Bukan Mainan Pelampiasan

Bukan Mainan Pelampiasan

BMP 1 - Pertemuan

PS : Cerita ini awalnya author up versi chat story, tapi karena satu dan lain hal makanya author buat versi normal novel. Semoga suka ya bestie 😁😁

Well, happy reading every one

Part 1

Edward melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia mengendarai kendaraannya secepat mungkin karena hari ini ia memiliki agenda meeting yang sangat penting.

Saat ia memacu kendaraannya, tiba-tiba tanpa ia duga seorang gadis menyebrang jalan dengan terburu-buru menyebabkan Edward segera menginjak rem kuat-kuat yang menimbulkan bunyi berdecit akibat gesekan antara ban mobil dan aspal jalan.

Ciiiittt ...

Beruntung, mobil yang dikendarainya tidak menabrak gadis yang kini hanya bisa berdiri kaku tepat di depan mobil Edward dengan wajah pucat.

" Damn !! " gerutu Edward sambil memukul kemudi mobilnya yang mengaktifkan sensor air bag.

BLUGH...

Edward keluar dari dalam mobil dan membanting pintu mobil dengan kencang. Ia kini berjalan ke hadapan gadis yang masih berdiri kaku, mematung dan berusaha menenangkan jantungnya.

" Hei, kau cari mati ya ! " sembur Edward sambil mencengkram tangan gadis di hadapannya itu.

" Ma... Maaf Tuan " ucapnya dengan nada suara bergetar dan badannya yang masih gemetar.

" Kau ingin memanfaatkanku hah ? KATAKAN jika kau memang ingin meminta uang ganti rugi kan ? " sahut Edward sambil menatap gadis yang masih tertunduk itu.

" Maaf, Tuan... Tapi saya tidak mengerti apa yang anda ucapkan. Jadi tolong lepaskan saya. Saya mohon !! " pinta gadis itu sambil menatap Edward.

Mata Edward beradu dengan mata gadis itu membuat Edward melepaskan cengkraman tangannya sambil terus menatap gadis itu.

Tidak lama, beberapa orang pria berbadan besar mendekati mereka berdua. Gadis itu kemudian bersembunyi di balik tubuh Edward.

" Rupanya kau disini... Ayo, kemarilah gadis manis kami tidak akan menyakitimu jika kau bersikap baik " ucap seorang pria yang sepertinya ketua gerombolan tersebut.

" Tu... Tuan, tolong saya ! Jangan biarkan mereka membawa saya pergi ! " mohon gadis itu pada Edward.

" Siapa kau ? Jangan ikut campur urusan kami ! " gertak pria berkepala plontos.

" Aku tidak tertarik untuk ikut campur masalah kalian. Silakan ! Kalian bisa menyelesaikan urusan kalian dengan gadis ini " ucap Edward kemudian melangkah menuju pintu mobilnya.

" Eh, Tuan... Saya mohon tolonglah saya ! Saya berjanji akan melakukan apapun yang Tuan inginkan asalkan Tuan tidak membiarkan mereka membawa saya. Tolong Tuan !! " mohon gadis itu sambil menahan tangan Edward yang akan memasuki mobil.

" Aku tidak ada urusan denganmu ! " sahut Edward kemudian masuk ke dalam mobil.

Gadis itu terlihat akan berlari, namun dengan cekatan pria itu menarik tangannya dan menyeret gadis yang kini meronta-ronta meminta untuk dilepaskan. Bahkan gadis itu masih menatap ke arah Edward yang belum beranjak melajukan mobilnya.

" Sial, kenapa aku merasa kasihan padanya? Dia mengingatkanku pada Kaylee " gumam Edward sambil melihat ke arah gadis itu yang kini akan dimasukkan ke dalam sebuah mobil.

Akhirnya Edward turun dari mobil. Ia berjalan cepat menuju mobil yang membawa gadis itu.

" Tunggu, lepaskan gadis itu ! " titah Edward pada pria yang berkepala plontos itu.

Pria itu menatap Edward dengan tatapan remeh.

" Kau pikir siapa dirimu meminta kami melepaskannya " tukasnya dengan tatapan tajam.

" Baiklah, tapi beritahu aku memgapa kalian memaksanya ikut bersama kalian ? " selidik Edward.

" Itu karena harus membayar pinjaman ayahnya yang sudah jatuh tempo. Karena mereka tak bisa membayarnya  jadi kami akan menjualnya di club " jawabnya.

Gadis itu menggeleng sambil menatap Edward memohon pertolongan. Edward menghela nafasnya.

" Berapa banyak pinjaman mereka ? " tanya Edward kemudian.

Pria itu memicingkan matanya

" Kau tidak berniat membayarnya kan ? Atau kau menginginkan gadis ini untuk dirimu. Ya harus diakui jika gadis ini cantik dan pasti harganya sangat tinggi jika aku bisa menjualnya di Club " jawab pria itu sambil mengamati gadis itu.

" Katakan saja berapa banyak pinjamannya. Aku akan membayarnya " seru Edward.

" 10 juta dolar " ucap pria itu.

Gadis itu membulatkan matanya. Dulu ayahnya tak meminjam sebanyak itu.

" Kau gila ! Ayahku tak pernah meminjam sebanyak itu " sanggahnya.

" Hai, nona manis. Apa kau lupa sudah berapa lama kalian tidak membayar pinjaman kalian ? Itu sudah termasuk bunganya " sahut pria plontos itu.

" Dasar kalian lintah darat ! Kalian hanya menambah beban kami saja. Bukannya membantu kalian malah menambah masalah kami " timpal gadis itu lagi.

" Wah, jadi beginikah ucapan terima kasihmu setelah kami membantu kalian ? "

" Hentikan ! Aku akan membayarnya. Berikan nomer rekeningmu " seru Edward.

Pria plontos itu tersenyum lalu memberikan nomer rekeningnya. Edward segera menghubungi asistennya untuk mentransfer uang sebanyak 10 juta dolar ke rekening pria tersebut.

Dan setelah ada laporan transaksi berhasil, Edward memperlihatkan bukti transfer dan meminta mereka melepaskan gadis itu.

Anak buah pria tersebut kemudian melepaskan gadis itu.

" Terima kasih Tuan. Senang berbisnis dengan anda " ucap pria itu lalu dengan segera masuk ke dalam mobil dan melaju menjauh.

" Te, Terima kasih Tuan... Anda sudah menolong saya. Saya berjanji akan melakukan apapun untuk membalas kebaikan anda " ucap gadis itu lirih.

Edward hanya mengangguk, memperhatikan Audrey dari atas sampai ke bawah.

" Siapa namamu ? Dan mengapa kau bisa berurusan dengan mereka ? " tanya Edward

" Nama saya  Audrey, Tuan. Ayah saya dulu meminjam uang untuk biaya pengobatan. Karena kami menunggak cukup lama, maka mereka memaksa menjual saya ke Club " kenang Audrey sambil menahan tangisnya agar tidak tumpah.

" Jadi tadi kau berlari untuk menghindari mereka ? " tanya Edward memastikan.

" Iya, Tuan... Maafkan jika saya hampir membuat anda celaka tadi " ucap Audrey merasa bersalah.

" Bukan hanya aku yang celaka, tapi kau juga pasti celaka jika saja aku tak bisa menghentikan laju kendaraanku. Tapi sudahlah, tidak perlu kita membahas yang sudah terjadi " sahut Edward.

" Dengar Audrey,  besok datanglah ke kantorku ! " seru Edward menatap lekat Audrey membuatnya tak enak hati.

Edward mengambil kartu namanya lalu memberikannya kepada Audrey.

" Untuk apa saya ke perusahaan anda , Tuan ? " tanya Audrey heran sambil membaca kartu nama yang ada di tangannya.

" Tentu saja untuk mempertanggungjawabkan masalahmu. Kau harus mengganti uang yang telah aku keluarkan dengan cara bekerja padaku. Apa kau mengerti ? " tanya Edward lagi.

" Baiklah, Tuan. Saya mengerti ! Saya akan menemui anda besok " jawab Audrey.

Edward tersenyum tipis. Ia mengamati Audrey dari atas sampai ke bawah. Audrey memang cantik meski dengan penampilannya yang sederhana dan polos. Ah, lagi-lagi Edward seperti melihat Kaylee dalam diri Audrey.

Edward tersenyum licik penuh rencana. Ia sudah memikirkan pekerjaan apa yang harus dilakukan oleh Audrey.

Mereka pun akhirnya berpisah setelah Edward meminta nomer ponsel Audrey.

" Baiklah, kalau begitu aku tunggu kedatanganmu besok ! " seru Edwad lalu meninggalkan Audrey.

Sepanjang perjalanan, Edward terus memikirkan Audrey. Kedua sudut bibirnya terangkat menciptakan lengkungan indah menambah ketampanan wajahnya.

Ia segera menghubungi, asisten kepercayaannya.

" Rico tolong kau buatkan aku surat perjanjian. Isinya akan segera kuberikan saat aku sampai di kantor " tegas Rico.

" Baik, Tuan ! " sahut Rico.

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

moga Edward bisa jadi bucin karna Edward akan membuat surat perjanjian...
semangat

2024-03-05

2

Salma Suku

Salma Suku

Q mampir thor

2023-10-22

1

Diana Resnawati

Diana Resnawati

mampir thor...

2023-07-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!