Akan kerja di kantor

Setelah mendapatkan penjelasan dari Arka akhirnya Arysif akan memutuskan mengambil ahli perusahaan sepenuhnya sepertinya memang sekarang waktunya tepat , setelah selesai bicara pada Arka, Arysif kembali ke kamar dan menemukan Humairoh lagi mencuci pakaian sendiri Arysif berjongkok

"Humairoh kan ada pembantu yg nyuci"ucap Arysif lembut

"Ngak papa bang abang mau mandi sekalian baju nya aku cuci"ucap Humairoh

"Tidak aku mau sholat tadi belum sholat "ucap Arysif lalu mengambil wudhu Humairoh melanjutkan mencuci pakaiannya

###

Menjelang makan malam Humairoh membantu memasak di dapur sampai dia menyiapkan makan malam nya Humairoh udah terbiasa dengan semua itu membantu pekerjaan rumah bagi Humairoh sudah terbiasa apa lagi dia tau nya menikah dengan Arysif karna di beli sesuai yg di katakan tante dan Clarissa tadi

"Humairoh kenapa berdiri di belakang Arysif duduk lah makan"ucap Syifa melihat Humairoh berdiri di belakang Arysif

"Lho kamu kenapa malah berdiri ayo makan"ajak Arysif

"Aku di sini saja"ucap Humairoh pelan

"Makan lah Humairoh"ucap Arka dan Humairoh duduk di samping Arysif mengambil makanan

"Mulai besok Arysif akan kerja di kantor nya"ucap Arka serius

"Menurut ku tidak apa kak lagian ini waktu nya kita pensiun"ucap Arkan juga setuju

"Dan kamu Nur jangan coba coba mau ketemu lagi sama Leon kamu harus menyadari Nur setan bisa aja menghasut kalian untuk melakukan hal nekat"ucap Arka

"Ayah aku cinta sama Leon dan Leon begitu apa salah nya kami mau menikah kami ini udah dewasa"ucap Nur santai

"Nur sampai kapan pun kamu tidak bisa menikah dengan Leon selain oma mu tidak setuju ayah juga tidak setuju"ujar Arka dia menentang keras hubungan sama keluarga Adirata

"Ayah tidak mengerti apa yg aku rasa"lirih Nur kecewa

"Nur ketahui lah akan satu hal keluarga Adirata tidak bisa bersanding dengan keluarga kita Leon memang baik seandainya keluarga kita menerima belum tentu keluarga Adirata mau menerima kamu tanya kenapa tante Asma sampai pisah"ucap Arka berusaha menjelaskan pada anak nya

"Nur ayo lah masak iya kamu harus bernasib sama kayak ayah mu dulu di paksa menikah sama bunda mu lihat kan sekarang mereka bahagia memang Leon baik tapi keluarga nya tidak baik"ujar Arkan menjelaskan mereka semua hanya diam karna tau Arka dan Nur sama sama keras kepala

###

Arysif merasa heran dengan Humairoh kebanyakan diam dan tidur pun sekarang ini harus di paksa Arysif tidur dengan nya Humairoh mau tidur di lantai tapi Arysif melarang sekarang aja Humairoh menutup wajahnya tingkahnya sangat aneh

"Humairoh kamu kenapa marah sama aku"ucap Arysif mengelus kepala Humairoh

"Tidak bang"lirih Humairoh

"Humairoh setelah kamu datang bulan abang mau minta hak abang ya"ucap Arysif tersenyum

"Iya bang"ucap Humairoh

"Kenapa katakan"ucap Arysif menarik selimut di kecup nya lembut kening Humairoh

"Bang apa aku ini budak"tanya Humairoh serius

"Apa yg kamu katakan Humairoh tidak baik memanggil sesama kita dengan budak"ucap Arysif kaget

"Bagi ku kamu itu bidari ku"ucap Arysif

"Hah iya bang"ucap Humairoh menghembuskan nafasnya kasar memejam kan mata karna besok harus kerja Arysif tidur dengan cepat

####

☀️☀️☀️

Saat Arysif bangun subuh Humairoh tidak ada di kamar karna akan sholat Arysif bergegas mandi dan sholat di rumah karna dia bangun telat dia juga kesal pada Humairoh tidak membangun nya, Setelah selesai sholat Arysif turun ke lantai bawah melihat Humairoh mengepel Arysif memijit kening nya dan mendekat

"Humairoh kenapa kamu ngepel biarkan saja sudah ada tugasnya "ucap Arysif

"Tidak apa bang"ujar Humairoh tersenyum

"Abang Arysif mau aku bantuin siap ke kantor"ucap Humairoh

"Ya boleh"ujar Arysif

"Udah hilang belum datang bulan nya"tanya Arysif tersenyum

"Udah bang semalam ngak keluar lagi aku mandi tadi udah keramas "ujar Humairoh pelan dengan menunduk

"Humairoh ayo bantu aku bersiap tinggalkan saja nanti ada yg ngepel"ucap Arysif

"Bentar lagi bang nanggung"ujar Humairoh tersenyum

"Aku tunggu di kamar ya"ujar Arysif lalu berlalu.Humairoh menyelesaikan pekerjaannya mengepel tadi dia bangun jam 3 dini hari mengerjakan pekerjaan rumah setelah selesai Humairoh masuk ke kamar

"Humairoh lama"ujar Arysif mengengam tangan Humairoh masuk ke ruang ganti

"Nah sekarang kamu suka memilih kan baju untuk ku"ujar Arysif tersenyum

"Banyak bang binggun jadi nya"ujar Humairoh mengaruk kepalanya

"Aku pilih kan"ujar Humairoh memilih kemeja putih celana biru serta jas dan dasi , Arysif memeluk Humairoh dari belakang

"Kamu tau sesuatu ngak"ujar Arysif mengengam tangan Humairoh meletakkan dagu nya di bahu Humairoh

"Sebenarnya aku sudah jatuh cinta pada suara mu sebelum kita ketemu di saat aku tugas jaga pos ronda kamu mengaji sangat merdu aku sangat menyukainya makan nya saat malam itu aku mendengar lagi suara mu di masjid ternyata kamu sangat cantik jadi aku langsung mengajak mu menikah"jelas Arysif

"Apa kamu tau aku jatuh cinta pada mu"bisik Arysif mencium pipi Humairoh

"Idih pipi nya merah"goda Arysif

"Iss apaan sih abang ngak gitu"ujar Humairoh mengaruk kepalanya dia terdiam sejenak

"Tapi aku tidak pernah jatuh cinta sama abang maaf "lirih Humairoh

"Aku akan mencuri hati mu"kekeh Arysif

"Humairoh ku"ujar Arysif memeluk pinggang Humairoh

"Aku sangat mencintaimu jangan jatuh hati pada orang lain ya tau kan hukum selingkuh"ucap Arysif menoel pipi Humairoh

"Abang Arysif itu sangat sempurna untuk ku terimakasih "ujar Humairoh memeluk Arysif dia sangat senang dengan perlakuan Arysif

"Siap siap ya nanti malam aku mau minta hak"bisik Arysif tersenyum lebar

"Abang kayak mau goda aku malu"ujar Humairoh tersipu

"Ahh jika ngak kerja aku udah menciumi sampai puas menikmati surga dunia"ujar Arysif gemes

"Emang ada surga dunia bang"tanya Humairoh polos

"Ya ada dong nanti aku tunjukkan bagaimana rasanya surga dunia"ujar Arysif tersenyum melepaskan celananya lalu mengambil kemeja nya

"Aku bantu bang"ujar Humairoh mengenakan kancing kemeja Arysif membantu Arysif bersiap

Karna semua belum turun jadi Humairoh menyiapkan sarapan untuk Arysif mereka sarapan di meja makan sebesar itu hanya berdua memakan roti selai

"Tunggu aku pulang kerja ya sayang"ucap Arysif mengusap pipi Humairoh

"Iss abang aku tuh malu tau suka sekali bikin pipi ku panas"ujar Humairoh mengunyah roti nya dengan menunduk

"Kamu itu sama dengan arti nama mu"kekeh Arysif mencium kening Humairoh

"Ya ampun Humairoh kamu ini kenapa sih Allah menciptakan mu sangat cantik "ujar Arysif dan hanya gelak tawa Arysif terdengar saat pipi Humairoh bersemu merah

"Abang aku nangis nih"ujar Humairoh menggembung kan pipi nya sebal

"Jangan dong nanti aku sakit melihat air mata"ujar Arysif mengecup mata Humairoh lalu meneguk susu nya Arysif menyerah kan nya bekas susu nya Humairoh meminum nya sampai habis melihat bibir Humairoh ada bekas susu Arysif mencium nya dengan mesra

"Aku berangkat dulu"ujar Arysif berdiri Humairoh membawa tas Arysif dan mendekati Arysif

"Assalamualaikum Humairoh ku"ucap Arysif mencium kening Humairoh

"Waalaikum salam"ucap Humairoh tersenyum lalu mencium punggung tangan Arysif setelah rasa Arysif berangkat kerja Humairoh kembali lagi ke dapur melanjutkan membuat sarapan untuk di rumah

"Nona jangan masak maaf saya telat bangun nya"ucap pembantu itu

"Tidak apa kok aku udah terbiasa"ujar Humairoh tersenyum menyiapkan sarapan nya semua sudah berkumpul

"Humairoh apa Arysif udah berangkat kerja"tanya Arka menyeduh kopi nya

"Udah"jawab Humairoh berdiri di belakang Arka dan Syifa mereka sarapan

"Humairoh apa kamu tidak mau ikut sarapan"ucap Syifa menoleh

"Apa boleh"tanya Humairoh menatap Syifa

"Tentu ayo sarapan bersama"ujar Arka lalu Humairoh duduk dia melirik Arka takut mengambil nasi goreng nya

"Sama telur nya biar enak makan nya"ujar Syifa tersenyum

"Makasih bun"ujar Humairoh tersenyum

"Boleh aku minta teh nya"tanya Humairoh pelan

"Maaf"ucap Humairoh reflek menghalangi tangan nya di wajahnya takut saat Arka akan mengambil teh ingin menuangkan nya Humairoh takut dia mengira Arka akan menamparnya

"Kenapa"tanya Arka heran

"T.... tidak"ujar Humairoh meneguk air putih

"Ayah kayak nya Humairoh mengalami kekerasan deh ayah ingat ngak itu juga rasa respek yg bunda lakukan dulu saat ayah sering pukul bunda"bisik Syifa

"Benar juga kayak nya anak ini sangat malang"bisik Arka

"Makan nya ayah jangan galak galak jadi dia takut"bisik Syifa

"Emang aku galak bukti nya kamu sangat suka dengan belaian ku"celetuk Arka

"Iss ayah"sebal Syifa meneguk wajahnya

"Kenapa kurang tuh belaian nya"ujar Zenap tertawa kecil

"Nyebelin kayak Arkan ngak pernah aja"cibir Syifa cemberut

"Idih kayak anak muda aja"kekeh Zenap tertawa

"Humairoh apa aja kamu boleh kok makan nya jangan takut "ucap Syifa tersenyum menuangkan teh hangat

"Makasih bunda"ujar Humairoh meneguk teh nya makan dengan menunduk

"Arkan nanti kamu temani Arysif ya"ujar Arka

"Aku lagi kak"ujar Arkan

"Dari kecil sampai tua aku terus sih aku juga mau berdua sama Zenap"ujar Arkan

"Membantah saja mau mu aku juga mau menghabisi waktu bersama Syifa"ujar Arka

"Ya ya"ujar Arkan mencibir kakak nya mereka menikmati sarapan bersama

Setelah Sarapan Humairoh membersihkan halaman depan ada rumput panjang jadi Humairoh menata nya dia kagum dengan museum Karten ini meski bangunan nya ketinggalan zaman tapi sangat mewah dan besar sungguh Humairoh seperti tinggal di istana begitu indah apa lagian bagian dalamnya sangat luar biasa indahnya

"Enak banget"gumam Humairoh meneguk ludah nya melihat tukak bakso lewat tapi dia hanya menatap tukak bakso itu

"Humairoh kamu ingin beli bakso"tawar Stifa membuat Humairoh kaget

"T.... tidak"ucap Humairoh menunduk mengunting rumput

"Pak pesan kan saya bakso 2"ucap Syifa pada satpam

"Iya nyonya"ucap nya berlalu

"Humairoh ayo duduk sini"ajak Syifa duduk Humairoh meletakkan gunting berdiri di depan Syifa

"Duduk sini"ujar Syifa menarik tangan Humairoh biar duduk

"Kenapa takut tidak ada yg akan menyakiti mu"ucap Syifa mengengam tangan Humairoh

"Ngak usah takut di sini semua sayang pada mu"ujar Syifa tersenyum lalu satpam itu meletakkan 2 mangkuk bakso

"Ayo makan"ujar Syifa

"Boleh"ucap Humairoh takut takut

"Iya makan lah apa kamu suka "ucap Syifa tersenyum Humairoh mengangguk dan mengambil semangkuk menyantap nya dengan lahap

"Aku sangat suka dengan bakso"ujar Humairoh antusias menyeduh kuah nya sampai habis

"Ohh ya Humairoh kamu tidak ingin lanjut sekolah"tanya Syifa menyantap bakso nya

"Tidak bun"ucap Humairoh

"Aku lanjut lagi bersihin halaman dulu bun makasih"ujar Humairoh berdiri

"Humairoh duduk lah kenapa kamu sibuk itu udah ada tugasnya"ucap Syifa

"Bunda aku kan udah makan tadi juga bunda beliin aku bakso jadi harus kerja"ujar Humairoh menunduk

"Lho kenapa seperti itu kamu kan menantu keluarga ini ayo sini duduk lagi"ujar Syifa lalu Humairoh duduk lagi

"Kamu ngak boleh kerja apa pun"ujar Syifa

"Tapi bunda aku kan di sini dan menikah dengan bang Arysif karna hutang paman jadi aku sama seperti pelayan di sini "ucap Humairoh takut

"Astaghfirullah Humairoh"ucap Syifa kaget

"Dengar ya saat tante mu menawarkan kamu dan bunda melihat foto mu bunda merasa kamu itu perempuan baik baik dan cocok untuk Arysif makan nya kami setuju tidak sedikit pun kami ingin menikah kami itu ingin menjadi kan mu budak atau pun pelayan kami menikah kan kamu semata mata hanya ingin Arysif menemukan orang yg baik untuk nya jangan berfikir seperti itu"jelas Syifa

"Tapi aku di rumah tante jika mau makan harus kerja di rumah "lirih Humairoh

"Tidak sekarang masa itu sudah berlalu kamu sekarang jadi nyonya muda jangan melakukan pekerjaan rumah oke "ucap Syifa tersenyum

"Terimakasih bunda"ujar Humairoh memeluk erat Syifa dan sangat menyayangi Syifa

"Iya sayang"ucap Syifa mengecup kepala Humairoh anak polos seperti Humairoh,Syifa sangat menyayangkan kan Humairoh harus melewati masa sulit nya

Episodes
1 Langsung melamar
2 Ingin di nikah kan dengan pria berumur
3 Rencana Allah selalu yg terbaik
4 Menahan lapar bersama istri nya
5 Akan selalu membuat nya bahagia
6 Terungkap siapa dirinya
7 Akan kerja di kantor
8 Malam pertama
9 Kagum dengan kecantikan nya
10 Semakin cantik
11 Mengalami ketidak adilan
12 Rencana licik
13 Bukan meninggal tapi di culik
14 Suami untuk Nur
15 Rusak hati
16 bertengkar terus
17 Meninggal dunia
18 Keajaiban
19 Baru sadar di ajak nikah
20 memang bocah
21 Di dekat kan
22 Acara pesta
23 Beruntung memiliki nya
24 Pertengkaran kecil
25 Berlibur
26 Saling menerima
27 Mulai dekat
28 Istri nya di culik lagi
29 Akhir yg bahagia
30 Cinta yg menyakitkan
31 Saling mengisi kekosongan
32 Mulai tumbuh rasa
33 Tidak ingin kehilangannya
34 terjebak
35 Mengiklaskan pergi
36 Saling terhubung
37 Bertemu wanita masa lalu
38 Gampang marah jika menyangkut mama nya
39 Jodoh untuk Adam
40 Istri Adam
41 Perasaan Adam
42 Sangat kaya
43 Tidak bisa tergantikan
44 Pertemuan yg singkat
45 Semua kejahatan nya terbongkar
46 Pengakuan cinta
47 Percobaan membunuh
48 Jebakan balas dendam
49 Kembali
50 Tetap melindungi nya
51 Penculikan
52 Peperangan
53 Melupakan dendam nya pokus membahagiakan Aina
54 Berjuang memperistri nya
55 Pernikahan Aina dan Alif
56 Memulai rencana
57 Meninggal nya Sunanda
58 Kebahagiaan yg kecil
59 Awal kehancuran Adirata
60 Kebaikan Adam
61 Cinta sampai mati
62 Balas dendam
63 Selesai
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Langsung melamar
2
Ingin di nikah kan dengan pria berumur
3
Rencana Allah selalu yg terbaik
4
Menahan lapar bersama istri nya
5
Akan selalu membuat nya bahagia
6
Terungkap siapa dirinya
7
Akan kerja di kantor
8
Malam pertama
9
Kagum dengan kecantikan nya
10
Semakin cantik
11
Mengalami ketidak adilan
12
Rencana licik
13
Bukan meninggal tapi di culik
14
Suami untuk Nur
15
Rusak hati
16
bertengkar terus
17
Meninggal dunia
18
Keajaiban
19
Baru sadar di ajak nikah
20
memang bocah
21
Di dekat kan
22
Acara pesta
23
Beruntung memiliki nya
24
Pertengkaran kecil
25
Berlibur
26
Saling menerima
27
Mulai dekat
28
Istri nya di culik lagi
29
Akhir yg bahagia
30
Cinta yg menyakitkan
31
Saling mengisi kekosongan
32
Mulai tumbuh rasa
33
Tidak ingin kehilangannya
34
terjebak
35
Mengiklaskan pergi
36
Saling terhubung
37
Bertemu wanita masa lalu
38
Gampang marah jika menyangkut mama nya
39
Jodoh untuk Adam
40
Istri Adam
41
Perasaan Adam
42
Sangat kaya
43
Tidak bisa tergantikan
44
Pertemuan yg singkat
45
Semua kejahatan nya terbongkar
46
Pengakuan cinta
47
Percobaan membunuh
48
Jebakan balas dendam
49
Kembali
50
Tetap melindungi nya
51
Penculikan
52
Peperangan
53
Melupakan dendam nya pokus membahagiakan Aina
54
Berjuang memperistri nya
55
Pernikahan Aina dan Alif
56
Memulai rencana
57
Meninggal nya Sunanda
58
Kebahagiaan yg kecil
59
Awal kehancuran Adirata
60
Kebaikan Adam
61
Cinta sampai mati
62
Balas dendam
63
Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!