PoV Andre

Aku akui Arini adalah wanita cantik secara pandangan laki-laki. Dan cantiknya bisa bertambah karena dia mempunyai aura kuat dari dalam dirinya.

Sejak kecelakaan itu hidupku pun seolah menjadi terbatas. Aku mulai kesal dengan ayahku yang selalu membanding-bandingkan kelebihan Arini dengan diriku.Terutama ketika Arini bisa lulus sekolah dengan singkat karena mempunyai otak geniusnya.

Kalau bukan karena kecelakaan itu mungkin aku tidak akan mengalami perjodohan seperti sekarang.Hidupku tersiksa dengan perjodohan itu. Pencapaian prestasiku selalu saja dituntut. Semua usahaku sepeti tidak berharga di mata ayahku. Aku lelah. Aku bukannya bodoh. Aku sudah melakukan usaha yang semaksimal mungkin agar aku selalu berprestasi. Bahkan diantara teman-temanku aku adalah juaranya. Tapi kalau disandingkan dengan Arini aku selalu saja kalah dihadapan ayah. Aku dituntut sama bisa dengan apa yang dilakukan Arini waktu itu.

Sejak masuk bangku SMA aku mulai dekat dengan seorang wanita bernama Renata. Kepribadiannya yang ceria membuat teman-teman nyaman jika dekat dengannya.

Awalnya aku selalu melihatnya dari jauh. Diantara wanita dia seperti lebih menonjol, itu menurut penilaian ku. Wajahnya yang selalu tersenyum pada siapapun dan tak pemilih jika berteman membuat dia disukai banyak orang. Dia pun mudah akrab dengan siapa saja termasuk aku.

Ya aku yang selalu menyendiri dan tak percaya diri selalu takut untuk dekat dengan teman-temanku.

Sampai suatu waktu ketika jam olahraga tiba. Guru olahraga membuat pengelompokan untuk lomba lari estafet. Setiap kelompok beranggotakan 5 orang. Aku kebetulan satu kelompok dengan Renata pada waktu itu.

Kelompok ku kebetulan kalah dari yang lain. Penyebabnya adalah aku sendiri yang selalu ragu untuk bisa berlari kencang. Tapi Renata selalu menyemangati aku "Tak apa-apa ini hanya sebuah permainan. Ada yang kalah ada yang menang." Kata-kata itu selalu terngiang-ngiang sampai sekarang.

Hari demi hari keakraban ku semakin dekat dengan Renata. Dan aku semakin nyaman jika berada dekat dengannya. Dia selalu bangga padaku dan selalu menyemangati aku jika ayahku sudah memarahiku. Dia tempat curhat dan berkeluh kesah buatku. Dan aku mulai menyukainya sebagai seorang laki-laki. Sepertinya aku jatuh cinta dengan Renata. Aku bertekad ingin menikahinya suatu saat nanti dan akan menolak perjodohan ku dengan Arini.

Renata selalu senang ketika aku selalu menjemput dan mengantarkannya pulang pergi dengan membawa mobil. Kadang setelah pulang sekolah aku selalu mengajaknya jalan-jalan kemanapun dia mau. Karena selama ini aku tak pernah pergi bersama dengan teman-temanku kecuali Renata. Kami menikmati kebersamaan waktu itu. Dan kedekatan kami pun sudah bukan rahasia lagi di kalangan teman-temanku di sekolah.

Dengan kemewahan dan fasilitas yang diberikan ayahku aku pun mulai memanjakan Renata dengan beberapa barang dan memenuhi keinginannya. Aku bangga bisa membuatnya senang. Ada kebahagiaan tersendiri ketika aku dianggap berharga di hadapan Renata. Jika didekat ku dia selalu merajuk manja dan mengandalkan ku dalam banyak hal. Termasuk mengerjakan PR nya.

Sampai ketika kelulusan datang. Aku berencana melanjutkan study ke luar negeri sesuai arahan ayahku. Renata berbicara padaku, "katanya dia tak bisa melanjutkan kuliah ke luar negeri karena keluarganya tak mampu membiayainya. Aku sangat bersedih. Aku tak ingin Renata berpisah dengan ku. Aku takut jika harus kehilangan Renata.

Aku bertekad mencari beasiswa dan memberikan biaya sekolahku untuk Renata. Agar aku tetap bisa bersamanya.

Biaya sekolah tetap mengalir. Kedua orangtuaku tidak tahu kalau aku mengambil jalur beasiswa dan memberikan jatah biaya kuliahku pada Renata. Jadi hal itu tidak membuat kedua orang tuaku curiga. Meski berapapun yang aku minta, ayahku akan selalu memberikannya tapi aku ingin mereka tak mencurigaiku karena telah memberikan biaya sekolahku pada Renata.

Ya jadilah kami sama-sama kuliah di luar negeri. Aku mengambil jurusan ekonomi dan bisnis sedangkan Renata lebih cenderung ke seni.

Giliran kuliahku beres, aku magang dua tahun di perusahaan luar negeri sambil menunggu kuliah Renata selesai. Kuliahku lebih cepat dibandingkan dengan Renata yang nota bene orang seni.

Dan saat Renata selesai kuliah aku merasa lega. Aku pun pulang ke Indonesia bersama-sama berharap aku bisa menikahi Renata.

Tapi ayahku malah mewanti-wanti untuk menikah dengan Arini sesuai perjanjian perjodohan aku dengan Arini waktu itu. Ayahku tak menggubris ketika aku ingin menikahi Renata dan menolak perjodohan.

Sampai suatu waktu aku pernah mengatakan pada Renata jika aku menikahi Renata aku akan dicoret dari ahli waris. Dan aku bertanya padanya apakah kamu siap miskin denganku? Renata hanya diam. Aku melihat di wajahnya seperti kecewa. Entah kecewa karena aku akan miskin atau mungkin dia pun sudah terbiasa dengan segala fasilitas yang aku berikan. Jadi aku menunda pernikahan kami karena aku merasa belum siap untuk miskin.

Aku tak bisa mengelak dari perjodohan itu. Terpaksa aku menikahi Arini dan aku berjanji pada Renata untuk bisa bersabar. Aku berjanji pada dirinya bahwa aku akan setia dan sedang mencari jalan agar aku bisa bercerai dengan Arini.

Aku menginginkan pernikahan sederhana tanpa mengundang banyak orang agar ketika aku menikah lagi tak banyak gosip miring menyertaiku.

Aku berencana membawa Arini secepatnya ke apartemen agar semua orang tidak curiga akan rencanaku. Aku menghabiskan malam pengantinku dengan Renata.

Malam itu aku merasakan bahwa Renata seperti bukan gadis lagi. Dimana dia menyerahkan kegadisannya? Padahal selama ini aku selalu bersamanya. Aku memang selama ini menjaga prinsip untuk tidak melakukan hubungan intim sebelum menikah jadi malam itu adalah pengalaman ku pertama kali aku menyentuh seorang wanita.

Tiba-tiba handphone berbunyi di telepon security apartemen. Dia mengatakan Arini tidak bisa membuka pintu apartemen. Aku terhenyak mendengarnya. Meski aku tidak mencintainya sebagai manusia aku masih mempunyai rasa belas kasihan. Malam itu aku pun langsung pergi dari Renata setelah kami sudah melakukan hubungan terlarang.

Sesampainya di apartemen kami sama-sama diam. Dan keesokan harinya aku melihat ada pesan di dinding kulkas. Rupanya dia pergi lebih pagi. Aku melihat kamarnya semuanya berantakan membuat kepalaku pusing.

Karena masih lelah, aku memutuskan untuk pergi agak siang ke kantor. Aku melihat handphoneku banyak notifikasi ternyata itu datang dari pembelanjaan Arini. Aku bertambah stress.

Aku sakit kepala sehingga aku tak bisa bekerja dengan baik. Akhirnya aku dan Gery memutuskan pergi ke tempat spa dan massage untuk merilekskan pikiranku yang kusut.

Sesampainya di apartemen, aku kembali stress setelah mencium bau masakan yang menyeruak di dalam apartemen. Aku menyuruh Arini membuang semua makanan yang telah dibuatnya.

Terpopuler

Comments

💙« احت كمفرت»💙

💙« احت كمفرت»💙

Seperti itu to Ndre. Dilema ya sebenarnya jadi kamu 🤧

2023-03-09

0

linda sagita

linda sagita

jangan menyesali apa yg telah terjadi, semua ada hikmahnya

2023-03-08

1

R.F

R.F

2lie adit kaka semagat

2023-03-02

1

lihat semua
Episodes
1 Menjadi orang asing dalam satu ikatan
2 Mendadak lupa
3 Terjebak
4 Aku pulang
5 Tragedi malam pengantin
6 Seperti maling
7 Olahraga pagi
8 Usaha
9 Tak tahan bau
10 Sakit mata
11 Diam-diam menghanyutkan
12 Yesss
13 Matamu
14 PoV Andre
15 Penyesalan.
16 Dokter kesayangan
17 Nervous
18 Musibah membawa hikmah
19 Tersiksa
20 Ranjang kesayangan
21 Dia kan bukan single?
22 Bos arogan
23 Kepergok
24 Pencarian
25 Jodoh takkan lari kemana
26 Ingin healing
27 Ide gila
28 Kemana..
29 Calon ibu
30 pilihan
31 Kenyataan yang mulai terbuka
32 Kembalilah anakku
33 Berpetualang
34 Hiburan ala dokter
35 Mencari hotel murah
36 Mirip
37 Jejak
38 Ketahuan
39 Dibalik kemiskinan
40 Vila oh vila..
41 Dewi penolong
42 Gercep
43 Yang dicari ada di depan mata.
44 Susah takluk
45 Kepergok
46 Mengalah demi perpisahan
47 Kembali
48 Niat terselubung
49 Pulang ke rumah
50 Mengukir harapan
51 Harapan
52 Kata ampuh yang membuat jatuh
53 Mencoba mengingat
54 Jadi buruh
55 Canggung
56 Gugup
57 Damai hatiku
58 Menjadi asing
59 Menjadi orang lain
60 Tanggung jawab
61 Pengumuman
62 Kecewa
63 Cinta tak bisa dipaksa
64 Mendua tak lebih baik
65 Hidup dalam. pura-pura
66 Kejelasan
67 Maafkan
68 Bertandang
69 Suara yang sama
70 Beruntung
71 Daftar penggemar
72 Pacar
73 Pe de ka te
74 Galau
75 Prasangka
76 Mencari bukti
77 Bukti mulai terbuka
78 Janda tapi perawan
79 Ingin abai
80 Rasa
81 Draft
82 Bibit Cinta
83 Serpihan hati yang terluka
84 pengumuman
85 Amarah
86 Kecurigaan
87 Menanam kebencian
88 Telat jatuh cinta
89 Nekad
90 Tekad Edward
91 Sebuah keinginan
92 Penculikan
93 Kabut gelap
94 nafsu terkutuk
95 Kembali kepangkuan ibu
96 Kiriman foto Syur
97 Pencarian
98 Tersadar
99 Membujuk
100 Titik awal
101 Harapan yang pupus
102 Sekeping harap
103 kembali ke rumah
104 Penyesalan
105 Pecundang
106 Hidup segan mati pun segan
107 Pertemuan terakhir
108 Selamat jalan
109 Sama-sama berjuang
110 Curi pandang.
111 Bibit cinta
112 Lesu
113 Ada apa dengamu
114 Penyesalan selalu datang terlambat
115 Tersihir
116 Menggoda
117 Ada maunya
118 Tebakan jitu
119 Ingin sendiri
120 Gosip percintaan
121 Sebuah Rasa
122 Kembali ke Jakarta
123 Menyusul
124 Cemas
125 Main detektif
126 Banci
127 Memantau
128 Penolong
129 Semangat baru
130 Arini Hamil
131 Kehidupan baru
132 Anak siapa?
133 Ingin bertanggungjawab
134 Mencoba
135 Satu. syarat
136 Ingatan yang kembali
137 Bocah tampan
138 Mana orangtuanya?
139 Nama panggilan
140 Selalu saja ada saingan
141 Sakit hati
142 Jangan paksa kesabaranku hilang
143 Tidak rela
144 Menghilang
145 Diculik
146 Tak percaya
147 Hantu atau bukan
148 Pencarian
149 Kesepakatan gila
150 Masa lalu
151 Seperti apa masa lalu
152 Maaf yang tak termaafkan
153 Deal
154 Rebutan
155 Reuni keluarga
156 Angan yang tertunda
157 Sebatas wajar
158 Sebuah permohonan
159 Tidak siap
160 Penyesalan selalu datang di belakang
161 Ingin menyerah
162 sikapku
163 Benci tapi rindu
164 Sebuah rahasia
165 Obat rindu
166 Pamit pulang
167 Hati yang tertinggal
168 Melayang
169 Bucin
170 Hasrat yang hadir
171 Posesif
172 Bahagianya punya anak
173 Pawang
174 Ayah siaga
175 Drama cemburu
176 Masa lalu dan masa depan.
177 Curiga
178 Trauma masa lalu
Episodes

Updated 178 Episodes

1
Menjadi orang asing dalam satu ikatan
2
Mendadak lupa
3
Terjebak
4
Aku pulang
5
Tragedi malam pengantin
6
Seperti maling
7
Olahraga pagi
8
Usaha
9
Tak tahan bau
10
Sakit mata
11
Diam-diam menghanyutkan
12
Yesss
13
Matamu
14
PoV Andre
15
Penyesalan.
16
Dokter kesayangan
17
Nervous
18
Musibah membawa hikmah
19
Tersiksa
20
Ranjang kesayangan
21
Dia kan bukan single?
22
Bos arogan
23
Kepergok
24
Pencarian
25
Jodoh takkan lari kemana
26
Ingin healing
27
Ide gila
28
Kemana..
29
Calon ibu
30
pilihan
31
Kenyataan yang mulai terbuka
32
Kembalilah anakku
33
Berpetualang
34
Hiburan ala dokter
35
Mencari hotel murah
36
Mirip
37
Jejak
38
Ketahuan
39
Dibalik kemiskinan
40
Vila oh vila..
41
Dewi penolong
42
Gercep
43
Yang dicari ada di depan mata.
44
Susah takluk
45
Kepergok
46
Mengalah demi perpisahan
47
Kembali
48
Niat terselubung
49
Pulang ke rumah
50
Mengukir harapan
51
Harapan
52
Kata ampuh yang membuat jatuh
53
Mencoba mengingat
54
Jadi buruh
55
Canggung
56
Gugup
57
Damai hatiku
58
Menjadi asing
59
Menjadi orang lain
60
Tanggung jawab
61
Pengumuman
62
Kecewa
63
Cinta tak bisa dipaksa
64
Mendua tak lebih baik
65
Hidup dalam. pura-pura
66
Kejelasan
67
Maafkan
68
Bertandang
69
Suara yang sama
70
Beruntung
71
Daftar penggemar
72
Pacar
73
Pe de ka te
74
Galau
75
Prasangka
76
Mencari bukti
77
Bukti mulai terbuka
78
Janda tapi perawan
79
Ingin abai
80
Rasa
81
Draft
82
Bibit Cinta
83
Serpihan hati yang terluka
84
pengumuman
85
Amarah
86
Kecurigaan
87
Menanam kebencian
88
Telat jatuh cinta
89
Nekad
90
Tekad Edward
91
Sebuah keinginan
92
Penculikan
93
Kabut gelap
94
nafsu terkutuk
95
Kembali kepangkuan ibu
96
Kiriman foto Syur
97
Pencarian
98
Tersadar
99
Membujuk
100
Titik awal
101
Harapan yang pupus
102
Sekeping harap
103
kembali ke rumah
104
Penyesalan
105
Pecundang
106
Hidup segan mati pun segan
107
Pertemuan terakhir
108
Selamat jalan
109
Sama-sama berjuang
110
Curi pandang.
111
Bibit cinta
112
Lesu
113
Ada apa dengamu
114
Penyesalan selalu datang terlambat
115
Tersihir
116
Menggoda
117
Ada maunya
118
Tebakan jitu
119
Ingin sendiri
120
Gosip percintaan
121
Sebuah Rasa
122
Kembali ke Jakarta
123
Menyusul
124
Cemas
125
Main detektif
126
Banci
127
Memantau
128
Penolong
129
Semangat baru
130
Arini Hamil
131
Kehidupan baru
132
Anak siapa?
133
Ingin bertanggungjawab
134
Mencoba
135
Satu. syarat
136
Ingatan yang kembali
137
Bocah tampan
138
Mana orangtuanya?
139
Nama panggilan
140
Selalu saja ada saingan
141
Sakit hati
142
Jangan paksa kesabaranku hilang
143
Tidak rela
144
Menghilang
145
Diculik
146
Tak percaya
147
Hantu atau bukan
148
Pencarian
149
Kesepakatan gila
150
Masa lalu
151
Seperti apa masa lalu
152
Maaf yang tak termaafkan
153
Deal
154
Rebutan
155
Reuni keluarga
156
Angan yang tertunda
157
Sebatas wajar
158
Sebuah permohonan
159
Tidak siap
160
Penyesalan selalu datang di belakang
161
Ingin menyerah
162
sikapku
163
Benci tapi rindu
164
Sebuah rahasia
165
Obat rindu
166
Pamit pulang
167
Hati yang tertinggal
168
Melayang
169
Bucin
170
Hasrat yang hadir
171
Posesif
172
Bahagianya punya anak
173
Pawang
174
Ayah siaga
175
Drama cemburu
176
Masa lalu dan masa depan.
177
Curiga
178
Trauma masa lalu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!