Mengalami ketidak adilan

Setelah makan Syifa mengajak Humairoh lagi keliling tokoh pusat nya tapi mereka tidak tau jika dari tadi ada Bobi yg mengawasi mereka mata nya terus tertuju pada Humairoh di samping Syifa dia sangat mengagumi kecantikan Humairoh itu rasanya Bobi ingin menculik Humairoh tapi dia harus menyusun rencana biar gimanapun berhadapan dengan keluarga Karten harus cerdik dan licik Bobi harus teliti

"Humairoh kamu itu istri ku sayang"ucap Bobi kembali ke mobil dia mencium rambut wanita di dalam mobil

"Humairoh tunggu aku"batin Bobi mencium wanita itu setelah puas dia melaju kan mobil nya, Bobi adalah pria breksek yg harus di waspadai karna dia di besarkan oleh Shopi dan Sunanda tidak jauh berbeda dari keduanya

"Humairoh bunda ada pertemuan sama beberapa kolega bunda kayak nya pulang sore lama apa kamu mau ikut atau kamu mau supir mengantar mu pulang"ucap Syifa

"Jika aku pulang bosan lagi kan tidak ada Aina juga"batin Humairoh

"Bun aku mau sama bang Arysif aja boleh"ucap Humairoh

"Ohh ya udah ayo"ucap Syifa masuk mobil bersama Humairoh menuju kantor

"Arysif tadi Humairoh ikut bunda tapi sekarang bunda ada pertemuan sama kolega bunda pasti lama Humairoh nya sangat bosan di rumah jadi dia mau ke sini saja"ucap Syifa saat mereka sudah ada di ruangan Arysif

"Ohh iya bun nanti Humairoh pulang sama aku"ucap Arysif tersenyum Syifa pamit pergi

"Udah sholat"tanya Arysif beranjak mendekati Humairoh di sofa

"Udah bang tadi di ruangan bunda sama makan juga abang udah makan"tanya Humairoh

"Baru aja selesai "ucap Arysif tersenyum

"Kamu jadi semakin cantik saja istri ku"ujar Arysif tersenyum mengusap bibir Humairoh

"Aina nyuruh kata nya biar bang Arysif senang dan aku dapat pahala"ucap Humairoh

"Pinter"ucap Arysif tersenyum

"Bang seru tau jalan sama Aina dia nya asik benar aku di ajak banyak ngobrol segala hal"ucap Humairoh antusias

"Aina emang gitu dia nya tapi dia tertutup banget lho sama orang yg baru dia kenal dia susah untuk dekat "ucap Arysif

"Emang Aina kayak gitu nya bang"ucap Humairoh dia merasa Aina tidak seperti itu

"Humairoh ku"ucap Arysif memegang dagu Humairoh menatap dalam mata Humairoh lalu mencium bibir itu lembut

"Aku mencintaimu Humairoh ku"bisik Arysif mengecup lama pipi Humairoh lalu mengakat tubuh Humairoh ke pangkuan nya dia memeluk erat punggung Humairoh

"Abang mau apa nanti di lihat orang"ucap Humairoh menahan dada Arysif

"Sstt aku sangat merindukanmu sayang"ucap Arysif mencium tangan Humairoh lalu mencium bibir itu lembut perlahan Arysif berdiri dan Humairoh menginjak kaki Arysif melingkar kan tangannya dia mulai terbiasa dengan perlakuan Arysif perlahan Arysif berjalan menuju kursi nya menekan tombol membuat pintu itu terkunci dan tirai nya tertutup Arysif masuk mencium Humairoh menuju ruangannya dan masuk ke kamar itu meletakkan tubuh Humairoh ke kasur Arysif melepaskan kemejanya lalu mencium Humairoh lagi tangan nya menarik selimut menutupi tubuh mereka tangan nya mulai nakal lagi pada gamis Humairoh

Ruangan pribadi itu berserakan dengan baju baju pemilik nya mereka melewati hal yg indah sama sama suka dan sudah halal tidak perlu di takuti atau pun dapat dosa nya

Arysif masih berada di atas tubuh Humairoh yg bercucuran keringat di usap nya keringat itu dari wajah Humairoh di kecup nya mesra bibir itu kembali ke leher lagi meninggalkan jejak Humairoh jadi terpancing lagi dia memeluk leher Arysif mengigit bibirnya dia tidak bisa mengabaikan perasaan itu tubuh mereka masih menyatu

"Humairoh jangan ingat kamu itu terhormat "batin Humairoh mengigit bibirnya hanya diam merasakan bibir Arysif kembali ke leher itu sampai ke bahu

"Bang"akhirnya suara Humairoh keluar Arysif tau Humairoh kembali aktif dia bisa rasakan hal di bawah sana Arysif sengaja melakukan itu biar bisa akan bersama Humairoh karna tau Humairoh tidak bisa menahan akhirnya Arysif mengulang nya sayu kali lagi dengan penuh cinta dan kelembutan

"Abang maafkan aku ya jadi kayak wanita hina"lirih Humairoh menyesal memeluk Arysif

"Selama dengan suami semua jadi indah sayang lain lagi jika kamu sama pria asing itu akan menjadi dosa"ucap Arysif mencium bibir Humairoh lagi

"Ighh abang setidaknya pakai baju jika aku terpancing lagi gimana capek tau"ucap Humairoh cepat Arysif tertawa geli dengan perkataan Humairoh

"Ngak papa halal tau"kekeh Arysif mencium pipi Humairoh

"Tapi capek abang"keluh Humairoh

"Iya iya tidur jika capek sayang"ucap Arysif tersenyum membelai wajah Humairoh lalu mengecup nya mesra dan memeluk Humairoh penuh kehangatan

####

Setelah Humairoh tertidur Arysif melanjutkan pekerjaannya.Arysif membeli beberapa pakaian dan mukena dan sajadah setelah itu dia menuju ruangannya melihat Humairoh masih lelap tertidur tentu dengan tanda merah yg di bikin Arysif

"Sayang"ucap Arysif mengusap kepala Humairoh mengecup nya lembut

"Bangun sudah masuk sholat ashar"ucap Arysif

"Eghh udah bang"lirih Humairoh duduk memeluk selimut sampai ke dada

"Mandi dulu bersihkan badan sholat itu udah aku beli kan pakaian untuk mu aku kerja dulu ya"ucap Arysif mengecup kening Humairoh lalu berlalu

"Waw jika orang kaya emang kayak gini ya enak banget di kantor ada kamar kayak gini lengkap lagi"ucap Humairoh takjub masuk ke kamar mandi itu ada shower tapi tidak ada bathtub dan semua sejenis sabun dan shampo semua ada , takut nanti telat sholat Humairoh segera mandi tentu berkeramas karna mau sholat

"Aduh ya Allah kenapa perut ku sakit masak aku mau datang bulan lagi "gumam Humairoh lalu menunaikan sholat nya

Setelah sholat Arysif mengajak Humairoh makan karna Arysif yakin Humairoh akan lapar dan benar saja Humairoh makan dengan lahap Arysif hanya tersenyum kecil

"Abang menatap aku kayak gitu takut aku gemuk ya"ucap Humairoh menatap Arysif

"Tidak dong kamu lapar karna aku cumbu kan"kekeh Arysif

"Ihss abang ini ngak malu malu"ucap Humairoh tersipu

"Lagian ya meski kamu jelek cacat gemuk atau apa lah aku tetap cinta karna yg aku cinta itu akhlak dan agama mu bukan fisik mu"ucap Arysif tersenyum mengusap bibir Humairoh

"Abang tau hanya abang dan keluarga Abang yg memperlakukan aku baik tidak ada orang lain aku jadi terharu"ucap Humairoh haru

"Karna mereka juga sayang sama kamu"ucap Arysif tersenyum memeluk Humairoh

"Penderitaan mu sudah berakhir Allah sudah cukup menguji mu sekarang kamu nikmati bahagia ini ya"ucap Arysif mengecup puncak kepala Humairoh

"Makasih bang"ucap Humairoh membalas pelukan Arysif setelah itu mereka lanjut makan

###

Pagi ini pak Arya di kabar kan sakit dan ingin bertemu dengan Humairoh jadi Syifa menyuruh Arysif mengantar Humairoh pulang sekalian nginap satu hari biar bisa mereka melepas rindu Arysif menyanggupi nya jadi mereka akan menginap

"Tuan Arysif silahkan masuk"ucap Clarissa tersenyum saat Arysif dan Humairoh sampai

"Terimakasih"ucap Arysif masuk bersama Humairoh

"Mari tuan aku antar ke kamarnya"ucap Clarisa menarik tangan Arysif menuju lantai atas

"Ini tuan kamar nya"ucap Clarissa masuk ke kamar tamu Arysif masuk memperhatikan nya lalu menoleh tidak ada kehadiran Humairoh

"Lho Humairoh mana"tanya Arysif pada tante

"Dia paling ada di kamar nya"ucap tante

"Kamar nya aku ini suaminya jadi akan tidur dengan nya"ucap Arysif berlalu

"Humairoh"panggil Arysif menuju lantai bawah

"Humairoh"panggil nya lagi

"Iya bang"ucap Humairoh nongol dari kamar bawah

"Kamu di situ ternyata "ucap Arysif mendekat ikut masuk

"Abang nanti istirahat di lantai atas aja"ucap Humairoh meletakkan barang nya

"Ini kamar mu"tanya Arysif menyakinkan melihat kamar kecil itu dengan kasur kecil dan tipis serta banyak barang tidak di pakai di sana sangat sumpek dan sempit

"Iya bang kenapa"tanya Humairoh menatap Arysif

"Ya Allah istri ku benar mengalami ketidak adilan"batin Arysif langsung memeluk Humairoh dengan erat pantas saja Humairoh betah tinggal bersama nya saat pertama menikah

"Aku kan suami kamu jadi kita akan sama sama tidur di sini"ujar Arysif tersenyum

"Makasih bang"ucap Humairoh lalu berjongkok mengambil sebuah foto

"Ini ibu ku dan ayah ku"ucap Humairoh tersenyum

"Wah ibu mu cantik kayak kamu"ucap Arysif tersenyum

"Humairoh aku tinggal dulu ya mau kerja nanti aku pulang cepat "ucap Arysif

"Iya bang"ucap Humairoh lalu mencium tangan Arysif dan segera berlalu

"Tuan Arysif mau kerja tidak ingin sarapan dulu"ucap Clarisa

"Tidak aku harus kerja"ucap Arysif lalu berlalu pergi

"Tante paman ada di kamar"tanya Humairoh

"Iya kamu urus sana"ucap tante ketus Humairoh segera naik ke lantai atas

"Paman"ucap Humairoh mendekati paman yg lagi berbaring

"Ehh Humairoh kamu di sini"ucap paman duduk

"Aku di beri tau jika paman sakit mau ketemu sama aku jadi aku dan bang Arysif akan nginap"ucap Humairoh tersenyum

"Tidak juga paman hanya kecapekan"ucap paman tersenyum

"Gimana tinggal di sana"tanya paman mengusap kepala Humairoh

"Baik paman keluarga bang Arysif semua nya baik "ucap Humairoh

"Bagus itu paman ngak cemas jadi memikirkan kamu"ucap paman

"Ngak usah khawatir paman bang Arysif sangat baik menjaga ku"ucap Humairoh

"Bagus jika begitu"ucap paman

"Aku bikinin bubur ya paman"ucap Humairoh

"Iya udah kangen sama masakan kamu"ucap paman lalu Humairoh berlalu menuju dapur

"Heh Humairoh kamu sadar diri kan kamu hanya budak nya tuan Arysif"ucap Clarisa

"Tidak bang Arysif cinta sama aku"ucap Humairoh menyiapkan bahan bubur nya

"Kayak kanu cantik saja"ujar Clarissa sinis

"Aku jujur kok jika bang Arysif cinta sama aku"ucap Humairoh

"Tuan Arysif itu hanya pantas untuk ku"ucap Clarissa

"Benar itu kamu jangan mimpi ya "ucap tante

"Awas kamu berani lapor sama tuan Arysif"ancam tante

"Iya tante"ucap Humairoh menunduk

"Jangan iya iya saja kamu"ucap tante menarik tangan Humairoh sampai pisau di pegang Humairoh melukai lengan tante

"Sialan berani kamu melukai ku"geram tante lalu mengambil pisau itu

Sret

"Ini balasan nya"geram tante melukai tangan Humairoh

"Ampun tante sakit aghhh"lirih Humairoh menahan tangan nya yg di lukai

"Rasakan"geram tante lalu pergi bersama Clarissa

"Ya Allah sakit "ucap Humairoh tangan nya gemetar yg di cuci nya menahan rasa perih Humairoh mengambil obat merah untuk mengobati telapak tangannya yg tergores

Episodes
1 Langsung melamar
2 Ingin di nikah kan dengan pria berumur
3 Rencana Allah selalu yg terbaik
4 Menahan lapar bersama istri nya
5 Akan selalu membuat nya bahagia
6 Terungkap siapa dirinya
7 Akan kerja di kantor
8 Malam pertama
9 Kagum dengan kecantikan nya
10 Semakin cantik
11 Mengalami ketidak adilan
12 Rencana licik
13 Bukan meninggal tapi di culik
14 Suami untuk Nur
15 Rusak hati
16 bertengkar terus
17 Meninggal dunia
18 Keajaiban
19 Baru sadar di ajak nikah
20 memang bocah
21 Di dekat kan
22 Acara pesta
23 Beruntung memiliki nya
24 Pertengkaran kecil
25 Berlibur
26 Saling menerima
27 Mulai dekat
28 Istri nya di culik lagi
29 Akhir yg bahagia
30 Cinta yg menyakitkan
31 Saling mengisi kekosongan
32 Mulai tumbuh rasa
33 Tidak ingin kehilangannya
34 terjebak
35 Mengiklaskan pergi
36 Saling terhubung
37 Bertemu wanita masa lalu
38 Gampang marah jika menyangkut mama nya
39 Jodoh untuk Adam
40 Istri Adam
41 Perasaan Adam
42 Sangat kaya
43 Tidak bisa tergantikan
44 Pertemuan yg singkat
45 Semua kejahatan nya terbongkar
46 Pengakuan cinta
47 Percobaan membunuh
48 Jebakan balas dendam
49 Kembali
50 Tetap melindungi nya
51 Penculikan
52 Peperangan
53 Melupakan dendam nya pokus membahagiakan Aina
54 Berjuang memperistri nya
55 Pernikahan Aina dan Alif
56 Memulai rencana
57 Meninggal nya Sunanda
58 Kebahagiaan yg kecil
59 Awal kehancuran Adirata
60 Kebaikan Adam
61 Cinta sampai mati
62 Balas dendam
63 Selesai
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Langsung melamar
2
Ingin di nikah kan dengan pria berumur
3
Rencana Allah selalu yg terbaik
4
Menahan lapar bersama istri nya
5
Akan selalu membuat nya bahagia
6
Terungkap siapa dirinya
7
Akan kerja di kantor
8
Malam pertama
9
Kagum dengan kecantikan nya
10
Semakin cantik
11
Mengalami ketidak adilan
12
Rencana licik
13
Bukan meninggal tapi di culik
14
Suami untuk Nur
15
Rusak hati
16
bertengkar terus
17
Meninggal dunia
18
Keajaiban
19
Baru sadar di ajak nikah
20
memang bocah
21
Di dekat kan
22
Acara pesta
23
Beruntung memiliki nya
24
Pertengkaran kecil
25
Berlibur
26
Saling menerima
27
Mulai dekat
28
Istri nya di culik lagi
29
Akhir yg bahagia
30
Cinta yg menyakitkan
31
Saling mengisi kekosongan
32
Mulai tumbuh rasa
33
Tidak ingin kehilangannya
34
terjebak
35
Mengiklaskan pergi
36
Saling terhubung
37
Bertemu wanita masa lalu
38
Gampang marah jika menyangkut mama nya
39
Jodoh untuk Adam
40
Istri Adam
41
Perasaan Adam
42
Sangat kaya
43
Tidak bisa tergantikan
44
Pertemuan yg singkat
45
Semua kejahatan nya terbongkar
46
Pengakuan cinta
47
Percobaan membunuh
48
Jebakan balas dendam
49
Kembali
50
Tetap melindungi nya
51
Penculikan
52
Peperangan
53
Melupakan dendam nya pokus membahagiakan Aina
54
Berjuang memperistri nya
55
Pernikahan Aina dan Alif
56
Memulai rencana
57
Meninggal nya Sunanda
58
Kebahagiaan yg kecil
59
Awal kehancuran Adirata
60
Kebaikan Adam
61
Cinta sampai mati
62
Balas dendam
63
Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!