Bab 13

"Bro. Secantik apa sih cewe dia, sepertinya dia sangat tergila-gila dengan wanita itu. "

Ucap teman laki-laki yang jadi korban haluan Ali.

Farel mengambil foto Dara dari saku celana Ali.

"Ini nih kalo kamu pengin tau seperti apa cewe Ali, tapi cewe itu tunangan sama cowok lain, makanya Ali sampe segila itu. "

Jawab Farel sambil menunjukkan foto Dara.

"Emmm... Cantik juga yah. Tapi sayangnya dia berkhianat. Gimana kalo kita carikan cewe buat dia. Sebentar lagi kan kita akan ke daratan cukup lama. Pasti banyak tuh cewe yang lebih menggoda dari pada cewe ini. "

Ucap teman Ali yang jadi korban haluan.

*****

Dara dan Leon berjalan kaki cukup jauh. Apalagi Dara menggunakan higheels, betapa lelahnya kaki Dara. Dara meminta Leon untuk menghentikan langkahnya.

"Cape mas. Kakiku sakit. Kita istirahat dulu yuk disini. "

Ucap Dara kemudian duduk di teras toko milik orang yang sudah tutup.

"Maafin aku yah, gara-gara aku, kamu jadi ikutan cape. "

Jawab Leon.

Mereka berdua akhirnya duduk di depan toko yang sudah tutup itu. Leon melihat jam yang ada di ponselnya. Tak terasa ternyata sudah jam 10 malam.

"Dara. Kita lanjut lagi yuk, udah deket nih jalan raya. Kamu aku gendong yah. "

Ucap Leon kemudian menggendong Dara yang masih kesakitan di bagian kakinya, Dara pun mau.

Tak lama kemudian setelah berjalan kaki akhirnya mereka menemukan ojek, sekaligus dua motor, untuk Dara dan Leon.

"Bang tolong antar kita ke pom bensin yah, terus lanjut ke pemakaman.

Ucap Leon kepada tukang ojek itu.

Akhirnya mereka sampai di pom bensin dan membelinya dengan beberapa dirigen. Ojek yang di tumpangi Dara juga di titipkan dirigen, dibagian depan motornya.

"Kurasa ini sudah cukup. Sekarang kita ke pemakaman yah pak. "

Pinta Leon kepada tukang ojek itu.

Dua tukang ojek mengantar mereka ke pemakaman, tempat mobil mereka berhenti karena kehabisan bensin.

"Pak, nanti tolong tungguin saya sebentar ya kalo sudah sampe di pemakaman, barangkali mobil saya diisi bensin masih gak mau nyala, nanti saya pake bapak lagi. "

Ucap Leon.

"Siap mas. "

Jawab tukang ojek itu.

Beberapa menit kemudian sampai juga mereka di pemakaman, tempat mobil Leon mogok. Leon turun dari motor dan mencoba mengisi enam dirigen bensin ke dalam mobilnya. Setelah itu dia mencoba nyalakan mesin.

"Alhamdulillah... Akhirnya bisa juga. "

Ucap batin Leon.

Kini perasaan mereka berdua sangat tenang.

"Akhirnya kita bisa pulang yah mas. Tapi, di desaku kalau pulang malam sama yang belum halal, jika melebihi jam sebelas malam itu akan dinikahkan paksa oleh ketua Rt dan warga yang lain, aku minta kamu untuk sedikit ngebut yah, biar jam 11 sudah sampai di rumah. "

Ucap Dara yang duduk disamping Leon.

"Iya aku akan berusaha cepat. "

Jawab Leon.

"Pak makasih banyak yah, sebagai tanda terimakasih saya kepada bapak, saya bayar 2x lipat yah pak, trimakasih banyak. "

Ucap Leon sambil memberikan uang untuk tukang ojek.

"Ini kebanyakan mas. "

Jawab dua tukang ojek itu.

"Gak papa pak. "

Ucap Leon dengan ikhlas.

"Makasih banyak mas. Kita pamit pulang yah. "

Ucap dua tukang ojek.

Mereka semua pergi dari tempat pemakaman itu.

Leon merogoh saku celananya, dia seperti kehilangan sesuatu yang penting.

"Nyari apa mas...? "

Tanya Dara kepada Leon.

"HP aku.. HP aku gak ada. Jangan-jangan jatuh lagi. Duuhhh, sial bangett sih, di HP aku banyak banget data penting. Aku masih ingat di mana saja tadi aku berpijak, mungkin masih ada disana, kamu mau kan menemaniku untuk mencarinya...?? "

Tanya Leon meminta Dara untuk menemani Leon mencari HP milik Leon.

"Emmm, yaudah tapi cepet yah. "

Ucap Dara.

MerekAe berdua kembali ke tempat dimana mereka menunggu ojek ketika menyusuri jalan dengan berjalan kaki.

Dara ketar-ketir karena waktu sudah sangat malam. Sementara di rumah, kakek juga sangat khawatir, takut terjadi sesuatu pada mereka berdua.

"Tidak seperti biasanya mereka begini. Kenapa sudah semalam ini mereka belum pulang. "

Ucap batin kakek.

Kakek perlahan mencoba menerawang mereka berdua, siapa tau bisa membuatnya sedikit melihat kejadian yang menimpa mereka.

Kakek irwan bersemedi di kamarnya. Tak lama kemudian, dia mendapati Dara dan Leon sedang mencari sesuatu.

Leon dan Dara turun di tempat yang mereka pijaki tadi saat mencari ojek.

"Mas. Kamu yakin ada disini...? "

Tanya Dara dengan wajah gugup.

"Iya aku yakin. Tadi juga sepi kan, aku yakin belum ada orang yang mengambilnya. "

Jawab Leon.

Leon terus menatap ke bawah, berharap HP miliknya itu masih bisa di temukan.

"Mas, kayaknya itu deh. Coba aku ambil. "

Ucap Dara yang melihat bentuk persegi panjang berwarna navi.

Ternyata benar, itu adalah HP milik Leon. Nasib baik masih berpihak kepada Leon.

Setelah mereka menemukan apa yang Leon cari akhirnya mereka lanjut untuk pulang. Leon akan mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi.

"Sayang, aku mau ngebut, kamu jangan takut yah. "

Ucap Leon sambil memegang setiran mobilnya.

"Iya mas, yang penting kamu fokus dan hati - hati, jangan sampai menabrak. "

Jawab Dara.

Leon memakaikan sabuk pengaman untuk Dara. Dia mengendarai mobilnya dengan sangat fokus, dan mencari jalan tikus agar pulang lebih cepat.

*****

"Semoga kalian baik-baik saja. Aku takut terjadi sesuatu, ini sudah jam 11. Jika mereka sampai disini jam 11 lebih, mereka pasti akan dinikahkan, karena di desa ini sudah ada kesepakatan seperti itu untuk semua warganya. "

Ucap kakek dengan perasaan khawatir.

Beberapa orang ronda masih ada di pos ronda. Sudah pasti mereka akan menghentikan Dara dan Leon.

Tak lama kemudian sebuah mobil datang melewati ronda. Semua orang yang berada di pos itu menghentikan mobil Leon.

"Kalian yang tunangan kemarin kan...? Kenapa baru pulang jam segini. Habis kemana saja kalian. "

Tanya salah satu orang yang berada di post itu.

"Maaf Pak, saya kehabisan bensin dijalan, dan saat mobil saya macet, posisinya itu jauh banget dari pom bensin. Saya dan dia harus jalan kaki untuk mencari ojek dan mengantar saya ke pom bensin. "

Jawab Leon dengan jujur.

"Iya Pak dia memang betul, dia juga kehilangan HPnya, jadi kita nyari dulu. "

Sambung Dara membela Leon.

"Saya gak mau tau alesan kalian itu apa, yang saya tau, di desa ini sudah ada peraturan yang tidak boleh di langgar. "

Ucap orang post itu. Mereka bersi keras dengan peraturan yang ada di desanya.

"Kalian harus kami nikahkan. Kalau tidak, perzinahan di desa kita akan semakin meningkat. Dan akan berdampak buruk untuk desa kita. "

Ucap bapak ketua RT.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!