Aji dan Puri sudah naik ke dalam mobil yang menjemputnya dan Puri terdiam menyimak semua obrolan Aji dengan Reno, sang supir yang katanya adalah saudaranya.
Dalam perjalanan di mobil, Puri duduk di bagian belakang mobil dan Aji duduk di bagian depan bersama dengan Reno yang duduk di bangku supir.
Puri mentaap ke arah luar jendela dan ia sama sekali tidak tahu akan di bawa kemana. Puri pikir, Aji mau kemana dulu atau akan membeli sesuatu atau kerumah seseorang atas keinginan pribadinya.
Pandangannya tak putus melihat jalanan yang terus terlihat cepat berjalan bagaikan angin. Puri menautkan kedua tangannya dan kini pandangannya fokus ke arah tangan kiri tepatnya di jari manis yang saat ini kembali melingkar sebuah cincin emas yang terlihat manis dan modelanya cukup mewah. Kedua mata Puri terus lekat menatap cincin itu. Desainnya sedikit unik dan jarang lalu terlihat mewah dan elegan. Puri melepas cincin itu dan ada nama terukir di sana.
'Aji', batinnya di dalam hati. Secepat itu bisa memesan cincin dalam waktu singkat. Kalau ada namanya di sini lingkaran cincin ini tentu ada nama Puri di cincin yang lain.
Puri diam dan menatap Aji dari arah belakang. Begitu banyak kejanggalan tapi memang semua seperti alami terjadi. Puri benar -benar penasaran dan ia memanggil Aji.
"Mas ... Mas Aji?" panggil Puri dengan suara lembut sambil menyentuh lengan Aji yang sedang ngobrol asyik bersama Reno.
Aji menoleh ke arah Puri dan mengangguk kecil.
"Iya Ri, kenapa?" tanya Aji pelan pada Puri.
"Ekhemmm boleh lihat cincinnya gak? Ini desainnya unik kayak couple jadi harus di lihat kalau di sambungkan," ucap Puri pada Aji.
Aji hanya melempar senyum manis. Ia sama sekali tak berpikir kalau Puri hanya ingin mengetahui sesuatu.
Dengan santainya Aji memberikan cincin itu pada Puri dan Puri menatap lekat cincin itu dan menggabungkannya menjadi satu. Kedua cincin itu di sejajarkan bersebelahan dan Puri menatap desain yang memang terlihat indah bila di gabungkan. Goresannya akan terlihat menyatu sama lain. Dan ... Lihat, nama itu jelas Puri yang tertulis di dalam cincin itu. Fix ... Ini sudah di persiapkan. Kalau misalnya dadakan, tentu hanya orang -orang tertentu yang bisa melakukan itu. Satu, ia adalah orang yang punya kenalan dengan toko emasnya atau kedua, ia adalah orang yang memiliki banyak uang untuk memesan secara kilat dan hanya dalam waktu beberapa jam saja.
Puri mengembalikan cincin itu kepada Aji. Dalam hantinya terus bergemuruh kencang. Antara senang dan bahagia tapi juga ada rasa takut dan ragu. Tidak mudah menjali suatu hubungan baru secara singkat dan memutuskan menikah. Meyakinkan diri sendiri bahwa pilihannya tidak salah pun juga tidak segampang itu.
Puri hanya takut, ia hanya akan di jadikan pelampiasan. Banyak hal dan alasan yang kadang membuat ego seseotang bisa mengambil keputusan secara cepat karena suatu kepentingan pribadi.
"Kenapa? Memang ada yang aneh sama cincinnya? Atau kurang bagus? Kalau kamu mau tukar dan punya desain sendiri boleh, tunjukkan sama Mas," titah Aji pada Puri dengan suara lembut.
"Ekhemm ... Gak kok. Tadi cuma mau lihat desainnya bila di gabungkan. Biasanya kalau cincin couple memiliki keunikan tersendiri secara desain. Hanya itu., tidak ada yang lain. Lagi pula ini kan pemberian Mas untuk Puri, apapun itu Puri akan bilang ini bagus sekali, Puri suka," ucap Puri memuji semua apa yang di pilih Aji.
"Oh ... Baiklah. Kamu harus percaya kalau Mas memang tidak bercanda, semua ini adalah benar dan nyata. bener gak Reno?" tanya Aji pada Reno yang malah gugup sendiri.
"Bener sekali," jawab Reno kaget dan terbata. Tuan mudanya ini memang suka membuat ia spot jantung.
Seperti kemarin siang, tiba -tiba Aji minta persiapan menikah. Di kira Reno itu Ibu Peri yang tinggal menjentikkan jarinya dan semua terwujud dan harus sesuai dnegan keinginannya. Tapi, semua berjalan dengan lancar. Persiapan yang yang hanya di persiapkan kurang dari satu hari itu sudah siap semuanya.
Banyak pihak yang membantu, bukan Reno sendiri. Orang tua Aji juga menyambut senang dengan permintaan baik putra tunggalnya. Beberapa tahun Aji keluar dari rumah mewah dan menjadi oarang biasa untuk mencari jodoh ayng benar -benar tulus mencintainya.
Marsha adalah wanita beruntung yang sempat di cintai dan di sayangi oleh Aji. Tapi ... Mmeang bukan jodoh dan Marsha memiliki keinginan lain, Marsha memutuskan Aji yang ia pikir hanay lelaki biasa tanpa punya uang.
Puri, dia memang gadis yang sanagt beruntung. Mengalami kegagalan dan itu di anggap sebagai bukti ketulusan Puri terhadap dua laki -laki yang sempat mengajaknya menikah di mata Aji.
Puri adalah gadis biasa dan sederhana yang tidak pernah neko -neko dengan gaya hidup. Semua gayanya terlalu simple dan gak pernah mau repot.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments