Perjodohan Nenek

Hari ini langit di pagi hari terlihat begitu cerah. Alice keluar dari rumah bersama Lola yang menemani cucunya itu untuk berangkat sekolah,

"Alice, jika hari ini kau akan pergi setelah pulang sekolah, tolong kabari nenek ya supaya nenek tidak cemas lagi" ujar Lola lembut.

Alice menatap neneknya dan mengangguk pelan,

"Baik nek, maaf kemarin aku lupa untuk mengabari nenek" ujarnya merasa bersalah.

Lola pun tersenyum sambil merapihkan rambut Alice dengan lembut,

"Tidak apa, nenek mengerti sayang" ujarnya.

Alice menghela nafasnya dan tersenyum pada Lola. Mereka berjalan kearah pagar sambil menunggu taxi yang akan menjemput Alice.

Namun tiba-tiba, terlihat seorang pria dengan sepeda motor besarnya melaju kearah Alice dan Lola,

Tit..

Tit..

Alice menatap pria yang memakai helm itu dengan datar. Sedangkan Lola menatapnya dengan kening yang berkerut.

Lalu pria itu pun membuka helm nya dan tersenyum ramah pada Lola dan Alice,

"Selamat pagi nenek, Alice.." sapa pria itu yang ternyata adalah Justin.

Lola pun seketika tersenyum pada Justin,

"Justin, kau akan berangkat ke sekolah juga???" tanya Lola.

Justin pun mengangguk pelan,

"Iya nek" jawabnya.

Seketika sebuah ide pun muncul di kepala Lola. Wanita itu tersenyum tipis dan menatap Justin dan juga Alice secara bergantian,

"Ah.. kebetulan sekali. Alice juga akan berangkat ke sekolah. Tapi.. sepertinya taxi yang menjemput Alice belum tiba. Bagaimana kalau..." ujar Lola terputus saat dengan cepat Alice memotong ucapan neneknya.

Gadis itu tau apa yang sedang dipikirkan oleh neneknya itu,

"Nenek!" tegur Alice.

Lola pun mengarahkan pandangannya pada Alice,

"Memangnya kenapa?? Kalian kan satu sekolah. Tidak apa-apa bukan jika kalian pergi bersama. Lagipula kau juga bisa menghemat biaya Alice, bukan begitu Justin???" tanya Lola.

Justin terlihat salah tingkah dan tersenyum kecil pada Lola. Sebenarnya pria itu sama sekali tidak keberatan,

"Iya, aku sama sekali tidak keberatan.." jawabnya.

Pria itu pun menatap Alice dan tersenyum lembut pada gadis itu. Sedangkan Alice terlihat tidak menyukai ide neneknya dan enggan untuk pergi bersama pria asing di depannya itu,

"Terimakasih, tapi aku akan berangkat dengan taxi saja!" ujar Alice dingin.

Seketika senyum Lola pun menghilang. Cucunya ini benar-benar tidak bisa di ajak kerjasama, pikirnya.

Terlihat wajah Justin sedikit kecewa, namun pria itu memilih diam. Lalu dari arah belakang Justin terlihat mobil taxi pesanan Alice telah tiba. Alice pun dengan cepat berpamitan dengan neneknya,

"Aku berangkat dulu nek" ujarnya.

Setelah itu Alice pun masuk ke dalam taxi tanpa sedikit pun mengarahkan pandangannya pada Justin.

Lola pun menghela nafasnya dan menepuk pundak Justin dengan pelan,

"Dia memang seperti itu, keras kepala dan sulit untuk di dekati..." ujat Lola pelan.

"Kau harus berusaha keras untuk menaklukkan gadis sepertinya" lanjut Lola penuh arti.

Seketika Justin pun terlihat salah tingkah dengan wajah yang memerah,

"A.. Apa maksud nenek?? A.. Aku hanya..." ujarnya sulit mengelak.

Lola pun tertawa melihat tingkah Justin,

"Nenek bisa menebaknya dari matamu.." ujarnya.

Lola pun kembali menepuk pundak Justin,

"Jangan putus asa.. Aku akan mendukungmu" ujarnya lagi sambil mengedipkan sebelah matanya.

Lola pun meninggalkan Justin dan kembali masuk ke dalam rumah. Sedangkan Justin masih terdiam di atas motornya dengan wajah yang masih memerah.

Pria itu pun menghela nafasnya dan tersenyum kecil. Lalu setelah itu Justin pun kembali menyalakan motornya dan berangkat menuju sekolah.

~~

Setelah beberapa menit perjalanan, Alice pun telah tiba di sekolah. Gadis itu berjalan kearah gerbang dan berpapasan kembali dengan Justin.

Justin menatap kearah Alice, sedangkan Alice terlihat cuek dengan sekitarnya dan fokus berjalan.

Terlihat para siswa laki-laki dan perempuan langsung mengarahkan pandangannya pada Alice. Ada yang memuji dan menatapnya dengan suka, dan ada sebagian siswa perempuan yang mencibirnya dengan iri. Namun Alice tidak memperdulikan hal itu dan menganggap orang-orang itu tidak ada.

Justin membuka helm nya dan menatap kepergian Alice. Ada rasa cemburu di hatinya saat melihat tatapan para siswa lelaki kearah gadis itu. Dirinya seakan tidak rela jika mata pria lain menatap Alice seperti tatapan yang lapar dan menggoda.

Bel sekolah pun berbunyi, pertanda pelajaran akan di mulai. Alice masuk ke dalam kelas dan di sambut dengan tatapan sinis dari Ashley dan teman-temannya.

Terlihat para siswa itu saling berbisik dan tersenyum mengejek pada Alice. Namun, Alice terlihat acuh dan terus berjalan kearah mejanya.

Terlihat teman sebangkunya Jack langsung tersenyum dan melambaikan tangannya pada Alice.

Seketika Alice pun mendengus kesal melihat pria itu. Alice kembali teringat dengan kejadian kemarin.

Pria menyebalkan itu benar-benar tidak punya malu, pikirnya. Setelah kemarin dia hampir melecehkannya, sekarang dengan beraninya dia tersenyum seolah-olah tidak terjadi hal apapun sebelumnya.

Alice menyimpan tas nya di atas meja dengan cukup keras lalu duduk tanpa sedikit pun melirik pada Jack.

"Selamat pagi..." sapa Jack dengan seringainya.

Alice tidak mengidahkan sapaan Jack dan terlihat fokus mengeluarkan buku-bukunya dari dalam tas.

Jack terlihat menopang tangannya di atas dagu sambil menatap Alice dengan gemas,

"Kau sangat cantik hari ini" ujarnya lagi.

Alice masih menghiraukan ucapan Jack dan tetap fokus pada bukunya. Jack pun tersenyum tipis dan sedikit mendekatkan wajahnya pada Alice,

"Apa kau marah padaku??" bisiknya menggoda.

Alice meletakkan pulpennya dengan cukup keras di atas meja lalu menatap Jack dengan tajam,

"Bisakah kau diam?? Kau sangat-sangat mengganggu!!" ujarnya tajam.

Jack pun terdiam sejenak lalu menyeringai pelan sambil menopang tangannya di bawah dada,

"Baiklah sayang.. Aku akan diam.." ujarnya sambil tersenyum.

Pelajaran pun di mulai, Alice terlihat fokus memperhatikan penjelasan guru di depan kelas. Sedangkan Jack, pria itu masih menatap wajah Alice yang terlihat sangat menggemaskan menurutnya.

Alice tengah menulis sesuatu di bukunya dan tanpa sengaja membuat rambutnya turun menutupi wajahnya.

Dengan cepat tangan Jack terangkat dan menyelipkan rambut Alice ke telinganya.

Alice yang terkejut pun seketika mengarahkan pandangannya pada Jack dengan tajam. Jack sedikit menyeringai pada Alice dan mendekatkan wajahnya,

"Rambutmu menghalangi pandanganku.." ujarnya menggoda.

Alice menepis tangan Jack dan kembali fokus dengan tulisannya.

Tiba-tiba pandangan Jack pun tidak sengaja melihat kearah Ruben yang tengah memperhatikan Alice. Seketika senyuman pria itu pun menghilang saat melihat kearah Ruben.

Jack mengepalkan tangannya kuat untuk menahan amarah.

Alice menatap Jack dengan ujung matanya sambil bertanya-tanya dalam hati,

'Apakah pria ini begitu pintar sampai-sampai tidak pernah memperhatikan guru di depan kelas??' pikirnya.

Dan anehnya lagi, kenapa guru tidak pernah menegurnya?? Padahal jelas-jelas pria ini terlihat malas-malasan dan tidak memperhatikan pelajaran mereka. Bahkan sepertinya pria ini tidak membawa tas dan alat tulis ke sekolah, ujar Alice dalam hatinya.

Setelah beberapa jam, bel istirahat pun berbunyi. Alice dengan segera merapihkan alat tulisnya dan hendak keluar dari kelas. Namun dengan cepat Jack menahan tangannya,

"Kau mau kemana??" tanya Jack.

Alice seketika menepis tangan Jack dan menatapnya tajam,

"Bukan urusanmu!!" ujarnya tajam lalu berlalu pergi.

Jack pun dengan segera berdiri dan mengikuti Alice,

"Hey! Tunggu aku!!" teriak Jack.

Pria itu berjalan di samping Alice sambil merangkul tubuh gadis itu. Alice seketika berhenti berjalan dan dengan cepat menepis tangan pria itu,

"Bisakah kau tidak menggangguku??" ujar Alice marah.

Jack lalu menyeringai dan mendekatkan wajahnya pada Alice,

"Tidak bisa! Mulai hari dan seterusnya, aku akan selalu berada di dekatmu" bisik Jack dalam.

Emosi Alice seketika membuncah dan gadis itu pun menatap pria di depannya dengan tajam,

"Kau gila!!! kau pikir siapa dirimu???" ujar Alice tajam.

Jack seketika terdiam sesaat dan menatap Alice dengan dalam. Pria itu mempersempit jarak diantara mereka dan menyentuh pipi Alice dengan lembut,

"Aku...." bisiknya terputus saat pria itu menatap seorang gadis yang berjalan menghampiri Alice.

Jack pun seketika melepaskan tangannya dari pipi Alice dan pergi begitu saja.

Alice menatap kepergian Jack dengan perasaan leganya. Akhirnya pria gila itu pergi, pikirnya.

"Alice!!" sapa seseorang dari belakangnya.

Alice pun membalikkan tubuhnya dan menatap gadis berkacamata yang tersenyum padanya,

"Hai... Apa kau masih ingat aku??" tanyanya tersenyum.

Alice menatap gadis itu dengan tatapan datarnya tanpa menjawab pertanyaan gadis berkacamata itu.

Sherly seketika menghela nafasnya melihat ekspresi datar Alice,

"Aku Sherly, kemarin kita bertemu di kantin. Kita juga sekelas.." ujarnya menjelaskan.

Alice pun mengangguk pelan setelah mengingat kejadian kemarin. Sherly seketika tersenyum senang saat Alice mengingatnya,

"Syukurlah kau mengingat... Arrgghh!!!!!" teriak Sherly saat tubuhnya di tabrak oleh seseorang dari belakang.

Alice menatap tubuh Sherly yang terjatuh dan melihat sekelompok siswa perempuan yang sedang menertawakan Sherly,

"Hahahaha liat si mata empat itu haha lucu sekali" ujar mereka menertawakan.

Sekelompok siswa perempuan itu tidak lain adalah Ashley dan teman-temannya.

Ashley menatap Alice dengan tatapan mencemoohnya, lalu berlalu bersama teman-temannya sambil menendang kaki Sherly yang masih tersungkur di atas lantai dan menginjak kacamata Sherly yang terlepas sampai pecah.

Alice yang emosi melihat kejadian itu seketika mengepalkan tangannya dengan kuat dan membalikkan tubuhnya menatap Ashley,

"Kau pikir itu lucu!!!!" teriak Alice yang membuat Ashley dan teman-temannya berhenti melangkah.

Mereka pun menatap Alice dengan tajam. Ashley menyeringai dan melangkah mendekati Alice,

"Apakah kau ingin berlagak seperti seorang pahlawan??" tanya Ashley sambil mendorong bahu Alice dengan jari telunjuknya.

Alice masih mencoba menahan amarahnya dan menatap Ashley dengan tajam.

Para siswa yang melihat kejadian itu seketika berkerumun melihat perselisihan diantara dua siswa wanita itu.

"Sepertinya akan ada pertunjukkan menarik!!!" seru siswa lain.

"Hey lihat!! Itu Ashley dan si murid baru!! Sepertinya mereka akan berkelahi" seru yang lain.

Justin yang baru keluar dari kelas pun seketika mengarahkan pandangannya pada para siswa yang terlihat sedang berlarian kearah sebuah kerumunan,

"Ada apa itu??" tanya Justin.

Lalu salah satu siswa laki-laki yang lewat pun memberitahu Justin,

"Kudengar disana, Ashley dan siswa murid baru tengah berkelahi" ujarnya.

Seketika Justin pun membelalakkan matanya,

"Apa kau bilang???" tanyanya terkejut.

Dengan cepat Justin pun berlari kearah kerumunan itu.

'Oh tidak.. Ini tidak boleh terjadi' pikirnya panik.

Bersambung..

Hai, support selalu cerita ini ya,

Jangan lupa kasih like, vote, komen dan hadiahnya ☺️

Oh iya, kalau baca novel jangan sampai lupa waktu ya, apalagi ninggalin sholat 😁👍

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kata MENYERINGAI itu terlalu horor menurut ku thor, apa gak bisa di rubah jadi NYENGIR gitu..😃

2023-10-04

1

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Makanya kamu tuh harus punya temen cewek, Biar bisa nanya ke dia kalo ada apa2,, Boleh sih sombong dan cuek,Tapi itu berlaku utk cowok..

2023-10-04

0

lihat semua
Episodes
1 Alice Patricia Greyson
2 First Day
3 Meet You
4 Teman Sebangku
5 Keep Your Heart
6 Jack Holland Switzer
7 Neighbors
8 Perjodohan Nenek
9 Friend
10 Le Rencontrer
11 Kalung
12 Pergi Bersama
13 Piégé
14 Terkurung
15 Find Her
16 With Him
17 Back Home
18 Ancaman
19 Hope
20 Admirer
21 Pertandingan
22 Calmer
23 Choix De Vie
24 Takdir??
25 Préparation
26 Past
27 Flashback
28 Last Petal
29 Perkemahan
30 Games
31 Api Unggun
32 Dernier Jour
33 Hunch
34 Games Terakhir
35 Savior
36 Trust You
37 Beautiful Place
38 Last Chance
39 Se Dégriser
40 Tokoh Karakter
41 Still Remember
42 Who is he???
43 Qui Est-il
44 Nama Yang Tidak Asing
45 Kalung
46 Months Later
47 Pilihan
48 Taman
49 Bertemu Kembali
50 Tatapan Asing
51 Différent
52 First Class
53 Dress
54 Pertemuan
55 Stare
56 Pesta
57 Feel
58 Identitas
59 Discuter
60 The Day
61 Stare
62 Question
63 Remember??
64 Kesepakatan
65 Familiar
66 Compliqué
67 Hari Pertama
68 Premier Fait
69 Feeling
70 Attendez
71 Perasaan Yang Tidak Asing
72 Worries
73 Menjenguk
74 Dream
75 Prepare
76 Wawancara
77 Aller Ensemble
78 Sentiment
79 Sick Feeling
80 Collier
81 Stay
82 Night In The Beach
83 Truth Or Dare
84 Mots
85 Don't Go
86 Feel The Memories
87 Remember
88 Aku Mencintaimu..
89 Cinta
90 Just You & Me
91 Dilemme
92 Ungkapan
93 Indecis
94 Kecurigaan
95 Avertissement Subtil
96 Postpone
97 Tell
98 Truth
99 Es iIIst Vorbei?
100 Des Soucis
101 Suspicious Look
102 Kebohongan
103 Satire
104 Berkunjung
105 Explanation
106 Ramasser
107 Beautiful Place
108 Birthday
109 Ring
110 First Day
111 Travail
112 Rache
113 Fatigue
114 Us
115 Love Her
116 Hatred
117 Asisten
118 Mon Assistant
119 Detruire
120 Truth
121 Vérité
122 Hopeless
123 Untrue Gossip
124 Meluruskan
125 Friend??
126 Repair
127 Back
128 Hairpin
129 Book
130 Dinner
131 Dinner 2
132 Compare
133 Alergi
134 Room
135 Perdebatan
136 Perubahan
137 Savoir
138 Cemburu
139 Gown
140 Prepare
141 Pesta
142 Pesta 2
143 Ungkapan
144 Patah Hati
145 Masa Lalu
146 Plan
147 Sindiran
148 Perdebatan
149 Bonnes Nouvelles
150 Rencana Makan Malam
151 Jebakan
152 Evil Trap
153 Menggoda
154 Jebakan
155 Piege
156 Beautiful Night
157 Meet
158 Pengenalan
159 Penyesalan
160 Melamar
161 Dernière Arme
162 Prepare
163 Pertemuan
164 Dendam Yang Belum Usai
165 Failed Dinner
166 Past
167 Parler
168 Out
169 Back
170 I'm Done!
171 Pilihan
172 Des Soucis
173 Avec Toi
174 Vacances
175 Sunset
176 Back
177 Pembicaraan
178 Tell Her
179 Permohonan
180 Aller
181 Keputusan
182 Harapan
183 Last Night
184 The Reason
185 Hurtful
186 Don't Go
187 Leave
188 Gone
189 Ist Verloren
190 Kehilangan
191 Without You
192 Need You
193 Truth
194 Tatsache
195 Penyesalan
196 Vertraulich
197 Find You
198 Finally Found You
199 Bertemu
200 Tatapan Asing
201 Salah Paham
202 Merahasiakan
203 Sentir
204 Broken
205 Rindu
206 Mengungkapkan
207 Tristesse
208 Rencontrer
209 Grossesse
210 Mengetahui
211 Tell Me The Truth
212 Please, Tell Me
213 Pembicaraan
214 Words
215 Tell Him
216 Tell Them
217 Mengungkapkan
218 Back
219 Menyampaikan
220 Conversation
221 Start Prepare
222 Wedding Dress And Tuxedo
223 Meet Our Baby
224 Besan
225 Permintaan Maaf
226 D-Day
227 Wedding Day
228 SAH!
229 Dansa
230 Friend
231 Pergi
232 Ungkapan kejujuran
233 First Night
234 Our Night
235 Morning
236 Grateful
237 Gender Reveal
238 Persalinan
239 Welcome Baby Girl
240 New Parents
241 Pesta Penyambutan
242 Happy Family
243 Dream House
244 Before Ending
245 Flashback (Jack)
246 Flashback (Lola)
247 Flashback (Lola) 2
248 Epilog
Episodes

Updated 248 Episodes

1
Alice Patricia Greyson
2
First Day
3
Meet You
4
Teman Sebangku
5
Keep Your Heart
6
Jack Holland Switzer
7
Neighbors
8
Perjodohan Nenek
9
Friend
10
Le Rencontrer
11
Kalung
12
Pergi Bersama
13
Piégé
14
Terkurung
15
Find Her
16
With Him
17
Back Home
18
Ancaman
19
Hope
20
Admirer
21
Pertandingan
22
Calmer
23
Choix De Vie
24
Takdir??
25
Préparation
26
Past
27
Flashback
28
Last Petal
29
Perkemahan
30
Games
31
Api Unggun
32
Dernier Jour
33
Hunch
34
Games Terakhir
35
Savior
36
Trust You
37
Beautiful Place
38
Last Chance
39
Se Dégriser
40
Tokoh Karakter
41
Still Remember
42
Who is he???
43
Qui Est-il
44
Nama Yang Tidak Asing
45
Kalung
46
Months Later
47
Pilihan
48
Taman
49
Bertemu Kembali
50
Tatapan Asing
51
Différent
52
First Class
53
Dress
54
Pertemuan
55
Stare
56
Pesta
57
Feel
58
Identitas
59
Discuter
60
The Day
61
Stare
62
Question
63
Remember??
64
Kesepakatan
65
Familiar
66
Compliqué
67
Hari Pertama
68
Premier Fait
69
Feeling
70
Attendez
71
Perasaan Yang Tidak Asing
72
Worries
73
Menjenguk
74
Dream
75
Prepare
76
Wawancara
77
Aller Ensemble
78
Sentiment
79
Sick Feeling
80
Collier
81
Stay
82
Night In The Beach
83
Truth Or Dare
84
Mots
85
Don't Go
86
Feel The Memories
87
Remember
88
Aku Mencintaimu..
89
Cinta
90
Just You & Me
91
Dilemme
92
Ungkapan
93
Indecis
94
Kecurigaan
95
Avertissement Subtil
96
Postpone
97
Tell
98
Truth
99
Es iIIst Vorbei?
100
Des Soucis
101
Suspicious Look
102
Kebohongan
103
Satire
104
Berkunjung
105
Explanation
106
Ramasser
107
Beautiful Place
108
Birthday
109
Ring
110
First Day
111
Travail
112
Rache
113
Fatigue
114
Us
115
Love Her
116
Hatred
117
Asisten
118
Mon Assistant
119
Detruire
120
Truth
121
Vérité
122
Hopeless
123
Untrue Gossip
124
Meluruskan
125
Friend??
126
Repair
127
Back
128
Hairpin
129
Book
130
Dinner
131
Dinner 2
132
Compare
133
Alergi
134
Room
135
Perdebatan
136
Perubahan
137
Savoir
138
Cemburu
139
Gown
140
Prepare
141
Pesta
142
Pesta 2
143
Ungkapan
144
Patah Hati
145
Masa Lalu
146
Plan
147
Sindiran
148
Perdebatan
149
Bonnes Nouvelles
150
Rencana Makan Malam
151
Jebakan
152
Evil Trap
153
Menggoda
154
Jebakan
155
Piege
156
Beautiful Night
157
Meet
158
Pengenalan
159
Penyesalan
160
Melamar
161
Dernière Arme
162
Prepare
163
Pertemuan
164
Dendam Yang Belum Usai
165
Failed Dinner
166
Past
167
Parler
168
Out
169
Back
170
I'm Done!
171
Pilihan
172
Des Soucis
173
Avec Toi
174
Vacances
175
Sunset
176
Back
177
Pembicaraan
178
Tell Her
179
Permohonan
180
Aller
181
Keputusan
182
Harapan
183
Last Night
184
The Reason
185
Hurtful
186
Don't Go
187
Leave
188
Gone
189
Ist Verloren
190
Kehilangan
191
Without You
192
Need You
193
Truth
194
Tatsache
195
Penyesalan
196
Vertraulich
197
Find You
198
Finally Found You
199
Bertemu
200
Tatapan Asing
201
Salah Paham
202
Merahasiakan
203
Sentir
204
Broken
205
Rindu
206
Mengungkapkan
207
Tristesse
208
Rencontrer
209
Grossesse
210
Mengetahui
211
Tell Me The Truth
212
Please, Tell Me
213
Pembicaraan
214
Words
215
Tell Him
216
Tell Them
217
Mengungkapkan
218
Back
219
Menyampaikan
220
Conversation
221
Start Prepare
222
Wedding Dress And Tuxedo
223
Meet Our Baby
224
Besan
225
Permintaan Maaf
226
D-Day
227
Wedding Day
228
SAH!
229
Dansa
230
Friend
231
Pergi
232
Ungkapan kejujuran
233
First Night
234
Our Night
235
Morning
236
Grateful
237
Gender Reveal
238
Persalinan
239
Welcome Baby Girl
240
New Parents
241
Pesta Penyambutan
242
Happy Family
243
Dream House
244
Before Ending
245
Flashback (Jack)
246
Flashback (Lola)
247
Flashback (Lola) 2
248
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!