Saat Syifa memeriksa seluruh tubuh Nur tidak ada tanda tanda di lecehkan bahkan area pribadi Nur baik baik saja membuat Syifa menyakini jika memang benar Leon tidak melakukan itu hanya saja Nur terlalu takut di lecehkan apa lagi dengan status nya sekarang ini jika dia adalah seorang istri.Arka juga meminta maaf karna tadi memukul Leon tentu Leon memaafkan
"Aku tau soal perasaan ku itu"ujar Leon serius
"Tapi percaya lah sekarang ini aku lagi berusaha move on karna tidak mungkin bagi aku dan Nur bersama"ujar Leon meski sakit dia akan berusaha melepaskan Nur
"Nur atas apa yg terjadi kamu juga sebagai istri harus bisa menerima suami mu meski kalian di jodohkan kalian harus saling menerima"ujar Syifa menasehati
"Iya bun maafin aku"ujar Nur memeluk Syifa menangis
"Iya semua manusia boleh memperbaiki diri"ujar Syifa tersenyum
"Jika begitu aku pamit"ujar Leon berdiri Aina ikut berdiri mengantar Leon sampai depan
"Aina terimakasih tadi atas bantuan nya"ujar Leon tersenyum
"Iya kak aku juga percaya jika kak Leon tidak akan melakukan nya"ujar Aina
"Kamu dan Alif bertengkar"ujar Leon
"Iya kak aku ngak mau nanti menggores luka di hati Alif ingin membiasakan diri Alif hidup tanpa kehadiran ku"ujar Aina
"Aina kamu tau kan Nur itu udah nikah bagi Alif tidak ada kesempatan jika nanti mereka tidak bisa bersama Alif mau balik ke mana jika ngak sama kamu ikatan kalian kuat aku yakin ada rasa cinta Alif untuk mu"ujar Leon
"Kak cinta Alif itu hanya untuk kak Nur aku ikhlas menerima takdir ini aku senang jika Alif bahagia"ujar Aina
"Aku pulang"ujar Leon lalu masuk mobil dan pergi
"Ya Allah hamba siap menerima takdir mu karna rencana mu yg terbaik buat hamba hamba mu"gumam Aina lalu masuk
Mendengar penjelasan Alif membuat Asma sangat mencemaskan Leon takut Leon kenapa kenapa Asma menunggu Leon dengan gelisah dari tadi dia duduk di ruang tamu menunggu Leon
"Leon kamu dari mana saja"ujar Asma lega melihat Leon
"Maafkan aku ma"ucap Leon memeluk Asma dengan erat
"Tidak apa kamu harus hati hati mama ngak mau dengar kamu melakukan kesalahan"ucap Asma
"Iya ma aku akan berusaha move on dari Nur dan menerima takdir ini karna aku yakin takdir Allah selalu yg terbaik"ujar Leon tersenyum tulus
"Iya nak mama akan selalu mendukung mu"ujar Asma bangga Leon berjalan mendekati Alif duduk di sofa
"Alif manfaat kan waktu bersama Aina kamu jangan kayak bocah bertengkar hal kecil dengan Aina"ucap Leon serius
"Kak jangan membela Aina aku tidak suka"ujar Alif kesal lagi jika ada pria yg lebih perhatian dengan Aina
"Alif aku hanya ingin kamu menghargai waktu bersama Aina aku takut kamu menyesal seumur hidup"ucap Leon
"Kenapa kakak mau menjalin hubungan sama Aina dengar ya kak Aina itu udah punya tunangan kakak di larang keras mendekati nya soal dewasa aku tau kapan aku harus dewasa kakak sama Abi menyebalkan itu sama saja"kesal Alif pergi Alif meski umur nya sangat mudah tapi dia tidak kayak gitu hanya pada Aina dia seperti bocah entah lah Alif tidak mengerti
###
Seperti biasa Aina bangun untuk sholat tahajud dia sholat zikir dia dan baca Al-Qur'an itu lah yg sering Aina lakukan sambil menunggu sholat subuh selesai setelah itu dia zikir doa dan baca Al-Qur'an Aina hanya ingin memanfaatkan sisa hidup nya
"Ya Allah hamba ikhlas semuanya"lirih Aina sujud setelah itu dia melepaskan mukena nya dan memakai hijab nya mau sarapan
"Pagi kak Hum"sapa Aina duduk
"Pagi Aina"ujar Humairoh tersenyum
"Aina gimana minun nya aku lupa yg di bilang dokter kemarin"ucap Humairoh menunjukkan obat nya Aina meneguk susu nya melihat obat itu
"Ini minum sebelum makan dan ini minum sesudah makan cepat sembuh ya kak Hum"Aina tersenyum
"Terimakasih Aina"ujar Humairoh tersenyum
"Pagi mama ku yg cantik "ucap Aina mencium telapak tangan Zenap yg duduk
"Pagi sayang"ucap Zenao mencium kening Aina lalu mereka sarapan dengan mengobrol singkat
Setelah sarapan karna masuk sholat Dhuha jadi Aina menyempatkan kan sholat Dhuha dulu karna mau keluar setelah selesai Aina menyimpan sajadah nya dan ada Zenap duduk di kasur Aina tersenyum lembut
"Mama bangga pada mu nak"ujar Zenap tersenyum
"Iya ma aku sayang sama mama"ucap Aina mencium kedua tangan Zenap mencium pipi Zenap tanpa di duga Aina mencium kedua kaki mama nya dengan lembut
"Kamu tidak perlu melakukan itu"ujar Zenap tersenyum
"Tidak ma aku mau merasa kan surga di kaki mama"ucap Aina lalu mencium lagi kaki mama nya tanpa sadar air mata nya jatuh di kaki mama nya Aina mencium nya dengan lembut
"Kenapa sayang"tanya Zenap mengelus kepala Aina yg bersimpuh
"Haru aja ma aku bisa menikmati pelukan Allah melalui mama"ujar Aina tersenyum
"Kamu ini"ujar Aina tersenyum mencium kening Zenap
"Ma aku aku pamit pergi dulu "ujar Aina bersiap mengambil jilbabnya
"Mau kemana ini masih pagi"ujar Zenap berdiri
"Menjemput kematian ma"ucap Aina cengengesan
"Jangan ngomong kayak gitu"ujar Zenap merangkul Aina
"Iya iya maaf"ucap Aina tersenyum
"Nanti aku kenalin sama teman ku nama nya Avantika dia baik"ujar Aina tersenyum
"Boleh tuh kapan kapan ya ajak mama"ucap Zenap
"Iya ma pergi dulu ya assalamualaikum"ucap Aina memeluk Zenap setelah itu pergi
Aina menjenguk Avantika memeriksa keadaan nya Avantika bilang harus tetap mendapat kan donor tapi Aina tetap pada pendirian nya , setelah dari rumah sakit Aina menyumbang kan beberapa dana di panti asuhan seperti kebiasaan nya memberi beberapa bangunan pada parkir miskin
"Udah azan mampir dulu"ujar Aina melewati masjid kebetulan azan Zhuhur Aina mengambil wudhu setelah itu sholat di masjid
Aina sholat di masjid itu menjadi makmum di sana di saat sujud Aina merasakan dadanya sesak dan sangat menyakitkan sampai Aina menghembuskan nafas terakhir nya dalam keadaan sujud
"Assalamualaikum warahmatullah"
"Assalamualaikum warahmatullah"
"Dek dek"ucap orang itu menggoyang kan tubuh Aina seketika terbaring ke samping dia memeriksa nafas Aina
"Innalilahi wainailaihi Raji'un"ucap nya kaget
"Pak pak ada yg meninggal"teriak nya membuat semua heboh mendekati nya
"Assalamualaikum"ucap polisi masuk ke rumah Karten
"Waalaikum salam"ucap Arka
"Ada keperluan apa pak"tanya Arka heran
"Saya mau ketemu sama tuan Arkan dan nyonya Zenap tuan"ucap nya kebetulan Arkan dan Zenap baru turun
"Ada apa pak"tanya Arkan
"Saya mau menyampaikan kabar duka tuan"ucap nya
"Innalilahi"ucap Syifa ikut mendekat
"Katakan saja pak"ucap Arka
"Pihak polisi mendapatkan laporan ada seorang gadis meninggal di dalam masjid setelah kami periksa kami menemukan ini"ujar nya menyerahkan identitas Aina
"Bisa di perjelas pak kami kurang ngerti"ucap Arka tidak mengerti
"Kami menemukan nona Aina Alzainap Karten meninggal dunia jasad nya di bawa ke rumah sakit untuk di periksa"jelas polisi membuat semua kaget sekaligus syok
"Apa kamu bilang"ucap Zenap
"Kamu itu siapa mengatakan putri saya meninggal tadi dia pamit hanya pergi sebentar aku tidak akan percaya itu mungkin ada yg menculik identitas nya"ucap Zenap menyangkal
"Nyonya sangat mudah bagi kami mengenali nona Aina biar lebih jelas mari kita lihat"ujar nya karna tidak percaya mereka semua melihat ke rumah sakit
Semua keluarga di ajak polisi menuju ruang mayat mereka semua masuk mendekati tubuh yg di tutupi dengan kain ada juga Leon di sana yg menunduk menahan isak tangis nya berusaha tegar
"Ini tuan jasad nya"ucap polisi Zenap tangannya gemetar menyentuh kain itu perlahan menurunkan kain itu perlahan sampai ke leher terlihat lah wajah Aina yg sama seperti tertidur semua keluarga syok
"Sayang "ucap Zenap air mata nya berjatuhan menyeka nya dengan kasar
"Kenapa tubuh mu dingin apa mau mama peluk biar tidur mu nyenyak"ucap Zenap menyentuh wajah Aina yg pucat
"Kami ikut berduka cita"ucap polisi
"Tidak aghhhh Aina"ucap Zenap memeluk kepala Aina menangis histeris
"Jangan tinggalkan mama nak A...a
.Aina*panggil Zenap histeris Arkan memeluk istrinya dengan erat
"Aina tidak meninggal sama dia ada yg menculik nya seperti Humairoh tidak Aina tidak meninggal"ucap Zenap menangis di dada Arkan
"A..a.. Aina meninggalkan nya kenapa"tanya Arka gemetar
"Dari pemeriksaan nona Aina mengidap penyakit rusak hati kami mengetahuinya dari forensik"ujar polisi
"Maaf kan aku seharusnya aku mengatakan lebih awal soal penyakit Aina pada kalian tapi aku diam karna Aina tidak ingin ada yg tau"ujar Leon ikut menangis
"Kamu pembunuh Leon kamu membunuh Aina kamu pembunuh"teriak Zenap menggoyang kan tubuh Leon
"Aina ayo sayang bangun "ucap Zenap mencium tangan Aina
"Kamu jangan tinggalkan mama"ucap Zenap sesegukan sampai pingsan mana tega seorang ibu melihat anak nya tiada ,Arkan segera membawa nya
"Aina"ucap Abi dan Arysif , Abi mendekati Aina tidak peduli dengan yg lain
"Aina banun"teriak Abi menggoyang kan tubuh Aina
"Begitu banyak yg kehilangan Aina"ujar Syifa gemetar terisak di pelukan Arka
"Aina jangan tinggalkan aku"teriak Abi
"Aku sangat mencintaimu jangan meninggalkan aku "teriak Abi ikut meneteskan air mata
"Dok nona Aina nona Aina"ucap suster mendekati Gio dan Alif yg baru selesai operasi
"Ada apa sus"ucap Gio
"Nona Aina meninggal dunia dua berada di ruang mayat"ucap suster
"Aina"ucap Alif berlari
"Aina bangun aku sangat mencintai mu aku belum mengungkapkan perasaan ku"teriak Abi semua keluarga hanya diam dengan pengakuan Abi sekaligus kaget
"Sialan"ucap Alif datang lalu menonjok Abi
"Kamu sadar diri sudah punya istri masih saja menggoda Aina"kesal Alif
"Mengaku cinta lagi kamu ambil Nur ya jangan harap bisa mengambil Aina dari aku kamu mengerti dasar tidak tau malu"geram
Alif kesal lalu menoleh ke arah Aina
"Heh bangun"ucap Alif dia menyentuh wajah Aina sangat dingin Alif memeriksa pernafasan Aina tentu tidak terasa
"Alif maafkan aku sebenarnya Aina mengidap rusak hati tapi aku tidak memberi tau semua sampai dia meninggal dunia"ucap Leon mendekat
Bugh
"Kamu mengatakan nya meninggal"teriak Alif memukul Leon lalu menarik baju Leon dengan kuat
"Kamu diam dengan kebenaran nya kamu sengaja ingin membunuh nya hah"teriak Alif lalu memukul Leon
"Aku akan membunuh mu karna kamu Aina seperti ini"teriak Alif
"Alif hentikan"ucap Gio mererai
"Aina Aina "ucap Alif menyentuh pipi Aina
"Alif Aina sudah meninggal"ucap Leon
"Diam"bentak Alif
"Aina bangun"teriak Alif
"Jangan seperti ini Aina kamu ingin bagaimana menjauhi Nur begitu kamu bangun aku rela kehilangan apa saja asal jangan tinggalkan aku"ucap Alif menyeka air mata nya
"Kamu boleh mengatakan sepuasnya mengatakan aku bocah tengik atau apa lah aku aku tidak akan marah tapi aku mohon bangun lah"ujar Alif
"Aina"ucap Alif memeluk kepala Aina
"Tidak jangan tinggalkan aku Aina"teriak Alif memeluk erat kepala Aina
"Jangan jangan"lirih Alif menahan air mata nya lalu naik ke tubuh Aina
"Kamu bertahan aku akan menyelematkan mu"ucap Alif lalu menekan dada Aina
"Bangun"teriak Alif
"Alif hentikan"ucap Gio menarik Alif
"Pa tolong Aina"ucap Alif memeluk kaki Gio
"Aku ngak mau kehilangan nya"isak Alif semakin terisak
"Aku aku tidak mau kehilangan nya aku ngak mau"teriak Alif meninju dinding putih itu melampiaskan kemarahan nya
"Alif kamu harus bisa menerima kenyataan ini"ucap Gio
"Aina tidak mati pa"teriak Alif
"Aku boleh kehilangan semua nya tapi tidak Aina dia itu teman hidup ku sudah cukup aku sepi tanpa dia aku ngak mau kehilangan nya aku tidak bisa apa apa tanpa dia aku ngak mau hidup tanpa dia pa"teriak Alif lagi naik ke tubuh Aina tapi Gio menarik nya
plak
"Kamu masih ngak mau menerima kenyataan jika Aina sudah meninggal"ucap Gio memukul Alif
"Aina belum meninggal kita belum berusaha"teriak Alif
"Papa ngak ngerti yg aku rasa aku ngak bisa kehilangan dia"teriak Alif frustasi
"Aku ngak mau kehilangan nya"teriak Alif menendang brnadar kosong itu mengamuk di sana semua hanya diam sama mereka bersedih kematian Aina mereka tidak bisa apa apa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments