Aku pulang

Kris tidak mau ikut campur urusan orang lain yang bisa saja nanti malah menyusahkannya.

"Ah... kenapa batinku dan pikiranku bersebrangan begini?" Kris bicara sendiri.

"Menyusahkan... " Kris kembali berbalik.

"Hei.. bangun! Kalau mau tidur jangan disana!" Kris menggoyangkan bahu Arini.

Arini memang jarang mempermasalahkan posisi tidurnya. Secara... dia seorang dokter bedah yang jadwal tidurnya tak pasti, selalu memanfaatkan momen istirahatnya untuk tidur. Entah tidur di kamar khusus tim medis, meja kerja, bahkan memanfaatkan meja operasi pun jadi.

Arini mengucek matanya setelah bahunya diguncang. Dia menyipit melihat pada Kris. Karena matanya terasa lengket dia belum bisa melihat jelas siapa yang ada di depannya.

"Andre.. " Setengah sadar Arini malah menyebut nama Andre.

"Aih... ngigau nih cewek. Aku bukan Andre!" Tegas Kris.

Arini mengedip-ngedipkan matanya agar bisa membuka matanya dengan jelas. Setelah kesadarannya terkumpul Arini berdiri.

Mmmm..otot aku..kaku. Nyeri sekali.

Arini merasakan kesemutan dibagian-bagian tertentu karena terlalu lama duduk.

Kris masih memperhatikan Arini yang baru saja berdiri

"Mmm.. bukan Andre ternyata." Bisik Arini dengan cueknya.

"Kenapa kamu tidur di situ? Sebenarnya kamu tinggal dimana?" Kris penasaran dengan wanita yang ada di depannya.

"Ini.. disini..!" Jawab Arini sambil menunjuk pintu dengan telunjuknya.

"Kenapa tidak masuk?" Kris heran mendengar jawaban Arini yang mengaku dirinya tinggal di depan kamarnya tapi dari tadi hanya duduk di lantai sampai tertidur.

"Aku lupa password." Jawab Arini yang kini sudah bisa melihat wajah laki-laki yang berada di depannya.

"Lupa, apa bodoh? Apa dengan duduk disitu, pintu itu bisa ajaib terbuka?" Tanpa sadar Kris sudah berkata kasar dengan menyebut Arini dengan bodoh.

Deg

Sakit.

"Bawel banget sih lu!" Arini kembali duduk seperti semula. Hatinya tersinggung dibilang bodoh untuk kedua kalinya oleh dua orang laki-laki yang baru saja mengenalnya. Padahal sepanjang hidupnya tak ada yang berani mengatai dirinya bodoh. Bahkan dengan IQ Arini yang hampir 160 dia bisa lulus kedokteran di usia muda.

Kris yang tadinya ingin menolong malah sekarang menjadi dongkol.

"Nyebelin banget nih cewek, sudah ngancurin hape gue, eh.. sekarang malah jutek lagi!" Kris melengos sambil mengumpat.

"Hei.. emang gue budeg apa? Elu ngumpatin gue?" Arini yang tidak tidur mendengar umpatan Kris.

"Dikira budeg." Ucap Kris sambil berjalan ke depan menuju lift. Terakhir masuk ke dalam lift matanya masih melihat Anita dengan posisi sama.

Dasar cowok egois. Di mana-mana cowok tuh selalu saja begitu.

Arini mengumpat pelan.

"Kapan si kamprett itu pulang? Sudah jam berapa ini?" Arini sedang mencari cara untuk membuka pintu apartemen.

Apa sebaiknya aku ke bagian security saja ya?

Arini berdiri melangkah pergi menuju kantor security. Dia tahu bagian security apartemen pasti buka 24 jam.

Arini pun turun melewati lift. Setelah turun di lantai satu dia mencari tahu dimana letak kantor security berada pada resepsionis apartemen. Karena ini apartemen mewah, segala fasilitas penunjangnya lumayan lengkap.

"Permisi.. selamat malam pak!" Arini masuk ke ruangan security.

"Iya nona. Ada yang bisa saya bantu?" Salah seorang security menghampiri Arini.

"Maaf Pak." Imbuh Arini agak ragu pada security.

"Iya?" Jawab security jaga.

"Mmm... begini pak. Saya tinggal di 314 bersama suami saya yang bernama Andre Wiratama. Karena saya baru datang, saya lupa pak password pintunya. Jadi sekarang saya tidak bisa masuk. Bisakah bapak membantu saya untuk membuka pintu apartemen saya pak?" Tanya Arini mencoba meminta bantuan.

"Mmm... sebentar ya!." Security itu langsung membuka layar komputer untuk memeriksa kepemilikan apartemen 314.

"Kenapa tidak ditelepon saja suaminya nyonya?" Security tidak langsung memenuhi permintaan Arini untuk keamanan penghuni apartemen.

"Mmm.. handphone dan dompet saya di dalam pak. Jadi saya bingung harus menghubungi suami saya. Makanya saya meminta bantuan sama bapak." Jawab Arini.

"Maaf di sini tertera bahwa pak Andre masih single."

Duh.. pak. gue baru nikah tadi pagi. Ya pasti datanya dia single. Toh itu data kemarin-kemarin toh.

"Maaf Pak. Kita baru nikah tadi pagi." Jawab Arini malu-malu. Pasti security Ini akan bertanya-tanya, kenapa kok pengantin pada di luar.

"Mmm.. begitu ya?" Security itu nampak ragu.

"Maaf di data itu ada nomor handphonenya pak Andre tidak pak?" Tanya Arini berharap ada solusi.

"Mmm.. ada."

"Bisa minta tolong ditelepon tidak pak? Suami saya lagi ada di luar. Kalau bisa, sekalian minta password apartemennya agar saya bisa masuk." Imbuh Arini.

"Baik. Akan saya hubungi pak Andre nya! Nanti nyonya bicara langsung saja sama pak Andre.

"Iya pak terimakasih." Ucap Arini.

Security itu pun mengeluarkan handphonenya lalu menghubungi Andre.

"Halo. Selamat malam." Ucap Security begitu sambungan telepon tersambung.

"Iya. Malam." Suara Andre terdengar jelas karena security itu memasang loudspeaker.

"Apakah ini betul dengan pak Andre?" Tanya security memastikan identitas yang berada di seberang telepon.

"Betul." Andre yang baru selesai menuntaskan adegan panas, agak kaget dihubungi nomor tak dikenal.

"Mmm... sayang siapa itu... " Suara seksi Renata terdengar di handphone. Renata yang masih lemas menanyakan si penelpon.

"Sst.. " Suara desisan Andre pun terdengar oleh Arini. Security dan Arini pun saling melihat, mereka sedang menduga-duga apa yang mereka lakukan. Dan bodohnya Andre, dia tidak tahu kalau handphonenya sedang di loudspeaker.

"Maaf Pak saya menganggu. Saya security apartemen. Disini ada istri anda." Security itu pun memberikan handphonenya pada Arini.

Arini yang tidak mau malu, mengubah loudspeaker ke mode normal.

"Mas Andre.. ini Arini." Arini merendahkan volume bicaranya.

"Ngapain kamu disitu?" Andre langsung menegakkan badannya kaget mendengar Arini ada bersama security.

"Maaf mas. Saya lupa password." Lirih Arini. Hati Arini begitu sakit mendengar suara-suara manja di seberang telepon. Dipastikan Andre sedang bersama kekasihnya sekarang. Meski dia tidak mencintai Andre, tapi kini statusnya adalah seorang istri. Istri mana yang tidak sakit hati kalau tahu suaminya sedang selingkuh. Apalagi ini di malam pengantin.

"Lalu?" Tanya Andre belum mengerti.

"Iya.. aku kan tadi keluar dari apartemen. Ketika aku mau masuk lagi, aku tidak bisa masuk. Aku gak hafal passwordnya." Terang Arini dengan hati yang sedih.

Kalau dompet aku ada, aku pantang mengemis seperti sekarang.Memang di seberang situ kalian lagi ngapain sih? Bisa tidak jaga dulu perasaan aku sebentar!

Meski Arini orangnya cuek, bukan berarti dia tidak punya hati. Dia sama seperti wanita lainnya yang bisa sakit hati.

"Tunggu disitu! Gue balik sekarang." Andre menutup teleponnya sepihak.

"Terimakasih pak handphonenya!" ucap Arini tak bersemangat.

Terpopuler

Comments

Mom La - La

Mom La - La

ku mengsedih arini...

2023-03-15

0

Bisikan_H@ti

Bisikan_H@ti

ya Allah, aku pun sakit hati 👹👹

2023-03-04

0

Bisikan_H@ti

Bisikan_H@ti

aduh si Andra malah selingkuh 😬😬

2023-03-04

0

lihat semua
Episodes
1 Menjadi orang asing dalam satu ikatan
2 Mendadak lupa
3 Terjebak
4 Aku pulang
5 Tragedi malam pengantin
6 Seperti maling
7 Olahraga pagi
8 Usaha
9 Tak tahan bau
10 Sakit mata
11 Diam-diam menghanyutkan
12 Yesss
13 Matamu
14 PoV Andre
15 Penyesalan.
16 Dokter kesayangan
17 Nervous
18 Musibah membawa hikmah
19 Tersiksa
20 Ranjang kesayangan
21 Dia kan bukan single?
22 Bos arogan
23 Kepergok
24 Pencarian
25 Jodoh takkan lari kemana
26 Ingin healing
27 Ide gila
28 Kemana..
29 Calon ibu
30 pilihan
31 Kenyataan yang mulai terbuka
32 Kembalilah anakku
33 Berpetualang
34 Hiburan ala dokter
35 Mencari hotel murah
36 Mirip
37 Jejak
38 Ketahuan
39 Dibalik kemiskinan
40 Vila oh vila..
41 Dewi penolong
42 Gercep
43 Yang dicari ada di depan mata.
44 Susah takluk
45 Kepergok
46 Mengalah demi perpisahan
47 Kembali
48 Niat terselubung
49 Pulang ke rumah
50 Mengukir harapan
51 Harapan
52 Kata ampuh yang membuat jatuh
53 Mencoba mengingat
54 Jadi buruh
55 Canggung
56 Gugup
57 Damai hatiku
58 Menjadi asing
59 Menjadi orang lain
60 Tanggung jawab
61 Pengumuman
62 Kecewa
63 Cinta tak bisa dipaksa
64 Mendua tak lebih baik
65 Hidup dalam. pura-pura
66 Kejelasan
67 Maafkan
68 Bertandang
69 Suara yang sama
70 Beruntung
71 Daftar penggemar
72 Pacar
73 Pe de ka te
74 Galau
75 Prasangka
76 Mencari bukti
77 Bukti mulai terbuka
78 Janda tapi perawan
79 Ingin abai
80 Rasa
81 Draft
82 Bibit Cinta
83 Serpihan hati yang terluka
84 pengumuman
85 Amarah
86 Kecurigaan
87 Menanam kebencian
88 Telat jatuh cinta
89 Nekad
90 Tekad Edward
91 Sebuah keinginan
92 Penculikan
93 Kabut gelap
94 nafsu terkutuk
95 Kembali kepangkuan ibu
96 Kiriman foto Syur
97 Pencarian
98 Tersadar
99 Membujuk
100 Titik awal
101 Harapan yang pupus
102 Sekeping harap
103 kembali ke rumah
104 Penyesalan
105 Pecundang
106 Hidup segan mati pun segan
107 Pertemuan terakhir
108 Selamat jalan
109 Sama-sama berjuang
110 Curi pandang.
111 Bibit cinta
112 Lesu
113 Ada apa dengamu
114 Penyesalan selalu datang terlambat
115 Tersihir
116 Menggoda
117 Ada maunya
118 Tebakan jitu
119 Ingin sendiri
120 Gosip percintaan
121 Sebuah Rasa
122 Kembali ke Jakarta
123 Menyusul
124 Cemas
125 Main detektif
126 Banci
127 Memantau
128 Penolong
129 Semangat baru
130 Arini Hamil
131 Kehidupan baru
132 Anak siapa?
133 Ingin bertanggungjawab
134 Mencoba
135 Satu. syarat
136 Ingatan yang kembali
137 Bocah tampan
138 Mana orangtuanya?
139 Nama panggilan
140 Selalu saja ada saingan
141 Sakit hati
142 Jangan paksa kesabaranku hilang
143 Tidak rela
144 Menghilang
145 Diculik
146 Tak percaya
147 Hantu atau bukan
148 Pencarian
149 Kesepakatan gila
150 Masa lalu
151 Seperti apa masa lalu
152 Maaf yang tak termaafkan
153 Deal
154 Rebutan
155 Reuni keluarga
156 Angan yang tertunda
157 Sebatas wajar
158 Sebuah permohonan
159 Tidak siap
160 Penyesalan selalu datang di belakang
161 Ingin menyerah
162 sikapku
163 Benci tapi rindu
164 Sebuah rahasia
165 Obat rindu
166 Pamit pulang
167 Hati yang tertinggal
168 Melayang
169 Bucin
170 Hasrat yang hadir
171 Posesif
172 Bahagianya punya anak
173 Pawang
174 Ayah siaga
175 Drama cemburu
176 Masa lalu dan masa depan.
177 Curiga
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Menjadi orang asing dalam satu ikatan
2
Mendadak lupa
3
Terjebak
4
Aku pulang
5
Tragedi malam pengantin
6
Seperti maling
7
Olahraga pagi
8
Usaha
9
Tak tahan bau
10
Sakit mata
11
Diam-diam menghanyutkan
12
Yesss
13
Matamu
14
PoV Andre
15
Penyesalan.
16
Dokter kesayangan
17
Nervous
18
Musibah membawa hikmah
19
Tersiksa
20
Ranjang kesayangan
21
Dia kan bukan single?
22
Bos arogan
23
Kepergok
24
Pencarian
25
Jodoh takkan lari kemana
26
Ingin healing
27
Ide gila
28
Kemana..
29
Calon ibu
30
pilihan
31
Kenyataan yang mulai terbuka
32
Kembalilah anakku
33
Berpetualang
34
Hiburan ala dokter
35
Mencari hotel murah
36
Mirip
37
Jejak
38
Ketahuan
39
Dibalik kemiskinan
40
Vila oh vila..
41
Dewi penolong
42
Gercep
43
Yang dicari ada di depan mata.
44
Susah takluk
45
Kepergok
46
Mengalah demi perpisahan
47
Kembali
48
Niat terselubung
49
Pulang ke rumah
50
Mengukir harapan
51
Harapan
52
Kata ampuh yang membuat jatuh
53
Mencoba mengingat
54
Jadi buruh
55
Canggung
56
Gugup
57
Damai hatiku
58
Menjadi asing
59
Menjadi orang lain
60
Tanggung jawab
61
Pengumuman
62
Kecewa
63
Cinta tak bisa dipaksa
64
Mendua tak lebih baik
65
Hidup dalam. pura-pura
66
Kejelasan
67
Maafkan
68
Bertandang
69
Suara yang sama
70
Beruntung
71
Daftar penggemar
72
Pacar
73
Pe de ka te
74
Galau
75
Prasangka
76
Mencari bukti
77
Bukti mulai terbuka
78
Janda tapi perawan
79
Ingin abai
80
Rasa
81
Draft
82
Bibit Cinta
83
Serpihan hati yang terluka
84
pengumuman
85
Amarah
86
Kecurigaan
87
Menanam kebencian
88
Telat jatuh cinta
89
Nekad
90
Tekad Edward
91
Sebuah keinginan
92
Penculikan
93
Kabut gelap
94
nafsu terkutuk
95
Kembali kepangkuan ibu
96
Kiriman foto Syur
97
Pencarian
98
Tersadar
99
Membujuk
100
Titik awal
101
Harapan yang pupus
102
Sekeping harap
103
kembali ke rumah
104
Penyesalan
105
Pecundang
106
Hidup segan mati pun segan
107
Pertemuan terakhir
108
Selamat jalan
109
Sama-sama berjuang
110
Curi pandang.
111
Bibit cinta
112
Lesu
113
Ada apa dengamu
114
Penyesalan selalu datang terlambat
115
Tersihir
116
Menggoda
117
Ada maunya
118
Tebakan jitu
119
Ingin sendiri
120
Gosip percintaan
121
Sebuah Rasa
122
Kembali ke Jakarta
123
Menyusul
124
Cemas
125
Main detektif
126
Banci
127
Memantau
128
Penolong
129
Semangat baru
130
Arini Hamil
131
Kehidupan baru
132
Anak siapa?
133
Ingin bertanggungjawab
134
Mencoba
135
Satu. syarat
136
Ingatan yang kembali
137
Bocah tampan
138
Mana orangtuanya?
139
Nama panggilan
140
Selalu saja ada saingan
141
Sakit hati
142
Jangan paksa kesabaranku hilang
143
Tidak rela
144
Menghilang
145
Diculik
146
Tak percaya
147
Hantu atau bukan
148
Pencarian
149
Kesepakatan gila
150
Masa lalu
151
Seperti apa masa lalu
152
Maaf yang tak termaafkan
153
Deal
154
Rebutan
155
Reuni keluarga
156
Angan yang tertunda
157
Sebatas wajar
158
Sebuah permohonan
159
Tidak siap
160
Penyesalan selalu datang di belakang
161
Ingin menyerah
162
sikapku
163
Benci tapi rindu
164
Sebuah rahasia
165
Obat rindu
166
Pamit pulang
167
Hati yang tertinggal
168
Melayang
169
Bucin
170
Hasrat yang hadir
171
Posesif
172
Bahagianya punya anak
173
Pawang
174
Ayah siaga
175
Drama cemburu
176
Masa lalu dan masa depan.
177
Curiga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!