Edward tersenyum tipis saat Austin mengatakan wanitanya. Satu-satunya wanita yang ia harapkan menjadi wanitanya adalah Kaylee dan kini wanita itu sudah bersama dengan Austin.
Lalu Audrey ? Edward masih tak tahu bagaimanakah perasaannya sendiri pada gadis itu.
" Kau jangan hanya bisa bermain dengan wanita saja, Ed. Sudah saatnya kau menemukan wanita pendamping hidupmu. Apa kau mau seumur hidup hanya bermain wanita saja ? Kau lupa jika umurmu terus bertambah dan kau membutuhkan wanita untuk menemani hari tuamu " ceramah Austin.
" Aku sudah menemukannya, sayangnya dia lebih memilihmu " sahut Edward menatap Kaylee.
" Brengsek !! Jangan pernah menatap istriku seperti itu " ketus Austin lalu menyembunyikan Kaylee di belakang punggungnya.
Hal itu tentu saja membuat Edward tergelak.
" Astaga, Aus... Kau masih saja berpikiran buruk kepadaku. Dengar Aus, aku tidak akan merebut Kaylee darimu. Lagi pula aku tahu jika hatinya hanya untukmu " ucap Edward sadar diri.
" Baguslah kalau kau tahu itu ! Lagipula mana mungkin Kaylee meninggalkanku karena saat ini Kaylee tengah mengandung anakku " timpal Austin bangga.
" Kau hamil, Kay ? " tanya Edward sembari melirik Kaylee yang kini berdiri di samping Austin.
Kaylee tersenyum lalu menganggukkan kepalanya. Ia menyentuh perutnya dan mengusapnya dengan lembut.
" Selamat !! " ucap Edward tulus.
" Terima kasih, Kak " sahut Kaylee dengan senyum manisnya.
" Kay... Jika Austin menyakitimu, aku akan menerimamu dengan tangan terbuka " timpal Edward seraya melirik Austin.
" Hei... Only in your dream ! Aku pastikan aku tidak akan pernah menyakitinya. Dan aku tak akan memberi kesempatan pria sepertimu mendekatinya " ketus Austin dengan tatapan tajam.
" Oh my god, Aus... Kau berlebihan. Kakak Ed hanya bercanda... " ucap Kaylee menengahi.
Entah mengapa justru Austin yang sering mendapatkan mood swing saat kehamilannya ini. Kaylee mengatur nafasnya lalu merangkul lengan Austin.
" Ya sudah, kalau begitu kita pulang saja. Bukankah hari ini kita harus memeriksakan kandunganku ke dokter " tambah Kaylee kemudian.
" Oke, honey... ! Ingat Ed, kau jangan lupa untuk menghadiri pernikahan Nick. Kalau bisa kau bawa juga wanitamu itu " ingat Austin lagi sambil melirik ke arah kamar Edward kemudian segera meninggalkan apartemen.
" Honey, apa kau yakin orang yang di dalam kamar Kakak Ed itu wanitanya ? " penasaran Kaylee.
" Semoga saja begitu, honey. Karena itu berarti, dia sudah move on " jawab Austin yang diangguki oleh Kaylee.
Selepas kepergian Austin dan Kaylee, Edward menyunggingkan senyuman. Meskipun rasanya sakit melihat wanita yang dicintainya bersama pria lain. Tetapi ia bahagia, karena Kaylee sudah bersama orang yang tepat.
Rasa sakit itu tak lagi terasa. Mungkin karena Edward sudah merelakannya atau dia sudah menemukan penggantinya.
Audrey sedari tadi mendengar pembicaraan Edward dan tamunya tersebut. Sebenarnya ia ingin melihat tamu yang datang. Namun ia tak mungkin mencuri pandang. Cukuplah ia mencuri dengar obrolan mereka.
Edward kembali melangkahkan kakinya menuju kamarnya. Ia akan menuntaskan hal yang sempat tertunda tadi.
Ia membuka pintu dan melihat Audrey masih berada di bawah selimut.
" I'm so sorry, baby... ! Banyak gangguan tadi. Dan sekarang kita bisa memulainya tanpa ada yang mengganggu " ucap Edward lantas menarik selimut yang menutupi tubuh polos Audrey.
Tanpa menunggu lama, Edward pun segera naik ke atas tempat tidur lalu mulai mencumbui Audrey.
" Tu... Tuan... Siapa tamu yang datang tadi ? " tanya Audrey di sela-sela ciuman mereka yang terhenti.
" Rico dan sahabatku " jawab Edward jujur sembari memainkan kedua gundukan milik Audrey.
" Aku mendengar suara seorang wanita, dia sahabat anda juga ? " tanya Audrey penasaran.
Edward menghentikan kegiatannya lalu menatap tajam Audrey.
" Ma...Maaf Tuan, seharusnya aku tidak perlu bertanya " ralat Audrey lalu menundukkan kepalanya.
Bodoh kau Audrey !! Untuk apa bertanya hal seperti itu...
Audrey merutuki kebodohan yang dibuatnya sendiri.
Edward menghela nafasnya, lalu mengangkat dagu Audrey hingga kedua mata mereka saling bertatapan.
" Kau benar ingin tahu siapa mereka tadi? " tanya Edward.
" Ti, tidak ... Aku hanya... "
" Mereka adalah sahabatku. Aku pernah mencintai istri sahabatku sendiri sebelum mereka menikah. Dan bisa dibilang mereka menikah karena ulahku " sela Edward.
Audrey mengernyit heran dan Edward bisa menangkap rasa bingung di hati Audrey.
Edward kini berbaring di samping Audrey. Ia memiringkan badannya menghadap Audrey sambil menopang kepalanya dengan sebelah tangannya.
" Kau ingin tahu mengapa mereka bisa menikah ? " tanya Edward
Dengan lugunya, Audrey mengangguk membuat Edward menahan tawanya. Edward lalu menceritakan semuanya kepada Audrey. Entah karena apa ia melakukan itu. Hanya saja ia merasa nyaman menceritakan keburukannya pada Audrey.
" Jadi Tuan mencintai Nona Kaylee ? " tanya Audrey.
" Hem... Tapi itu dulu ! Karena sepertinya saat ini aku tidak mencintainya lagi " jawab Edward lalu merebahkan diri di samping Audrey.
" Kenapa bisa begitu ? " tanya Audrey polos. Kini gantian Audrey yang memiringkan tubuhnya sambil menatap rahang tegas milik pria tampan itu.
Edward memalingkan wajahnya hingga kedua manik mata mereka kembali beradu.
" Entahlah, mungkin karena aku bahagia dia mendapatkan orang yang lebih baik dariku. Lebih mencintainya dan mampu membahagiakannya sepenuhnya " ucap Edward.
" Tentu saja, wanita baik-baik tentunya akan mendapatkan pria yang baik pula " sahut Audrey dengan polosnya.
" Jadi menurutmu, aku bukan pria baik. Begitu ? " Edward mengangkat sebelah alisnya.
Astaga ! Sepertinya aku mengatakan yang tidak perlu aku katakan
Audrey dengan segera menutup mulut dengan kedua tangannya. Ia menatap Edward lalu menggelengkan kepalanya.
" Bu... Bukan seperti itu, maksudku... "
Audrey tak menyelesaikan ucapannya. Ia kini menggigit bibir bawahnya dan tentu saja hal itu membuat Edward semakin tergoda. Seketika Edward langsung menyerang Audrey.
And finally, terjadilah apa yang seharusnya terjadi sejak tadi.
Audrey sudah tertidur karena lelah, sementara Edward malah asyik menatap wajah cantik Audrey yang penuh dengan peluh. Harus Edward akui, ada perasaan lain saat ia bersama Audrey.
Tapi ia belum berani mengartikan lebih perasaannya itu.
Yang ia tahu, hanyalah memiliki Audrey. Karena ia yakin, setelah menjadikan Audrey miliknya, maka gadis itu akan selalu bersamanya. Tentu saja Edward begitu percaya diri jika Audrey akan tetap berada disisinya. Bukankah Kaylee dan Austin pun seperti itu ?
Austin mendapatkan Kaylee pertama kali dan kemudian Kaylee menjadi milik Austin selamanya.
Tapi, sepertinya Edward lupa jika ada perbedaan besar antara dirinya dan Austin. Austin bukanlah seorang casanova seperti dirinya. Austin hanya setia kepada satu wanita dan itu adalah Kaylee. Sedangkan dirinya adalah seorang pria yang tak pernah tahan untuk tidak jatuh ke dalam pelukan serta permainan ranjang bersama wanita.
Edward tersenyum menatap Audrey lalu mengecup kening gadis itu dengan lembut. Ia kemudian bangkit dan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Setelah selesai, ia tak lantas membaringkan diri di samping Audrey. Edward memilih untuk mengerjakan pekerjaannya. Karena ia berniat untuk menghabiskan waktu seharian bersama Audrey esok hari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Mimik Pribadi
Semoga saja Ed bisa berubah,dan hanya focus pada satu wanita yaitu Audrey,,,,
2023-10-19
3
Triiyyaazz Ajuach
ya spt keinginan Rico moga aja Audrey bsa menyembuhkan kelakuan Edward yg doyan celap celup
2023-05-09
1
stela
lanjutkan bikin kepo dan juga emosi tapi ceritanya keren banget ditunggu ya kelanjutannya ♥️♥️♥️
2023-02-17
1