Bab 11

Pindah ke Yogyakarta

Sebulan setelah, permintaan papa Rizal,dan Tyo memutus kan untuk mengurus perusahan, Nanggom grup.

"Bismillahirrahmanirrahim,"

"Semoga ini yang terbaik untuk kita ya, Naf, dan semoga mas bisa memajukan perusahaan papa," tutur Tyo sambil memandangi wajah teduh istri nya.

"Aamiin, aku yakin kamu bisa kok mas," timpal Nafisa, melempar senyum terindah untuk suami nya, hingga nampak gigi putih yang berderet rapi, lesung pipi sebelah kiri, semakin menjadi pemanis di senyuman istri Tyo itu.

"Kalian sudah siap semua ya, eh Noni mana," celetuk papa Arizal, tiba tiba sudah ada di belakang Tyo dan Nafisa.

"Eh, iya pa, itu Noni udah di mobil kaya nya," Tyo tampak kikuk, ketahuan mertua, sedang memandang mesra istri nya.

"Ya udah ayo naik mobil, biar papa saja yang nyetir, kalian sudah pamit sama ibu dan pak Mardi kan, Naf?," tanya papa Rizal.

"Iya pak sudah," timpal Nafisa, ia sudah tidak sabar untuk berangkat ke Jogja.

"Ya udah ayo naik, kalau kita berangkat jam segini jadi kita sampai Jogja sore," ujar mama Alisa,

Mereka bergegas masuk mobil, papa Arizal dan mobil Nafisa.

Tak lama terdengar deru mobil,

Mereka pun, melajy meninggalkan solo menuju Jogja.

~ ~ ~

Setelah sekian waktu perjalanan.

Mereka pun sampai di kawasan seleman.

Mobil memasuki perumahan elite tertulis di pintu masuk BM Risdance.

"Waaah, kita tinggal di sini pa," celetuk Noni, mulut nya membulat sempurna, tak percaya dengan apa yang di lihat nya.

"Rumah Nafisa dan Tyo yang di sini non, kalau rumah papa sama mama, beda lagi," ujar papa Rizal sambil tersenyum.

Tak berselang lama mereka sudah masuk halaman sebuah rumah mewah.

Tyo dan Noni menganga tak percaya,

Terlebih lagi Tyo, Tyo merasa malu kepada istri dan mertua nya.

"Apa ini gak terlalu berlebihan pa?," Ucap Tyo pada mertua nya.

"Tyo fikir yang sederhana saja cukup untuk kami," cicit Tyo lagi.

"Ini sudah menjadi hak Nafisa nak, dan jadi lah rumah tangga yang baik," ujar papa Rizal.

"Berkas sudah dengan kamu kan, sudah kamu pelajari ya?,"

"Kalau sudah besok kita akan ke perusahaan, papa akan memperkenalkan kamu, dan setelah itu papa serah kan kepada kamu dan Nafisa," jelas papa Rizal panjang lebar.

"Oke, berhubung sudah malam, kita istirahat dulu," celetuk Nafisa.

Sedetik kemudian mereka memasuki hunian mewah itu, dan sibuk dengan urusan masing masing, bersiap untuk beristirahat.

Nanggom Batik grup

Tyo, Nafisa, dan papa Rizal pagi ini sudah berkumpul di kantor.

Semua staf yang membantu papa Arizal di kumpul kan.

"Selamat pagi semua nya, saya ingin memperkenal kan seseorang pada kalian semua," pak Arizal membuka suara.

"Selamat pagi pak" seluruh karyawan menjawab serentak salam dari sang pemimpin.

"Perkenalkan, ini menantu saya, nama nya Prasetyo, suami dari Nafisa."

"Ia, akan membantu Nafisa, mengganti kan saya, untuk mengurus kantor kita ini, sekarang segala hal, kalian semua harus lapor kan kepada, Tyo dan Nafisa,'

"Apa kalian mengerti?." ucap papa Arizal kepada, seluruh karyawan nya.

"Mengerti pak," semua karyawan menyahuti.

"Baik kalau gitu, lanjut kan pekerjaan kalian," perintah papa Rizal pada karyawan karyawan nya.

Semua karyawan membubarkan diri, kecuali seorang wanita cantik, tinggi semampai, masih berdiri tegak di depan Nafisa, Tyo dan papa Rizal.

"Ada apa Riska, apa ada info penting?," Ujar papa Rizal.

Riska Airin, adalah manager pemasaran, di perusahaan NANGGOM BATIK GRUP.

Gadis dengan kulit putih, tinggi badan semampai, dan wajah yang cantik itu pun tersenyum simpul, lalu membungkuk kan punggung tanda menghormati pemimpin nya.

"Mohon maaf pak, saya sudah meletakkan laporan ke meja kerja bapak, dan juga akan ada pemotretan untuk desain yang baru kita buat, yang akan kita pasar kan mulai bulan depan pak," tutur Riska,

"Hmmm, nanti menantu saya yang akan memulai mengecek semua laporan kamu, oiya siapa BA untuk desain terbaru kita,?" Ujar papa Rizal.

"Hmmm kemarin saya sulit untuk menghubungi bapak, jadi saya pakai model yang lumaian terkenal pak, nama nya Deanda putri, " timpal Riska,

"Yaa sudah nanti kamu bahas dengan menantu saya, saya mau istirahat dulu,"

"Oya, Nafisa, Tyo, papa tinggal ya." papa Rizal meninggal kan kantor nya.

Nafisa memandangi punggung ayah nya yang mulai menghilang di pintu masuk kantor.

"Terimakasih kak Riska, saya mau ke ruangan mas Tyo dulu ya, nanti kak Riska kesana ya," tutur Nafisa pada sang manager.

"Aah, oke non Nafisa, saya senang akhir nya bapak Rizal membawa nona ke kantor secara langsung, tidak di balik layar lagi," ucap Riska ramah, dengan senyuman yang ia tunjukkan pada Nafisa dan Tyo.

"Hmmm kami ke ruangan dulu ya," Nafisa dan Tyo menuju ruangan Tyo.

"Hmmm, mas, inget kan apa kata kak Riska tadi?," tanya Nafisa, sambil memandang ke arah suami nya.

"Inget, Naf, ada laporan penjualan, dan akan ada pemotretan untuk promosi barang baru kan?,"

"Kamu hebat Naf, aku kagum sekali dengan bakat mu," sambung Tyo , sambil membuka laporan laporan yang sudah bertengger di meja nya.

"Idiiih bukan yang itu ah," ketus Nafisa, sambil memandang masam wajah suami nya, mengingat nama yang akan menjadi BA desain baru nya, yaitu Dea, rasa nya hanya Dea itu yang saat ini nama nya lumaian naik daun, sejak saat bertemu di pernikahan dan fakta bahwa Tyo dan Dea belum lama putus, menjadi pertanyaan sendiri yang belum sempat Nafisa tanyakan.

"Loh, terus yang mana sayang," timpal Tyo, wajah nya terlihat bingung, Tyo tidak mengerti apa maksud Nafisa.

"Itu soal pemotretan," Nafisa masih belum memperjelas maksud nya.

"Hmmm, emang kenapa, oh maksud nya, aku mesti ikut nyiapin gitu ya, besok kan pemotretan nya, ruang pemotretan nya di mana Naf?," Tyo masih saja tidak mengerti apa yang di maksud istri nya.

Tyo yang dewasa, lupa istri nya Nafisa, wanita yang baru berusia dua puluh tahun, Nafisa memang memilih menikah karna dia melihat Tyo sosok yang baik, tetapi tidak mempertimbangkan diri, bahwa diri nya masih sangat labil untuk menghadapi beberapa hal.

"Iiih, kamu ya, sengaja banget mengalihkan pembicaraan," Nafisa merajuk, menghentak hentak kan, sepatu nya ke lantai.

"Kenapa sih, Naf, maksud kamu yang mana, aku kok jadi bingung ya," Tyo menggaruk kepala nya yang tidak gatal.

"Dea, Dea itu yang waktu itu Dateng ke pernikahan kita kan mas," Nafisa menatap menyelidik ke arah suami nya.

"De-dea,?" Tyo tergagap, ia benar benar tidak menyadari nama itu sedari tadi.

Lalu Tyo menarik nafas dalam,

Sekarang dia mengerti apa yang di maksud Nafisa, ada beberapa fakta yang ia sembunyikan dari Nafsa, soal hubungan nya.

"Hmmm, maksud kamu Dea itu, nama Dea kan banyak ay, belum tentu Dea yang di jadi kan BA itu, Dea mantanku," ucap Tyo berusaha santai, meski dia setengah tidak yakin, bagai mana kalau memang benar benar dea yang di maksud adalah Dea mantan nya.

"Ya gak mungkin lah mas, seingat ku Dea yang nama nya masih lumaian naik itu, yaa Dea itu," ucap Nafisa dengan yakin, dia mendekati suami nya lagi, duduk di atas tepian meja, menghadap wajah suami nya yang setengah gugup.

"Oke gini deh mas, terlepas, iya atau bukan nya Dea yang di maksud itu Dea mantan kamu atau bukan, ada hal yang pengen aku tanya," tutur Nafisa masih memandang Suami nya dengan perasaan jengkel.

"Bagai mana hubungan kamu dan Dea sebenar nya mas," tanya Nafisa penuh selidik.

Tyo mengangkat wajah nya, dan memandang wajah Nafisa yang memandang penuh selidik ke arah nya, Tyo sendiri merasa bingung, tetapi bagi Tyo, masa lalu mesti nya tidak lah penting untuk di perjelas.

"Maksud mu apa, Naf?," Tyo mengerjapkan mata, melihat wajah masam istri nya.

"Kenapa, Noni dan Novi dan keluarga mu yang lain bilang, kalau hubungan mu dengan Dea baru berakhir beberapa bulan yang lalu?, Maksud nya apa mas, selama ini aku tau kamu selalu menjaga hubungan kita dengan baik, itu yang menjadi pertimbangan ku mau menikah muda, karna lelaki itu kamu, karna kedewasaan dan kesetiaan mu mas," suara Nafisa masih rendah namun di tekankan, Nafisa tak lagi memandang suami nya, tapi melangkah ke jendela dan membuang pandangan nya ke luar jendela.

Tyo terkesiap mendengar ucapan Nafisa, bagaimana mungkin Nafisa seperti merasa menyesal, sedang kan , masih ada fakta lain yang di sembunyikan Tyo, yang belum di ceritakan pada Nafisa.

"Naf, maksud mu apa, itu masa lalu ku, untuk apa kita membahas masa lalu ku, semua sudah berlalu,Naf, apa pun yang terjadi antara aku dan Dea, itu hanya masa lalu," ucap Tyo penuh penekanan, berharap istri nya tidak membahas ini lagi.

"Masa lalu mas?, Mas bilang masa lalu,

Mas tau kan, aku menjaga hati ku hampir empat tahun sekarang mas, aku tidak mengotori hubungan kita, supaya hanya ada kita, aku menerima mas dengan cepat, dengan kepercayaan diri yang kuat bahwa hanya ada aku dalam hubungan kita bertahun tahun, tapi ternyata mas membawa orang lain, jangan jangan bukan hanya Dea mantan pacar mas selama pacaran sama aku, jangan jangan ada yang lain, aku kecewa sama mas Tyo, ingat mas jangan ada penghianatan dalam rumah tangga kita." Nafisa menekan kan suara nya.

Dari sekian tahun, baru hari ini Tyo tau, bahwa di balik lemah lembut dan penuh senyuman Nafisa, bahwa dalam diri istri nya, terdapat jiwa dingin penuh penekan dalam setiap apa yang dia suka dan tidak dia suka.

Nafisa pergi meninggalkan suami nya, dengan perasaan kecewa, bagai mana mungkin, orang yang ia fikir selama ini hanya bersama nya, malah memiliki yang lain.

'Yaa, memang 3 tahun terakhir itu hanya pacaran, kita masih boleh memilah dan memilih, tapi bukan kah dari awal kita memutus kan, untuk mendalami pribadi dan hidup masing masing, Tampa ada orang lain, sehingga ketika kita bersatu, semua hal hanya tentang kita, kalau pacaran saja sudah berkhinat, bagai mana kedepan nya, apa lagi, Tyo sampai mengenalkan Dea ke dalam keluarga nya, arti nya hubungan mereka sedekat itu' begitu batin Nafisa, dengan segala pemikiran nya, entah kekanakan, atau entah Nafisa terlalu takut penghianatan.

Sementara Nafisa sudah melangkah meninggalkan Tyo di kantor, Tyo masih duduk termangu, mengingat ingat apa yang baru saja ia dengar dan ia lihat, ucapan dan tingkah laku istri nya, yang sangat berbeda dari apa yang ia kenal.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!