Aina mengerjabkan matanya pelan perlahan membuka mata sayu menatap sekeliling Aina menatap perempuan di kasur yg memeluk lututnya tidak asing bagi mata Aina karna itu kakak ipar nya Humairoh membuat Aina keheranan saat ingin bergerak tubuhnya teringat pada kursi Aina semakin kebingungan bukan kah dia menyelidiki kematian Humairoh lalu kenapa dia sini
"Kenapa aku di sini"gumam Aina mengingat nya saat dia menjenguk yg mengintai cctv pria itu menyuruh Aina menunggu dan tidak lama kepala nya di pukul membuat dia pingsan
"Kak Humairoh"ucap Aina menyakinkan perempuan itu menoleh mendekati Aina
"Aina kamu tidak apa apa"ucap Humairoh cemas
"Siapa yg melakukan ini kak bang Arysif dan keluarga mengira kakak sudah meninggal"ucap Aina berusaha lepas kaki dan tangannya di borgol
"Ternyata sudah bangun"ucap seseorang masuk Aina menatap pria itu
"Bobi"ucap Aina
"Apa yg kamu lakukan lepaskan aku dan kak Humairoh"kesal Aina menyebabkan ini semua adalah Bobi
"Aina kamu yg ingin menghancurkan rencana ku yg aku susun sempurna "ucap Bobi menatap geram Aina
"Dia itu kakak ipar ku kamu mau apa"kesal Aina
"Aku sengaja memalsu kan kematian nya dengan menganti wanita lain yg aku pasang topeng kulit menyerupai nya aku lakukan biar Arysif tidak akan mencari nya aku akan segera miliki nya"ucap Bobi mendekati Humairoh
"Jangan aku takut "lirih Humairoh
"Sayang jangan takut ya"ucap Bobi tersenyum
"Kamu jangan menyentuh ku aku ini punya suami aku bisa sangat berdosa"ucap Humairoh
"Kamu hanya milik ku mengerti "ucap Bobi datar
"Jangan lakukan aku takut dosa"lirih Humairoh bergeser
"Aku tidak peduli "ucap Bobi
"Ini adalah obat yg akan membuat mu melupakan semua orang "ucap Bobi tersenyum
"Apa yg kamu lakukan lepas kan"ucap Aina saat melihat Bobi menyuntikkan di leher Humairoh dan membuat nya pingsan
"3 kali suntikan akan membuat nya lupa semuanya aku tinggal menunggu waktu 3 hari "ucap Bobi tersenyum bahagia lalu pergi
###
Zenap menuju kamar Aina saat dia membuka kosong berusaha menelpon Aina tapi nomornya tidak bisa di hubungi membuat Zenap sedikit cemas dengan anak nya itu dari pagi Aina pergi belum juga kembali tidak biasanya Aina keluar selama ini jika lama dia akan memberi tau Zenap tapi ini tidak ada kabar dari Aina
"Ya Allah kemana kamu nak"gumam Zenap cemas mondar mandir
"Sayang kamu kenapa"ucap Arkan mendekat
"Aina belum pulang mas aku sangat cemas pada nya"ucap Zenap cemas
"Memang nya dia kemana"tanya Arkan
"Kata nya dia akan menyelidiki kematian Humairoh pertama dia akan menemui dokter forensik itu dan akan ke tempat kejadian tapi kenapa dia belum pulang ini udah sore"ucap Zenap cemas
"Aku cari dia dulu kamu tenang ya"ucap Arkan dan berlalu
"Dok saya mau nanya anak saya tadi ke sini"ucap Arkan pada doker itu
"Iya benar tuan dia bertanya pada saya dan saya jelaskan mengenai kematian nona Humairoh tapi dia langsung pergi"jelas nya
"Apa yg di tanyakan"ucap Arkan
"Ada beberapa hal pertanyaan nya tuan soal kematian dan penyebab kematian nona Humairoh saya jelaskan jika nona Humairoh mati karna patukan ular dan meninggal 5 jam sebelum tuan Arysif membawa nya ke rumah sakit"jelas dokter
"Kenapa 5 jam sudah meninggal bukan kah kemarin Humairoh di patuk ular itu terjadi Arysif segera membawa nya ke rumah sakit "batin Arkan dia segera pergi ke tempat TKP
"Apa yg di temukan Aina sehingga dia hilang siapa pun pelaku nya berani melukai anak ku aku tidak akan mengampuni nya"ucap Arkan mengepalkan tangannya Arkan melihat sekitar tidak ada yg aneh dia melihat ada kamera
"Aina pasti ingin melihat kejadian nya"gumam Arkan lalu berlalu menuju tempat pengintai cctv.Saat Arkan sampai pria itu memeriksa isi dompet Aina ,Arkan kenal betul dompet itu Arkan segera menahan kepala pria itu ke meja
"Berani nya kamu ,kemana anak saya hah"teriak Arkan emosi kawan nya yg lain ingin membantu dengan cepat Arkan menjatuhkan mereka semua
"Lepaskan saya tuan"ucap nya kesakitan
"Kamu apa kan anak saya"ucap Arkan geram semakin kuat menahan kepala pria itu
"Sakit tuan maafkan saya"ucap nya
"Ayo cepat tunjuk kan pada saya"ucap Arkan menyeret pria itu
"Itu tempat nya tuan saya mengantar kan gadis itu ke rumah itu"ucap nya Arkan menyeret pria itu masuk ke rumah keadaan sepi pria itu mengarah ke kamar Arkan segera mendobrak nya melihat Aina terikat dan Humairoh pingsan Bobi kaget sampai berdiri Arkan segera menendang nya
"Kurang ajar kamu berani menculik anak ku"geram Arkan memukul Bobi tapi Bobi melawan tentu dengan mudah Arkan bisa mengalahkan Bobi
"Ayo lepaskan anak ku sialan"kesal Arkan dengan kesakitan Bobi menyerahkan kunci borgol itu dan Arkan segera membebaskan anak nya mengajak pergi bersama Humairoh
"Aghhh sial"teriak Bobi menahan sakit nya
"Ya Allah mungkin sakit bagi hamba kehilangan istri kuat kan hamba ya Allah hamba akan berusaha ikhlas"doa Arysif mengusap ke wajahnya
"Arysif ayo ikut bunda ke rumah sakit ada telpon dari om Arkan mengenai Humairoh"ucap Syifa
"Iya bun"ucap Arkan melepaskan peci dan menyimpan sajadahnya segera ke rumah sakit
"Aina"ucap Zenap membuat Aina berdiri di kecup nya seluruh wajah Aina , Zenap lalu memeluk anak nya
"Kamu kemana mama cemas tau"ucap Zenap lega
"Mama aku kan udah bilang kemarin kak Hum itu ada yg aneh"ucap Aina
"Siapa kak Hum"tanya Syifa
"Humairoh"ucap Zenap
"Iya ma mereka menculik ku saat aku mau melihat rekaman pada saat mobil bang Arysif di jalan tapi syukur ada papa menyelamatkan aku"ucap Aina tersenyum
"Jadi gimana"ucap Arysif kurang ngerti
"Ini semua ulah Bobi dia menculik Humairoh mengantikan wanita lain di saat di mobil itu wanita itu memakai topeng kulit menyerupai Humairoh"jelas Arkan
"Jadi maksud mu yg meninggal itu bukan Humairoh"ucap Arka
"Iya kak itu Humairoh"ucap Arkan lalu mereka masuk
"Nona baik tapi di dalam tubuhnya sudah ada racun menghilangkan memory tapi kami sudah menangani nya "jelas dokter
"Iya pa Bobi yg menyuntikkan itu"jelas Aina
"Sayang"ucap Arysif memeluk Humairoh dengan begitu erat
"Syukur ternyata ini hanya prank"ucap Syifa tersenyum
"Lagian gimana sih Humairoh bisa kenal sama Bobi"tanya Arka
"Pada saat acara pelelangan itu ayah aku kan ikut bang Arysif ketemu sama dia karna dompet nya jatuh dan saat aku belanja sama Aina juga ketemu dia baik tapi kenapa dia menculik ku"ucap Humairoh
"Dia itu jahat kamu jangan lagi ketemu sama dia aku sangat sedih kehilangan mu"ucap Arysif mencium kedua tangan Humairoh
"Abang sedih aku hilang"ucap Humairoh
"Tentu sedih kamu wanita yg aku cinta"ucap Arysif mengelus kepala Humairoh dia lega ternyata istri nya mati nya hanya prank
"Syukur Humairoh baik baik saja "ucap Syifa lega
"Aina terimakasih "ucap Syifa mencium kening Aina
"Berkat kamu kita tau apa yg terjadi "ucap Syifa
"Tidak juga tan Allah hanya mengirim kan aku perantara kita harus banyak bersyukur pada Allah masih tetap menjaga kak Hum"ujar Aina tersenyum
"Iya "ucap Syifa tersenyum memeluk Aina
"Ya Allah seandainya Nur bisa sedewasi ini aku sangat bahagia dia sama dengan ayah nya egois angkuh dan sombong "batin Syifa memeluk Aina sayang
###
Semua pulang karna keadaan Humairoh sudah membaik tinggal Arysif yg menunggu Humairoh menemani istrinya itu Arysif terus mengengam tangan Humairoh menatap nya penuh cinta baru 2 hari mereka pisah udah membuat Arysif sangat rindu
"Bang Arysif mau pulang aja ngak enak di sini"keluh Humairoh dia malas jika terus berbaring
"Dokter aja belum ngizinin"ucap Arysif mengusap pipi Humairoh
"Sayang kamu tau aku rasanya sangat terluka di tinggal oleh mu"ucap Arysif menunjang kepala nya dengan tangannya
"Iya abang maafin aku"ucap Humairoh , Arysif mencium bibir Humairoh penuh kerinduan tangan satu nya memegang pipi Humairoh
Cklek
Replek Humairoh dan Arysif menoleh ke sumber suara yg masuk ternyata Bobi yg masuk Humairoh mengengam tangan Arysif dia jadi takut dengan Bobi
"Mau apa kamu hah"ucap Arysif geram
"Hanya ingin melihat keadaan calon istri ku"ujar Bobi santai
"Cih calon istri dia ini istri ku"ucap Arysif tajam
"Ehh Arysif dia itu ngak pantas untuk mu dia hanya pantas untuk ku ya mungkin kali ini gagal tapi tidak selanjutnya sebelum aku mendapat kan nya aku tidak akan berhenti"ucap Bobi datar
"Bobi kamu kenapa di sini"ucap Leon masuk
"Bilang sama adik mu jangan menganggu istri ku"geram Arysif
"Apa mau ikut campur"ucap Bobi pada Leon
"Bobi dia ini istri nya Arysif kamu kenapa menganggu mereka"ujar Leon
"Udah aku ngak peduli yg aku mau Humairoh kamu ngak usah ikut campur"ucap Bobi pergi
"Bobi tunggu"ucap Leon mengejar Bobi
"Bang gimana sih aku jadi binggun Alif kan adik tiri Leon lalu dia tadi siapa gimana kenapa abang mengatakan adik Leon"ucap Humairoh heran
"Alif kamu kenal sama Alif"ujar Arysif
"Ngak Aina cerita soal Alif"jelas Humairoh
"Jadi papa nya Bobi itu dulu nikah nya sama tante Asma dan lahir Leon dan mereka cerai lalu papa nya Bobi nikah sama wanita lain lahir Bobi begitu pun tante Asma nikah sama om Gio dan punya Alif"jelas Arysif
"Ohh seperti itu"ujar Humairoh mengerti
"Humairoh ku jadi rindu nih"ujar Arysif memelas menciumi wajah Humairoh
"Ighh abang ini di rumah sakit malu ihh"ujar Humairoh
"Kamu juga buat aku rindu"ujar Arysif cemberut
"Itu ngak sengaja abang jangan aneh "ujar Humairoh
"Sayang bentar aja"ucap Arysif memelas
"Ngak boleh abang di rumah aja"ujar Humairoh
"Oke di rumah tapi 3 ronde ya"ucap Arysif cengesan
"Ihh abang capek tau"ujar Humairoh cepat
"Yes 3 ronde deal"ucap Arysif tertawa kecil melihat wajah Humairoh cemberut menatap nya Arysif menciumi wajah Humairoh gemes
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments