" Tentu saja ! Tapi kau hanya bisa bekerja bersamaku " ucap Edward.
Mata Audrey membola mendengarnya.
" Yang benar saja, Ed. Aku sudah bekerja denganmu setiap malam. Lalu kau ingin aku bekerja denganmu pada siangnya juga ? " sahut Audrey memutar bola matanya.
" Memangnya kenapa ? Aku membayarmu secara profesional. Bahkan kupastikan bayaran yang kuberikan di atas rata-rata " timpal Edward.
" Aku akan membayarmu sebesar 100000 dolar setiap bulannya " ucap Edward lagi.
" Benarkah ? " tanya Audrey merasa tertarik dengan nominal yang diberikan oleh Edward.
" Hem... " jawab Edward singkat. Kini ia sudah merebahkan diri sambil memiringkan badannya menatap Audrey.
" Lalu pekerjaan apa yang harus ku lakukan ? " tanya Audrey lagi.
" Kau akan tahu saat kau berada di kantor nanti. Jadi apa kau bersedia ? " tanya Edward.
Audrey mengangguk dengan antusias.
" Kapan aku bisa mulai bekerja ? " tanya Audrey lagi.
" Kalau kau mau, besok kau sudah bisa mulai bekerja " jawab Edward santai.
" Baiklah, aku mau " ucap Audrey penuh semangat.
" Tidurlah ! Karena mulai besok kau harus bekerja keras " seru Edward dengan senyum menghiasi wajahnya.
Tidurlah, setelah ini aku pastikan kau tidak akan pernah bisa lepas dariku dan aku akan membuatmu semakin dekat denganku.
Audrey bangun dengan penuh semangat, terlebih lagi badannya merasa lebih segar karena Edward tidak melakukan hobinya semalam.
Setelah mandi, Audrey segera memasak sarapan. Sebelumnya ia membangunkan Edward. Pria itu baru saja membuka matanya saat Audrey sudah sibuk di dapur.
Edward membuka pintu kamar lalu melihat ke arah dapur dan menyaksikan Audrey yang tengah sibuk menyiapkan sarapan. Ia tersenyum kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Ia pun harus bersiap karena akan ke kantor hari ini bersama Audrey.
Ia tak sabar melihat mimik Audrey nanti saat ia menempatkannya di kantornya. Audrey tidak tahu saja rencana yang dilakukan oleh Edward untuknya.
Klek... Edward baru saja keluar dari kamarnya saat Audrey selesai menata sarapan di atas meja makan.
" Kau sudah rapi ? Sarapan sudah aku siapkan. Aku akan bersiap dulu " ucap Audrey kemudian meninggalkan Edward di ruang makan.
Edward hanya menatap Audrey tanpa ingin bersuara. Kelihatannya gadis itu sangat bahagia dan ia tak ingin merusak kebahagiaan gadis itu.
Audrey sudah keluar dengan dress berwarna hitam dipadukan dengan jas berwarna cream. Dengan rambut yang dibiarkan tergerai hanya dihiasi oleh jepit rambut di sisi sebelah kanannya. Audrey sedikit memoles bibirnya agar terlihat lebih segar.
Edward seketika terpana melihat penampilan Audrey yang terlihat begitu cantik.
" Bagaimana penampilanku ? " tanya Audrey kepada Edward yang sedari tadi menatapnya tanpa berkedip.
Edward berdiri dari kursi makan, lalu menghampiri Audrey. Tanpa ba bi bu, ia langsung mencium bibir Audrey dan mel*m*tnya. Audrey mendorong tubuh Edwarz hingga ciuman mereka pun terlepas.
" Apa yang kau lakukan ? " ucap Audrey kesal.
" Bibirmu terlalu merah. Kau mau menggoda pria-pria yang ada disana " jawab Edward menaikkan sebelah alisnya.
" Siapa yang mau menggoda ? Aku kan hanya berusaha tampil cantik karena aku tidak mau mempermalukanmu" ketus Audrey.
" Cukup kau tampil cantik hanya untukku ! " timpal Edward posesif.
" Ck... Baiklah, terserah dirimu saja " sahut Audrey lebih baik ia mengalah.
Mereka pun akhirnya sarapan bersama. Setelah itu, mereka berdua pergi ke perusahaan. Edward membukakan pintu mobil untuk Audrey saat sampai di perusahaan.
" Aku bisa membuka pintu sendiri, lagipula sikapmu akan membuat orang-orang salah paham " bisik Audrey saat keluar dari dalam mobil.
" Biarkan saja " sahut Edward tak peduli.
Dia yang menjalani kenapa orang lain yang ribut dengan urusannya. Apa hak mereka ? Pikir Edward.
Audrey menghembus kasar nafasnya, terlebih saat Edward justru menggenggam tangannya saat memasuki kantor yang tentu saja langsung membuat orang-orang memperhatikan mereka. Terlebih para wanita yang melihat Audrey dengan tatapan tak suka karena diperlakukan seperti itu oleh pria yang mereka idamkan.
Mereka kini sudah berada di dalam1 ruangan Edward berada. Audrey masih duduk di sofa saat Rico masuk.
" Nona Audrey... Apa kabar ? " tanya Rico saat melihat Audrey disana. Rico bahkan tak berkedip saat melihat Audrey dengan penampilan yang berbeda.
" Baik, Tuan. Bagaimana kabar anda ? " tanya Audrey sambil tersenyum.
" Baik, Nona " jawab Rico dengan senyuman.
" Ekhem... Kalian sudah selesai ? " tanya Edward menatap tajam ke arah Rico dan Audrey.
Glek... Mati aku ! Batin Rico saat melihat tatapan mengerikan Edward yang ditujukan padanya.
" Em, apa yang bisa saya lakukan Tuan ? " tanya Rico memberanikan diri bertanya kepada Edward.
" Seperti yang sudah kukatakan semalam, siapkan meja dan kursi untuk Audrey di ruanganku, karena mulai sekarang ia akan menjadi asisten pribadiku " jawab Edward.
" Apa ? " tanya Audrey tak percaya jika ia justru akan bekerja satu ruangan dengan Edward.
" Kenapa ? Kau keberatan ? " selidik Edward.
Audrey bergeming, ia sangat ingin bekerja. Tapi jka seperti ini, pasti Edward akan selalu mencari kesempatan untuk mempekerjakannya siang malam.
" Kalau kau keberatan, aku tidak akan memaksamu. Sekarang pulanglah, aku akan meminta Rico mengantarmu " ucap Edward.
" Tidak, aku menerimanya. Aku bersedia... " tukas Audrey dengan lantang.
Edward mengangkat satu sudut bibirnya.
" Baiklah, kalau begitu mulai sekarang kau harus bekerja keras ! " seru Edward.
Edward lantas meminta Rico menyiapkan semuanya untuk Audrey. Ia juga meminta Rico untuk mengajari Audrey.
Satu minggu sudah, Audrey bekerja di perusahaaan. Dan kini ia sudah bisa menguasai beberapa pekerjaan yang Rico ajarkan.
" Kau sudah menyelesaikan laporannya ? " tanya Edward saat melihat Audrey meregangkan tubuhnya.
" Sudah Tuan... " jawab Audrey lalu berjalan menuju Edward sambil membawa laporan yang telah ia buat.
Edward memeriksanya dan sangat senang juga bangga karena Audrey cepat belajar.
" Ah, ada lagi pekerjaan yang harus kau kerjakan " ucap Edward sambil menatap Audrey dengan tatapan mesumnya.
Menyadari arti tatapan Edward, Audrey segera memundurkan langkahnya. Namun, Edward ternyata lebih gesit. Ia menarik tangan Audrey hingga gadis itu kini jatuh di atas pangkuannya.
" Tuan... Lepaskan aku ! " mohon Audrey.
" Bukankah sudah kukatakan jika hanya berdua denganku, kau harus memanggil namaku " ucap Edward lalu menyusuri leher Audrey dan memberikan kecupan kecil disana.
" Ed... Ini di kantor " ingat Audrey berusaha untuk bangkit, namun Edward justru menahan pinggangnya.
" Kamu cantik sekali, aku tidak tahan untuk tidak memakanmu, baby " ucap Edward kini tangannya sudah masuk ke dalam blazer yang menutup tubuh Audrey.
" Ed... Lepas ! " ucap Audrey menahan rasa yang kini juga menyerangnya.
" Kau menginginkannya juga baby. I know it " ucap Edward. Kini tangannya berusaha membuka kancing blazer Audrey.
" No, Ed... Nanti ada yang masuk " Audrey berusaha mencegah Edward agar tidak melakukan hal yang lebih gila.
Edward segera menelpon Rico dan meminta orang kepercayaannya itu untuk tidak membiarkan ada yang masuk ke ruangannya dan mengganggu kegiatannya bersama Audrey.
" Masalah sudah teratasi, baby... Aku meminta lembur padamu " ucap Edward sambil membawa Audrey ke ruang pribadinya yang ada di dalam kantornya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Triiyyaazz Ajuach
buruan di nikah Edward jgn dijadikan mainan melulu
2023-05-09
2
Liz
Ya ampun Edward 🤣🤣🤣
2023-03-04
1