Bab 14

"Tapi pak, demi Allah saya tidak melakukan apapun dengan dia, kami hanya main dan berbelanja. Bapak tidak bisa dong memaksa kita untuk menikah tanpa persiapan. Semua orang punya hak. "

Ucap Dara.

Dia tidak mau namanya tercemar buruk. Apalagi di paksa nikah di saat Dara belum siap.

Meskipun ini sangat merugikan Dara, tapi bagi Leon ini suatu kebetulan. Karena dia memang ingin menikahi Dara dengan waktu yang cepat. Leon ingin Dara menjadi istri sepenuhnya.

"Kamu cucunya kakek irwan kan..?? "

Tanya pak RT.

Walaupun dia tau Dara adalah cucunya pak irwan yang terkenal orang pintar di kampungnya, tetapi keputusan pak RT tidak bisa di ganggu gugat.

Pak RT meminta bawahannya untuk menjaga mereka berdua agar tidak lari. Sementara pak RT akan menemui kakek irwan di rumahnya.

Pak RT berjalan sendiri menuju ke rumah kakek Irwan. Lima menit kemudian dia sampai di rumah kakek irwan dan mengetuk pintu.

"Assalamu'alaikum.. "

"Siapa sih yang malem-malem begini mengetuk pintu. Apa jangan-jangan itu Leon. Tapi ini sih bukan suara Leon. Kayak suara pak RT. "

Ucap batin kakek irwan.

Kakek irwan yang sedang berada di kamarnya langsung keluar mendengar ucapan salam.

"Wa'alaikumussalam... Siapa yah. "

Ucap kakek sambil membuka pintu. Rupanya itu adalah pak RT.

"Maaf kek mengganggu waktu tidur kakek. Begini kek, saya mau menyampaikan bahwa cucu kakek sedang ada di pos dengan tunangan nya. Kakek sudah tau kan peraturan di desa kami. Saya harap kakek mengerti dengan peraturan di desa kita. Lebih baik kakek ikut saya dulu ke pos. "

Ucap pak RT.

Pak RT meminta kakek untuk menyusul cucunya yang sedang bersama tunangan nya di pos.

"Pak, cucu saya gak mungkin melakukan kesalahan seperti yang bapak kira, mereka itu anak baik-baik, jika mereka harus dinikahkan dengan paksa, takutnya mereka belum siap. "

Jawab kakek irwan.

Pak RT tidak mau tahu, intinya dia harus mematuhi peraturan desa, jika diberikan toleransi, takutnya banyak anak-anak muda yang belum halal suka pulang malam, dan menjadi banyak perzinahan di desa.

Peraturan itu di buat sejak di desanya sering terjadi bencana. Bencana alam selalu datang di desa itu, hal itu terjadi mungkin karena banyaknya zina bebas dan banyak yang mengkonsumsi minuman keras di desa itu waktu dulu, dan semenjak di tetapkan peraturan itu, alhamdulillah sudah tidak ada lagi bencana alam yang terjadi di desa itu.

Bencana alam yang pernah terjadi di desa itu adalah gempa, banjir, longsor, angin ****** beliung yang menyebabkan rumah warga roboh tak beraturan.

Dulu desa itu terkenal kotor, kotor pada kelakuan manusianya yang banyak bermaksiat.

Tapi sekarang di Desa itu, sebagian besar sudah banyak yang bertaubat. Banyak pengajian, dan musola setiap hari selalu penuh dengan orang yang beribadah, sangat berbeda dengan dulu.

Kakek tak punya pilihan lagi selain mengikuti pak RT di pos. Dia berjalan di belakang pak RT dan akan menemui cucunya yang sedang bersama Leon.

Tak lama kemudian mereka sampai di pos. Dara melihat kakek dan langsung menghampirinya.

"Kakek, tolongin Dara sama Leon, kita berani bersumpah, kita gak ngelakuin hal yang aneh-aneh kek. Tolong percaya sama kita. "

Ucap Dara sambil menangis meminta tolong.

Melihat cucunya menangis seperti itu, kakek tidak tega. Kakek meminta pak RT untuk tidak memaksa mereka menikah besok.

"Pak saya mohon, maafkan cucu saya yang pulang malam melebihi batas peraturan, karena memang mereka tidak sengaja pulang semalam ini. "

Kakek begitu memohon kepada pak RT supaya di maafkan cucu kesayangan kakek.

"Dara. Kamu cinta gak sih sama aku, kalau memang kamu cinta, gak masalah dong kalo kita di nikahkan besok. "

Ucap Leon kepada Dara secara bisik-bisik.

"Apaan sih kamu, aku tuh belum siap nikah, aku juga belum kerja, nikah itu butuh biaya. "

Jawab Dara membalas bisikkan Leon.

Semua orang di pos memperhatikan Dara dengan Leon yang sedang berbisik-bisik.

"Kek, saya minta maaf sebanyak-banyaknya. Saya dan semua rekan tidak ingin terjadi sesuatu pada desa kita, seperti kejadian di masa lalu. Jadi saya harap kakek mau mengerti. "

Tegas pak RT kepada Kakek Irwan.

"Ribet amat si peraturan di desa ini. "

Ucap batin Leon.

*****

"Pah, anak kita kok belum pulang. Dia bilang sih mau ke rumah Dara, kok sudah jam segini belum pulang juga, aku khawatir deh pah sama anak kita. "

Ucap istri pak Asep.

"Gimana kalau kita ke rumah kakek Irwan. Siapa tau dia menginap disana. Lebih baik kita susul saja. "

Jawab pak Asep.

Mereka berdua segera keluar dari rumah dan mengunci rumahnya. Kemudian masuk ke mobil, dan berjalan menuju rumah kakek Irwan.

"Mama sama papah pasti khawatir sama aku, mereka pasti nyariin aku. "

Ucap batin Leon.

Tak lama kemudian setelah perjalanan tiga jam, orangtua Leon berhenti di dekat pos. Mereka melihat kakek sedang berbicara dengan pak RT.

"Nah itu dia kakek Irwan pah, ko dia disitu. Kita samperin aja yuk. "

Ucap pak Asep.

Ternyata di dalam pos ada Dara dan juga Leon anak semata wayang mereka.

"Loh kalian kok disini..? Ada apa dengan kalian. "

Tanya istri pak Asep penasaran.

"Begini bu, disini tuh sudah ada peraturan. Kalau laki-laki dan perempuan yang belum resmi menikah pulang diatas jam sebelas malam, mereka akan di nikahkan besok juga. "

Jawab tegas pak RT.

Istri pak Asep seperti tidak terima jika anaknya di paksa menikah seperti itu.

"Pak, anak saya itu rumahnya jauh. Tadinya di bogor memang, tapi kita sementara pindah di Cirebon, dari cirebon ke rumah Dara itu tiga jam. Maklumin saja lah kalau anak saya pulang malam. Sampe sini aja tiga jam. "

Protes istri Pak Asep.

Pak RT terpaksa harus mengulang-ulang jawabannya tentang kejadian di desa beberapa tahun yang lalu. Bahwa di desanya pernah terjadi bencana alam, karena banyaknya maksiat di desa itu, maka dari itu di tetapkan peraturan seperti yang pak RT bilang, yaitu harus di nikahkan dengan paksa besok pagi, mau atau tak mau. Dan tidak ada sedikitpun toleransi untuk mereka.

"Sekeras apapun kita berdebat, jawabannya akan tetap sama. Yaitu dinikahkan paksa. Yasudah, saya sebagai tunangan Dara akan menyanggupi permintaan pak RT dan rekan-rekan pak RT. Saya akan menikahi Dara dalam waktu singkat. Kamu mau kan Dara..? Calon istriku. "

Ucap Leon seakan menyerah.

"Gimana kek..? "

Ucap Dara menengok ke arah kakek.

Dara akhirnya pasrah juga dengan keadaan ini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!