Kagum dengan kecantikan nya

Humairoh hanya malu malu di dekapan Arysif mereka seharian tidak keluar kamar melanjutkan malam pertama mereka istirahat tidak keluar seharian apa lagi Arysif memanfaatkan hari libur karna dia tau sibuk nya kerja kantor.Arysif mengeratkan pelukannya mengelus kepala Humairoh sesekali mencium nya penuh cinta

"Abang udah malam jadi lapar ngak bisa tidur lagi seharian kita tidur apa lagi ini sakit apa abang sih aku bilang sakit sakit terus aja melanjutkan nya"ucap Humairoh cemberut menatap Arysif yg hanya tersenyum

"Ya habis nya enak"celetuk Arysif

"Ighh abang"ucap Humairoh sebal

"Ya ya maaf ya"ucap Arysif mencium jidat Humairoh

"Jalan nya masih sakit ngak"tanya Arysif mengengam tangan Humairoh

"Dikit"ucap Humairoh malu

"Mau makan apa atau kita keluar aja"ujar Arysif

"Emang boleh"ujar Humairoh menatap Arysif

"Ya boleh dong apa pun keinginan abang tampan mu lakukan untuk adek tersayang"ujar Arysif tersenyum Humairoh mendengus mendengar ucapan Arysif

"Aku kan suami kamu aku akan membuat mu bahagia jangan takut mengatakan pada ku kejujuran itu pondasi nya pernikahan mengerti sayang ku"ujar Arysif mengelus kepala Humairoh

"Iya abang"ujar Humairoh

"Ayo kita keluar aja"ujar Humairoh semangat

"Ya udah ayo"ujar Arysif berdiri Humairoh berdiri meraih hijab nya

"Ngak dandan"ucap Arysif menatap Humairoh

"Emang harus"tanya Humairoh serius

"Ngak juga bagi seorang istri dandan itu harus untuk suami"ucap Arysif lalu merangkul Humairoh mereka berjalan keluar

"Semua udah tidur bang sepi"ucap Humairoh

"Iya kan udah malam"ucap Arysif mengecup bibir Humairoh

"Ehh sayang sini"ujar Arysif tersenyum lalu duduk

"Kenapa abang duduk"ucap Humairoh heran

"Sini"ucap Arysif lalu merengkuh tubuh Humairoh tanpa kata mencium Humairoh

"Biar bibir nya merah"kekeh Arysif

"Iss abang mah"ucap Humairoh tersipu malu mendahului Arysif

"Lah kok malah di tinggal"ucap Arysif tersenyum memeluk Humairoh

"Ayo abang udah lapar banget"ucap Humairoh

"Iya iya"ucap Arysif menuju mobil dia melihat ada Nur di taman Arysif menggeser tubuhnya terlihat tidak jauh dari Nur ada Leon

"Humairoh kita ke sana dulu"ucap Arysif merangkul Humairoh mendekati Nur

"Leon kamu kenapa di sini"tanya Arysif

"Arysif "ucap Leon memeluk Arysif

"Ingin menemui Nur saja dan bicara pada nya"ucap Leon tersenyum

"Leon bukan aku tidak suka kamu datang di sini kalian harus jaga jarak dan berhenti bertemu seperti ini apa lagi di malam hari takut timbul fitnah"ucap Arysif serius

"Apaan sih Arysif"ucap Nur kesal

"Nur kamu tidak perlu aku jelaskan mengenai hukum nya wanita dan pria kamu pun mengerti jika wanita itu banyak sekali fitnah nya "ucap Arysif

"Arysif kami tidak akan melakukan hal semacam itu"ucap Leon

"Ya meski kalian tidak melakukan itu"ucap Arysif

"Leon ayo pergi sana udah malam"ucap Arysif datar

"Arysif kamu adalah sahabat ku aku lebih dekat dengan mu dari Adam kamu tidak ingin membantu aku dan Nur"ucap Leon penuh harap

"Leon maaf aku tidak bisa melakukan nya kamu tau kan bagaimana keluarga Karten dan Adirata bermusuhan selama ini bukan masalah permusuhan tapi kutukan itu oke kita tidak mempercayai kutukan itu tapi ini wasiat oma Maya kami tidak ingin melanggar"jelas Arysif

"Apa aku boleh membawa Nur pergi"ucap Leon menatap mata Arysif

"Ridho orang tua adalah ridho Allah"ucap Arysif datar

"Jika kalian melakukan itu bukan lagi orang tua ku yg akan menghukum tapi aku sendiri jika kamu melakukan itu berarti kamu tidak menghargai keluarga dari perempuan yg kamu cinta"ucap Arysif penuh peringatan

"Aku hanya bertanya kenapa jadi marah"ucap Leon santai

"Apa kamu berusaha memainkan Nur"ucap Arysif

"Sudah lah Arysif kamu jadi memperkeruh suasana"ucap Nur malas

"Nur jaga martabat sebagai wanita mu"ucap Arysif

"Sebaiknya kalian pergi"ucap Arysif lagi lalu mengengam tangan Humairoh dan pergi

"Abang itu bukan nya emm anak nya tante Asma ya"tanya Humairoh mengingat

"Iya benar "ucap Arysif masuk mobil bersama Humairoh lalu melaju kan mobil

"Mereka saling mencintai tapi Leon itu anak nya musuh kekuar Karten"ucap Arysif menjelaskan permusuhan itu

"Iya sih takut juga pada doa orang yg tersakiti"ucap Humairoh

"Tapi bang takut mereka nanti berbuat salah "ucap Humairoh

"Entah lah tapi aku percaya pada Nur dan Leon mereka tidak melakukan itu"ucap Arysif tersenyum mereka segera mencari makan

###

Arysif rafi dengan setelah jas nya tidak luput dari bantuan Humairoh membuat penampilan nya sempurna Humairoh tersenyum kecil mengacak rambut Arysif menyunggar kan nya ke belakang merapikan setelah rambut Arysif yg semakin tampan dan gagah

"Kenapa tuh senyum terpesona memang aku ini tampan"kekeh Arysif memeluk pinggang Humairoh memeluk nya erat

"Ya Allah bukan nya bersyukur manusia yg engkau ciptakan ini kenapa dia malah sombong sekali"ucap Humairoh menggeleng

"Kamu kenapa senyum jika tidak mengagumi ketempanan ku"ujar Arysif mencium tangan Humairoh yg selesai membantu nya

"Tidak aku hanya tersenyum wajah dan aura abang itu menunjuk kan pemimpi wajar sih jari Presdir apalah itu aku juga ngak ngerti yg penting jadi pimpinan"ucap Humairoh

"Mirip ayah sih"ujar Arysif tersenyum mencium pipi Humairoh merangkul nya mereka mereka menuju meja makan

"Arysif hari ini ada pertemuan besar "tanya Arka di sela sarapan

"Iya ayah ada pertemuan besar "ucap Arysif mengunyah sarapan nya

"Ajak lah Humairoh untuk mengenal kan nya sebagai istri mu"ucap Arka

"Siap bos"ucap Arysif hormat

"Ohh ya ayah kenapa ngak larang Nur bertemu terus dengan Leon ngak enak di lihat orang lain"ucap Arysif

"Kakak mu ini keras kepala udah di bilang dia akan ayah kirim menjaga oma nanti "ucap Arka dia tau jika mereka sering bertemu

"Aku ngak mau ayah"ucap Nur tidak semangat

"Nur cukup kamu membantah ini demi kebaikan mu"ucap Syifa serius Nur diam menikmati makan nya

Setelah sarapan Arysif segera berangkat bersama Humairoh seperti yg di bilang Arka tadi untuk mengajaknya Humairoh ke kantor karna bakal ada lelang perusahaan jadi meski Arysif tidak ikut jadi peserta dia menghadari saja . Arysif masuk mengengam tangan Humairoh membuat Humairoh gugup saat masuk ternyata banyak sekali orang penting Humairoh belum pernah berada di situasi ini

"Abang aku gugup ngak biasa kayak gini"bisik Humairoh tangannya mulai berkeringat

"Ngak papa kan ada aku"ucap Arysif tersenyum

"Mau ke toilet sebentar abang"ucap Humairoh dia ingin menyegarkan wajahnya

"Sebelah sana"tunjuk Arysif pada lorong ruangan itu Humairoh berdiri berjalan ke sana

"Permisi mas mas dompet nya"ucap Humairoh saat berada di lorong itu melihat dompet pria itu jatuh dan pria itu menoleh

"Maaf mas dompet nya jatuh tadi"ucap Humairoh menyerahkan dompet itu pria ini masih menatap Humairoh dengan penampilan lusuh karna tadi dia tidak ganti baju dan juga sendal bukan kah sendal mewah sendal yg sudah lusuh

"Natural"lirih pria itu menatap wajah Humairoh

"Mas mas"ucap Humairoh heran

"Ahh terimakasih "ucap nya

"Aku permisi mas"ucap Humairoh

"Ehh tunggu"ucap nya

"Maaf mas jangan menyentuh ku"ujar Humairoh sedikit mundur

"Siapa nama mu"tanya nya

"Humairoh, memang nya kenapa mas"tanya Humairoh

"Ahh tidak aku Bobi "ucap Bobi mengulur kan tangannya

"Iya mas aku permisi"ucap Humairoh berlalu pergi

"Gila nih cewek meski wajah nya kusam tapi wajahnya sangat natural tinggal di kasih makeup sedikit maka dia sangat cantik waw menakjubkan kecantikan nya itu mampu buat aku jadi salah tingkah kayak gini dia sangat sempurna untuk ku ehh tapi dia siapa ya emm aku harus segera menikahi nya"gumam Bobi tersenyum lalu kembali duduk bersama Bara ,lelang nya di mulai sama perusahaan Adirata juga tidak jadi peserta hanya ikut saja

"Papa lihat wanita itu"ucap Bobi menunjuk Humairoh yg duduk bersama Arysif

"Dia siapa nya Arysif lihat interaksi mereka Arysif terus mengengam tangan nya"ucap Bobi datar menatap tangan Arysif

"Tidak pernah terlihat di keluarga karten itu juga bukan Aina mau pun Nur jika anak nya tante Zahra juga bukan karna tante Zahra tidak memiliki anak perempuan"jelas Bara mengingat juga

"Gila Humairoh itu memang sangat cantik apa lagi jika tersenyum lihat saja dia kayak gitu sudah sangat cantik tapi dia siapa nya Arysif "batin Bara sangat mengagumi kecantikan Humairoh apa lagi saat Humairoh tersenyum pada Arysif sangat membuat orang adem menatap nya

"Permisi semua"ucap Arysif berdiri saat acara itu selesai

"Saya mau mengumumkan sesuatu jika wanita di samping saya ini adalah Humairoh Nur Aisyah dia adalah istri saya"ucap Arysif tersenyum mengengam tangan Humairoh yg hanya tersenyum setelah itu dia menunduk malu saat semua orang menatapnya

"Istri,sialan ternyata istri nya Arysif breksek tapi tenang aku bisa mendapatkan wanita itu pokoknya dia hanya milik ku hanya pantas untuk ku"batin Bobi

"Tuan Arysif kok mau ya nikah sama dia lihat saja penampilan nya kumu kayak gitu kayak ART saja"bisik yg lain

"Iya benar masak kayak gitu memalukan tuan Arysif saja"bisik yg lain Arysif menyadari sesuatu dia menilai Humairoh memang benar ada nya Arysif mengajak Humairoh segera pergi

🚘🚘🚘

"Abang"lirih Humairoh melihat Arysif hanya diam

"Maafkan aku buat abang malu aku emang jelek dan"ucap Humairoh lirih menarik ujung jilbab nya takut

"Sstt apa yg kamu katakan"ucap Arysif di genggam nya tangan Humairoh

"Maafkan aku ya aku bukan marah diam kayak gini aku marah pada diri ku sendiri "ucap Arysif sedih

"Kamu sangat menjaga ku memperhatikan ku semua tentang ku tapi meski aku mencintaimu aku tidak memperhatikan mu seharusnya aku menyadari satu hal jika kamu bukan lagi Humairoh Nur Aisyah yg dulu kamu adalah Humairoh Arysif Ahmad Karten maafkan aku ya"ucap Arysif menyesal mencium kedua telapak tangan istri nya itu

"Itu bukan kesalahan abang kok "ucap Humairoh menunduk

"Tidak "ucap Arysif mengankat dagu Humairoh mengecup nya lembut bibir Humairoh

"Hari ini aku akan ajak kamu belanja"ucap Arysif tersenyum

"Abang kan kerja"ucap Humairoh

"Benar tuan ada beberapa pertemuan penting"ucap Abi yg pokus menyetir

"Ck kamu itu asisten saya harus lebih cerdas gitu "sebal Arysif

"Nanti aku suruh Aina ngajak kamu"ucap Arysif tersenyum

"Makasih abang merepotkan saja"ujar Humairoh tersenyum

"Ohh tidak buat istri abang yg cantik ini apa saja"ucap Arysif mengecup lembut kening Humairoh

###

Artikel mengenai Humairoh menyebar begitu cepat bahkan belum sampai satu hari banyak yg menghujat Humairoh yg menjadi istri nya Arysif banyak yg mencemooh nya untung Humairoh tidak punya ponsel jika punya dia akan sakit memikirkan perkataan para netizen yg tidak berperasaan itu

"Apaan mereka menghujat Humairoh mau aku basmi mereka"geram Arka mengebu

"Ini juga salah Arysif ayah dia ngak memperhatikan Humairoh anak itu kayak ayah tau egois"kesal Syifa meletakkan ponselnya

"Aina Nur"teriak Arka berdiri kedua perempuan itu hanya berlari

"Siap menerima perintah tuan ku"ucap Aina hormat lalu cekikikan

"Dasar Aina "ucap Nur menggeleng

"Kalian lihat kan berita yg ada"ucap Arka serius

"Iya ayah aku udah lihat"ucap Nur santai

"Berita apa aku tidak tau"ucap Aina mengejar ponsel nya ada pesan dari Arysif menyuruh nya ke kantor

"Ya Allah aku tidak melihat ada pesan dari abang Arysif dia menyuruh ke kantor dari satu jam yg lalu"ucap Aina

"Om nanti saja ya aku ke kantor dulu"ujar Aina dia segera lari naik ke lantai atas mengambil tas nya lalu pamit ke kantor

"Kenapa lama"ucap Arysif melipat tangannya di dada Humairoh hanya duduk di sofa

"Maaf bang aku kan tadi sibuk ibadah jadi ngak lihat ponsel hehe"cenggir Aina

"Ibadah ibadah"ucap Arysif

"Maaf ya abang ku sayang"ucap Aina tersenyum memeluk leher Arysif yg duduk

"Kenapa sih bang"tanya Aina lalu duduk di depan Arysif

"Lihat nih"ucap Arysif menunjuk kan berita yg hebo

"Lalu aku harus melakukan apa"tanya Aina

"Kamu lihat kakak ipar mu"ucap Arysif

"Kamu tau kan aku sibuk kerja jadi aku mau kamu urus semua keperluan kakak ipar mu dari baju aksesoris tas sepatu pokoknya apa aja deh kamu borong semua serta kamu ajak dia ke salon"jelas Arysif

"Siap tuan ku "ucap Aina hormat dan tersenyum lalu Arysif mengeluarkan kartu nya senyum Aina sangat cerah melihat nya

"Etss ingat hanya untuk kakak ipar mu bukan untuk mu"ucap Arysif kenal dengan tingkah Aina

"Ya ala bang pelit banget sih sama adik sendiri lagian aku ini melakukan kebaikan mumpung gratis"ucap Aina mengambil kartu itu lalu lari dengan kegirangan tidak lama Aina kembali menyengir pada Arysif yg sebal

"Hehe kakak ipar ketinggalan"cenggir Aina lalu menarik Humairoh

"Dah abang kami berangkat"ucap Aina ngajak Humairoh pergi menghabiskan uang kakak ipar nya siap belanja

Episodes
1 Langsung melamar
2 Ingin di nikah kan dengan pria berumur
3 Rencana Allah selalu yg terbaik
4 Menahan lapar bersama istri nya
5 Akan selalu membuat nya bahagia
6 Terungkap siapa dirinya
7 Akan kerja di kantor
8 Malam pertama
9 Kagum dengan kecantikan nya
10 Semakin cantik
11 Mengalami ketidak adilan
12 Rencana licik
13 Bukan meninggal tapi di culik
14 Suami untuk Nur
15 Rusak hati
16 bertengkar terus
17 Meninggal dunia
18 Keajaiban
19 Baru sadar di ajak nikah
20 memang bocah
21 Di dekat kan
22 Acara pesta
23 Beruntung memiliki nya
24 Pertengkaran kecil
25 Berlibur
26 Saling menerima
27 Mulai dekat
28 Istri nya di culik lagi
29 Akhir yg bahagia
30 Cinta yg menyakitkan
31 Saling mengisi kekosongan
32 Mulai tumbuh rasa
33 Tidak ingin kehilangannya
34 terjebak
35 Mengiklaskan pergi
36 Saling terhubung
37 Bertemu wanita masa lalu
38 Gampang marah jika menyangkut mama nya
39 Jodoh untuk Adam
40 Istri Adam
41 Perasaan Adam
42 Sangat kaya
43 Tidak bisa tergantikan
44 Pertemuan yg singkat
45 Semua kejahatan nya terbongkar
46 Pengakuan cinta
47 Percobaan membunuh
48 Jebakan balas dendam
49 Kembali
50 Tetap melindungi nya
51 Penculikan
52 Peperangan
53 Melupakan dendam nya pokus membahagiakan Aina
54 Berjuang memperistri nya
55 Pernikahan Aina dan Alif
56 Memulai rencana
57 Meninggal nya Sunanda
58 Kebahagiaan yg kecil
59 Awal kehancuran Adirata
60 Kebaikan Adam
61 Cinta sampai mati
62 Balas dendam
63 Selesai
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Langsung melamar
2
Ingin di nikah kan dengan pria berumur
3
Rencana Allah selalu yg terbaik
4
Menahan lapar bersama istri nya
5
Akan selalu membuat nya bahagia
6
Terungkap siapa dirinya
7
Akan kerja di kantor
8
Malam pertama
9
Kagum dengan kecantikan nya
10
Semakin cantik
11
Mengalami ketidak adilan
12
Rencana licik
13
Bukan meninggal tapi di culik
14
Suami untuk Nur
15
Rusak hati
16
bertengkar terus
17
Meninggal dunia
18
Keajaiban
19
Baru sadar di ajak nikah
20
memang bocah
21
Di dekat kan
22
Acara pesta
23
Beruntung memiliki nya
24
Pertengkaran kecil
25
Berlibur
26
Saling menerima
27
Mulai dekat
28
Istri nya di culik lagi
29
Akhir yg bahagia
30
Cinta yg menyakitkan
31
Saling mengisi kekosongan
32
Mulai tumbuh rasa
33
Tidak ingin kehilangannya
34
terjebak
35
Mengiklaskan pergi
36
Saling terhubung
37
Bertemu wanita masa lalu
38
Gampang marah jika menyangkut mama nya
39
Jodoh untuk Adam
40
Istri Adam
41
Perasaan Adam
42
Sangat kaya
43
Tidak bisa tergantikan
44
Pertemuan yg singkat
45
Semua kejahatan nya terbongkar
46
Pengakuan cinta
47
Percobaan membunuh
48
Jebakan balas dendam
49
Kembali
50
Tetap melindungi nya
51
Penculikan
52
Peperangan
53
Melupakan dendam nya pokus membahagiakan Aina
54
Berjuang memperistri nya
55
Pernikahan Aina dan Alif
56
Memulai rencana
57
Meninggal nya Sunanda
58
Kebahagiaan yg kecil
59
Awal kehancuran Adirata
60
Kebaikan Adam
61
Cinta sampai mati
62
Balas dendam
63
Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!