Setelah sholat zhuhur Humairoh kembali sendiri dia sudah merasa kenyang karna makan tadi Humairoh jadi bosan mau melakukan apa tidak ada pekerjaan untuk nya tidak lama Arysif pulang dia sangat capek belum istirahat Arysif meletakkan peci nya lalu melepaskan sarung nya menganti dengan celana panjang setelah itu Arysif menyiapkan kasur nya
"Humairoh kamu temani aku istirahat saja setelah menikah kita belum tidur bersama"ucap Arysif berbaring
"Iya bang"ucap Humairoh berbaring di lantai tidak ikut Arysif di kasur
"Kamu baring di sebelah ku saja"ucap Arysif dan Humairoh segera baring di sebelah Arysif
"Humairoh tidak baik tidur membelakangi suami lepas lah hijab mu kita akan tidur siang"ucap Arysif tersenyum
"Iya bang"ucap Humairoh tersenyum malu malu melepaskan hijab nya berbaring menghadap Arysif
"Abang jangan menatap ku kayak gitu"ucap Humairoh malu
"Kenapa salah menatap istri sendiri"kekeh Arysif
"Bukan begitu aku malu jika abang tatap kayak gitu tau"ucap Humairoh pipinya memerah
"Humairoh kamu adalah istri ku "ujar Arysif tersenyum mengelus ngelus kepala Humairoh
"Mari kita sama sama mencari ridho Allah menuju jalan Allah sama sama"ucap Arysif menatap dalam mata Humairoh
"Abang adalah imam ku suamiku aku senang dengan ajakan abang"ujar Humairoh tersenyum
"Peluk aku jika begitu"ucap Arysif tersenyum Humairoh dengan pelan melingkar kan tangannya di pinggang Arysif membenamkan wajahnya di dada Arysif rasanya sangat hangat dan nyaman Arysif mengelus kepala Humairoh mengecup nya lembut lama lama mereka berdua tertidur dengan berpelukan
###
🌙🌙🌙
Arysif berjaga dengan yg lain berkeliling seperti biasa menjaga keamanan kampung itu, Arysif mendekati markas itu membuat kedua temannya cemas tapi Arysif menyuruh teman nya menunggu dari jauh dan Arysif menyusup mengeluarkan ponselnya memfoto nya tapi preman itu mengetahui nya Arysif segera kabur
"Aduh Arysif kamu enak udah nikah lah kami belum kamu buat hidup kami terancam"ujar teman nya mengajak Arysif lari saat mereka di kejar
"Berhenti "triak segerombolan orang mereka di kepung
"Berikan rekaman itu"pinta nya
"Tidak aku akan menyerah kan nya ke kantor polisi kalian meresahkan "ucap Arysif memasukkan ponselnya di saku celana
"AR udah kita jangan mau mati konyol"ucap teman nya
"Dengar ya kalian itu hanya pos keamanan jangan macam macam kami bisa membunuh dengan sekejap"ucap nya marah
"Sesungguhnya hidup dan mati itu milik Allah"ucap Arysif serius
"Bunuh saja dia"ucap yg lain menyerang Arysif dan Arysif tidak tinggal diam melawan mereka semua sampai kedua teman nya melongo melihat Arysif berkelahi yg ternyata sangat jago
"Dengar ya aku tidak ingin ada kekerasan kalian sangat meresahkan aku tidak akan tinggal diam"ucap Arysif mendorong yg tersisa lalu dia mengajak teman nya lari
"Arysif kami tidak ingin ikut campur masalah ini"ucap Roni takut
"Ya benar Ar mending kamu pergi sekarang"ucap teman nya yg lain
"Aku tidak akan menyerah dan aku akan membubarkan tempat terkutuk itu"ucap Arysif tegas lalu melanjutkan penjagaan
Arysif tidak melihat kehadiran Humairoh di masjid pada saat sholat subuh membuat Arysif cemas dia segera bergegas pulang membuka pintu pakai kunci cadangannya ternyata Humairoh masih tertidur Arysif melepaskan perlengkapannya
"Humairoh kamu tidak sholat"ucap Arysif lembut mengusap kepala Humairoh
"Bang Arysif"ucap Humairoh duduk
"Tidak aku tidak sholat karna lagi datang bulan"ucap Humairoh menunduk malu
"Aku kira tadi kamu kenapa kenapa syukur kamu baik baik saja"ucap Arysif lega
"Humairoh lihat aku udah gajian"ucap Arysif tersenyum mengeluarkan amplok putih
"Kamu boleh pegang semua gaji ku"ujar Arysif tersenyum Humairoh membuka amplok itu berjumlah 500 ribu
"Bang Arysif pegang aja aku ngak biasa megang uang"ucap Humairoh karna memang dia tidak pernah megang uang meski paman nya memberi uang pasti i Clarissa atau tante yg merampas di sekolah saja Humairoh tidak pernah memegang uang harus setiap saat menahan lapar
"Tidak apa kamu kan udah bersuami jadi harus bisa mengatur uang"ucap Arysif tersenyum
"Humairoh setiap rezeki yg kita miliki ada rezeki orang lain jadi separuh uang ini kamu berikan ke anak yatim"ucap Arysif mengambil uang separuh
"Aku tidur sebentar setelah itu nanti aku bersihkan masjid dan kita akan jalan jalan"ucap Arysif tersenyum di angguki Humairoh, Arysif beranjak untuk mandi dan akan istirahat sebentar
Arysif meminjam motor Roni untuk mengajak Humairoh jalan jalan , Humairoh duduk di belakang Arysif mereka sama sama diam karna tidak tau apa yg di bicarakan karna Humairoh juga perempuan pendiam
"Humairoh kamu suka nya makan apa"tanya Arysif
"Apa bang ngak kedengaran"ucap Humairoh sedikit berteriak
"Letakkan dagu mu di bahu ku biar kedengaran"ucap Arysif sedikit meninggi kan suaranya Humairoh dengan ragu meletakkan dagu nya di bahu Arysif dan memegang bahu Arysif
"Kamu suka makan apa"tanya Arysif lagi dengan tersenyum
"Apa aja bang"ucap Humairoh dia merasa malu dengan posisi ini sedangkan Arysif sangat senang
"Humairoh lebih dekat"ucap Arysif melingkar kan tangan Humairoh ke pinggang nya membuat tubuh mereka menyatu
"Gini enak nikah sama cewek polos nerima aja meski dia ngak suka aku yakin dia tidak nyaman"gumam Arysif tersenyum lalu menghentikan motor di pinggir jalan karna rame tempat jualan
"Ayo kamu suka makan apa soto pecel lele sate atau apa"ucap Arysif tersenyum menghadap Humairoh
"Boleh pesan bakso"ucap Humairoh menunduk
"Tentu ayo"ajak Arysif mengengam tangan Humairoh mereka duduk di pedagang bakso
"2 ya pak"ucap Arysif duduk bersama Humairoh
"Kamu suka makan bakso"tanya Arysif
"Iya suka banget"ucap Humairoh antusias memang dia sangat suka makan bakso
"Silahkan"ucap nya menyediakan bakso nya
"Terimakasih pak"ucap Arysif mengaduk bakso nya Humairoh menyeduh kuah nya sangat nikmat dia menyantap bakso itu sesekali Arysif melirik nya Humairoh makan sangat lahap
"Jika masih mau pesan lagi aja"ucap Arysif tersenyum
"Ini enak banget"ucap Humairoh senang sampai habis
"Kayak nya aku tidak suka kamu temani aku makan nya"ucap Arysif tersenyum melihat bakso Arysif masih banyak Humairoh menyantap nya lagi sampai habis
"Aku bersihin"ucap Arysif mengambil tisu mengelap bibir Humairoh mereka saling tatapan jadi nya
"Humairoh sangat cantik beruntung sekali aku miliki nya cantik luar dalam terimakasih ya Allah memberi ku istri seperti Humairoh ini"batin Arysif tersenyum mendarat kan kecupan di kening tanpa sadar
"Abang Arysif ngak malu apa ini tempat umum "lirih Humairoh menunduk
"Ngapain harus malu kamu istri ku kebanyakan mereka saling berciuman ngak halal ngapain yg halal harus malu jika yg ngak halal aja ngak ada malu"ucap Arysif tersenyum mengangkat wajah Humairoh
"Humairoh saat kamu bicara pada ku tatap aku apa wajah ku ada di bawah sehingga kamu menatap lantai"ucap Arysif
"Iya bang"ucap Humairoh pelan lalu Arysif membayar makanan mereka memesan 2 minuman dingin setelah itu mereka duduk di pantai
"Kamu senang ngak"tanya Arysif mengengam tangan Humairoh
"Iya bang pantai nya indah terimakasih"ucap Humairoh tersenyum senang
"Aku akan buat kamu selalu bahagia"ucap Arysif tersenyum menyeduh minumannya bersama Humairoh
"Aku harus segera serahkan video nya pada polisi"batin Arysif mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan pada Adam untuk menyerahkan kasus itu serta menjelaskan semua pada Adam
"Bekas minuman nya"ucap Arysif mengecup wajah Humairoh lalu mengecup bibir Humairoh yg membekas membuat Humairoh membeku
"Humairoh apa boleh aku mencium bibir mu"ucap Arysif menatap dalam Humairoh yg masih terdiam masih dengan menangkup wajah Humairoh Arysif mendekat kan lagi bibir nya
"Bang jangan di depan umum aku malu"lirih Humairoh
"Baik lah"ucap Arysif tersenyum dia memahami Humairoh mereka menikmati lagi menatap pantai nya
Setelah pulang sholat Arysif mengajak Humairoh mengobrol biasa di ruangan itu saling mendekat kan diri menceritakan kehidupan mereka saling jujur Arysif banyak tau keadaan Humairoh seperti nya dia mengalami trauma karna masa kecil nya sangat keras Arysif berjanji dalam hati jika akan selalu membuat Humairoh bahagia
"Humairoh aku akan selalu menjaga mu percaya lah"ucap Arysif tersenyum
"Bang Arysif terimakasih sudah sangat baik pada ku"ujar Humairoh memeluk Arysif dengan erat
"Seperti ini aja terus aku sangat senang dengan perlakuan bang Arysif"ucap Humairoh mendongak
"Iya kamu kan istri ku"ujar Arysif tersenyum memegang wajah Humairoh
"Udah berdua boleh cium bibir mu"ucap Arysif memegang wajah Humairoh dengan lembut
"Aku kan istri nya bang Arysif "ucap Humairoh tersipu Arysif mendekat kan wajah nya menempel kan bibir mereka dengan lama Humairoh mencengkram erat baju Arysif karna dia sangat gugup perlahan Arysif menerobos bibir Humairoh mengikuti insting pria nya terus menjajah bibir istri nya yg kaku dan amatir dalam berciuman, Arysif menatap Humairoh di usap nya bibir Humairoh yg basah lalu Arysif mencium leher Humairoh yg membuat keduanya bergemuruh hebat
"Bang"lengkuh Humairoh berdebar Arysif membaringkan Humairoh di kecup nya lembut kening Humairoh
"Kamu begitu cantik Humairoh"ucap Arysif tersenyum perlahan tangannya memegang resleting gamis Humairoh
Brak brak
"Astaghfirullah"Arysif kaget dengan gedoran pintu lalu dia berdiri membuka pintu
"Arysif apa yg kamu lakukan"ucap nya
"Aku mendengar suara perempuan"ucap nya lagi Humairoh segera memakai hijab nya
"Gini pak aku bisa jelas kan"ucap Arysif
"Suara kalian terdengar tadi kalian mau buat zina di area masjid ini"ucap nya marah
"Tidak bukan begitu dia Humairoh keponakan nya pak Arya kita bisa tanya langsung sama pak Arya jika aku dan Humairoh sudah menikah"jelas Arysif
"Ayo kita tanya kebenaran nya"ucap nya karna lemah Arysif tidak memberi tau siapa siapa jika dia udah menikah dengan terpaksa Arysif mengajak Humairoh
Karna takut Fitnah jadi pak Arya menjelaskan jika memang benar Arysif dan Humairoh sudah menikah pada para warga termasuk keluarga mereka akhirnya tau jika mereka memang suami istri
"Paman terimakasih sudah menjelaskan semuanya"ucap Arysif saat semua pergi tinggal keluarga
"Iya Arysif "ucap paman
"Mereka menikah kenapa pa bukan nya Humairoh menikah dengan tuan Karten"tanya tante curiga
"Tuan Arka Karten sangat baik ma karna tau Humairoh akan menikah Arysif menemui tuan Arka mengatakan sudah meminang Humairoh dan tuan Arka mengizinkan Arysif dan melunaskan hutang itu"bohong paman
"Mereka pantas sih sama sama miskin"ucap Clarissa sinis
"Mending cepat pergi deh kan udah ngak ada urusan lagi sama kita jangan injak kan kaki kalian di sini karna kami tidak nerima orang miskin seperti kalian"ucap tante sins paman hanya diam dia takut nanti mengucapakan perkataan salah membuat Arysif marah biar gimanapun kelak Arysif akan menjadi orang yg berpengaruh nanti nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments