedikit kesal.
Sherly pun seketika terdiam dan menunduk. Alice yang melihat wajah sedih Sherly hanya dapat menghela nafasnya,
"Kau harus bisa membela dirimu sendiri, jangan biarkan orang lain menindasmu seperti tadi!! Jika bukan kau yang bisa membela dirimu sendiri, lalu siapa lagi??" tanya Alice tajam.
Sherly menghapus air matanya dan menatap Alice,
"Aku tidak seberani dirimu Alice.. Aku juga tidak kuat seperti dirimu.." ujarnya tersedu.
"Selama ini aku selalu di perlakukan seperti itu oleh mereka hiks.. Aku tidak punya kekuatan apapun, dan aku juga tidak punya seseorang yang mau membelaku hiks.. Aku ini tidak punya teman Alice!! Tidak punya!!" ujarnya sambil menangis.
Alice pun terdiam dan menatap Sherly lalu menyentuh bahunya,
"Apa kau pikir aku juga mempunyai seorang teman???" tanya Alice datar.
"Selama hidupku ini, aku juga tidak pernah mempunyai seorang teman.." lanjutnya.
"Aku tidak pernah mempunyai seorang teman yang tulus padaku. Mereka selalu mempunyai maksud dan tujuan lain untuk mendekatiku..."
"Dan semenjak hal-hal itu terjadi padaku, aku memutuskan untuk tidak mempunyai seorang teman.. Tidak ada yang bisa aku percaya selain diriku sendiri" ujarnya dingin.
Sherly mengangkat wajahnya dan menatap wajah Alice dalam diam. Gadis itu cukup terkejut mendengar ucapan Alice. Bagaimana bisa seorang gadis yang sangat cantik sepertinya tidak mempunyai seorang teman?? pikir Sherly tak habis pikir.
Alice pun berdiri dari duduknya dan hendak pergi meninggalkan Sherly,
"Setidaknya kau jangan pernah membiarkan orang lain untuk meremehkanmu dan memperlakukanmu seenaknya!!" ujar Alice lagi.
Saat Alice hendak melangkah, dengan cepat Sherly pun menahan tangan gadis itu,
GREP!!
Alice pun seketika berhenti dan menatap tangan Sherly yang menggenggam tangannya kuat,
"Alice.. Maukah.. Maukah kau menjadi temanku??" tanya Sherly takut-takut.
Alice pun terdiam dan tidak menjawab pertanyaan Sherly. Gadis itu terlihat tidak tertarik untuk menjalin sebuah hubungan pertemanan dengan siapapun.
"Tidak!!" ujar Alice tajam.
Gadis itu pun mencoba melepaskan tangannya dari Sherly, namun Sherly terlihat semakin menggenggam tangan Alice dengan kuat lalu berlutut di hadapan Alice dengan mata yang berkaca-kaca,
GREP!!
"Kumohon!!! Bertemanlah denganku... Setidaknya dalam hidupku ini aku ingin memiliki satu orang teman.. Dan.. dan orang itu adalah kau Alice.." ujar Sherly dalam.
"Kau adalah orang yang sangat baik dan peduli walaupun sikapmu sangat dingin.. Walaupun kau cantik, kau juga tidak sombong dan memandang rendah orang lain.. Kumohon, jadilah temanku, ya??" tanya Sherly lagi dengan mata yang berkaca-kaca.
Alice terlihat sedikit kebingungan dan mencoba kembali menarik tangannya. Namun Sherly semakin memegang tangannya kuat dan menangis sambil berlutut di hadapannya,
"Ayolah Alice hiks.. hiks.." bujuk Sherly sambil menangis.
Para siswa yang sedang melewati UKS pun dengan seketika memandang kearah mereka dengan tatapan bingung.
"Lepaskan tanganku!!" ujar Alice keras.
Namun Sherly enggan melepaskannya dan masih berlutut sambil menangis kencang, membuat mereka menjadi pusat perhatian orang-orang.
Alice pun seketika menghela nafasnya pasrah,
"Baiklah.. Baiklah.. Sekarang lepaskan aku!!!" ujarnya kesal.
Sherly pun melepaskan tangan Alice dan berdiri di hadapan gadis itu,
"Benarkah??? Aahhh... Akhirnya..." teriak Sherly sambil melompat-lompat seperti anak kecil.
Alice pun menghela nafasnya dan menatap kesal pada Sherly. Dasar gadis menyebalkan, pikir Alice.
Sherly pun dengan segera mengacungkan jari kelingkingnya pada Alice,
"Teman???" tanyanya lagi dengan mata yang berbinar.
Alice menatap tangan Sherly cukup lama dengan enggan. Namun dengan cepat Sherly pun mengambil tangan Alice dan mengaitkan jari mereka.
"Teman, Yeahhh!!!!" teriak Sherly bahagia.
~~
Di sebuah rumah sakit, terlihat seorang wanita cantik berambut sebahu tengah duduk di salah satu kamar sambil menggenggam tangan seseorang yang terlihat tak sadarkan diri dengan berbagai macam alat rumah sakit yang menempel di tubuhnya.
Wanita itu menatap dalam pada seseorang itu dengan mata yang berkaca-kaca,
"Hai sayang... Aku datang lagi hari ini..." bisiknya lirih.
Wanita itu pun mengecup tangan seseorang itu dan menutup matanya. Setetes air mata pun mengalir di pipinya,
"Ini sudah terlalu lama... Sudah hampir 5 tahun..." lirihnya.
Wanita itu pun menatap wajah seseorang yang dia cintai itu dengan sedih,
"Kapan kau akan bangun??" tanyanya lagi.
"Aku akan tetap setia menunggumu.. Sampai kapan pun..." bisiknya lagi.
Wanita itu mengambil sebuah sapu tangan bertuliskan "J&J" lalu mengelap tangan dan wajah seseorang yang sedang tak sadarkan diri itu.
Setelah cukup lama wanita itu berdiam diri disana. Dia pun memutuskan untuk pergi,
"Aku akan pergi dulu.. Hari ini aku akan menjemput adikku di sekolah.. Besok aku akan datang lagi untuk mengunjungimu.." ujarnya.
CUP!!
Wanita itu pun mengecup kening seseorang itu dan melangkah pergi.
Bersambung..
Hai, support selalu cerita ini ya,
Jangan lupa kasih like, vote, komen dan hadiahnya ☺️
Oh iya, kalau baca novel jangan sampai lupa waktu ya, apalagi ninggalin sholat 😁👍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 248 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Noh Jack cewek kamu setia tuh sama kamu, Tapi kamu malah selingkuh mengejar Alice, Walaupun Alice menjadi alesan utk kamu bisa sadar kembali, Tapi kasihan kan Alice nanti kalo kamu sadar tp kamu tetap juga sudah punya kekasih, Terus Alice bagaimana??
2023-10-04
0
Qaisaa Nazarudin
Duuh Ganggu aja si Justin, 🤦🏻♀️🤦🏻♀️ Biarin aja harusnya kita lihat sejauh mana Alice bisa menghadapi seorg Ashley.. ck kesel aku, Sok soan jadi pahlawan..🙇🏻♀️🙇🏻♀️
2023-10-04
0