Audrey melangkahkan kakinya menuju gedung perkantoran yang tertera di kartu nama yang diberikan oleh Edward.
" Sepertinya ini benar tempatnya " gumam Audrey sambil membaca kartu nama yang ada dalam genggamannya.
Audrey memasuki gedung perkantoran tersebut, lantas berjalan menuju meja resepsionis.
" Permisi, dimana saya bisa menemui Tuan Edward ? Saya ada janji temu dengan Tuan Edward " ucap Audrey dengan sopan.
" Ah iya, rupanya anda tamu yang sudah ditunggu oleh Tuan Edward. Silakan menuju lantai 11, ruangan Tuan Edward ada disana. Anda bisa menaiki lift itu " tunjuk resepsionis itu ke pintu lift yang khusus dipergunakan oleh para petinggi perusahaan.
" Thank you " ucap Audrey ramah lalu menuju lift yang ditunjuk tadi.
Audrey menekan tombol lift setelah masuk ke dalam lift. Lift pun bergerak ke atas dan berhenti di lantai yang dituju. Audrey bergerak ke luar lift lalu melihat sekeliling ruangan luas yang nampak sepi itu.
" Ekhem, maaf Nona ada yang bisa saya bantu ? " tanya seorang pria tampan berjas. Ia menghampiri Audrey karena terlihat kebingungan.
" Eh, iya. Maaf Tuan, bisakah anda menunjukkan ruangan Tuan Edward ? " tanya Audrey.
Pria itu mengangkat sebelah alisnya karena tidak sembarang orang yang bisa menemui Edward.
Merasa jika pria itu curiga, Audrey mengutarakan maksud kedatangannya.
" Em... Tuan Edward kemarin menyuruh saya untuk menemuinya, nama saya Audrey " ucap Audrey menjelaskan maksudnya.
Pria itu menatap Audrey dengan lekat.
Jadi, gadis ini yang dimaksud Tuan Edward
Pria itu menghela nafasnya.
" Perkenalkan Nona Audrey, saya Rico. Saya adalah asisten Tuan Edward " ucap Rico memperkenalkan dirinya.
" Saya akan mengantar anda ke ruangan Tuan Edward " ucap Rico lagi kemudian memimpin berjalan di depan Audrey menuju ruangan Edward.
Rico mengetuk pintu lalu setelah mendengar perintah untuk masuk, ia membuka pintu dan mempersilakan Audrey untuk masuk.
Audrey masuk dan melihat ruang kerja Edward yang begitu luas dan nyaman.
" Akhirnya kau datang. Aku pikir kau akan melarikan diri " seloroh Edward berjalan mendekati Audrey dan Rico.
" Saya bukan orang yang tidak bertanggung jawab " tukas Audrey.
Edward tersenyum miring.
" Duduklah, kita akan membahasnya " seru Edward sambil menunjuk ke arah sofa.
Audrey mengangguk, lalu menuruti perintah Edward.
" Rico, bawakan perjanjian yang tadi aku minta ! " seru Edward pada asistennya itu.
" Baik Tuan " sahut Rico, menundukkan kepalanya lalu keluar dari ruangan Edward.
Edward memandangi wajah polos Audrey yang terlihat cantik alami dengan bola mata bulat berwarna kehijauan serta bibir tipis dan mungil berwarna pink membuatnya terlihat segar Tatapan matanya kini turun ke arah dada dan berakhir di kaki jenjang Audrey yang memakai dress hitam selutut dipadu dengan cardigan berwarna dusty pink.
Edward menyeringai saat membayangkan tubuh seksi gadis itu. Ya, meskipun mengenakan baju yang tertutup tapi Edward yakin jika tubuh Audrey memang seksi dan ia tak sabar untuk menikmatinya.
Audrey menutup tubuhnya dengan bantal sofa saat menyadari arah tatapan Edward padanya. Edward tak menyangka jika Audrey akan bersikap seperti itu, tapi ia tetap tersenyum. Edward bahkan semakin penasaran.
Tak lama Rico kembali dengan membawa berkas perjanjian yang dimaksud oleh Edward.
" Ini berkas yang anda minta, Tuan " ucal Rico memberikan berkas tersebut kepada Edward.
" Ok, kau boleh pergi ! " seru Edward sambil mengibaskan tangannya meminta Rico untuk keluar dari ruangannya
Setelah Rico keluar, Edward menyodorkan berkas tersebut kepada Audrey.
" Ini apa Tuan ? " tanya Audrey heran.
" Ini adalah kontrak perjanjian yang menyatakan jika kau bersedia membayar semua utang-utangmu dengan bekerja padaku " jawab Edward.
" Maksud anda, saya harus bekerja dengan Anda untuk membayar utang saya ? " tanya Audrey.
" Exactly... Bagaimana ? " Edward balik bertanya.
" Ijinkan saya membaca isi perjanjiannya dulu " ucap Audrey sambil memgambil berkas.
" Waktumu 3 menit untuk membaca dan menandatanganinya " titah Edward.
" What ? " pekik Audrey dengan mata yang membola.
" Oh, kau tidak terima ? Kalau begitu aku beri waktu 2 menit " seru Edward dengan senyum licik.
Hah ! Dia pasti sudah gila dengan memberi waktu secepat itu untuk membaca berkas ini
gerutu Audrey dengan lirikan tajam kepada Edward.
Audrey dengan cepat membaca berkas yang ada di hadapannya. Namun secepat apapun tetap saja ia tak bisa menyelesaikannya.
" Waktumu habis dan sekarang kau harus menandatanganinya ! " seru Edward.
" Tapi... "
" Kau boleh menolak untuk menandatanganinya, tetapi kau harus mengganti uang yang sudah ku keluarkan kemarin dalam waktu satu minggu. Bagaimana ? " tanya Edward.
Audrey menghela nafasnya, ia tidak tahu pekerjaan macam apa yang akan diberikan pria ini padanya, tetapi jika ia tidak menandatanganinya ia tidak tahu harus mendapatkan uang darimana untuk menggantinya.
" Sepertinya kau berubah pikiran.Baiklah, kalau begitu sampai bertemu lagi minggu depan dan ingat kau harus membawa uang untuk mengganti uangku " ucap Edward dengan penekanan. Tangannya terulur mengambil berkas yang masih ada di tangan Audrey.
" Tunggu ! Aku akan menandatanganinya " ucap Audrey pada akhirnya.
Persetan dengan pekerjaan apa yang akan diberikannya kepadaku. Yang penting aku mendapatkan pekerjaan dan uang untuk membayar semua utang-utangku.
" Kau yakin akan menandatanganinya ? Karena setelah kau menandatanganinya tidak akan ada kesempatan untuk membatalkannya " ingat Edward.
" Iya, aku yakin " sahut Audrey, lalu dengan segera Audrey menandatangani perjanjian itu.
Edward tersenyum samar.
" Baiklah, jika itu sudah keputusanmu. Aku harap kau tidak akan menyesalinya " ucap Edward lalu mengambil berkas yang sudah ditanda tangani oleh Audrey.
Edward berjalan menuju meja kerjanya lalu menghubungi Rico untuk datang ke ruangannya.
" Rico tolong kau bawa Audrey ke apartemenku. Dia sudah menandatangani kontraknya " seru Edward saat Rico datang ke ruangannya.
" Baik, Tuan ! " ucap Rico.
" Mari, Nona... Saya akan mengantar anda ! " ucap Rico lagi.
" Eh, kenapa harus tinggal di apartemen ? Apa saya tidak bisa pulang ke rumah ? " tanya Audrey heran.
" Kau akan bekerja denganku 24 jam sehari, karena itu kau akan tinggal bersamaku " jawab Edward.
" Tapi... Saya mempunyai seorang ayah yang tengah sakit. Jika saya pergi dari rumah, maka siapa yang akan merawat ayah saya ? " tanya Audrey lagi.
" Kau tidak perlu khawatir, aku akan membawa ayahmu ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Kau bisa menemuinya kapan pun kau mau tetapi kau harus tinggal bersamaku ! " jelas Edward.
" Baiklah Tuan, aku mengerti. Terima kasih sebelumnya " sahut Audrey.
" Sekarang kau pergilah bersama Rico. Aku akan pulang ke apartemen nanti malam " seru Edward.
Audrey akhirnya pergi bersama Rico menuju apartemen Edward. Sepanjang perjalanan tidak ada obrolan tercipta. Baik Audrey maupun Rico, keduanya larut dalam pikirannya masing-masing.
Audrey sibuk memikirkan pekerjaan apa yang diberikan oleh Edward kepadanya. Ia berpikir bahwa ia akan dijadikan seorang asisten rumah tangga oleh Edward mengingat waktu kerjanya juga ia yang harus tinggal di apartemen bersama Edward.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
pasti temani Edward di atas katil.. kan Edward seorang cassanova
2024-03-05
1
Mimik Pribadi
Lanjuutt
2023-10-19
1
Euis Herdiana C'mahmud Hyuga
.smoga tambah seru alur ceritanya
2023-09-14
1