"Ahh kamu mah becanda mulu."
Jawab Dara mengira itu hanyalah sebuah candaan.
Leon menatap Dara dalam-dalam.
"Memang sih kita baru ketemu 2 kali, mungkin terlalu cepat dan tidak meyakinkan. Tapi sebelumnya aku pernah liat kamu di kampus, aku mengagumi kamu saat itu, dan ternyata aku dipertemukan dengan kamu disini lewat orangtua."
Ucap Leon masih dengan menyetir mobilnya.
Pertemuan yang singkat membuat Dara tak percaya kalau Leon benar-benar menyukainya.
"Aku sedikit gak percaya kalau kamu menyukaiku."
Jawab Dara menatap ke jalan yang ada di depan.
"Kalau kamu mau jadi pacar aku, aku akan langsung melamar kamu."
Sambung Leon.
Sebenarnya Dara hanya bingung saja, karena dia masih terikat hubungan dengan Ali. Dara masih mencintai Ali. 3 tahun dalam hubungan Dara dan Ali itu bukanlah waktu yang sebentar, tapi jika di ingat lagi untuk masa depan, Ali memang tidak ada apa-apanya saat ini.
Akhirnya sampai juga di pantai, udaranya sejuk sekali, ditemani semilir angin dan ombak yang datang pergi kesana kemari, membuat pengunjungnya betah dan nyaman.
Leon memesan dua buah kelapa muda untuknya dan untuk Dara, kemudian meminumnya di tepian pantai beralaskan karpet yang tersedia di tempat itu.
"Mba... aku pesen bakso jumbo dua, es krim dua, stik kentang dua yah mba."
Ucap Leon kepada pelayan yang sedang berdiri menunggu pelanggan datang.
"Kamu pesen makanan buat siapa..??"
Tanya Dara kepada Leon.
"Buat aku sama kamu dong, masa buat orang lewat."
Jawab Leon dengan candaan.
15 menit kemudian semua pesanan yang dibeli oleh Leon datang. Leon meminta Dara untuk segera menyantapnya, karena dia tau Dara pasti lapar.
"Ali sudah 3 tahun pacaran sama aku, tapi dia tidak pernah ajak aku makan bakso jumbo segede ini. Ini pasti mahal banget deh."
Ucap batin Dara.
Dara masih saja teringat dengan Ali meskipun dia sudah mencoba sedikit menerima Leon.
*****
Tia tumben sekali berlama-lama di dalam ruang tengah saat ada tamu.
Tia penasaran dengan apa yang dibicarakan oleh keluarga Leon terhadap kakek.
"Kakek Irwan, apakah orangtua Dara ada dirumah..? Kita berdua ingin menemuinya."
Tanya Bu Yuli kepada kakek Irwan.
"Orangtua Dara sudah lama merantau, dia hanya akan pulang saat lebaran dan ketika ada sesuatu yang penting."
Jawab kakek Irwan.
"Ngapain mereka tanya orangtua Dara. Hih nyebelin banget si Dara, tukang rebut cowo yang aku suka."
Ucap batin Tia sambil menguping.
Kakek irwan memberitahu orangtua Leon bahwa orang tua dara sudah lama merantau. Mereka hanya akan pulang jika hari raya atau jika ada kepentingan dirumah.
"Begini kek, sepertinya Leon cocok dengan cucu kakek, kalo boleh kita akan melamar cucu kakek secepat mungkin." Ucap bu Yuli.
Tia syok mendengar kata-kata yang di keluarkan oleh orangtua Leon.
"Apa...?? Melamar. Jadi Leon akan melamar Dara..?? Oh my god. Secepat itu mereka tertarik sama Dara. Dara pake susuk kali yah."
Tia merasa sangat kesal dengan keberuntungan yang di dapat oleh Dara.
Kakek kembali menjawab pertanyaan bu Yuli.
"Bu Yuli yakin..? Apa tidak ada keraguan, kita kan baru bertemu berapa kali saja."
Tanya kakek kepada bu Yuli.
"Sangat yakin kek. Karena kita liat, Dara itu anak yang baik. Iya kan ayah."
Jawab bu Yuli sambil melirik ke arah pak Asep.
*****
Setelah Dara dan Leon menghabiskan makanan yang Leon pesan, mereka berdua kembali berjalan diatas pasir putih tanpa alas kaki. Di pantai itu terdapat jembatan cinta, bagi seorang remaja pasti akan tertarik dan mendatangi jembatan itu, karena banyak hiasan yang berkaitan dengan cinta.
"Eh kita kesana yuk.."
Ajak Leon kepada Dara.
"Emm.. Boleh juga."
Dara pun mau.
Mereka berdua berjalan menuju jembatan cinta, setelah sampai disitu, Leon kembali mengatakan rasa cintanya kepada Dara.
"Dara, aku menyukaimu. Apa kau mau jadi pacarku, dan aku akan melamar kamu."
Ucap Leon sambil memegang tangan Dara.
"Apa yang akan aku katakan kepada Ali jika seseorang melamar aku. Emmm aku bilang saja dijodohkan sama kakek. Dan ini kan bisa jadi alasan aku buat putus sama Ali."
Ucap batin Dara..
"Gimana Dara..? Aku menunggu jawaban kamu."
Leon tak sabar dengan jawaban Dara.
"Emm.. Ya Leon, aku mau."
Jawab Dara.
Leon merasa sangat bahagia mendengar jawaban dari Dara yang tidak mengecewakan itu.
"Makasih Dara, aku janji akan berusaha buat kamu selalu bahagia saat bersama dengan aku."
Ucap Leon.
Ternyata waktu sudah cukup sore. Dara meminta Leon untuk segera pulang.
"Pulang yuk. Udah sore, pasti orangtua kamu sudah menunggu kita deh."
Ucap Dara meminta untuk segera pulang.
Leon mengambil kunci mobilnya dari saku samping celana levis nya, setelah itu mereka berdua kembali menaiki mobil yang Leon bawa.
"Ya ampun, aku belum pernah duduk di depan kayagini, malu banget rasanya." Ucap batin Dara sambil melihat cara Leon memakai sabuk pengaman.
"Sini aku pakein sabuk pengaman kamu biar aman."
Ucap Leon peka.
Leon memasangkan sabuk pengaman kepada Dara, mata Leon dan Dara saling bertatapan dan saling memberikan senyuman.
*****
"Kenapa perasaan aku gak enak gini yah, setelah mendengar kata-kata Tia saat siang tadi. Ada apa dengan Dara. Jadi pengin ketemu sama Dara."
Ucap batin Ali.
Dia merasakan sesuatu yang berbeda dengan Dara.
Ali ingin menemui Dara saat ini, tapi dia takut dengan kakeknya yang terkenal sebagai dukun di tempatnya, karena bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Untuk menghilangkan rasa penasaran Ali dengan Dara, dia mencoba berjalan ke arah rumah Dara, siapa tau Dara ada di luar rumah.
Ali terus melangkahkan kakinya, dia lihat seperti ada tamu di rumah Dara. Tampak ada kakek dan dua orang sedang berbicara.
"Dara pasti sibuk. Soalnya ada tamu. Yaudahlah aku balik lagi ajah."
Ucap Ali menyerah.
Ali berbalik arah dengan berjalan kaki. Dia tidak jadi menemui Dara.
Untung saja, nasib Dara masih baik. Jika saja saat itu Dara dan Leon sedang berdua, pasti Ali akan mendatangi mereka dan berkata bahwa Ali itu pacar Dara, mereka juga belum putus.
Tia melihat Ali saat dia sudah melangkah jauh dari rumah kakek.
"Ngapain dia, atau jangan-ja ngan dia sudah percaya sama kata-kata aku tadi siang."
Suatu kesempatan untuk Tia, jika Dara dan Ali putus, Tia akan kembali mengejar cinta Ali, lelaki yang tampan anak narapidana.
Tak lama kemudian Dara dan Leon datang, mereka sampai dirumah kakek, dan bersama masuk ke rumah kakek.
"Ehemmm abis kemana nih kalian."
Ucap bu Yuli dengan candaan.
"Maafin kita ya tante kalo lama, anak tante yang betah tuh, katanya mau nginep disana."
Jawab Dara dengan candaan juga.
Kakek dan orangtua Leon tertawa mendengar kata-kata Dara.
"Leon kamu ko wajahnya ceria banget. Ada apa sih..?? "
Tanya bu Yuli kepada anaknya, Leon.
Leon menjawab dengan bisikan kepada bu Yuli.
"Dara menerima aku mah."
Bisik Leon ke telinga bu Yuli.
Memang terlihat kaya anak kecil, tetapi itu membuat mereka bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments