Rico membuka pintu apartemen milik Edward dan mempersilakan Audrey untuk masuk.
" Silakan masuk, Nona... Tuan Edward akan segera pulang " ucap Rico dengan hormat.
Audrey mengangguk lalu duduk di sofa.
" Kalau begitu, saya permisi Nona... " pamit Rico kemudian melangkahkan kakinya menuju pintu.
" Tunggu, Tuan ! " seru Audrey membuat Rico menghentikan langkahnya.
" Tuan, saya tidak membawa barang-barang saya... "
" Tuan Edward akan menyiapkan semuanya untuk anda, Nona " potong Rico.
" Baiklah kalau begitu. Tapi, apakah kau tahu pekerjaan apa yang akan diberikan oleh Tuan Edward ? " tanya Audrey.
Rico menatap nanar gadis polos di hadapannya. Ada rasa iba di hatinya, saat melihat Audrey yang tidak tahu apapun perihal kontrak yang telah ditanda tanganinya.
" Saya tidak memiliki wewenang untuk menjelaskan pekerjaan anda, Nona. Jadi, sebaiknya anda menanyakannya langsung kepada Tuan Edward " jawab Rico diplomatis.
" Baiklah. Terima kasih Tuan " ucap Audrey sopan.
" Saya permisi, Nona " pamit Rico kemudian keluar dari unit apartemen Edward.
Rico menatap pintu apartemen yang sudah tertutup. Ia menghela nafasnya
" Semoga kau baik-baik saja, Nona ! Aku harap Tuan Edward memperlakukanmu dengan baik " gumam Rico lantas segera berlalu meninggalkan apartemen.
Audrey menatap sekeliling apartemen yang luas dan mewah itu. Entah pekerjaan apa yang akan diberikan Edward kepadanya.
Audrey tidak berani berkeliling. Ia hanya duduk di sofa. Satu-satunya hal yang menarik perhatiannya adalah sebuah jendela besar yang mengarah ke arah jalan raya. Dari sana Audrey bisa melihat sekeliling kota.
Setelah puas melihat pemandangan di luar jendela, Audrey kembali menuju sofa. Lama menunggu, akhirnya Audrey tertidur di sofa.
Edward baru saja pulang dengan membawa banyak barang belanjaan ke dalam unit apartemennya. Ia terlambat pulang karena ia harus mengurus perawatan ayah Audrey serta berbelanja kebutuhan Audrey.
Edward melihat Audrey yang tertidur di sofa. Setelah menyimpan barang belanjaannya, Edward berjalan menuju sofa. Ia mensejajarkan dirinya dengan berjongkok di depan Audrey sehingga ia bisa melihat dengan jelas wajah cantik Audrey.
" Cantik... " ucap Edward sambil menyentuh pipi Audrey.
Sentuhan tangan Edward membuat Audrey mengerjapkan matanya. Ia membuka matanya dan langsung duduk saat melihat Edward tersenyum di depan wajahnya.
" Ma... Maaf Tuan, saya ketiduran " ucap Audrey merasa tak enak.
" Tidak apa, maaf jika aku sudah membuatmu bangun " sahut Edward kemudian berdiri.
" Tu... Tuan, maaf sebelumnya. Tapi sebenarnya pekerjaan saya disini itu apa ? " tanya Audrey.
" Apa Rico tidak memberitahumu ? " Edward bertanya balik.
Audrey menggelengkan kepalanya,
" Tuan Rico hanya mengatakan jika harus bertanya langsung kepada anda " jawab Audrey menundukkan kepalanya.
Ia sengaja menghindari tatapan Edward yang terlihat seperti menelanjanginya.
Terpaan hangat nafas Edward menyentuh pori-pori lehernya. Bahkan Audrey bisa merasakan jika dada Edward bersentuhan dengan punggungnya.
" Kau akan menjadi asisten pribadiku. Kau harus menyiapkan segala kebutuhanku dan harus melayaniku termasuk melayaniku di ranjang " bisik Edward yang kini sudah berada di belakang tubuhnya.
Mata Audrey membelalak, ia tak percaya dengan apa yang baru saja diucapkan oleh Edward.
" Maksud anda ? " tanya Audrey bingung.
" Apa ucapanku masih belum kau mengerti. Baiklah dengarkan aku baik-baik. Kau harus melayaniku segala hal terutama urusan ranjang, baby " jawab Edward sambil mengecup tengkuk Audrey.
Audrey bergerak menjauh namun Edward menarik tangannya hingga Audrey jatuh ke dalam pelukan Edward.
" Lepaskan aku ! Dasar kau laki-laki brengsek ! " marah Audrey sambil memukuli dada Edward, ia berontak namun kekuatan Edward bukanlah tandingannya.
" Wow... Tenagamu sangat kuat, baby. Aku penasaran dengan kemampuanmu di ranjang pasti juga sekuat ini " ucap Edward menyeringai.
" You are crazy ! Lepaskan aku ! " teriak Audrey sambil berontak dan itu berhasil.
Audrey bergerak menjauh dari Edward. Edward tersenyum licik lalu dengan santainya ia melepaskan jasnya kemudian duduk di sofa. Ia juga membuka 3 buah lancing kemejanya serta menggulung lengan kemeja hingga mencapai sikut.
" Kemarilah, baby ! " seru Edward sambil menepuk pahanya.
" Aku tidak sudi ! " sahut Audrey berusaha menjauh dengan berlari menuju ke pintu.
Edward kembali tersenyum.
" Kau tidak akan bisa pergi kemana pun, baby ! Kalau kau ingin berteriak, berteriak saja... Tidak akan ada orang yang akan mendengar teriakanmu " ucap Edward santai.
" Lepaskan aku ! Dasar kau penjahat wanita, penipu ! " maki Audrey lagi.
" Baby... Kau terlihat semakin cantik saat kau sedang marah " sahut Edward sambil tertawa.
" Tolong, Tuan... Kumohon lepaskan aku ! " mohon Audrey berderai air mata sambil mengatupkan kedua tangannya.
Edward menghela nafasnya, lalu berjalan mendekati Audrey.
" Apa kau lupa jika kau sudah menandatangani kontrakmu ? " tanya Edward mengungkung tubuh Audrey hingga punggung Audrey menempel di pintu.
" Kalau begitu batalkan kontrak itu ! Aku akan membayar semua kerugiannya " jawab Audrey cepat.
" Kau yakin dengan ucapanmu itu ? " Edward menaikkan sebelah alisnya dan memasang senyum jahat.
" Ya, aku yakin ! Aku akan membayarnya " jawab Audrey.
Tentu saja ia akan melakukan apapun asalkan bisa lepas dari laki-laki buaya di hadapannya.
" Baiklah, kau bisa membatalkan kontrak itu dengan syarat kau harus membayar penalti sebanyak 10 kali lipat dari uang yang sudah aku keluarkan. Bagaimana ? " tanya Edward sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.
" What ? Dasar kau penipu ! Kau memanfaatkan kelemahanku ! Kau menjijikan, brengsek ! " ucap Audrey lalu mencoba menyerang Edward.
Namun Edward lebih tanggap. Ia segera memegang tangan Audrey.
" Jadi bagaimana ? Apakah kau akan membayar 100 juta dolar atau kau hanya harus melayaniku sampai semua utangmu lunas ? Come on Audrey semua pilihan ada di tanganmu " ucap Edward tak memberikan jalan keluar yang baik sama sekali.
" Ayolah Audrey... Dimana kau bisa mendapatkan uang sebanyak itu. Bahkan jika kau harus bekerja di klub pun, kau harus melayani banyak pria hidung belang. Tapi disini, kau hanya perlu melayaniku saja " tawar Edward lagi masih dengan senyuman liciknya.
Audrey bergeming. Ia tak tahu harus berbuat apa bahkan tangannya kini meremat ujung cardigan yang ia kenakan.
Ya Tuhan... Ini namanya keluar dari kandang singa masuk ke kandang buaya
" Baiklah, aku terima tawaranmu ! Tetapi kau harus berjanji untuk melepaskanku jika aku telah melunasi semua hutangku padamu " tutur Audrey pada akhirnya harus mengaku kalah.
" Good girl ! Aku suka keputusanmu dan aku akan pastikan kau tidak akan menyesalinya " ucap Edward lalu menggendong Audrey dan membawanya ke dalam kamar pribadinya.
Edward membaringkan Audrey di atas ranjang besarnya yang empuk. Lalu ia mulai melepas semua pakaian yang melekat di tubuh Audrey hingga gadis itu polos.
Tatapan Edward tak lepas dari tubuh Audrey yang begitu seksi dan menggiurkan.
" Oh my God... Baby you're so hot !! Tonight you're mine !! " ucap Edward dengan segera membuka kemeja dan celana panjangnya.
Ia mencium wajah lalu bergerak turun menciumi leher Audrey kemudian turun lagi ke dada. Ia mulai memainkan dua gundukan kepunyaan Audrey yang berukuran cukup besar kemudian menghisapnya membuat Audrey menggelinjang.
Edward memang seorang player sehingga ia tahu betul titik-titik sensitif seorang wanita. Audrey tidak bisa melawan bahkan sialnya, ia justru mengeluarkan suara d*s*hannya yang terdengar begitu merdu dan menggoda di telinga Edward.
Edward tak bisa lagi menahan hasratnya yang begitu besar saat melihat Audrey. Dan setelah Edward melepaskan semua kain yang menutupi tubuh kekarnya, Edward dengan segera melakukan penyatuannya.
" Aww... Sakit Tuan ! Stop it, please ! " pekik Audrey, air mata kembali lolos ke pipinya saat Edward berhasil melesakkan miliknya ke dalam inti tubuh Audtey
Namun sia-sia, karena Edward terus bergerak menikmati tubuh Audrey tak peduli gadis itu merintih kesakitan. Hingga akhirnya rasa sakit itu sedikit demi sedikit berubah menjadi nikmat meskipun Audrey berusaha untuk menolaknya.
" Oh, Baby... You're so great ! Ah, s*it ! Aku keluar !! " de**h Edward saat ia mendapatkan pelepasannya.
" Thank you, baby... Aku bangga karena aku adalah yang pertama untukmu " ucap Edward lalu mencium bibir Audrey.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
sabar lah Audrey menjalaninya....
2024-03-05
1
Triiyyaazz Ajuach
omegat Audrey cuma dijadikan budak nafsu Edward
2023-05-09
1
stela
buaya darat🤣🤣🤣
2023-02-06
1