Arini menarik nafas dalam sebelum melanjutkan bicaranya pada orang yang berada di depannya. Arini berusaha untuk tidak bertindak arogan, agar bisa menyelesaikan masalahnya dengan baik. Meski dia pun tak tahu hasil akhirnya akan seperti apa. Setidaknya dia akan berusaha dahulu.
Masing-masing debaran jantung ketiga orang yang ada di ruangan itu mirip pelari yang sedang menyiapkan starnya untuk berlari. Ya deg-degan dengan keringat dingin mulai keluar.
"Aku.. akan mengizinkan kalian menikah. Tapi dengan satu syarat." Arini sudah memantapkan hatinya jika suatu saat akan kehilangan Andre dan melepaskan ikatan pernikahannya yang baru saja terikat. Dia tidak mau jika Andre terus-terusan terlibat perzinahan yang membuat dia terus saja berlumuran dosa.
"Apa? Satu Syarat?" Renata berdesis tak senang mendengar Arini berkata seperti itu.
"Ya.. aku akan melepaskan mas Andre. Tapi kalian janji dahulu harus memenuhi keinginanku." Imbuh Arini.
Keduanya saling memandang. Keduanya sedang bicara lewat mata menanggapi ucapan Arini yang tidak main-main.
"Aku bicara sebagai orang dewasa. Aku tak mau suamiku terus-terusan ditarik dalam sebuah lubang dosa. Kalau ada yang halal kenapa harus mencari yang haram? Kalau kalian bisa menikah, kenapa tidak mencoba meresmikan hubungan kalian dengan ikatan sah? Bukankah itu lebih baik daripada kalian seperti ini?" Ucap Arini mengingatkan keduanya.
"Kalau bukan sebab kamu, kita akan menikah. Kamu adalah yang menghalangi kami untuk menikah." Ucap Renata menimpali.
"Jangan mencari alasan untuk kedok kalian!" Arini agak meninggikan volume suara.
"Arini!" Bentak Andre.
"Kenapa? Harusnya kalian itu bersyukur ketika aku mempermudah hubungan kalian ke arah yang baik. Bukan malah menyalahkan aku. Kalian kekanak-kanakan. Itulah kenapa papa dan mama tidak merestui hubungan kalian." Ucap Arini yang menilai Andre adalah seorang laki-laki penakut. Dia tidak gentle untuk menghadapi kenyataan dan tak berani menerima konsekuensi.
"Oke. Apa mau kamu?" Andre terpancing pembicaraan Arini.
"Aku minta mas Andre menjadi suamiku sungguhan selama satu bulan. Dalam satu bulan mas Andre tak boleh berhubungan sama sekali dengan Renata. Setelah itu mas Andre boleh menceraikan aku dan menikahi Renata. Apa. mas Andre sanggup?"
Keduanya kembali saling memandang. Andre dan Renata kelihatannya keberatan jika harus berpisah dan tak berhubungan sama sekali.
"Tidak. Aku tidak mau." Jawab Andre
"Aku juga tidak mau berpisah sama kamu Ndre!" Renata bergelayut manja pada lengan Andre.
"Baik. Aku sudah memberikan pilihan buat kalian. Kalau kalian tidak sanggup, berarti aku yang akan bertindak. Aku akan membatalkan pernikahan ini pada hakim pengadilan." Ucap Arini serius. Itulah jalan satu-satunya yang akan ditempuhnya untuk nasib pernikahannya.
Kedua pilihan itu memang pastinya akan berakhir pada perpisahan. Tapi setidaknya jika dia bertahan selama satu bulan dengan menjadikan Andre suaminya, dia berharap Andre bisa terhindar dari dosa berzina dan Arini berharap dengan seiring waktu Andre akan mengubah cara berpikirnya tentang pernikahan.
"Kamu memang pintar Arini. Pilihan kamu keduanya menyulitkan kami." Ucap Andre yang pasti, dia akan dirugikan jiga sampai bercerai dengan Arini. Dia akan dicoret dari ahli waris keluarganya dan dia harus siap-siap miskin.
"Menyulitkan? Apa yang merasa sulit itu hanya kalian berdua? Aku tidak sulit? Begitu? Kalian memang egois. Kalian hanya memikirkan diri sendiri sebagai korban. Memposisikan diri kalian yang rugi. Apa aku tidak rugi dengan adanya kalian disini?"
"Aku sudah rugi besar. Rugi waktu, rugi perasaan dan rugi selalu berkubang dengan dosa yang tidak aku lakukan." Ucap Arini.
"Baik. Aku Terima tawaran kamu. Aku akan menjadi suamimu selama satu bulan. Dan setelah itu kamu harus membantu aku untuk mendapatkan restu mama sama papa." Andre tak ingin syarat Arini itu hanya menguntungkan Arini saja. Dia harus mengantongi restu kedua orang tuanya agar dia tak dicoret dari ahli waris.
"Baik. Bagaimana dengan kamu Renata?" Tanya Arini pada Renata. Dia tak mau perempuan itu berkhianat.
Renata diam. Dia melihat ke samping meminta pendapat Andre.
"Kamu bersabarlah Renata! Ini demi kebahagiaan kita. Aku akan bersabar demi hari itu tiba." Andre memberi semangat pada Renata.
Mmmm... bisa-bisanya dia berkata seperti itu. Akan aku lihat seberapa kuat kalian bertahan. Kalau tidak, kamu akan jadi milikku mas Andre.
Arini hanya bisa bicara dalam hati.
"Baiklah sayang. Aku berusaha akan bersabar. Kamu janji kan setelah satu bulan akan menikah denganku?" Tanya Renata ingin memastikan janji Andre.
"Iya aku janji sayang.. aku akan menikahimu setelah satu bulan." Jawab Andre sambil mengelus lembut pipi Renata.
Cuih.. sayang? Kita akan lihat sayangmu itu akan bertahan atau akan berpindah tempat.
Renata mendengus kesal melihat kemesraan mereka berdua yang tak tahu malu.
"Baiklah. Aku sudah merekam semuanya. Jika diantara kita ada yang tak bisa menepati janjinya selama satu bulan, maka konsekuensinya kalian sudah tahu sendiri. Aku akan mengajukan ke pengadilan." Ucap Arini tegas.
"Dasar licik!" Renata berkata pelan tapi masih bisa terdengar oleh telinga Arini.
"Mmm.. kalau begitu urusanmu sudah selesai Renata. Silahkan cari pintu! Kamu tahu kan pintu keluarnya?" Ucap Arini sambil senyum licik.
"Apa aku boleh mengantarkannya?" Andre nampak tak tega melihat Renata. Dirinya pun belum sanggup untuk berpisah dengan Renata. Bagaimana mungkin dia bisa berpisah selama sebulan ke depan.
"Tak bisa. Mulai detik ini juga perjanjian di mulai." Ucap Arini yang kini menjadi penentunya. Dia tahu kelemahan Andre yang tak sanggup untuk miskin. Andre yang terbiasa menerima kemewahan sejak kecil sudah merasa nyaman dengan segala fasilitas yang dipunyai orang tuanya. Sehingga dia tumbuh menjadi laki-laki lemah dan hanya mengandalkan harta kedua orang tuanya.
"Ishh.. memang siapa yang mau berlama-lama di apartemen ini? Ini seperti neraka." Ucap Renata berdiri.
"Baguslah kalau kamu tahu rasanya tinggal disini. Kalau aku sih nyaman-nyaman saja, karena aku sendiri malaikat penjaga nerakanya." Arini tertawa terbahak-bahak.
Andre hanya menggelengkan kepalanya, tertawa Arini terdengar lebih menyeramkan.
Pantas kamu jadi malaikat penjaga neraka. Sekalian saja jadi malaikat pencabut nyawa.
Umpat Andre dalam hati.
"Aku pulang ya sayang. Ingat kamu tak boleh ingkar!" Renata mewanti-wanti.
"Iya sayang! Bersabarlah! Hati-hati ya! Maaf aku tak bisa mengantarkanmu." Ucap Andre sambil berdiri.
Arini menarik tangan Andre untuk tidak mengantarkan Renata sampai pintu.
"Apaan sih kamu?" Ucap Andre sinis.
"Kamu kan suamiku!" Jawab Arini mendekatkan wajahnya di wajah Andre.
"Ish.. " Andre mendengus kesal.
Renata pun meninggalkan apartemen Andre dengan langkah lunglai.
Arini bersorak kemenangan.
"Yesss!" Arini mengepalkan tangannya begitu Andre melengos.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
Alnda
2 bunga dan vote mendarat, semangat terus othor😁
2024-04-21
1
Sunmei
2like hadir k semangat
2023-02-18
1
💙« احت كمفرت»💙
Siap² kena racun cinta dari Arini aja Ndre, auto ninggalin Renata nanti kamu 😍
2023-02-16
1