Bab 4

Racun Rumah Tangga Bab 4

Kehadiran Mantan Tyo.

semua sudah siap pukul delapan mulai acara sudah banyak tamu, tetangga mas Tyo datang.

"Istri mas Tyo, cantik ya," mereka bersahut sahutan mengucapkan pujian, ketika memandang paras Nafisa.

Tak lama ada sebuah mobil mewah yang berhenti di depan rumah Tyo.

pemilik kendaraan itu memarkir kan kendaraan nya, di tempat parkir.

Nafisa yang melihat dari pelaminan penasaran sekali.

lain hal dengan Prasetyo dan keluarga nya mereka tau siapa yang datang.

"Eeeeh ada kak Dea, sini masuk kak hmmm cantik banget ya kak Dea ini," Novi dan Noni menggandeng tangan gadis cantik tersebut.

"Ah iya makasih ya,Oya aku mau ketemu Ibu dan mas Tyo dulu ya." gadis cantik, yang menggunakan hils, dan baju dress panjang belah pinggir dan tali satu itu pun menuju pelaminan.

Senyum nya sumringah sambil memandangi Tyo, sembari melangkah.

Entah kenapa Tyo jadi sedikit salah tingkah, Nafisa masih tidak mengerti, tapi gadis itu benar-benar mencuri perhatian orang-orang, memang tidak bisa di pungkiri gadis itu sangat cantik,

"Ibuuuuk," gadis itu memeluk Bu rona di pelaminan.

"Deaa sayang," ibu rona menyambut pelukan itu,

"Eh mas Tyo, selamat ya atas pernikahan nya, selamat ya mba,"Dea mengulurkan tangan pada Tyo dan Nafisa.

"Terimakasih." Nafisa menimpali, sambil tersenyum.

Meskipun hati nya sedikit ber desir, ada heran, mengapa wanita itu begitu dekat dengan Bu Rona.

Sementara Tyo masih salah tingkah.

"Nafisa kenalin, ini Dea mantan nya Tyo, yaa meski pun dia cuma mantan, tapi dia dekat loh sama keluarga kami, dia seperti keluarga sendiri untuk kami, oooh ya yang terpenting lagi Dea ini model loh, Naf," kata Bu rona memperkenalkan Dea pada Nafisa.

Nafisa pun terkejut setengah mati, bisa bisa nya suami nya dan keluarga nya mengundang mantan Tyo.

Namun Nafisa, menyembunyikan, rasa terkejut nya itu, di balik senyuman.

"M...iya Bu," jawab Nafisa singkat, dada nya masih berdebar kencang dia ingin marah, tetapi dia masih bisa berfikir jernih.

"Aaah ibu, terimakasih sudah mengaggap ku seperti keluarga kalian, aku cukup sedih karna mas Tyo tidak memilihku, tapi tidak apa Bu, toh kita tetap seperti keluarga," timpal Dea sambil memeluk ibu rona.

"Mantan?, mantan tahun kapan dia?, rasa nya kalau mantan sebelum mas Tyo kenal aku, GK mungkin deh." batin Nafisa.

Tapi untuk menghargai keluarga nya, Nafisa tetap menahan diri nya, untuk tidak banyak bertanya.

Nafisa sedikit jengkel sebenar nya tapi dia tidak bisa apa-apa, terlebih lagi ketika melihat ibu mertua dan ipar-ipar nya seperti nya sangat dekat dan sangat menyukai Dea, Nafisa semakin banyak bertanya di dalam benak nya.

~

Sesi acara sudah mau selesai dan hari sudah sore, tamu undangan sudah mulai berkurang.

Orang tua Nafisa pun sudah pamit untuk pulang,l.

Namun aneh nya, Dea masih di sana sampai sore itu.

Terlihat Dea bercengkrama dengan ibu mertua dan ipar-ipar, Nafisa.

"M... mas, Dea itu pacar kamu tahun berapa ya?." Nafisa sudah tidak bisa menahan nya lagi.

"M.. udah lah, Naf, untuk apa kita bahas itu orang, ini hari bahagia kita." Tyo berusaha mengelak dari pertanyaan sengit istri nya.

"Kenapa mas apa ada yang mas sembunyikan dari aku?." selidik Nafisa.

"Enggak sayang, aku gak sembunyikan apa pun dari kamu, tolong ya, Naf, kamu percaya sama mas." kilah Tyo lagi,

"Suatu saat, mas akan cerita panjang lebar sama kepada mu, Naf, hingga apa pun yang belum kamu tau tentang mas, akan kamu ketahui, tapi bukan hari ini ya, Naf, aku capek, dan lagi ini hari bahagia kita,"sambung Tyo lagi.

Nafisa yang mendengar penuturan Tyo, tidak bisa bicara apa apa lagi, dan lagi Tyo benar, mana mungkin mereka harus bersitegang dan ribut-ribut hanya untuk urusan mantan Tyo.

"Hm... ya udah lah mas,tapi kok dia Deket banget ya sama kelurga mu?." sahut Nafisa, masih dengan rasa penasaran.

"Iya, soal nya dia kenal mba Nuri, Naf, "timpal Tyo.

Nafisa memperhatikan kedekatan mereka, tampak oleh Nafisa, mereka berbicara sesekali menoleh ke arah nya dengan sangat sinis.

"kenapa gitu ya,,? astaghfirullah, aku Gak mau suudzon," Nafisa heran dengan sikap mereka.

"Nafisa, kesini dong,"Dea memanggil Nafisa.

"ikut ngobrol sini," sambung Dea lagi,

Nafisa yang sebenar nya sangat penasaran dengan kedekatan mereka, memberanikan diri untuk mendekati mereka.

Meskipun sebenar nya Nafisa takut, takut kalau kalau mereka malah ber ramai-ramai menghina Nafisa.

Tapi karna rasa penasaran nya, Nafisa yang sudah berganti baju gamis, dan hijab itu pun menghampiri mereka, duduk di sebelah Dea.

"M.. Naf, ini obrolan orang-orang kerja, kamu gak bakalan ngerti, jadi kamu nyimak aja ya," cetus Nuri,ipar nafisa.

"Eh, mba Nuri jangan gitu juga dong, memang nafisa ini kerja di mana,?" Dea menanggapi ucapan nuri, entah benar tidak tau ataauu.

"Alah Dea, si Nafisa ini baru satu tahun lulus SMA, entah lah, apa yang ada di fikiran si Tyo itu," timpal ibu rona.

Wajah nya sangat sinis.

"hah!!!, masa sih Bu?, masa iya mas Tyo cari nya yang kaya gitu." sambut Dea nada terkejut nya sangat di buat buat, dan setengah mengejek menurut Nafisa.

"M..,memang kenapa mba Dea?, ada yang salah." Nafisa yang sejak tadi bungkam, akhir nya buka suara.

"Tidak ada yang salah sih, tapi kami semua jelas merasa aneh." timpal Novi adik ipar Nafisa.

"Iya aneh, selera mas Tyo tuh bagus bagus loh, ini bukti nya mantan mas tyo, kak Dea, model cantik, berpendidikan, banyak duit lagi." sambung Noni ketus, lalu tersenyum kearah Dea.

"Maaf, Naf, bukan gitu, mereka cuma bercanda kok ," Dea menimpali, sambil meletak kan tangan nya di bahu Nafisa.

senyum nya sangat di buat buat.

"Hm..., Tak apa-apa mba Dea, aku sudah biasa." timpal Nafisa, tersenyum getir.

"Kalau boleh tau, emang udah putus berapa lama sih dari mas Tyo." Nafisa tidak bisa lagi menyembunyikan penasaran nya.

"M.. baru sih, baru sekitar lima bulan ini, by the way kamu cepat juga yaa Nerima mas Tyo hanya waktu lima bulan." jawab Dea.

degh!!

"Baru Lima bulan?" Nafisa terperangah, mendengar jawaban Dea.

Dia tidak tahu harus bersikap dan menanggapi seperti apa.

"Astaghfirullah, Yaallah, rumah tangga ku baru berjalan dua hari, manis nya hanya baru semalam saja, bagai mana ini, tiga tahun aku berpacaran dengan mas Tyo, apa maksud nya ini semua astaghfirullah." Nafisamembatin tak henti henti beristighfar.

Selama ini yang Nafisa tau,Tyo adalah lelaki yang lemah lembut, santun dan juga Soleh, dan yang Nafisa tau lagi, Tyo selalu setia kepada Nafisa.

Namun sekarang kenyataan nya berbeda, ingin hati Nafisa menyangkal mengatakan, tidak mungkin mas Tyo begitu, tetapi kenyataan sudah di depan mata.

"Memang nya mba gak tau, kalau saya dan mas Tyo itu..."

"Eh Dea, dari tadi belum makan loh,yuk makan dulu yuk udahan dulu ngobrol nya." tiba tiba ibu mertua Nafisa memotong pembicaraan mereka.

"Ehh iya Bu, makasih Bu, Nafisa, Noni, Novi mba rara mba Nuri ayok kita makan." jawab Dea.

"Tapi Bu, aku masih ada sedikit pembicaraan sama mba Dea," Nafisa berusaha menyelesaikan penasaran nya.

"Eh udah lah, Naf, ngobrol apa sih emang kaya penting aja, harus nya kamu tuh yang ngajakin Dea makan, gimana sih kamu, gitu aja gak ngerti, yaa gitu lah kalau kurang tinggi bangku sekolah nya." cecar Bu rona.

Astaghfirullah, Nafisa akhir nya mengalah, dia tidak mau berdebat dengan mertua nya, meski hati nya masih penasaran.

"Ya udah, mba Dea silah kan makan, anggap rumah sendiri ya." Nafisa mengalah mempersilahkan Dea untuk makan.

"Kalo di sini mah mbak Dea seperti keluarga kami sendiri, sayang aja ada sedikit kesalahan, yang buat mba Dea, jadi mantan," seloroh Novi ketus, menatap sinis kepada Nafisa.

Nafisa hanya bisa berusaha menahan marah nya.

"Aku kesana dulu ya, masih ada tetangga yang datang." kata Nafisa, menunjuk arah Tyo, yang duduk di pelaminan, Karna ada beberapa tamu yang datang.

Masyaallah, baru dua hari Nafisa di rumah ini, sampai kapan begini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!