Ranjang kesayangan

Setelah keputusannya untuk menjadi suami sungguhan selama satu bulan, Andre tak pernah menghubungi Renata. Baru satu hari berpisah, itu membuat Renata sangat tersiksa. Dia mulai pada kebiasaan lamanya yaitu keluar masuk clubing.

Ya dia ingin mengusir sepi yang melanda hatinya. Meski dia adalah kekasih seseorang, tapi hati kecilnya mengatakan bahwa Andre adalah seorang suami yang pantas dimiliki seorang istri. Dan dia? Hmmm... semua orang tahu sekarang posisinya sebagai pelakor. Tentu kapan saja tidak aman. Kapan saja dimana saja dia bisa didepak dan dihina. Tak ada status pelakor yang terhormat di dunia ini meski setinggi apapun status sosialnya ataupun kecantikannya.

Apalagi Renata yang notabene datang dari kalangan orang biasa dan hanya mengandalkan kecantikannya.

Seperti malam ini. Renata mengunjungi club tempat para kaum elite biasa datang. Club ini terkenal diantara para kaum berduit dengan bayaran iuran anggotanya lumayan selangit. Ini hanya ajang para kaum bergengsi berkumpul dan menikmati hawa dunia yang seperti fatamorgana, nikmat sesaat.

"Boleh aku duduk disini?" Seorang laki-laki tampan yang masih memakai kemeja birunya dengan kain digulung ke siku mendekati Renata.

Renata hanya melirik sebentar lalu kembali menatap ke depan dengan setia menggoyangkan gelas berisi anggur yang dipesannya.

"Sendirian? Atau ada yang ditunggu?" Laki-laki itu penasaran dengan status perempuan yang ada di sampingnya.

Renata tak menjawab apapun. Meski dia sering datang ke club seperti ini, Renata tak mudah akrab dengan siapapun.

Renata menyimpan gelasnya lalu beralih melihat benda pipih miliknya. Mengutak-atik layar dan memeriksa isi pesan juga email.

"Aku suka wanita dingin. Itu tantangan buatku. Kamu salah satunya." Laki-laki yang di samping Renata yang dari tadi mendapatkan respon dingin, justru malah semakin tertarik dengan wanita yang berada di samping nya.

Renata acuh. Tak mempedulikan perkataan laki-laki itu.

Laki-laki itu memesan minuman. Tak lama kemudian dia menerima gelas yang berisi pesanannya. Meneguk sedikit demi sedikit. Ya minuman laknat itu tak ada yang rasanya enak. Selain pahit juga ada rasa panas jika meneguknya. Entah kenapa orang-orang begitu bangga membeli minuman beralkohol, sudah tidak enak mahal lagi harganya.

Laki-laki itu sama halnya dengan Renata. Dia sedang merasa kesepian dan terbuang. Tepat nya sedang dilanda gundah gulana.

Menjadi anak tiri dari orang kaya bukan berarti dia menjadi bagiannya. Sewaktu-waktu dia pun akan terancam di depak dan dihina oleh pemiliknya. Apalagi hubungan dengan keluarga sang pemilik selama ini kurang harmoni.

Kedatangan Kris dari luar negeri membuat dirinya ketar-ketir. Dia tahu sang pemilik kekuasaan telah memberikan pucuk pimpinan pada yang lebih berhak. Selamanya dia hanya seperti seorang parasit yang menempel dan ikut menikmati kekayaan pemiliknya.

"Mau ke turun?" Laki-laki itu mengajak Renata untuk menikmati musik yang hingar bingar. Renata hanya melirik pada laki-laki yang di sampingnya. Kedua netra beradu saling memindai dan saling menilai. Dirasa aman, akhirnya Renata pun turun juga ke lautan manusia yang sedang bergoyang.

Di lain tempat Andre gelisah. Dia tidur di sofa dan membiarkan Arini tidur di kasur empuk kesayangannya.

Tiga puluh menit sudah dia membolak-balikan badannya di sofa, mirip ikan yang sedang digoreng di atas wajan. Dia mencari kenyamanan untuk tidurnya tapi entah kenapa, tubuhnya seperti meminta tempat yang biasa ditidurinya.

Masa iya juga aku harus pindah ke ranjang? Seperti menelan ludah sendiri.

Andre melihat ke arah ranjangnya. Dia seperti melambai-lambai memanggil pemiliknya untuk tidur di kasur mewahnya yang empuk juga harum.

Ah.. tidak.. tidak.. aku tak boleh melanggar omonganku sendiri.

Antara hati dan pikiran Andre sekarang sedang bersebrangan.

Jam sudah melewati angka 1 dini hari, tapi Andre masih juga membuka mata. Denyut di pelipisnya sekarang menguat dan kelopak matanya agak menghitam.

Aku benar-benar iri sama dia. Dia dari tadi tidur tenang dan lelap.

Andre melihat pada Arini yang dari tadi tidur terlentang seperti bayi.

Dengan profesi Arini seorang dokter dengan jam kerja tak menentu, dia dilatih untuk bisa tidur lebih mudah dan dimana saja pun jadi. Kenapa? Karena badannya pun butuh stamina kuat untuk menjaga para pasien yang setiap waktu membutuhkan dirinya. Itu kenikmatan tersendiri bagi Arini. Apalagi ketika menjadi koas, beuuhh... waktunya benar-benar fokus untuk berjaga melebihi para security

"Ah bodo amat. Daripada gue tak bisa tidur mending gue pindah." Andre yang sudah merasakan pening pun akhirnya bangkit dari sofa dan tak memperdulikan apa yang telah diucapkannya pada Arini. Dia membawa guling dan bantal untuk membatasi pergerakan tidurnya agar tidak mengenai tangan Arini. Ya namanya juga tidur kadang kita tak sadar kalau tidur kita rusuh.

Ah... nyaman sekali beby... aku bisa tidur lagi di kasurku. Meski kita harus berbagi kasur kesayangan ku dengan bayi besar di samaping ku. Semoga tidurku tidak rusuh.

Tak menunggu lama, mata Andre pun terpejam dan membawa alam sadarnya ke alam mimpi. Sekarang sepasang suami istri sah sedang menikmati tidur di kasur yang sama. Dimana kasur itu belum pernah dia pinjamkan pada siapapun.

Jam menunjukkan waktu subuh. Arini terbangun dan matanya langsung tertuju ke arah sofa.

Kemana dia?

Arini tak melihat Andre tidur di sofa. Seingatnya, Andre tidur di atas kursi itu sebelum dirinya pergi ke alam mimpi.

"Hmmmm" Suara lenguhan terdengar dari samping kirinya.

"Astaghfirullahalazim.. Kaget aku. Mas Andre ternyata tidur di sampingku? Dia pasti tak nyaman tidur di atas sofa." Penderita OCD memang sensitif terhadap ketidaknyamanan.

Ditatapnya wajah suaminya yang tampan dan tenang.

Ah.. andaikan dia mau selamanya menjadi suamiku, tentunya aku bahagia sekali. Aku tahu mas Andre itu baik. Tapi karena terhalang oleh rasa cinta yang besar pada kekasihmu, membuat kamu seperti ini sekarang. Ya Allah semoga engkau melunakkan hatinya untuk sadar pada takdir yang telah Engkau tentukan.

Sebait doa dan harap Arini panjatkan begitu melihat suaminya berada di sampingnya.

Tangannya yang terbungkus oleh gift perlahan ingin mengusap wajah Andre. Tapi tanpa sadar Andre mengangkat tangannya ingin bergerak menarik selimut karena dinginnya waktu subuh.

"Aww.. " Arini meringis kesakitan setelah tanpa sadar tangan Andre mengenai tangan Arini.

"Eh...apa?" Andre langsung terbangun mendengar suara Arini.

"Kamu.. ?" Andre yang masih ngantuk langsung melihat ke arah Arini.

"Tanganmu mengenai tangan ini.. " Arini memberitahu Andre yang masih linlung.

"Oh.. iy iya maaf.. aku gak nyadar. Maafin aku ya!" Ucap Andre menyesal.

Arini tersenyum simpul menyembunyikan kebahagiaannya melihat suaminya romantis.

Terpopuler

Comments

💙« احت كمفرت»💙

💙« احت كمفرت»💙

Pindah aja Ndre, coba peluk 🤗

2023-03-18

1

linda sagita

linda sagita

penuturan novelnya cntik, tertata nggak belepotan

2023-03-10

1

lihat semua
Episodes
1 Menjadi orang asing dalam satu ikatan
2 Mendadak lupa
3 Terjebak
4 Aku pulang
5 Tragedi malam pengantin
6 Seperti maling
7 Olahraga pagi
8 Usaha
9 Tak tahan bau
10 Sakit mata
11 Diam-diam menghanyutkan
12 Yesss
13 Matamu
14 PoV Andre
15 Penyesalan.
16 Dokter kesayangan
17 Nervous
18 Musibah membawa hikmah
19 Tersiksa
20 Ranjang kesayangan
21 Dia kan bukan single?
22 Bos arogan
23 Kepergok
24 Pencarian
25 Jodoh takkan lari kemana
26 Ingin healing
27 Ide gila
28 Kemana..
29 Calon ibu
30 pilihan
31 Kenyataan yang mulai terbuka
32 Kembalilah anakku
33 Berpetualang
34 Hiburan ala dokter
35 Mencari hotel murah
36 Mirip
37 Jejak
38 Ketahuan
39 Dibalik kemiskinan
40 Vila oh vila..
41 Dewi penolong
42 Gercep
43 Yang dicari ada di depan mata.
44 Susah takluk
45 Kepergok
46 Mengalah demi perpisahan
47 Kembali
48 Niat terselubung
49 Pulang ke rumah
50 Mengukir harapan
51 Harapan
52 Kata ampuh yang membuat jatuh
53 Mencoba mengingat
54 Jadi buruh
55 Canggung
56 Gugup
57 Damai hatiku
58 Menjadi asing
59 Menjadi orang lain
60 Tanggung jawab
61 Pengumuman
62 Kecewa
63 Cinta tak bisa dipaksa
64 Mendua tak lebih baik
65 Hidup dalam. pura-pura
66 Kejelasan
67 Maafkan
68 Bertandang
69 Suara yang sama
70 Beruntung
71 Daftar penggemar
72 Pacar
73 Pe de ka te
74 Galau
75 Prasangka
76 Mencari bukti
77 Bukti mulai terbuka
78 Janda tapi perawan
79 Ingin abai
80 Rasa
81 Draft
82 Bibit Cinta
83 Serpihan hati yang terluka
84 pengumuman
85 Amarah
86 Kecurigaan
87 Menanam kebencian
88 Telat jatuh cinta
89 Nekad
90 Tekad Edward
91 Sebuah keinginan
92 Penculikan
93 Kabut gelap
94 nafsu terkutuk
95 Kembali kepangkuan ibu
96 Kiriman foto Syur
97 Pencarian
98 Tersadar
99 Membujuk
100 Titik awal
101 Harapan yang pupus
102 Sekeping harap
103 kembali ke rumah
104 Penyesalan
105 Pecundang
106 Hidup segan mati pun segan
107 Pertemuan terakhir
108 Selamat jalan
109 Sama-sama berjuang
110 Curi pandang.
111 Bibit cinta
112 Lesu
113 Ada apa dengamu
114 Penyesalan selalu datang terlambat
115 Tersihir
116 Menggoda
117 Ada maunya
118 Tebakan jitu
119 Ingin sendiri
120 Gosip percintaan
121 Sebuah Rasa
122 Kembali ke Jakarta
123 Menyusul
124 Cemas
125 Main detektif
126 Banci
127 Memantau
128 Penolong
129 Semangat baru
130 Arini Hamil
131 Kehidupan baru
132 Anak siapa?
133 Ingin bertanggungjawab
134 Mencoba
135 Satu. syarat
136 Ingatan yang kembali
137 Bocah tampan
138 Mana orangtuanya?
139 Nama panggilan
140 Selalu saja ada saingan
141 Sakit hati
142 Jangan paksa kesabaranku hilang
143 Tidak rela
144 Menghilang
145 Diculik
146 Tak percaya
147 Hantu atau bukan
148 Pencarian
149 Kesepakatan gila
150 Masa lalu
151 Seperti apa masa lalu
152 Maaf yang tak termaafkan
153 Deal
154 Rebutan
155 Reuni keluarga
156 Angan yang tertunda
157 Sebatas wajar
158 Sebuah permohonan
159 Tidak siap
160 Penyesalan selalu datang di belakang
161 Ingin menyerah
162 sikapku
163 Benci tapi rindu
164 Sebuah rahasia
165 Obat rindu
166 Pamit pulang
167 Hati yang tertinggal
168 Melayang
169 Bucin
170 Hasrat yang hadir
171 Posesif
172 Bahagianya punya anak
173 Pawang
174 Ayah siaga
175 Drama cemburu
176 Masa lalu dan masa depan.
177 Curiga
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Menjadi orang asing dalam satu ikatan
2
Mendadak lupa
3
Terjebak
4
Aku pulang
5
Tragedi malam pengantin
6
Seperti maling
7
Olahraga pagi
8
Usaha
9
Tak tahan bau
10
Sakit mata
11
Diam-diam menghanyutkan
12
Yesss
13
Matamu
14
PoV Andre
15
Penyesalan.
16
Dokter kesayangan
17
Nervous
18
Musibah membawa hikmah
19
Tersiksa
20
Ranjang kesayangan
21
Dia kan bukan single?
22
Bos arogan
23
Kepergok
24
Pencarian
25
Jodoh takkan lari kemana
26
Ingin healing
27
Ide gila
28
Kemana..
29
Calon ibu
30
pilihan
31
Kenyataan yang mulai terbuka
32
Kembalilah anakku
33
Berpetualang
34
Hiburan ala dokter
35
Mencari hotel murah
36
Mirip
37
Jejak
38
Ketahuan
39
Dibalik kemiskinan
40
Vila oh vila..
41
Dewi penolong
42
Gercep
43
Yang dicari ada di depan mata.
44
Susah takluk
45
Kepergok
46
Mengalah demi perpisahan
47
Kembali
48
Niat terselubung
49
Pulang ke rumah
50
Mengukir harapan
51
Harapan
52
Kata ampuh yang membuat jatuh
53
Mencoba mengingat
54
Jadi buruh
55
Canggung
56
Gugup
57
Damai hatiku
58
Menjadi asing
59
Menjadi orang lain
60
Tanggung jawab
61
Pengumuman
62
Kecewa
63
Cinta tak bisa dipaksa
64
Mendua tak lebih baik
65
Hidup dalam. pura-pura
66
Kejelasan
67
Maafkan
68
Bertandang
69
Suara yang sama
70
Beruntung
71
Daftar penggemar
72
Pacar
73
Pe de ka te
74
Galau
75
Prasangka
76
Mencari bukti
77
Bukti mulai terbuka
78
Janda tapi perawan
79
Ingin abai
80
Rasa
81
Draft
82
Bibit Cinta
83
Serpihan hati yang terluka
84
pengumuman
85
Amarah
86
Kecurigaan
87
Menanam kebencian
88
Telat jatuh cinta
89
Nekad
90
Tekad Edward
91
Sebuah keinginan
92
Penculikan
93
Kabut gelap
94
nafsu terkutuk
95
Kembali kepangkuan ibu
96
Kiriman foto Syur
97
Pencarian
98
Tersadar
99
Membujuk
100
Titik awal
101
Harapan yang pupus
102
Sekeping harap
103
kembali ke rumah
104
Penyesalan
105
Pecundang
106
Hidup segan mati pun segan
107
Pertemuan terakhir
108
Selamat jalan
109
Sama-sama berjuang
110
Curi pandang.
111
Bibit cinta
112
Lesu
113
Ada apa dengamu
114
Penyesalan selalu datang terlambat
115
Tersihir
116
Menggoda
117
Ada maunya
118
Tebakan jitu
119
Ingin sendiri
120
Gosip percintaan
121
Sebuah Rasa
122
Kembali ke Jakarta
123
Menyusul
124
Cemas
125
Main detektif
126
Banci
127
Memantau
128
Penolong
129
Semangat baru
130
Arini Hamil
131
Kehidupan baru
132
Anak siapa?
133
Ingin bertanggungjawab
134
Mencoba
135
Satu. syarat
136
Ingatan yang kembali
137
Bocah tampan
138
Mana orangtuanya?
139
Nama panggilan
140
Selalu saja ada saingan
141
Sakit hati
142
Jangan paksa kesabaranku hilang
143
Tidak rela
144
Menghilang
145
Diculik
146
Tak percaya
147
Hantu atau bukan
148
Pencarian
149
Kesepakatan gila
150
Masa lalu
151
Seperti apa masa lalu
152
Maaf yang tak termaafkan
153
Deal
154
Rebutan
155
Reuni keluarga
156
Angan yang tertunda
157
Sebatas wajar
158
Sebuah permohonan
159
Tidak siap
160
Penyesalan selalu datang di belakang
161
Ingin menyerah
162
sikapku
163
Benci tapi rindu
164
Sebuah rahasia
165
Obat rindu
166
Pamit pulang
167
Hati yang tertinggal
168
Melayang
169
Bucin
170
Hasrat yang hadir
171
Posesif
172
Bahagianya punya anak
173
Pawang
174
Ayah siaga
175
Drama cemburu
176
Masa lalu dan masa depan.
177
Curiga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!