Waktu menunjukan pukul 11 malam, sudah cukup larut. Satya pikir dirinya akan pulang sekitar jam 9 malam, tapi ternyata dia harus lembur dan sialnya lagi ponselnya lowbat sehingga dia tidak bisa mengabari Abel. Dan Satya yakin saat ini kekasih nya sedang marah padanya.
"Hahhh!" Satya menghela napasnya berat, saat tengah berganti baju di lokernya .
" Gue duluan, Sat!" seru salah satu rekannya.
" Ok bro!" Satya menepuk pundak teman kerja nya.
" Ko, mau nongkrong dulu gak pulang dari sini." Satya menoleh pada orang yang ada di samping nya
" Kayak nya enggak deh." sahutnya lelah.
" Kenapa Bro?! ah- gue tau , Abell lagi di kostan lo ya? makanya lo gak mau ikut kita kita nongkrong, ya kan ya kan?
" Hm, dia pasti marah sama gue. Ponsel sialan make mati segala lagi." Satya terus menggerutu membuat teman kerjanya yang bernama Dion itu terkekeh.
"Dari pada lo marah marah kagak jelas mending lo cepetan balik dah, entar binik lo ngamuk ngamuk lagi gara gara lo pulangnya telat, haaa haaa." Dion terus mengejeknya, pria itu tidak tahu saja kalau Abell sedang marah apa yang akan dilakukannya.
" Gue duluan ya, bye!" Satya segera meninggalkan rekan kerjanya dan cepat berlari keparkiran untuk mengambil sepeda motornya.
Jalanan masih ramai, Satya berkendara cukup kencang seakan mengejar waktu. Hingga saat di pertigaan yang tidak jauh dari arah konstannya, kedua matanya melihat tukang sate kambing, membuat Satya teringat pada Abella yang sangat menyukai sate.
" Sate Mang!" Satya memanggil mang sate yang ada di sebrang jalan. Dengan cepat dia menghampiri Kang sate itu, dan beruntung jalanan lenggang jadi Satya mudah untuk putar balik.
" Dua porsi ya, Mang."
" Woke!!!"
Satya menyalakan rokoknya sembari duduk di atas motor, kegiatannya seperti ini selalu dia lakukan secara diam diam. Merokok saat lelah, tidak setiap waktu- karena kalau Abel sampai tahu gadis itu pasti akan marah padanya.
" Mas, ini satenya." Satya tersadar saat Kang sate memanggilnya, dan entah sudah berapa banyak rokok yang dia hisap malam ini sembari menunggu satenya dibakar.
"Berapa, Mang." tanyanya.
Mang sate mengangkat 5 jarinya, pria paruh baya itu terlihat mulai kembali membakar daging kambing yang sudah di pesan pelanggannya. Dengan cepat Satya menyerahkan satu lembar uang 50 ribu dan bergegas pergi.
" Makasih, Mang!"
" Yok!"
🌹🌹🌹
Tidak lama Satya sampai, dia segera memarkirkan sepeda motornya dan bergegas membuka pintu.
Suasananya sepi, dimana Abel?
" Bby...!" panggilnya. Satya menaruh dua porsi sate kambing itu di atas meja. Dia melihat kostannya sudah sangat rapi dan bersih tidak seperti saat dia tinggalkan tadi pagi. Pasti Abella yang membereskan nya? Salah satu sudut bibir Satya terangkat, dia segera melenggang berjalan mendekat ke arah pintu kamarnya.
Cleek....
Satya membuka pintu kamarnya, pria itu menghela napas pelan saat melihat keadaan didalam.Terlihat seorang gadis tengah tertidur di atas tempat tidurnya, sangat tenang dan sepertinya dia terlihat kelelahan.
" Bby, Baby bangun." Satya membelai wajah tirus putih itu dengan lembut.
" Hei bangun." panggilnya lagi.
" Eeemmm- bentar lagi, Abel masih ngantuk Ma." gumamnya. Abella masih terbuai mimpi, dia pasti mengira yang membangunkannya saat ini adalah mendiang Mama nya, dia malah semakin meringkuk kesamping, ke arah Satya. Dan pastinya pria itu dapat melihat keadaan Abel yang masih memakai kemeja yang terbuka, alhasil buah lontar pribadinya menyembul keluar dari area garis batas, saat tertekan oleh tangannya dan itu sangat terlihat jelas oleh Satya.
Dengan penuh perasaan Satya membalikan tubuh Abel supaya terlentang agar dia bisa mengancingkan kemeja kekasihnya.
Rezeki, tapi itu tidak baik untuk kesehatan otaknya. Bahkan Satya berinisiatif mengancingkan kemeja Abella, tapi saat dia hendak menyelesaikan kancing terakhir gadis itu tiba tiba terbangun.
" Pit!" panggilnya dengan suara serak.
" Hm, udah bangun, apa kamu lapar?" Satya membelai wajah cantik itu, setelah dia menyelesaikan mengancingkan seluruh kancing kemeja yang Abella pakai.
" Ini jam berapa?" lirihnya, Abella mengucek kedua bola matanya.
" Jam 12 malam." Satya beranjak dan segera membuka kemeja yang dia pakai sejak keluar dari kampus.
"Kamu nginap aja gak usah pulang." titahnya dan Abel hanya mengangguk, lalu dia bangkit dari tidurnya dan memeluk segera tubuh telanjang Satya dari belakang.
" Aku kangen." bisiknya. Satya hanya tersenyum saat melihat Abella bermanja padanya. Dia tahu kalau gadisnya tidak dapat lagi menahan rindu dan ingin bercerita dengannya. satya pun akhirnya membalikan tubuhnya untuk menghadap Abel.
Cup...
Satu kecupan Satya berikan di kening Abel, sekilas namun mampu membuat gadis itu mengukir senyuman. Tanpa membalas, Satya malah merengkuh tubuh Abella dengan erat.
"Aku sudah beli sate kambing kesukaan kamu, ayo kita makan!" ajaknya. Abel yang mendengarnya tersenyum lebar, dia mengangguk. Jujur perutnya juga lapar, dan sekarang ternyata Satya sudah membelikan salah satu makanan favoritnya
Cup!
Abel mengecup bibir kekasihnya sekilas, dan itu berhasilmembuat Satya terkekeh. Abella memang suka melakukan itu padanya, hanya padanya. Walaupun begitu Satya tidak ingin kalau dia sampai merusak gadisnya, dia berusaha menjaga cinta juga tubuh Abella dari pikiran dewasa yang sering kali menggodanya. Cukup peluk dan cium untuk saat ini, semoga kedua sejoli ini akan bertahan dari godaan.
**MAAF KALO CERITANYA KURANG SERU, CERITA ABELL DAN SATYA MEMANG RINGAN. CINTA MANIS ANTARA SEPASANG KEKASIH YANG BERUSAHA MENJAGA HUBUNGAN MEREKA AGAR TETAP MENYATU DITENGAH GEMPURAN RESTU DAN PACARAN BEBAS.
SEMOGA DARI CERITA INI BISA DIAMBIL PELAJARANNYA YA, AMBIL SISI BAIKNYA BUANG BURUKNYA😘😘😘**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Dia Amalia
tu pacar dunia akhirat gk mau merusak hidup kekasih nya😍😍😍
2023-11-20
0
Susilawati Rela
Satya keren....bisa menjaga dirinya dan kekasihnya juga...🥰🥰🥰
2023-03-22
0
Ririe Handay
bagus kok...
2023-03-02
0