Menyambar

Syaaatt (Suara kilatan menyilaukan mata)

Darah mereka bagai air mancur yang bercucuran ke tanah, semua orang berlari ketakutan bahkan sampai menutup dagangannya. Demusa menarik sang dewi untuk segera pergi tapi sebelumnya dia meminta agar membantunya mengambil emas dan perak yang berjatuhan. Kelinci tidak mau ketinggalan, dia ikut mengambil menggunakan giginya lalu memasukkan ke kantung yang sudah di persiapkan.

Sosok siluman ganas jelmaan ular hitam mengikuti mereka sampai menuju pusat kota. Sang dewi merasakan ada siluman lain, lirikan mata melihat pada sosok wanita yang mengenakan topi hitam. Salah satu wanita bertubuh kurus yang ikut membututi pula bersama dua wanita lain yang memilihnya saat di arena pertandingan.

“Bening, tidak kah engkau berbaik hati untuk berbagi ruangan untuk ku? Seluruh permata ku yang ternilai telah habis untuk Meran, ibu tiri mu yang hampir membunuh mu di kala itu” ucap Demusa.

“Dasar manusia licik. Kejam sekali kau! seolah semua ini adalah dewi” bantah siluman kelinci putih.

Sang dewi meletakkan beberapa keping emas dan perak ke tangannya. Demusa pun segera memesan ruangan yang bersebelahan dengannya. Tanpa sepengetahuannya Demusa yang terus membuntuti setiap gerak-geriknya, sang dewi mengendap-endap keluar mengejar siluman ular hitam di kaki bukit. Pertarungan itu membentuk kilatan menggema suara mirip gong besar. Ular berbisa mematikan itu menyandra tiga wanita yang mengikuti sang dewi. Wanita yang bertubuh kurus menjadi korban bisa untuk menghindari serangan kekuatannya.

Semula sang dewi tidak ingin membunuhnya, dia menawarkan catatan langit agar siluman ular hitam tidak membuat kekacauan. Tapi setelah melihat dia telah membunuh manusia tidak berdosa, maka terpaksa menghabisinya.

“Hiyyaaaa!” jurus kekuatan rembulan pertama kali dia gunakan untuk melenyapkan siluman ular hitam.

“Ahhh! Para sebangsa ku akan membalasnya! Tunggu lah!” jeritan kesakitan si ular siluman menjadi debu.

Malam sepi kembali, tidak ada cahaya bintang. Seperti biasa cahaya bulan pun meredup di tutup awan hitam. Siluman kelinci melepaskan tali yang mengikat pada tubuh dua orang wanita tersebut. Ingin sekali dia menggunakan jemari tangannya berwujud utuh wanita tapi dia tidak mau mereka ketakutan. Keduanya mendekati sang dewi lalu menunduk memberi hormat. Keinginan mereka untuk di jadikan sebagai pengikut maupun orang yang selalu membantunya di dalam segala hal.

“Wahai wanita yang mempunyai kekuatan tiada tiara, jadikan kami pengikut setia mu. Kami hidup sebatang kara dan kesusahan. Tolong lah kami” ucap mereka memelas.

“Dewi, cepat berikan pendapat mu. Aku lihat mereka tidak memiliki niat jahat” bisik si kelinci.

"Kelinci, aku tidak bisa melibatkan manusia demi tugas besar yang aku emban ini. Nyawa mereka bisa jadi incaran para siluman."

"Tapi aku melihat ketulusan pada diri mereka yang sangat menginginkan menjadi pengikut engkau. Setidaknya beri mereka tempat yang layak."

Sang dewi melompat naik ke salah satu pohon yang besar, dia berdiri di salah satu dahan lalu membuka buku catatan langit. Ternyata misi menyelamatkan hari ini telah tertulis di dalamnya. Dia sempat berputus asa karena belum menyelesaikan satu catatan pun.

Catatan penting: Membunuh siluman seolah mengganti nyawa manusia yang mati.

Dia menerka kalimat yang terkandung di dalamnya. Sebah akibat dari darah di bayar dengan darah pula. Dia berpikir sejenak apakah di masa yang akan datang hutang nyawa atas kematian wanita bertubuh kurus itu di ganti nyawa siluman ular sehingga menghidupkannya kembali menjadi manusia setengah siluman ataupun siluman seutuhnya.

“Bagaimana ini? apa yang harus aku lakukan?” gumamnya.

Dia tidak bisa menarik mundur waktu atau mengatakan pada dewi bintang untuk memberinya sebuah bintang harapan. Sang turun dari pohon melihat kedua wanita yang masih menunggu keputusannya. Jika dia meninggalkan mereka begitu saja pasti akan menambah masalah baru karena para siluman datang melihat dia seolah ada kaitannya dengan mereka. Dengan sangat terpaksa sang dewi menyetujui lalu membawa mereka menuju ke penginapan.

Terpopuler

Comments

pgrI

pgrI

💞

2023-02-06

0

Tanah Karo

Tanah Karo

amang tahe

2023-02-06

0

Garuda

Garuda

banyak siluman di cerita ini. menunggu aksi kekuatan asli si dewi

2023-02-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!