MPB Bab 20

Abella terlelap kembali setelah menikmati makan malamnya. Tenaganya sedikit terkuras setelah berdebat panjang dengan Bramono Ayahnya, dan pria itu akhirnya pria tua itu pergi dengan wajah tidak puas setelah Abella menolak pulang bersamanya, dan lebih memilih untuk tetap berada di kostan Satya.

Bahkan sepertinya gadis itu tidak akan pulang hari ini, buktinya baru pukul 8 malam Abella sudah kembali terlelap- padahal tadi siang hingga menjelang sore dia sudah tertidur cukup lama.

Satya yang masih terjaga hanya bisa memandangi wajah cantik gadisnya, sesekali dia menyingkirkan anak rambut yang menghalangi wajah Abella. Wajah cantik itu terlihat lelah, Satya dapat melihatnya walaupun Abella sama sekali tidak mau menunjukannya.

Gadis manja ini pandai sekali menyembunyikannya kali ini, bahkan didepan dirinya. Padahal dulu Abella sama sekali tidak pandai untuk menyembunyikan perasaan yang tengah dirasakannya.

Abella adalah gadis ekspresif, jadi Satya bahkan orang lain tahu kalau sang gadis itu tengah kesal, sedih, jijik, tidak suka, senang, atau pun bahagia.

"By," panggil Satya.

Dia menepuk pipi Abella, Satya berusaha membangunkan gadis itu agar masuk kedalam kamar dan dirinya yang tidur di karpet.

Tidak mungkin kan mereka berdua tidur satu ranjang, walaupun tidak akan berbuat macam macam tapi tetap saja pasti akan ada setan diantara mereka berdua nanti. Sudah satu atap seperti ini saja Satya yakin banyak setan yang menggoda, apa lagi ditambah dengan satu ranjang.

"By, tidurnya di kamar ya!"

Tidak ada respon dari Abella, gadis itu terlelap tanpa terganggu sedikit pun. Bahkan tanpa ragu dia memeluk lengan Satya yang tidak jauh darinya, memeluk erat tanpa ingin melepaskannya lagi membuat Satya tidak bisa menjauh.

Kalau seperti ini dia tidak bisa tidur, jalan satu satunya adalah memindahkan Abella kedalam kamar dengan cara di gendong.

Tanpa kembali membangunkan gadis itu, Satya segera menggendong Abella yang masih terlelap. Pria itu berusaha melepaskan rangkulan Abella di lengannya, sedikit kesulitan walaupun pada akhirnya belitan itu terlepas secara perlahan saat Abella merubah cara tidurnya.

Sementara di sisi lain

Bramono terlihat masih kesal, dia sudah berada di kediamannya tanpa berniat kembali ke apartemen kekasihnya. Padahal dia tahu kalau Riska masih menunggunya disana, penolakan yang Abella berikan membuatnya sedikit khawatir, bukan hanya posisinya di rumah ini yang terancam tapi juga posisinya di perusahaan.

Bagaimana kalau sampai Alex tahu? Abella sudah tahu dan gadis itu menolak semua keinginannya, bahkan mengancam akan mengusirnya dari rumah ini kalau berani membawa Riska masuk.

"Apa aku bicara saja dengan Alex? Tapi kalau dia juga- aahhkkk! Kenapa Riska bisa hamil? Bukannya kita sudah bermain aman selama ini, pasti wanita itu sengaja. Awas saja kalau memang Riska sengaja menjebakku dalam posisi ini, aku tidak akan melepaskannya- bila perlu melenyapkannya!"

Bramono sepertinya sudah kehilangan akal, minuman keras yang dikonsumsi nya membuat saraf di dalam kepalanya putus atau bahkan hilang. Kalau dia benar benar menyingkirkan Riska, bukankah berarti dia juga menyingkirkan anak yang ada didalam rahim wanita itu.

Membunuh ibu sekaligus anaknya?

Tapi sepertinya akal Bramono sudah hilang, pria itu tidak peduli dan kembali meneguk minuman haram itu untuk kesekian kali. Masalah hidup yang dia buat sendiri menjadi bumerang untuknya, terlebih setelah Rima istrinya tiada.

Entah kenapa hidupnya semakin kacau, padahal dulu dia berpikir kalau Rima tiada hidupnya akan bebas dan bahagia. Sampai akhirnya semua itu terwujud, tapi ternyata tidak sesuai ekspetasinya.

"Apa ini balasan dari kamu Rima, karena aku sudah mengkhianati pernikahan kita sampai membuat kamu meninggal karena kecelakaan? Kecelakaan karena kamu marah sama aku, kamu kecewa lalu-," pria itu terkekeh dan kembali meneguk minumannya.

Dia mabuk, Bramono sudah semakin tidak sadarkan diri hingga tidak menyadari kalau saat ini ada seseorang tengah mendengar ocehannya diambang pintu dengan tangan terkepal.

Hayoloh ngapain lo bang Satya🙈🙈🙈

Terpopuler

Comments

Anie Jung

Anie Jung

Emang bejat si Bramono, semoga saja yg dengar itu Alex.

2023-03-07

0

Yunia Afida

Yunia Afida

siapa itu alex kah

2023-03-06

0

Tuty Ismail

Tuty Ismail

wah siapakah orang itu....🤔🤔🤔🤔, mkasih teh up nya

2023-03-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!