Cahaya matahari mulai masuk melalui celah jendela. Seorang gadis yang masih bergelut dengan selimutnya pun mau tidak mau mulai sedikit membuka matanya.
KRING!!!
Jam beker di samping tempat tidurnya pun berbunyi. Dengan cepat gadis itu mengambilnya dan mematikan jam tersebut.
Seperti biasa, Alice selalu lebih dulu bangun sebelum jam bekernya berbunyi.
Gadis itu menggosok matanya dan mulai duduk dari tidurnya.
Setelah itu, Alice pun turun dari tempat tidur dan mulai berjalan kearah kamar mandi untuk membersihkan diri.
Hari ini adalah hari pertamanya sekolah. Alice tidak ingin datang terlambat.
Walaupun ini adalah hari pertamanya bersekolah di sekolah baru. Tetapi Alice sama sekali tidak merasa gugup.
Ya, karena Alice adalah orang yang bisa di bilang cuek dan datar.
Setelah beberapa menit akhirnya Alice pun selesai mandi dan mulai memakai seragam sekolahnya.
Gadis itu menggerai rambutnya dan mulai mengambil tas sekolahnya.
Alice turun ke lantai 2 dan melihat neneknya tengah mempersiapkan sarapan untuk mereka. Dengan cepat Alice pun menyimpan tas nya di meja dan membantu neneknya untuk menyiapkan sarapan,
"Selamat pagi nenek" sapa Alice.
Lola membalikkan tubuhnya dan tersenyum menatap cucunya yang sudah rapih dan bersiap untuk berangkat ke sekolah,
"Wahh.. cucu nenek sudah rapih dan cantik" pujinya.
Alice tersenyum tipis mendengar ucapan Lola dan mulai mengambil piring serta beberapa makanan untuk di simpan di atas meja.
Setelah selesai Alice pun duduk di kursinya dan bersiap untuk sarapan. Begitu pula dengan Lola, dia telah duduk di kursinya yang berhadapan dengan Alice,
"Ayo makan yang banyak.." ujar Lola.
Alice mengangguk pelan dan mulai memakan makanannya. Mereka terlihat menikmati sarapan sederhana itu sambil mengobrol ringan..
"Apa kau gugup di hari pertamamu ini??" tanya Lola.
Alice mengangkat wajahnya dan tersenyum tipis pada Lola,
"Tidak juga.." jawabnya singkat.
Lola tersenyum mendengar ucapan Alice dan menatapnya dalam. Sifat cucunya ini sangat datar dan juga sedikit berbicara, sama seperti mendiang suaminya, yaitu kakek Alice.
"Nenek berharap kau bisa beradaptasi degan baik di sekolahmu.." ujarnya.
Alice hanya tersenyum dan mengangguk pelan.
'Semoga saja..' pikir Alice dalam hatinya.
Setelah selesai sarapan, gadis itu pun berpamitan pada Neneknya. Diluar sudah ada mobil taxi yang menunggunya dan bersiap untuk mengantarnya ke sekolah.
Sekolah baru Alice hanya menempuh beberapa menit saja dari rumah neneknya jika menggunakan taxi,
"Hati-hati!!" teriak Lola dari depan pagar rumahnya sambil melambai pada Alice.
Alice melambaikan tangannya dan tersenyum pada Lola sebelum gadis itu masuk ke dalam mobil.
Setelah itu Alice pun masuk dan mobil taxi itu pun berangkat untuk mengantar Alice ke sekolah barunya.
-
Setelah menempuh waktu kurang lebih 10 menit, akhirnya taxi yang di tumpangi Alice pun telah tiba di sekolah barunya.
Gadis itu keluar dari dalam mobil dan menatap gedung sekolah di depannya dalam diam.
Alice memperhatikan setiap detail gedung di depannya. Lalu setelah itu Alice pun menghela nafasnya dan mulai melangkah masuk.
Tanpa gadis itu sadari, dari salah satu jendela yang berada di dalam salah satu ruangan kelas di lantai 3. Terlihat sepasang mata yang tajam dan menawan sedang menatap kearahnya dengan intens.
Alice masuk ke dalam gedung sekolah dan mencoba untuk mencari ruangan informasi. Kebetulan sekolah terlihat masih sepi, jadi tidak ada orang yang memperhatikannya.
Setelah cukup lama berjalan akhirnya Alice telah berdiri di depan ruang informasi. Gadis itu pun mengetuk pintu dan masuk ke dalam ruangan.
Di dalam ruangan terlihat seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik sedang duduk di mejanya sambil memperhatikan Alice yang baru masuk dengan tatapan terpesonanya.
Alice menghampiri meja wanita itu dan membungkuk pelan padanya,
"Selamat pagi... Aku Alice Patricia Greyson" ujar Alice.
Seketika wanita itu pun sedikit terbelalak dan tersenyum pada Alice,
"Ohh... Iya aku tau!! Kau putri dari Mandy kan???" ujarnya ramah.
Wanita itu pun berdiri dari duduknya dan tersenyum pada Alice sambil mengulurkan tangannya dengan ramah,
"Aku Natalie, teman sekolah ibumu dulu..." ujarnya memperkenalkan diri.
Alice menyambut uluran tangan Natalie dan tersenyum tipis,
"Mandy sudah mengabariku bahwa kau akan pindah bersekolah disini. Senang bertemu denganmu.." ujarnya lagi.
"Wahh.. Kau sangat cantik seperti ibumu!! Ayo silahkan duduk dulu" lanjutnya.
Alice tersenyum pada wanita itu dan duduk di kursi yang berada di depan meja Natalie,
"Sekolah akan di mulai pukul 8 nanti. Sepertinya kau datang terlalu pagi hari ini" ujarnya sambil tersenyum.
Alice mengangguk pelan dan menatap pada Natalie yang sedang membuka salah satu buku yang berada di atas meja kerjanya,
"Kau akan berada di kelas 12 A yang ada di lantai 3 sebelah kiri dari gedung ini" terang Natalie.
"Nanti aku akan mengantarmu kesana ketika bel masuk sudah berbunyi" lanjutnya lagi.
Natalie pun kembali menutup bukunya dan menatap Alice dengan senyuman ramah miliknya,
"Berhubung sekarang masih terlalu pagi, jadi untuk sementara kau bisa menunggu disini" ujarnya.
"Atau... Kau mau berkeliling terlebih dahulu??" tanya Natalie.
Alice terlihat terdiam sejenak lalu mengangguk pelan. Natalie tersenyum kecil dan mengambil sesuatu di dalam laci mejanya,
"Baiklah, kau bisa berkeliling dulu.. Ini, aku akan memberikanmu denah lokasi dari sekolah ini supaya kau tidak bingung dan tersesat" ujarnya tersenyum kecil.
Alice mengambil kertas itu dan berdiri dari duduknya,
"Kalau begitu, aku permisi dulu" ujarnya sambil membungkuk pada Natalie.
Natalie mengangguk pelan dan menatap punggung Alice yang sudah keluar dari ruangannya.
Seketika senyuman wanita itu pun menghilang..
Natalie terlihat termenung sejenak dengan pikirannya.. Lalu setelah itu dia pun mulai kembali mengerjakan tugasnya.
~~
Sementara itu, Alice sudah berjalan di sebuah lorong sekolah di lantai satu yang masih sepi. Gadis itu menatap denah lokasi di tangannya. Tujuannya saat ini adalah ke perpustakaan yang kebetulan juga berada di lantai bawah.
Setelah berjalan cukup jauh, akhirnya Alice pun telah tiba di depan perpustakaan. Gadis itu mencoba untuk membuka pintu perpustakaan, dan.. ternyata pintu itu bisa terbuka. Tadinya Alice berpikir bahwa pintu perpustakaan pasti masih terkunci, tetapi ternyata sudah terbuka.
Gadis itu pun masuk ke dalam dan melihat ke sekeliling. Perpustakaan itu cukup luas. Alice berjalan kearah rak buku dan mencoba untuk melihat-lihat.
Di dalam perpustakaan masih terlihat sepi dan sepertinya tidak ada seorang pun di dalam sini.
Alice kembali berjalan kearah sebuah meja baca dan duduk disana.
Gadis itu membuka kembali denah lokasi sekolahnya untuk melihat-lihat.
WUSHH~~~
Saat Alice sedang fokus melihat pada denah lokasi, tiba-tiba saja Alice merasakan sesuatu seperti angin yang melewati belakang tubuhnya.
Dengan cepat Alice pun membalikkan tubuhnya dan menatap ke belakang. Namun, tidak ada siapapun disana.
Alice terlihat sedikit bingung namun memilih untuk acuh dan tidak memperdulikan hal tadi. Mungkin itu hanya angin yang berhembus dari jendela, pikir Alice.
Alice pun kembali menatap denah lokasi di tangannya. Namun, tiba-tiba matanya terfokus pada sesuatu yang berada di depan mejanya.
Dengan perlahan, Alice mengangkat wajahnya dan melihat seorang pria yang duduk tepat di salah satu meja yang berada depannya.
Alice mengerutkan keningnya sejenak. Bukankah tidak ada orang disana sebelumnya?? pikir Alice.
Atau.. Apa mungkin pria itu sudah ada disana sejak tadi?? pikirnya lagi bingung.
Lalu tiba-tiba pria itu mengangkat wajahnya dan menatap Alice dengan seringai yang sedikit menyeramkan namun juga mempesona.
DEG!!!
Saat mata Alice menatap kearah pria itu, tiba-tiba saja Alice merasakan sekujur tubuhnya terasa dingin.
Alice secara refleks langsung memeluk tubuhnya yang kedinginan,
'Ada apa ini??? Kenapa tiba-tiba jadi begitu dingin seperti ini?? pikir Alice tidak mengerti.
Bersambung..
Hallo, mohon support cerita kedua author ya ☺️
Jangan lupa tinggalkan like, komen, vote dan hadiahnya 😘
Thank you ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 248 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Menyeramkan thor..
2023-10-04
0
Qaisaa Nazarudin
Terus mata siapa kah yg menatapnya dari lantai 3 tersebut??😳😳
2023-10-04
0