Arysif pulang pas sholat isya padahal dia janji pulang lebih cepat karna tuntutan pekerjaan Arysif tidak bisa memenuhi janji nya itu kerugian perusahaan tidak sedikit jadi Arysif harus lebih kerja keras untuk mengembalikan perusahaan stabil.Setelah memarkirkan mobilnya Arysif keluar dan segera masuk pintu tidak di kunci lalu ada Clarissa mendekatinya
"Tuan Arysif biar aku bantu membawa tas nya"ucap Clarissa
"Tidak perlu"ucap Arysif ingin melangkah tapi Clarissa menghalanginya
"Tidak apa tuan Arysif tidak usah sungkan"ucap Clarissa
"Tuan Arysif"ucap Clarisa menarik jas Arysif membuat kedua nya sangat dekat
"Aku bisa berikan apa yg tidak bisa Humairoh berikan"lirih Clarissa tangannya bermain di rahang Arysif
"Maksud kamu"ucap Arysif serius
"Tuan Arysif aku menyukaimu aku mau kok jadi istri kedua nya tuan Arysif begitu tampan "ucap Clarissa wajahnya semakin dekat dekat Arysif sekarang mengerti
"Ya Allah begitu mudah nya manusia berpaling memandang hamba dulu hamba tidak punya apa apa di hina tapi sekarang mereka kayak penjilat lindungi hamba ya Allah"batin Arysif mengerti semua nya dan Humairoh hanya lewat begitu saja dengan menunduk membawa nampan membuat Arysif tersadar dari lamunan nya
"Saya tidak suka"ucap Arysif berlalu mengikuti Humairoh
"Ehm ehm"dehem Arysif melihat Humairoh meletakkan nampan itu
"Abang udah pulang mau aku bikinin sesuatu"ucap Humairoh santai
"Iya nih butuh kamu"ujar Arysif
"Humairoh kamu tau sebagai istri harus besar rasa cemburunya kamu tidak melakukan itu melihat suami dekat dengan wanita lain"ucap Arysif
"Maaf bang"lirih Humairoh pelan
"Tidak apa"ucap Arysif tersenyum mengecup puncak kepala Humairoh
"Bang aku sholat dulu "ucap Humairoh
"Aku juga bareng aja"ucap Arysif lalu mengengam tangan Humairoh merasa aneh saat Arysif melihatnya tangan Humairoh di perban
"Tangan nya kenapa "ucap Arysif melihat
"Tidak sengaja tadi tergores bang"ucap Humairoh pelan
"Sayang aku sedih lihat kamu luka kayak gini"ucap Arysif sedih mengecup tangan Humairoh
"Tidak apa bang"ucap Humairoh tersenyum lalu mengajak Arysif ke kamar
###
Arysif tau sekarang tujuan Clarissa dan mama nya melihat ternyata Arysif orang kaya Clarissa berusaha menggoda nya entah apa mau nya tapi Arysif tidak akan tergoda sama sekali pagi ini mereka akan pulang Arysif tidak betah lama lama tinggal di rumah itu pak Arya juga ikut sarapan
"Tuan Arysif terimakasih sudah mau menjenguk saya"ucap paman
"Iya paman"ucap Arysif menikmati sarapan
"Aku ke sini di suruh sama bunda"ucap Arysif lagi
"Jaga Humairoh ya Arysif"ucap paman lagi
"Pasti paman aku kan cinta sama Humairoh iya kan sayang"ucap Arysif tersenyum mengusap tangan Humairoh yg makan Humairoh hanya mengangguk saja
"Manis nya istri ku ini"ucap Arysif mengusap kepala Humairoh
"Tuan Arysif mau nambah makan nya"ucap Clarissa
"Tidak"ucap Arysif berdiri
"Paman aku tidak bisa lama pekerjaan kantor masih banyak aku pergi dulu"ucap Arysif setelah rasa Humairoh selesai mereka segera pulang lama lama Arysif tidak tahan
🚘🚘🚘
"Kayak nya Clarisa itu berusaha menarik perhatian ku"ucap Arysif pokus dengan jalanan
"Aku tau dia bilang suka sama abang aku ngak boleh berharap lebih"ucap Humairoh
"Humairoh apa pun yg terjadi kamu adalah istri ku istri sah ku kamu ngak boleh diam aja melihat suami mu akan di ambil meski tidak ada cinta namun bersikaplah seorang istri "ucap Arysif mengengam tangan Humairoh
"Iya bang"ucap Humairoh tersenyum
"Bentar ada yg butuh bantuan ku"ucap Humairoh menghentikan mobilnya melihat orang kecelakaan sepeda motor
"Ada apa pak "tanya Arysif pada pria yg terjatuh
"Tolong kaki ku sakit"ucap nya kesaktian Arysif membantu nya ,di dalam mobil Humairoh memperhatikan Arysif yg membantu pria itu lalu ada yg membuka pintu otomatis Humairoh menoleh tapi belum sempat dia menoleh ada seseorang membekap mulut nya dengan sapu tangan yg di olesi obat bius membuat Humairoh pingsan pria itu memberi kode lalu membawa orang memasukkan seorang wanita ke dalam mobil setelah aman mereka pergi
"Terimakasih atas bantuannya"ucap nya
"Iya pak jika begitu saya permisi"ucap Arysif berlalu pria itu segera pergi
"Ada yg terjatuh"ucap Arysif masuk mobil memasang sabuk pengaman saat dia menoleh
"Astaghfirullah "ucap Arysif kaget saat ada ular Arysif keluar dari mobil lagi lalu mencari kayu membuka pintu mengusir ular itu dia melihat wanita itu tidak sadar kan diri
"Humairoh bangun Humairoh"panggil Arysif lalu memeriksa nafas Humairoh tidak terasa
"Ya Allah apa yg terjadi"ucap Arysif panik melihat pergelangan tangannya biru bekas patukan ular
"Humairoh"teriak Arysif menggoyang kan tubuh Humairoh segera dia masuk mobil lagi untuk membawa istri nya ke rumah sakit
###
Saat dokter memeriksa keadaan Humairoh sudah tidak bernyawa akibat patukan ular itu racun ular itu sangat berbisa membuat Humairoh meninggal dunia Arysif sangat terpukul karna itu terjadi tiba-tiba
"Sayang maafkan aku tidak bisa menjaga mu"ucap Arysif memeluk wanita itu dengan erat
"Arysif"ucap keluarga nya datang
"Ayah"ucap Arysif memeluk ayah nya erat
"Nona di patuk ular membuat dia kehilangan nyawa"jelas dokter
"Innalilahi wainailaihi raji'un "ucap semua tidak percaya
"Kamu harus sabar ini ujian Allah sudah kehendak nya"ucap Arka menyemangati anak nya
"Kenapa Allah menguji ku begitu berat ayah dia mengambil istri ku"ucap Arysif gemetar menangis di pelukan Arka
"Kamu harus sabar dan ikhlas"ucap Arka lirih
"Ya Allah Humairoh semoga Allah menerima amal ibadah mu dan semoga Allah meringankan siksaan mu"doa Syifa melihat menantunya terbujur kaku
"Aku kok merasa aneh ya melihat jasad kak Humairoh"batin Aina curigi
"Kemarin saat kami ke salon kuku nya di rawat ini kenapa kuku nya panjang dan juga itu di leher nya kayak ada kulit yg mengelupas "batin Aina mendekat ingin menyentuh leher Humairoh
"Nona kami akan segera memandikan jasad nya"ucap pengurus mayat itu
"Ohh iya"ucap Aina
"Kalian tunggu di rumah saja biar aku yg urus jasad Humairoh"ucap Arkan
"Iya ayo Arysif"ajak Syifa oehei mereka segera pergi
###
Arysif hanya menatap proses pemakaman itu mereka segera mengubur Humairoh keadaan pemakaman itu cukup rame di hadiri banyak orang dari keluarga teman atau pun tetangga mereka semua kehilangan Humairoh
"Humairoh baru tadi pagi kita berpisah ternyata Allah begitu cepat memanggil mu"ucap paman sedih
"Paman maafkan aku karna tidak bisa menjaga Humairoh"ucap Arysif menyesal
"Ini bukan kesalahan mu"ucap paman menguatkan Arysif
"Iya paman"ucap Arysif sangat bersedih mereka segera pulang
"Sayang maafkan aku"ucap Arysif menangis memeluk foto Humairoh dia sangat sedih kehilangan Humairoh baru sebentar merasakan bahagia bersama Humairoh
"Aku benar merasa tidak masuk akal masak iya kayak gitu kejadian nya bukan aku menolak takdir Allah tapi ini benar tidak bisa aku pahami"gumam Aina berfikir dia melirik jam di dinding dan menjenguk papa nya
"Papa"ucap Aina berbaring di pangkuan mama nya
"Pa merasa heran ngak sih kematian kak Humairoh"ucap Aina serius
"Sayang yg terjadi itu takdir Allah"ucap Zenap mengelus kepala Aina
"Suka atau oun tidak kita harus ikhlas menerima"ucap Zenap
"Aku tau mama ku sayang"ucap Aina duduk mencium pipi Zenap
"Tapi kan kemarin aku ajak kak Humairoh ke salon merapikan kuku tapi aku lihat tadi kuku nya panjang dan juga kayak ada kulit di leher nya"jelas Aina
"Sayang kamu jangan ngomong kayak gitu kasihan Arysif dia udah terpukul kehilangan Humairoh"ucap Arkan
"Aku benar pa"ucap Aina
"Udah mending kamu istirahat "ucap Zenap mengelus kepala Aina membuat Aina terdiam
"Ma tadi paman nya kak Humairoh sangat sedih ya jika seandainya aku mati gimana"tanya Aina cengesan
"Mama akan tertawa terbahak-bahak sampai gila"ucap Zenap mencubit hidung anaknya
"Kamu ini ngak boleh mendahului Allah "ucap Zenap gemes
"Aku hanya bertanya ma seandainya "ucap Aina
"Sayang kamu itu anak kami satu satu nya"ucap Zenap mencium tangan Aina
"Kami pun sangat menyayagi mu jika itu terjadi mama ngak tau apa yg terjadi sama mama"ucap Zenap pikirannya terbayang saat melihat tubuh Aina terbujur kaku membuat Zenap tanpa sadar meneteskan air mata
"Maaf ma jangan nangis"ucap Aina menghapus air mata mama nya mencium kedua tangan mama nya
"Maaf ya ngak lagi deh"ujar Aina sayang
"Bagi aku mama dan papa itu segalanya untuk ku aku ngak akan biarin mama dan papa tersakiti "ucap Aina tersenyum
"Iya sayang"ucap Arkan memeluk Aina lalu merangkul Zenap keluarga kecil itu berpelukan dengan hangat
###
Pagi ini keluarga Karten sarapan dengan diam biasa nya ada pembicaraan tapi tidak dengan pagi ini karna mereka berduka kehilangan Humairoh, semalam juga Aina jadi ngak bisa tidur karna memikirkan yg dia lihat dia akan mencari tau nanti
"Abang Arysif aku mau ngomong soal kak Humairoh"ucap Aina menghentikan Arysif yang makan
"Jangan sekarang ya Aina aku merasakan sangat sakit mengingat kakak ipar mu nanti jika aku siap aku akan menemui mu"ucap Arysif
"Iya bang"ucap Aina melanjutkan makan nya
Aina tidak bisa menunggu karna Arysif juga hanya di kamar jadi Aina sendiri akan menyelidiki semuanya,Aina terlebih dahulu menemui dokter forensik itu di rumah sakit
"Dok aku mau bertanya mengenai kematian kak Humairoh"ucap Aina pada dokter itu
"Nona Humairoh ya dia meninggal karna di patuk ular yg sangat berbisa "jelas nya
"Apa dokter yakin maksud ku apa ada penyebab kematian nya yg lain"tanya Aina
"Tidak nona yg saya temukan itu dia mati karna racun ular itu"jelas dokter
"Saya turut berduka atas kematian nona Humairoh pasti tuan Arysif sangat terpukul sehingga membawa istri nya ke rumah sakit setelah meninggal 5 jam dia pasti menyiapkan diri"ucap dokter
"Maksud dokter"ucap Aina serius
"Nona Humairoh meninggal 5 jam sebelum di bawa ke rumah sakit"jelas nya
"Terimakasih dok"ucap Aina berlalu
"Benar dugaan ku ada yg tidak beres tapi siapa pelakunya siapa yg ingin memisahkan bang Arysif sama kak Humairoh mereka sangat baik "gumam Aina karna dia tau cerita kematian Humairoh seperti apa, tujuan selanjutnya adalah tempat kejadian Aina menatap sekeliling tempat itu sepi tapi dia melihat tiang listrik ada kamera
"Aku tau kemana"ucap Aina tersenyum dia segera ke tempat lalu lintas jalan yg mengawasi jalan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments