Baru sadar di ajak nikah

Satu minggu pasca operasi itu Aina belum juga sadar bahkan kedua tangan nya di kenakan infus dan darah karna kadang Aina mengalami kejang darah keluar dari hidung nya, mulut Aina di pasang selang langsung oksigen meski sangat risih menatap nya namun keluarga merasa bersyukur Allah memberi umur pada Aina .Arkan juga sudah keluar dari rumah sakit keadaan nya sedikit pulih tetap makan sehat jangan kerja keras.Zenap selalu menjaga Aina karna takut Aina meninggal dunia lagi

"Sayang"ucap Zenap mengengam tangan Aina mengelus pipi Aina lembut

"Apa kamu mencintai Alif dia mau nikahin kamu"ujar Zenap

"Cepat sadar sayang"ucap Zenap tersenyum mencium jidat Aina dengan lama

Aina mengerat kan genggaman tangannya yg di genggam Zenap membuat Zenap terkejut dia melihat Aina mengerjabkan matanya Zenap memasang senyum nya sangat bahagia saat mata Aina perlahan terbuka saat itu air mata Zenap jatuh di cium nya tangan Aina dengan penuh keharuan

"Sayang akhirnya kamu sadar juga hiks hiks"Zenap terisak haru melihat mata Aina menatap nya

"M....ma"lirih Aina pelan

"Ya sayang "ucap Zenap mengecup kening Aina dengan hangat lalu Zenap menekan tombol otomatis itu setelah satu minggu akhirnya para dokter mendengar alarm dari kamar Aina

Ckelk

Leon dan Alif bergegas masuk mendekat siap segera memeriksa Aina mereka tersenyum puas saat melihat mata Aina nampak heran

"Aina sudah sadar"ucap Zenap berdiri Aina mengengam erat tangan Zenap

"Tidak apa tan kami hanya memeriksa tekanan darah detak jantung apa semua baik"ujar Alif menyiapkan kan alat nya Leon juga aktif memeriksa semuanya

"Aman tapi hati nya belum berfungsi dengan baik"ucap Alif

"Kita juga perlu mengganti oksigen nya"ujar Alif serius

"Aku akan siap kan"ujar Leon berlalu Alif mengambil suntikan di saku jas nya dan menyuntik nya di infus Alif sesekali melirik Aina

"Bagaimana menjadi pasean ku berdebar tidak"ujar Alif mencondongkan tubuh nya Aina menatap Alif seolah bertanya Alif paham akan hal itu

"Alif"ucap Leon membawa oksigen hidung lalu Alif melepaskan selang di mulut Aina dengan pelan dan menganti nya

"Ma aku tidak mau di rawat sama Alif"lirih Aina pelan mengengam tangan Zenap

"Jangan banyak bicara sayang yg penting kesembuhan mu"ucap Zenap

"Tan kami tinggal dulu masih ada beberapa tugas"ujar Alif

"Semua udah normal jika Aina drob tante tinggal kasih tau kami"ujar Alif lalu berlalu bersama Leon

"Apa lebih baik sayang "ujar Zenap duduk mengengam tangan Aina

"Masih sama ma dada ku terasa sakit dan sesak"lirih Aina pelan

"Sayang semua yg terjadi pada mu jangan lagi ada rahasia kayak gini"ujar Zenap mata nya mulai berkaca kaca

"Maaf kan aku ma aku hanya tidak mau mama atau papa mendonor kan hati untuk ku rasanya sakit aku ngak mau kalian merasakan nya"ucap Aina pelan

"Kehilangan kamu lebih menyakitkan "ujar Zenap

"Tapi mama bersyukur Allah masih memperpanjang umur mu sayang memberi kamu kesempatan hidup kedua kali "ucap Zenap

"Maafkan aku lain kali tidak akan bohong lagi"ucap Aina tersenyum

"Ma aku mau sholat dulu"ucap Aina

"Mama tinggal sebentar mau kasih tau yg lain"ucap Zenap mengecup kening Aina lalu berlalu pergi .Aina bertayamun karna dia tidak bisa bergerak dada nya masih terasa sakit Aina juga sholat nya sambil berbaring

"Ya Allah Terimakasih atas nikmat kehidupan yg engkau berikan hamba bersyukur atas karunia yg engkau berikan semoga hamba selalu jadi seperti ini ya Allah tidak lupa atas nikmat mu amiin"doa Aina mengusap kan tangan nya di wajah Aina terpaku melihat cincin di jari manis nya dia mengamati dengan seksama

"Ini bukan cincin mama"gumam Aina karna memang biasa nya Zenap memakaikan Aina cincin nya

"Assalamualaikum"salam seseorang membuat Aina menatap nya

"Waalaikum salam"lirih Aina menatap pria itu

"Bagaimana keadaan mu"ucap Abi serius

"Alhamdulillah "ucap Aina singkat

"Aina ada yg ingin aku bicarakan ini serius"ujar Abi

"Apa yg mau kak Abi katakan "ucap Aina pelan

"Aina sebenarnya aku mencintaimu aku akan bercerai dengan Nur ya karna Nur juga tidak menyukai ku jadi aku ingin menikah dengan mu aku sungguh mencintaimu"ucap Abi serius dan tegas Aina terdiam

"Kak Abi itu suami nya kak Nur aku mana tega melakukan itu"ujar Aina pelan

"Aina aku akan bercerai dengan Nur itu bukan salah mu atau pernikahan kita nanti"ujar Abi

"Maaf kak Abi aku tidak bisa"ucap Aina

"Kenapa apa karna Nur"tanya Abi cepat

"Kak aku cinta sama Alif aku tidak bisa membohongi perasaanku sendiri meski kamu hanya sekedar sahabat tapi aku sangat mencintai Alif"ucap Aina pelan Abi terdiam dia mengigat sikap Alif pada saat di ruang mayat kenapa sakit mendengar itu

"Baik lah aku memahami mu"ucap Abi pelan

"Kak Abi juga harus bisa menerima kak Nur "ucap Aina

"Iya aku akan berusaha aku pamit"ucap Abi berdiri dan pergi

"Kenapa dia lama sekali apa yg dia bicara kan "kesal Alif mondar mandir melihat semua keluarga membiarkan Abi bicara udah Alif yakini jika Abi membicarakan perasaan nya

"Sabar Alif kamu kayak cemburu saja"ujar Leon tapi Alif masih gelisah Alif maju ingin membuka pintu tapi ke buru Abi membuka nya

"Lama sih "kesal Alif lalu masuk Alif melihat Aina meletakkan cincin itu

"Apaan dia apa dia menerima Abi melepaskan cincin ku"batin Alif

"Bicara apa Abi"ketus Alif mendekati Aina menatap nya

"Tidak ada"ucap Aina pelan

"Lalu kenapa kamu melepaskan cincin itu"kesal Alif

"Pasti di saat aku tidak sadar Abi sudah memasang kan cincin ini tapi buat apa aku memakai nya aku kan ngak cinta sama dia"ujar Aina pelan Alif tersenyum kecil

"Kenapa harus nya kamu menerima nya"ujar Alif mulai menggoda Aina

"Kenapa aku tidak cinta sama dia"ucap Aina cepat

"Lalu kamu cinta nya sama siap"ucap Alif sedikit keras

"Aku tidak cinta sama Abi aku hanya cinta sama Alif"kesal Aina

"Wah ternyata kamu masih mencintai ku"ujar Alif santai

"Tidak maksud ku buat apa sama kak Abi kan aku hanya butuh persahabatan kita"ujar Aina lalu Alif duduk memasang kan cincin itu

"Kita akan segera menikah"ujar Alif santai

"Menikah"ujar Aina kaget

"Iya"ujar Alif tersenyum

"Jangan gila kamu aku aja baru sadar lalu menikah dengan dasar apa aku ngak mau"ujar Aina cepat

"Ya ya aku hanya butuh kamu cinta sama aku"ujar Alif

"Aku tidak cinta sama kamu "ujar Aina tegas Alif hanya santai

Sah.....

Aina hanya menghembuskan nafas nya kasar masak iya dia nikah di ruang inap dengan Alif lagi Alif memang dasar kekanakan memaksa Aina menikah dengan nya tapi Aina tidak di beri alasan yg tepat

"Suami kamu"ujar Alif bangga memberikan tangan nya untuk di cium Aina

"Kamu itu aneh banget sih"ujar Aina sebal

"Jangan marah sayang kami yg jodoh kan"ucap Zenap tersenyum mengelus kepala Aina bahkan oksigen di hidung Aina masih terpasang

"Mama ngak ngomong dulu sama aku"ujar Aina

"Emang kamu ngomong sama mama jika punya penyakit serius anggap saja ini hukuman buat kamu"ucap Zenap tersenyum

"Aina selamat"ucap Avantika masuk Aina tersenyum tulus

"Mama kenalin dia Avantika teman ku dia juga yg merawat ku "ujar Aina tersenyum

"Avantika tan"ujar Avantika tersenyum

"Iya kan kamu yg ikut Alif dan yg lain operasi Aina"ujar Zenap

"Aku operasi"ujar Aina menyentuh dadanya

"Iya sayang untuk menyelematkan mu jadi papa mu memberikan separuh hati nya"ujar Zenap

"Ngak apa papa rela kehilangan semua nya asal jangan kehilangan mu"ucap Arkan memeluk Aina

"Itu juga yg membuat Aina menutupi semuanya "ujar Avantika

"Wah Avantika kamu sendiri kamu sangat cocok jadi menantu saya"ujar Zahra semangat

"Ahh tidak juga"ujar Avantika

"Avantika baik tan"ucap Aina tersenyum Zahra tersenyum melangkah tapi Adam sudah dengan langkah lebar

"Menikah lah dengan ku"ucap Adam serius semua nya tertawa

"Dasar Adam kayak papa nya dulu saat melamar Zahra"ucap Zenap tertawa

"Iya benar sekali langsung aja lah nikah kan mereka"ucap Asma tersenyum

"Tidak semua aku ini handel bukti nya aku kabur dari rumah karna mama memaksa ku menikah ya aku kabur ke sini"ucap Avantika

"Karna mendesak kami pergi dulu ya"ujar Arka tersenyum mendekat mengecup Aina

"Om sama yg lain pergi nanti Alif akan jagain kamu"ujar Arkan tersenyum lalu semua pergi

"Kenapa semua pergi"ujar Aina

"Tidak apa"ucap Alif duduk di samping Aina melepaskan peci nya

"Alif dada ku kembali sakit"ujar Aina menahan dada nya

"Kamu istirahat saja keadaan mu belum pulih"ujar Alif memeriksa denyut jantung Aina

Hoek

"Alif"ucap Aina muntah dia menahan tangan Alif erat dadanya benar sakit Alif mengambil suntikan di saku jas nya di sofa

Hoek

Aina kembali muntah Alif menyuntik di lengan nya membuat Aina memejamkan mata nya Alif dengan cekatan memeriksa denyut nadi Aina.Alif menelpon Arka untuk kembali karna sering muntah darah Aina membutuhkan donor darah membuat semua kembali lagi

"Om Aina butuh donor darah aku mau lihat dulu setelah itu apa hati Aina bisa berfungsi dengan benar atau tidak seharusnya semua normal"ucap Alif serius

"Dok maaf Aina mengalami hancur hati satu tahun jadi coba cek apa juga ginjal nya rusak tidak mencerna dengan baik"ujar Avantika

"Saya belum memeriksa ke sana saya akan pastikan semua nya"ujar Alif lalu berlalu

"Tidak perlu ada yg di khawatir kan tan Aina hanya butuh menstabilkan tubuhnya saja "ujar Leon tersenyum

"Semoga saja"ucap Zenap dia sangat cemas

Alif memperhatikan scan tubuh Aina semua aman tidak perlu di khawatir kan tapi karna Aina baru operasi pada hati maka gejala itu muncul seperti pusing lelah mual dan kurang nafsu makan .Alif melihat jam pukul 8 malam Alif berjalan keluar dari ruangan nya

"Alif aku pamit pulang"ucap Leon

"Iya apa papa udah pulang"ucap Alif

"Iya udah aku pulang capek"ujar Leon lalu pergi Alif kembali berjalan menuju ke ruangan Aina melihat kantung darah itu tergantung di samping Aina dengan Aina baru selesai sholat terlihat Aina mengusap wajah nya selesai berdoa

"Assalamualaikum istri ku"kekeh Alif dengan tersenyum

"Waalaikum salam AA"ucap Aina tersenyum Alif emang kekanakan

"Apa aku akan sembuh "tanya Aina

"Emm bisa tapi sepertinya kamu akan mengalami masa masa sulit setelah rusak hati mu mulai akan menstabilkan diri jadi dari gejala rusak hati itu akan kembali seperti pusing mual mudah lelah dan kurang nafsu makan"jelas Alif lalu duduk menunjukkan hasil laporan nya

"Tapi aku yakin kamu akan sembuh hanya butuh kekuatan dan kesabaran"ujar Alif tersenyum

"Aku akan berusaha kuat"ujar Aina memejamkan mata nya

"Alif mau ke kamar mandi benar kebelet"ucap Aina

"Ngak pakai selang buang nya dari sini "ujar Alif melihat kebawah

"Tidak aku mau ke kamar mandi"ucap Aina

"Baik lah"ujar Alif berdiri siap mengedong Aina

"Ya ampun Aina kamu berat banget"ujar Alif seperti tidak bisa mengendong

"Iss Alif aku ngak gendut tau"ujar Aina sebal Alif mengendong dengan Aina memegang infus dan darah itu dan meletakkan Aina ke toilet

"Jangan banyak gerak nanti kamu mual lagi"ujar Alif memejamkan mata nya membatu Aina kencing Aina hanya tersenyum kecil

"Udah "ucap Aina tersenyum Alif mengendong Aina lagi dan menundukkan Aina ke kasur

"Alif kembali lagi sesak nafas mual"ujar Aina ingin mual

"Bentar"ucap Alif mengambil baskom mengusap tengkuk Aina

Hoek huuk huuk Hoek

"Ya Allah hamba ikhlas menerima semuanya"lirih Aina menghembuskan nafasnya kasar berbaring dengan pelan Alif membantu Aina berbaring membenarkan oksigen di hidung Aina

"Sangat sakit"ucap Alif duduk mengengam tangan Aina

"Emm kayak nya berani benar tangan nya"lirih Aina menatap tangan yg di genggam Alif

"Iya dong kan aku pak suami"ujar Alif tertawa geli

"Nyebelin kayak nya kamu mau nikahin aku itu mau menindas aku atau ya Allah jangan jangan kamu mau lanjutin rencana deketin kak Nur"ujar Aina melotot Alif mengaruk kepala padahal Alif menikahi Aina takut Aina di bawa pergi takut kehilangan Aina

Episodes
1 Langsung melamar
2 Ingin di nikah kan dengan pria berumur
3 Rencana Allah selalu yg terbaik
4 Menahan lapar bersama istri nya
5 Akan selalu membuat nya bahagia
6 Terungkap siapa dirinya
7 Akan kerja di kantor
8 Malam pertama
9 Kagum dengan kecantikan nya
10 Semakin cantik
11 Mengalami ketidak adilan
12 Rencana licik
13 Bukan meninggal tapi di culik
14 Suami untuk Nur
15 Rusak hati
16 bertengkar terus
17 Meninggal dunia
18 Keajaiban
19 Baru sadar di ajak nikah
20 memang bocah
21 Di dekat kan
22 Acara pesta
23 Beruntung memiliki nya
24 Pertengkaran kecil
25 Berlibur
26 Saling menerima
27 Mulai dekat
28 Istri nya di culik lagi
29 Akhir yg bahagia
30 Cinta yg menyakitkan
31 Saling mengisi kekosongan
32 Mulai tumbuh rasa
33 Tidak ingin kehilangannya
34 terjebak
35 Mengiklaskan pergi
36 Saling terhubung
37 Bertemu wanita masa lalu
38 Gampang marah jika menyangkut mama nya
39 Jodoh untuk Adam
40 Istri Adam
41 Perasaan Adam
42 Sangat kaya
43 Tidak bisa tergantikan
44 Pertemuan yg singkat
45 Semua kejahatan nya terbongkar
46 Pengakuan cinta
47 Percobaan membunuh
48 Jebakan balas dendam
49 Kembali
50 Tetap melindungi nya
51 Penculikan
52 Peperangan
53 Melupakan dendam nya pokus membahagiakan Aina
54 Berjuang memperistri nya
55 Pernikahan Aina dan Alif
56 Memulai rencana
57 Meninggal nya Sunanda
58 Kebahagiaan yg kecil
59 Awal kehancuran Adirata
60 Kebaikan Adam
61 Cinta sampai mati
62 Balas dendam
63 Selesai
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Langsung melamar
2
Ingin di nikah kan dengan pria berumur
3
Rencana Allah selalu yg terbaik
4
Menahan lapar bersama istri nya
5
Akan selalu membuat nya bahagia
6
Terungkap siapa dirinya
7
Akan kerja di kantor
8
Malam pertama
9
Kagum dengan kecantikan nya
10
Semakin cantik
11
Mengalami ketidak adilan
12
Rencana licik
13
Bukan meninggal tapi di culik
14
Suami untuk Nur
15
Rusak hati
16
bertengkar terus
17
Meninggal dunia
18
Keajaiban
19
Baru sadar di ajak nikah
20
memang bocah
21
Di dekat kan
22
Acara pesta
23
Beruntung memiliki nya
24
Pertengkaran kecil
25
Berlibur
26
Saling menerima
27
Mulai dekat
28
Istri nya di culik lagi
29
Akhir yg bahagia
30
Cinta yg menyakitkan
31
Saling mengisi kekosongan
32
Mulai tumbuh rasa
33
Tidak ingin kehilangannya
34
terjebak
35
Mengiklaskan pergi
36
Saling terhubung
37
Bertemu wanita masa lalu
38
Gampang marah jika menyangkut mama nya
39
Jodoh untuk Adam
40
Istri Adam
41
Perasaan Adam
42
Sangat kaya
43
Tidak bisa tergantikan
44
Pertemuan yg singkat
45
Semua kejahatan nya terbongkar
46
Pengakuan cinta
47
Percobaan membunuh
48
Jebakan balas dendam
49
Kembali
50
Tetap melindungi nya
51
Penculikan
52
Peperangan
53
Melupakan dendam nya pokus membahagiakan Aina
54
Berjuang memperistri nya
55
Pernikahan Aina dan Alif
56
Memulai rencana
57
Meninggal nya Sunanda
58
Kebahagiaan yg kecil
59
Awal kehancuran Adirata
60
Kebaikan Adam
61
Cinta sampai mati
62
Balas dendam
63
Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!