Look At Me, Please

Look At Me, Please

Dipta dan Natya

"Mulai sekarang, kemanapun kamu pergi dan dengan siapapun itu, kamu harus memberitahuku", Dipta menatap gadis manis yang sejak tadi memasang wajah masam di depannya, bahkan gadis itu membuang pandangannya dari hadapan Dipta.

"Apa kamu mendengarku?", tanya Dipta karena gadis itu tidak memberikan jawaban sama sekali.

Sudah satu jam mereka berdua ada di ruangan ini dan selama itu pula mereka tak menunjukkan keakraban sama sekali.

"Apa kamu mendengarku, Natya?", Dipta mengulang pertanyaannya dengan menyebut nama gadis itu sebagai penegasan.

Ya, gadis bernama Natya yang kini tengah duduk di depannya hanya melirik sejenak ke arah Dipta dengan tatapan mata yang sinis.

"Aku tidak mau!", tegas Natya.

"Kamu harus mau!", tegas Dipta tak mau kalah.

Natya menghembuskan nafas kasar lalu berbalik menatap lawan bicaranya dengan ekspresi yang tak bersahabat.

"Kamu pikir dirimu itu siapa, hah? ini hidupku dan kamu tidak berhak sedikitpun untuk mencampurinya!", Natya menunjukkan ekspresi kekesalannya pada Dipta yang kini tengah berdiri menatapnya dengan tajam.

Dipta tak bergeming, ekspresinya begitu datar melihat Natya yang justru sangat ekpresif, bahkan kali ini gadis itu menunjukkan kekesalannya dengan membanting beberapa barang yang ada di atas nakas.

"Aku mau keluar, jangan pernah melarangku atau mengatur hidupku. Ingat itu!", tegas Natya sambil lalu. Sekilas dia menatap sinis wajah Dipta yang dilaluinya.

"Jika kamu berani keluar tanpa izinku, akan aku pastikan saat ini juga kamu akan kehilangan segalanya!", ucap Dipta tenang namun kalimatnya terdengar begitu tegas. Kedua mata elangnya kini memandang Natya dengan tajam.

Langkah Natya terhenti, dia berbalik menatap pemilik sepasang mata elang itu.

"Kehilangan apa, hah? Kamu mengancamku? silahkan saja kalau kamu berani, aku tidak takut!", jawab Natya tak mau kalah. Kedua matanya justru tampak menantang lelaki itu.

Dipta menghela nafas kasar saat netra miliknya beradu tatap dengan Natya.

"Kenapa? kamu takut, hah? katanya aku akan kehilangan segalanya, mana?", tanya Natya mengejek.

Dipta terdiam namun dia masih tetap beradu tatap dengan gadis itu.

"Ingat, jangan pernah mencampuri atau mengatur hidupku, Tuan Dipta Narendra!", Natya tersenyum sinis ke arah Dipta dan bergegas menuju pintu untuk keluar dari ruangan itu.

Dipta menarik nafas dalam. Dia memijat dahinya yang sebetulnya tidak merasakan pening sama sekali.

Baru dua jam yang lalu Natya sah menjadi istrinya dan baru satu jam yang lalu keduanya ada di apartemen milik Dipta, tapi sikap Natya sudah membuat Dipta jengah.

"Istri macam apa dia? sangat tidak menghargai suami", keluh Dipta setelah dia bisa menguasai dirinya kembali.

Sementara itu, setelah Natya membersihkan diri di kamar tamu yang ada di lantai satu, dia pergi meninggalkan apartemen Dipta dengan menggunakan taksi online yang sudah dia pesan beberapa saat yang lalu. Tujuannya tentu saja ke club malam untuk menemui kedua sahabatnya, Ayu dan Caca yang sudah sejak lama menunggu kedatangannya di sana.

"Nat, lama banget sih jam segini baru datang. Kamu dari aman aja?", tanya Ayu setengah berteriak. Musik yang dimainkan DJ menggema dengan keras di dalam club.

"Iya nih, kita sampai jamuran nunggu kamu di sini", imbuh Caca yang sedang asyik menggoyangkan badannya tak jauh dari meja yang sengaja dibooking Ayu untuk mereka bertiga.

"Sorry deh, kalian tahu sendiri kan aku harus main kucing-kucingan di rumah biar bisa datang ke sini", terang Natya asal.

Ayu dan Caca hanya menganggukkan sedikit kepala mereka. Ya, sudah bukan rahasia lagi, kedua orang tua Natya sangat protektif pada putrinya tunggalnya itu. Ayu dan Caca beberapa kali bahkan pernah kena semprot Mommy Dinda karena mengajak Natya jalan-jalan sampai lewat jam sembilan malam.

"Ya udah, sekarang kita happy-happy aja, yuk", ajak Ayu sambil menarik Natya untuk ikut menari di lantai dansa.

Semakin malam, pengunjung club semakin banyak. Musik yang dimainkan DJ pun semakin keras dan menarik para pengunjung untuk bergoyang.

"Girls, aku ke toilet dulu ya", ucap Natya setengah berteriak pada Ayu dan Caca yang dijawab dengan kode bulat antara jempol dan telunjuk.

Natya segera menerobos kerumunan para pengunjung club yang tengah asyik menikmati suasana.

"Permisi ... permisi", Natya berusaha membelah keramaian.

"Aduh ...", Natya mengaduh saat seorang pengunjung yang tengah asyik menari tanpa sengaja menyenggolnya hingga Natya hampir terjatuh. Tapi tangan seseorang berhasil menangkap tubuh mungilnya sebelum menyentuh lantai.

"Ayo kita pulang", suara lelaki yang sepertinya cukup akrab di telinga Natya.

Saat Natya melihat pemilik tangan dan suara itu, ia terkejut. Di hadapannya saat ini tampak wajah Dipta yang menatapnya tanpa ekspresi.

"Ka ... kamu", Natya berusaha melepaskan tangan Dipta dari pinggangnya.

"Ayo kita pulang", Dipta mengulang lagi ucapannya dan menarik tangan Natya dari keramaian.

"Aku gak mau, lepas!", Natya mencoba menarik tangan kanannya dari genggaman Dipta. Tapi sayang, Dipta lebih kuat menarik tangan gadis itu.

"Aku bilang lepas!", tegas Natya saat dirinya dan Dipta sudah sampai di parkiran.

"Diam dan masuklah", ucap Dipta dengan tenang.

"Aku gak mau. Kamu apa-apaan sih", Natya tetap bersikukuh menolak.

Dipta hanya menatap Natya dengan datar dan tanpa meminta persetujuan darinya, Dipta menggendong gadis itu lalu memasukkannya dengan paksa ke dalam mobil.

"Kamu kasar!", protes Natya.

Dipta tak memberikan respon apapun. Dia langsung menyalakan mesin mobil dan melajukannya, membelah jalanan malam yang tampak lengang.

Sementara itu Ayu dan Caca kebingungan karena mereka tidak menemukan keberadaan Natya di club.

"Wah gawat nih Ca, kita bisa mati kalau Natya sampai gak ada", ujar Ayu yang sudah membayangkan wajah horor Mommy Dinda kalau sampai benar Natya hilang dan tak kembali.

"Di toilet udah dicek? tadi kan dia bilang mau ke sana", Caca masih berusaha berpikir positif.

"Udah, Ca. Duh, Natya kemana sih? aku udah coba telepon dia tapi gak ada nada hubung coba Ca", Ayu semakin cemas.

"Ya udah, kita cari Natya lagi. Siapa tahu dia ada di luar atau mungkin udah pulang duluan", seloroh Caca.

"Mana mungkin dia balik duluan, Ca. Aku takut nih kalau sampai Natya kenapa-kenapa, Tante Dinda sama Om Wisnu pasti deh gantung kita di pohon mangga depan rumah mereka", lagi, pikiran horor Ayu kambuh.

"Ih mana ada mereka sejahat itu. Keep calm, Yu. Kita tunggu sampai besok di kampus, kalau benar Natya hilang, pasti dia gak akan masuk kuliah", Caca mencoba menenangkan.

Ayu hanya bisa mengangguk pasrah. Ya, setelah Natya tidak ditemukan dalam club, Ayu dan Caca memutuskan untuk pulang sambil terus sibuk mencoba menghubungi nomor Natya yang sudah disita oleh Dipta.

"Aku gak suka ya kamu kasar sama aku!", tegas Natya saat dirinya dan Dipta tiba di apartemen.

"Kenapa sih Mommy sama Daddy harus maksa aku nikah sama laki-laki macam kamu?", Natya menunjuk wajah Dipta dengan telunjuknya.

Dipta diam tak bergeming. Dia membiarkan istrinya itu meluapkan segala kekesalan yang tengah ia rasakan.

Setelah hampir satu jam Dipta terdiam menyaksikan ocehan dan kemarahan Natya, kali ini dia bersuara.

"Sudah marahnya?", tanya Dipta datar.

Natya masih memandang Dipta dengan tatapan sinis tanda tak suka.

"Aku mau istirahat", Natya tak menjawab pertanyaan Dipta. Dia justru berlalu dari hadapan lelaki itu dan masuk ke kamar tamu yang ada di lantai satu.

Dipta lagi-lagi hanya bisa menarik nafas dalam. Sebetulnya dirinya juga belum siap untuk menikah, tapi desakan sang Mama dan Papa yang tiada henti pada akhirnya membuat Dipta memilih untuk memenuhi keinginan mereka.

Dipta bosan dengan pertanyaan yang setiap hari dia dengar dari sang Mama. Ya, pertanyaan tentang kapan dirinya akan menikah. Belum lagi ocehan sang Mama yang mempermasalahkan usia Dipta.

"Andai Mama dan Papa tahu, betapa menantunya ini sangat merepotkan", keluh Dipta sebelum dirinya berlalu menuju kamar utama.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!