Setelah sholat isya Arysif bersiap akan berangkat kerja seperti biasanya berjaga malam Arysif yg lagi memakai seragam melirik Humairoh yg tidur tapi kening nya berkerut memeluk perut nya Arysif merasa Humairoh menahan sakit karna khawatir jadi Arysif duduk di samping Humairoh di genggam nya tangan Humairoh
"Humairoh"panggil Arysif lembut
"Kamu kenapa, sakit"tanya Arysif lembut saat Humairoh membuka mata
"Tidak bang cuman saat aku datang bulan perut ku sangat sakit seperti ini rasanya sakit banget "lirih Humairoh kesakitan
"Sini aku peluk sebentar "ucap Arysif bersender di dinding lalu memeluk Humairoh seperti bayi dengan Humairoh berada di pangkuannya
"Emang harus kayak gini bang"ucap Humairoh
"Biar nyaman biar aku elus siapa tau hilang"ucap Arysif tersenyum mengelus perut Humairoh lalu Humairoh memejamkan mata nya untuk tidur merasa Humairoh tidur Arysif meletakkan dengan pelan lalu mengecup nya lembut Arysif segera berangkat kerja
"Arysif ada pengeledahan di markas itu tapi polisi tidak menemukan bukti kayak nya mereka menutup sementara markas nya dan membuang barang bukti"ucap Roni melihat dari jauh pihak polisi
"Semoga mereka menutup untuk selamanya "ucap Arysif
"Ayo kita keliling berjaga membuat kampung ini aman"ucap Arysif mengajak teman nya untuk berjaga mereka mulai berjaga
###
Arysif mengajak Humairoh sarapan di luar sambil jalan pagi mereka duduk di sebuah tempat pedagang bubur sarapan bubur di pagi hari
"Humairoh minum lah teh hangat itu biar perut nya sedikit reda sakit nya"ucap Arysif mengunyah bubur nya
"Iya bang perut ku udah sedikit redah"ucap Humairoh menyeduh teh nya dan melahap bubur nya
"Ehh ada pasangan miskin nih"ucap Clarisa menurunkan jendela mobil nya
"Kayaknya kamu bisa makan enak juga ya Humairoh pasti kamu terharu secara kamu tidak pernah di kasih makanan enak"ucap Clarissa terkekeh
"Bukan urusanmu pergi sana menganggu orang makan saja"ucap Arysif
"Ya ela takut banget di ganggu iya deh pasangan miskin bya"ucap Clarissa tertawa kecil lalu melajukan mobilnya
"Humairoh jangan dengar kan dia ya"ucap Arysif mengusap kepala Humairoh
"Iya bang"ucap Humairoh tersenyum lanjut makan
"Pak ini uang nya ya"ucap Arysif setelah mereka makan membayar makannya mereka kembali berjalan berkeliling lagi
"Apa kamu capek"tanya Arysif melirik Humairoh
"Iya bang "lirih Humairoh dia merasa perut nya sakit lagi
"Baik lah kita pulang aja"ucap Arysif mengengam tangan Humairoh tapi ada beberapa orang datang
"Ini orang malam itu bos"ucap nya
"Berani sekali kamu melaporkan pada polisi"ucap nya geram menatap Arysif
"Pak yg kalian berbuat itu sangat meresahkan kampung ini jadi aku hanya ingin menutup kampung ini"ucap Arysif
"Diam,tau apa kamu soal bisnis saya hah"geram nya
"Bunuh dia"perintah nya pada anak buah nya Arysif mundur sedikit mengambil jarak lalu dia maju melawan mereka semua meski begitu Arysif tidak bisa di kalahkan
"Kalian semua payah"ucap bos itu mulai menyerang Arysif tentu Arysif bisa mengelak dan mengalahkan bos itu
"Kurang ajar"teriak nya marah mengeluarkan senjatanya
"Pak tenang aku melakukan itu buat terbaik kampung ini yg bapak lakukan itu sangat salah"ucap Arysif berusaha menjelaskan
"Alah tau apa kamu soal bisnis saya dasar sialan"geram nya Arysif menendang tangan nya membuat pistol itu terjatuh lalu Arysif menarik tangan Humairoh mengajak nya lari
"Hei jangan kabur"ucap nya lalu mengejar Arysif
"Ya Allah lindungilah kami"ucap Arysif saat melihat di kediaman nya ada banyak orang dengan Roni di tahan sedikit di pukul
"Humairoh ayo kita bersembunyi "ucap Arysif mereka lari lagi dengan di kejar kejar
"Itu mereka"ucap bos nya mereka semua mengejar karna takut Humairoh terluka jadi Arysif memutuskan bersembunyi di rumah pak Arya
"Lho Arysif kalian kenapa"ucap pak Arya yg baru ingin masuk mobil berangkat kerja
"Paman pinjam ponsel sebentar"ucap Arysif paman memberi kan ponsel nya
"Hallo Adam aku Arysif kamu tolong bawah polisi mereka terus mengejar ku yg aku laporkan itu aku takut nanti melukai Humairoh sebaiknya segera selesai kan kasus ini"jelas Arysif
"Cepat sedikit"ucap Arysif lalu memutuskan sambungan teleponnya memberi kan pada paman
"Humairoh kamu di sini dulu sama paman aku harus lawan mereka"ucap Arysif menangkup wajah Humairoh
"Tapi bang mereka banyak abang mana bisa melawan mereka"ucap Humairoh cemas
"Aku tau tapi jangan khawatir aku hanya mengulur waktu Adam akan datang"ucap Arysif mengecup kening Humairoh
"Paman aku titip kan Humairoh sebentar"ucap Arysif lalu keluar dan mereka sudah datang
"Habisi dia"ucap bos itu mereka menyerang Arysif mengeroyok Arysif
"Ya Allah apa yg harus aku lakukan takut bang Arysif terluka"ucap Humairoh cemas
"Ada apa pa ribut"ucap tante keluar bersama Clarissa mereka melihat Arysif berkelahi
"Cih sok jagoan Arysif ingin melawan mereka"ucap tante melihat perkelahian itu
"Wih Arysif jago juga ternyata"ucap Clarisa terkekeh
"Ehh Humairoh temani dia mati bersama"ejek Clarissa dan Humairoh diam saja
Lalu ada 10 mobil berjejer serta 2 mobil polisi yg melaju cepat mengelilingi mereka semua yg berkelahi membuat semua berhenti berkelahi nya lalu Adam keluar dari mobil dengan kacamata nya sangat angkuh
"Hei hanya debu jalanan sokan mau berkuasa cih menjijikan"ucap Adam sinis
"Kalian siapa hah"bentak bos itu marah
Plak
"Heh kamu berani kamu berteriak pada saya"kesal Adam menampar bos itu
"Mau tau saya siapa hah Adam Ardiardo"ucap Adam berjongkok menepuk wajah bos itu yg terjatuh
"Beruntung kalian melukai nya jika kalian melukai istri nya habis kalian"ucap Adam berdiri
"Urus mereka tangkap mereka"ucap Adam pada polisi
"Tapi tuan kita tidak ada bukti"ucap nya
"Kamu berani melawan perintah saya hah ngak takut kamu"ucap Adam menatap tajam polisi itu
"Iya tuan saya akan laksanakan dan menggeledah rumah nya"ucap polisi meringkus penjahat itu
"Adam.......ucap Arysif terhenti melihat Adam melewati nya bersama beberapa anak buah nya bukan nya bertanya mengenai keadaan nya Adam malah mendekati Humairoh
"Kakak ipar tidak apa apa"ucap Adam terdengar dingin dan datar serta sombong
"Adam syukur kalian datang tepat waktu"ucap Arysif tersenyum
"Heh kalian semua jangan berani menyakiti nya jika tidak mau berurusan sama siapa"teriak Adam pada semua orang yg melihat siapa yg datang sangat menghebohkan itu
"Mau apa kamu"jitak Arysif di kepala Adam
"Ayo lah jangan membuat aku kesal bunda dan ayah mu menyusahkan aku untuk menjemput mu soal kasus ini udah selesai mereka tidak akan datang kemari lagi "ujar Adam malas berlalu
"Mau kemana"teriak Arysif
"Pulang Arysif Ahmad Karten"teriak Adam biar semua tau dan semua hanya melongo nama itu sangat tidak asing
"Sialan kamu Dam"teriak Arysif kesal
"Humairoh kita akan pulang masalah nya sudah selesai kamu mau kan pulang"ujar Arysif tersenyum
"Aku selalu ikut abang Arysif"ucap Humairoh pelan
"Kamu tunggu sebentar ya"ucap Arysif lalu berlalu
"Pa kenapa tuan Adam mengucapkan nama itu"ucap tante
"Iya karna memang benar Arysif adalah putra tuan Arka Karten dia ke sini hanya berpura pura saja"jelas paman
"What berarti Arysif adalah Presdir Karten Grub"ucap Clarisa syok
"Iya benar"ucap paman wajah licik Clarissa tercetak jelas
"Papa ke sana dulu"ucap paman berlalu
"Clarissa kamu harus merebut Arysif enak saja Humairoh mau hidup enek yg pantas itu kamu"bisik tante
"Kamu senang Humairoh menikah dengan tuan Arysif"ucap Clarissa
"Bang Arysif baik"ucap Humairoh pelan
"Kamu lupa ya kenapa kalian menikah karna tuan Karten membeli mu jadi sadar diri aja deh jika kamu hanya budak mereka ohh ya jangan berharap lebih kamu itu tidak pantas buat tuan Arysif secara kamu debu jalanan sekolah aja ngak tinggi aku yg pantas untuk nya kamu harus sadar diri jika hanya budak mereka "ucap Clarissa santai
"Benar itu awas kamu berani mencari perhatian mereka"ucap tante lalu berlalu bersama Clarisa melihat Humairoh meneteskan air mata segera menyeka nya
Setelah selesai urusan nya dengan geng star itu dan beberes barang serta pamit dengan semua Arysif mengajak Humairoh pulang dia benar meninggalkan kehidupan susah nya apa lagi Adam sangat memaksa mereka pulang, Humairoh menoleh kebelakang banyak mobil mengikuti mereka mengawal mobil mereka
"Kamu harus segera mengambil ahli perusahaan"ucap Adam serius menyetir
"Kan ada ayah"ucap Arysif menoleh ke arah Humairoh
"Setelah kamu pergi ada pertengkaran hebat antara Nur dan om Arka karna itu Nur tidak pokus bekerja sampai melakukan kesalahan perusahaan rugi sampai 10 triliun"ucap Adam serius
"Kenapa bisa Nur ngak akan ceroboh seperti itu membuat perusahaan rugi sebesar itu"ucap Arysif serius
"Kamu tau aku benci cinta karna cinta malah membuat malah petaka"ucap Adam santai
Plak
"Jika ngomong sembarangan bukan nya kamu nikah cari wanita jika ngak dengan cinta bagaikan mau nikah"ucap Arsyif menjitak kepala Adam
"Ya Eea aku mau nikah turuti kemauan mama yg pingin punya anak perempuan aku mah ogah cinta cih hal yg mustahil untuk ku"ujar Adam santai
"Nih anak "ucap Arysif
"Lalu apa yg membuat Nur kayak gitu"ucap Arysif serius
"Kamu tau kan hubungan Leon dan kita itu berjalan baik nah jadi karna itu Nur dan Leon saling menyimpan rasa mereka saling mencintai udah menjalin hubungan sekitar 2 tahun karna sudah pas waktu nya saat kamu pergi bersama kakak ipar ,Leon mengatakan melamar Nur kamu tau kan hubungan keluarga Karten dan Adirata seperti apa tentu om Arka nolak"jelas Adam
"Ayah kok gitu apa salah nya Leon kan baik"ucap Arysif
"Om Arka ngak mempersalahkan Leon mau dari mana Leon berasal meski Leon dari kecil bersama om Gio ngak bisa di pungkiri jika dia anak dari Adirata keturunan Adirata darah nya mengalir Adirata om Arka juga ngak masalah hanya saja dia takut kutukan itu terjdi "jelas Adam
"Terus bagaimana Nur dan perusahaan"tanya Arysif
"Jika perusahaan sementara waktu memberi dana perusahaan ku dan Sandoso biar orang yg tidak bertanggung jawab tidak memanfaatkan nya tapi jika kak Nur sementara di kurang om Arka di rumah karna kesalahan itu Nur juga sering bertemu dengan Leon meski di larang om Arka"jelas Adam
"Sebaiknya Nur segera di nikah kan saja atau Leon nya karna jika mereka memiliki rasa takut nya mereka khilaf melakukan yg tidak kita inginkan melewati batas"ucap Arysif cemas
"Om Arka sih mau nya gitu dia ingin menjalin hubungan keluarga sama keluarga Altaf dia ingin menjodohkan kan Nur dan Alif anak nya tante Asma sama om Gio tapi om Gio ngak mau itu akan semakin menyakiti Leon jadi belum ada calon nya"jelas Adam
"Nur kirim aja sementara waktu pada oma"ucap Arysif karna Maya Fikram dan Fatma mereka tinggal bersama di kota yg aman dan sejuk biar kesehatan mereka tidak memburuk.Mobil mereka masuk di Museum Karten lalu Arysif keluar bersama Humairoh di ikuti Adam membawa tas mereka
"Assalamu'alaikum bun"ucap Arysif memeluk Syifa
"Waalaikum salam"ucap Syifa tersenyum
"Kak"ucap Arysif memeluk Nur di balas Nur dengan begitu erat membenamkan wajah di dada Arysif dia begitu rapuh saat ini
"Kak Nur tidak boleh mencintai hamba melebihi cinta kita pada yg kuasa semua yg terjadi adalah takdir Allah kita sebagai manusia harus ikhlas menjalankan nya"ucap Arysif tersenyum menyentuh wajah Nur
"Aku yakin aku dan Leon adalah jodoh"ucap Nur serius Arysif hanya tersenyum kecil
"Jika seperti ini kakak mendahului Allah kakak perlu lapang dada serta ikhlas aku yakin jika kalian belum di takdir kan Allah merencanakan sesuatu yg indah untuk kak Nur yang penting kak Nur percaya sama rencana Allah"ujar Arysif
"Itu tidak mudah Arysif"lirih Nur
"Udah lah Arysif, Nur sama kayak ayah keras kepala meski bunda nasehati , biar kan saja "ujar Syifa
"Arysif kamu sudah sampai"ucap Arka turun
"Ayo ikut ayah sebentar kamu juga Adam"ucap Arka balik menuju ruangan kerja nya mereka mengikuti Arka
"Humairoh ayo bunda antar kamar Arysif kamu tidak tau kan kamar Arysif sekalian bunda bantu "ucap Syifa tersenyum
"Tidak apa bunda aku bisa mengangkat tas nya"ucap Humairoh membawa tas mereka menuju kamar Arysif, Humairoh harus banyak menyesuaikan diri pada keluarga suaminya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments