Terjebak

Setelah tadi Arini buru -buru menyusul Andre ke area parkir, kini dia baru ingat bahwa handphone dan dompetnya ketinggalan di dalam apartemen.

Meski Arini menyusul dengan setengah berlari pun, nyatanya mobil Andre telah melaju lebih dahulu.

Tak putus harap, Arini berlari menuju lift hanya satu dalam pikirannya, bagaimana bisa mengambil dompet dan handphonenya agar bisa mengikuti Andre.

Di tengah panik dia malah menabrak seseorang yang tengah berbicara di telepon.

Brukkk.

"Aduh... " Laki-laki yang ditabraknya langsung mengaduh kaget sampai handphonenya terpental ke belakang.

"Oh.. sorry!" Anita tanpa merasa berdosa hanya mengatakan sorry berlalu meninggalkan laki-laki itu yang masih mematung menuju lift.

"Bar bar sekali." Gumam Kris melihat kelakuan tomboy Arini.

Pintu lift pun tertutup. Kris hanya bisa menganga dengan bibir terbuka, mata melebar memandang tak percaya ada perempuan yang tak bertanggungjawab seperti itu. Dengan cueknya dia pergi tanpa merasa berdosa dia menutup pintu lift dengan cepat.

"Oh.. no....." Laki-laki itu baru ingat handphonenya yang terjatuh.

Persekian detik

Krek....

Secepat kilat handphone dengan merk populer dan harga selangit menjadi remahan ketika mobil lain melindasnya.

"Oh my God..." Dia memegang lututnya dengan tatapan menyedihkan. Lantas dia menepuk jidatnya menyesali kesialannya harus bertemu dengan wanita bar-bar.

"Aku bukan kesal karena handphonenya tapi.. memorinya juga pasti ancur minah.... " Dia berteriak kesal melihat handphonenya remuk dilindas mobil. Dengan lesu Kris berjalan lemah ke arah handphonenya yang kini telah menjadi rongsok .

Ditatapnya lamat-lamat benda itu, lalu dipungutnya dengan sayang.

"Kau mirip gulali sekarang!" Gumamnya tersenyum sinis. Dia berdiri kembali setelah membawa rongsokan benda pipihnya. Dengan setengah malas dia berjalan pintu lift.

Tak lama kemudian lift itu pun terbuka. Laki-laki yang baru saja datang dari Amerika itu kini menghempaskan tubuhnya ke belakang dinding lift.

Mau kesal? Percuma. Kekesalannya tak mengubah apapun. Jadi dia memilih diam, sambil mencari cara agar bisa menyelamatkan memori handphonenya itu.

Tling..

Suara pintu lift beebunyi menandakan bahwa dia telah sampai di lantai apartemennya.

Dia berjalan tenang seolah tak ada masalah. Begitu langkahnya berbelok, matanya menangkap seorang perempuan yang sedang merutuk. Bahkan kakinya menendang-nendang pintu apartemen di sebelahnya.

Bukannya itu.. perempuan tadi?

Kris... menyipitkan matanya. Mengenali wajah Arini yang tadi menabraknya.

Mmm... apa. reaksinya kalau dia melihatku? Aku tidak akan menegurnya terlebih dahulu.

Kris bermonolog.

Dia melangkah pasti menuju pintu apartemennya.

Arini merentangkan kedua tangannya di dinding pintu seperti buronan yang tertangkap basah. Entah apa yang diucapkannya dia mengoceh sampai dia sadar ada orang yang lewat dibelakangnya.

Kris yang tadinya ingin menguji malah menutup mulutnya. Khawatir dia ketahuan sedang menertawakan kelucuan sikap Arini.

ting.. ting.. ting.. terdengar suara tombol pintu otomatis sedang ditekan. Arinilangsung membalikkan badannya melihat punggung laki-laki yang sedang membuka pintu apartemen.

Kris tidak tahu kalau sepasang mata sedang menatap punggung lebarnya. Setelah pintu itu terbuka Kris hanya fokus berjalan ke depan tanpa menoleh ke belakang.

Klik

Pintu apartemen Kris kembali menutup. Arini hanya bisa menatap nanar pintu yang ada di depannya menutup. Tadi dia berharap laki-laki itu akan menoleh padanya dan memberikan bantuan.

"Aih... gak peka banget tuh laki... tahu gue lagi susah bukannya nolongin.

Arini bicara sendiri melihat sikap Kris yang terlihat cuek.

Kenapa gue bodoh begini ya? Apakah ini karma karena gue tak patuh suami?

Rupanya Arini menyesali perbuatannya karena telah menyusul Andre keluar. Coba kalau dia menurut dan patuh sama perkataan Andre, mungkin dirinya akan selamat.

Dan bodohnya Arini, Kenapa juga dia tidak bertanya mengenai password pintu apartemen. Alhasile ya beginilah jadinya. Dia terjebak di luar pintu karena tidak bisa membuka password.

Lama-lama pegal juga kakinya berdiri. Arini duduk menyandarkan badannya di dinding dan tangannya melingkar di lutut.

Kriuk.. kriuk kriuk

Perutnya menagih jatah.

Kasian deh lu Arini! Malam pengantin malah ditinggal pergi. Dan sekarang kaya gembel kelaparan. Uang tak aada, telepon tak ada. Apa. yang mesti gue lakuin? Pulang? Wah itu bisa UGD urusannya. Bagaimana kalau si kamprett ngamuk? Bisa-bisa gue kena karma lagi nih!

Arini hanya bermonolog

Dia bingung untuk keluar apartemen. Selain sudah malam, dia pun tak memegang uang. Mau balik ke rumah sakit, malah takut nanti suaminya pulang terus marah-marah. Akhirnya Arini duduk di depan pintu menunggu suaminya pulang.

Andre yang tadi sempat melihat Arini menyusul, sengaja dia mengabaikannya. Dia malah memacu mobilnya lebih cepat. Khawatir Arini menyusul dirinya, kemanapun dia pergi.

Terparkir sudah Mobil Andre di sebuah Villa. Dia langsung turun dari mobilnya dengan tak sabar.

"Sayang... " Seorang wanita seksi menyambut kedatangannya yang hanya berlapiskan baju tipis menerawang.

"Aku menepati janjiku padamu kan?" Andre langsung memeluk wanita itu dengan erat dan merapatkan keningnya.

"Iya sayang... kamu tepat janji. Dan akupun akan menepati janjiku padamu." Wanita itu mengalungkan kedua tangannya pada leher Andre.

"Baiklah sayang... " Andre langsung melabuhkan bibirnya pada bibir wanita di depannya. Mereka pun terlena dan menghabiskan malam pengantin bersama di Villa itu sesuai janji Andre pada Renata.

Malam semakin larut. Dua insan yang dimabuk cinta belum juga mengantuk malah sedang bertravel ria di dunianya. Andre sudah lupa bahwa dirinya sudah berstatus suami. Sekarang malah menikmati tubuh wanita yang tak sah untuk dijamah. Yang halal ditinggal yang haram digarap. Sungguh kebodohan yang hakiki.

Ini pengalaman pertama Andre melakukan dunia fantasi. Entah dengan Renata. Karena dilihat dari aksinya dia begitu lihai memainkan peran adegan panas ini. Andre yang dimabuk cinta malah terlena dengan buaian-buaian syetan yang sedang menariknya.

Dilain tempat lain.

Arini sedang menahan rasa lapar dan kantuk. Dia tertunduk di lutut menitipkan kantuknya sementara dia menunggu sang suami pulang. Padahal waktu sudah menunjukkan jam sebelas malam.

Kris masih mengotak-ngatik handphone yang sudah tak berbentuk itu. Dia menyerah karena dia tidak mempunyai keahlian di bidangnya.

Terpaksa Kris menyalakan laptopnya untuk mengirimkan email pada salah satu asisten ayahnya yang masih bertugas di rumah sakit.

"Wah.. berhasil. Sekarang aku ke rumah sakit dulu. Untuk mengambil handphone cadangan. Besok-besok aku akan membelinya dua. Jika musibah kaya gini datang lagi, aku kan tidak berabe." Ucap Kris sambil membawa kunci mobilnya hendak keluar dari apartemen.

"Waduh... " Kris kembali kaget ketika melihat Arini duduk tertunduk di depan pintu.

"Aku kira hantu." Kris lagi-lagi bicara sendiri.

"Mmm.. kenapa dia? Apa sejak tadi dia diam disitu?"

Terpopuler

Comments

Mom La - La

Mom La - La

cinta 3 serangkai
hadir tuk nyicil.lgi...

2023-03-15

1

linda sagita

linda sagita

salut sama kakak dalam 1 waktu bisa jalan beberapa novel👍🏻

2023-03-01

1

Sunmei

Sunmei

3 like hadir semsngst kak

2023-02-03

1

lihat semua
Episodes
1 Menjadi orang asing dalam satu ikatan
2 Mendadak lupa
3 Terjebak
4 Aku pulang
5 Tragedi malam pengantin
6 Seperti maling
7 Olahraga pagi
8 Usaha
9 Tak tahan bau
10 Sakit mata
11 Diam-diam menghanyutkan
12 Yesss
13 Matamu
14 PoV Andre
15 Penyesalan.
16 Dokter kesayangan
17 Nervous
18 Musibah membawa hikmah
19 Tersiksa
20 Ranjang kesayangan
21 Dia kan bukan single?
22 Bos arogan
23 Kepergok
24 Pencarian
25 Jodoh takkan lari kemana
26 Ingin healing
27 Ide gila
28 Kemana..
29 Calon ibu
30 pilihan
31 Kenyataan yang mulai terbuka
32 Kembalilah anakku
33 Berpetualang
34 Hiburan ala dokter
35 Mencari hotel murah
36 Mirip
37 Jejak
38 Ketahuan
39 Dibalik kemiskinan
40 Vila oh vila..
41 Dewi penolong
42 Gercep
43 Yang dicari ada di depan mata.
44 Susah takluk
45 Kepergok
46 Mengalah demi perpisahan
47 Kembali
48 Niat terselubung
49 Pulang ke rumah
50 Mengukir harapan
51 Harapan
52 Kata ampuh yang membuat jatuh
53 Mencoba mengingat
54 Jadi buruh
55 Canggung
56 Gugup
57 Damai hatiku
58 Menjadi asing
59 Menjadi orang lain
60 Tanggung jawab
61 Pengumuman
62 Kecewa
63 Cinta tak bisa dipaksa
64 Mendua tak lebih baik
65 Hidup dalam. pura-pura
66 Kejelasan
67 Maafkan
68 Bertandang
69 Suara yang sama
70 Beruntung
71 Daftar penggemar
72 Pacar
73 Pe de ka te
74 Galau
75 Prasangka
76 Mencari bukti
77 Bukti mulai terbuka
78 Janda tapi perawan
79 Ingin abai
80 Rasa
81 Draft
82 Bibit Cinta
83 Serpihan hati yang terluka
84 pengumuman
85 Amarah
86 Kecurigaan
87 Menanam kebencian
88 Telat jatuh cinta
89 Nekad
90 Tekad Edward
91 Sebuah keinginan
92 Penculikan
93 Kabut gelap
94 nafsu terkutuk
95 Kembali kepangkuan ibu
96 Kiriman foto Syur
97 Pencarian
98 Tersadar
99 Membujuk
100 Titik awal
101 Harapan yang pupus
102 Sekeping harap
103 kembali ke rumah
104 Penyesalan
105 Pecundang
106 Hidup segan mati pun segan
107 Pertemuan terakhir
108 Selamat jalan
109 Sama-sama berjuang
110 Curi pandang.
111 Bibit cinta
112 Lesu
113 Ada apa dengamu
114 Penyesalan selalu datang terlambat
115 Tersihir
116 Menggoda
117 Ada maunya
118 Tebakan jitu
119 Ingin sendiri
120 Gosip percintaan
121 Sebuah Rasa
122 Kembali ke Jakarta
123 Menyusul
124 Cemas
125 Main detektif
126 Banci
127 Memantau
128 Penolong
129 Semangat baru
130 Arini Hamil
131 Kehidupan baru
132 Anak siapa?
133 Ingin bertanggungjawab
134 Mencoba
135 Satu. syarat
136 Ingatan yang kembali
137 Bocah tampan
138 Mana orangtuanya?
139 Nama panggilan
140 Selalu saja ada saingan
141 Sakit hati
142 Jangan paksa kesabaranku hilang
143 Tidak rela
144 Menghilang
145 Diculik
146 Tak percaya
147 Hantu atau bukan
148 Pencarian
149 Kesepakatan gila
150 Masa lalu
151 Seperti apa masa lalu
152 Maaf yang tak termaafkan
153 Deal
154 Rebutan
155 Reuni keluarga
156 Angan yang tertunda
157 Sebatas wajar
158 Sebuah permohonan
159 Tidak siap
160 Penyesalan selalu datang di belakang
161 Ingin menyerah
162 sikapku
163 Benci tapi rindu
164 Sebuah rahasia
165 Obat rindu
166 Pamit pulang
167 Hati yang tertinggal
168 Melayang
169 Bucin
170 Hasrat yang hadir
171 Posesif
172 Bahagianya punya anak
173 Pawang
174 Ayah siaga
175 Drama cemburu
176 Masa lalu dan masa depan.
177 Curiga
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Menjadi orang asing dalam satu ikatan
2
Mendadak lupa
3
Terjebak
4
Aku pulang
5
Tragedi malam pengantin
6
Seperti maling
7
Olahraga pagi
8
Usaha
9
Tak tahan bau
10
Sakit mata
11
Diam-diam menghanyutkan
12
Yesss
13
Matamu
14
PoV Andre
15
Penyesalan.
16
Dokter kesayangan
17
Nervous
18
Musibah membawa hikmah
19
Tersiksa
20
Ranjang kesayangan
21
Dia kan bukan single?
22
Bos arogan
23
Kepergok
24
Pencarian
25
Jodoh takkan lari kemana
26
Ingin healing
27
Ide gila
28
Kemana..
29
Calon ibu
30
pilihan
31
Kenyataan yang mulai terbuka
32
Kembalilah anakku
33
Berpetualang
34
Hiburan ala dokter
35
Mencari hotel murah
36
Mirip
37
Jejak
38
Ketahuan
39
Dibalik kemiskinan
40
Vila oh vila..
41
Dewi penolong
42
Gercep
43
Yang dicari ada di depan mata.
44
Susah takluk
45
Kepergok
46
Mengalah demi perpisahan
47
Kembali
48
Niat terselubung
49
Pulang ke rumah
50
Mengukir harapan
51
Harapan
52
Kata ampuh yang membuat jatuh
53
Mencoba mengingat
54
Jadi buruh
55
Canggung
56
Gugup
57
Damai hatiku
58
Menjadi asing
59
Menjadi orang lain
60
Tanggung jawab
61
Pengumuman
62
Kecewa
63
Cinta tak bisa dipaksa
64
Mendua tak lebih baik
65
Hidup dalam. pura-pura
66
Kejelasan
67
Maafkan
68
Bertandang
69
Suara yang sama
70
Beruntung
71
Daftar penggemar
72
Pacar
73
Pe de ka te
74
Galau
75
Prasangka
76
Mencari bukti
77
Bukti mulai terbuka
78
Janda tapi perawan
79
Ingin abai
80
Rasa
81
Draft
82
Bibit Cinta
83
Serpihan hati yang terluka
84
pengumuman
85
Amarah
86
Kecurigaan
87
Menanam kebencian
88
Telat jatuh cinta
89
Nekad
90
Tekad Edward
91
Sebuah keinginan
92
Penculikan
93
Kabut gelap
94
nafsu terkutuk
95
Kembali kepangkuan ibu
96
Kiriman foto Syur
97
Pencarian
98
Tersadar
99
Membujuk
100
Titik awal
101
Harapan yang pupus
102
Sekeping harap
103
kembali ke rumah
104
Penyesalan
105
Pecundang
106
Hidup segan mati pun segan
107
Pertemuan terakhir
108
Selamat jalan
109
Sama-sama berjuang
110
Curi pandang.
111
Bibit cinta
112
Lesu
113
Ada apa dengamu
114
Penyesalan selalu datang terlambat
115
Tersihir
116
Menggoda
117
Ada maunya
118
Tebakan jitu
119
Ingin sendiri
120
Gosip percintaan
121
Sebuah Rasa
122
Kembali ke Jakarta
123
Menyusul
124
Cemas
125
Main detektif
126
Banci
127
Memantau
128
Penolong
129
Semangat baru
130
Arini Hamil
131
Kehidupan baru
132
Anak siapa?
133
Ingin bertanggungjawab
134
Mencoba
135
Satu. syarat
136
Ingatan yang kembali
137
Bocah tampan
138
Mana orangtuanya?
139
Nama panggilan
140
Selalu saja ada saingan
141
Sakit hati
142
Jangan paksa kesabaranku hilang
143
Tidak rela
144
Menghilang
145
Diculik
146
Tak percaya
147
Hantu atau bukan
148
Pencarian
149
Kesepakatan gila
150
Masa lalu
151
Seperti apa masa lalu
152
Maaf yang tak termaafkan
153
Deal
154
Rebutan
155
Reuni keluarga
156
Angan yang tertunda
157
Sebatas wajar
158
Sebuah permohonan
159
Tidak siap
160
Penyesalan selalu datang di belakang
161
Ingin menyerah
162
sikapku
163
Benci tapi rindu
164
Sebuah rahasia
165
Obat rindu
166
Pamit pulang
167
Hati yang tertinggal
168
Melayang
169
Bucin
170
Hasrat yang hadir
171
Posesif
172
Bahagianya punya anak
173
Pawang
174
Ayah siaga
175
Drama cemburu
176
Masa lalu dan masa depan.
177
Curiga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!