15. Marah

APA??!!! Me-Menikah??"

"Ba-bagaimana bisa kalian menikah??" Tara tampak tidak percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya itu.

Dewa menghampiri Diandra kemudian menggenggam tangannya.

"Kami memang sudah menikah dan sekarang Diandra sedang mengandung anakku. Dan kalau kamu mau tinggal di sini tolong jangan beri tau Mama dulu karena aku sendiri yang akan mengatakan semuanya sama Mama"

Tara masih terdiam dengan mulutnya yang terbuka. Dia belum bisa menerima kenyataan yang seperti mimpi baginya itu.

Pria yang sejak kecil menjadi impiannya ternyata sekarang sudah menikah. Hatinya terasa hancur dengan sekejap, karena Tara sangat menaruh harapan besar kepada Dewa. Laki-laki itu juga tidak pernah menunjukkan kedekatannya dengan sorang wanita membuatnya percaya diri jika Dewa juga menaruh rasa padanya.

"Kak, kamu tau kan kalau aku cinta sama kamu?? Kenapa kamu tega??" Air mata Tara sudah menggenang.

"Aku tidak peduli!! Silahkan cari kamarmu sendiri kalau masih mau disini. Tapi kalau tidak ya silahkan pergi" Dewa mengajak Diandra naik ke atas. Meninggalkan Tara yang masih terpaku di sana.

Diandra yang sedari tadi diam sebenarnya juga penasaran siapa wanita yang baru saja menghinanya itu.

Wanita itu menunjukkan ketidaksukaannya pada Diandra saat pertama kali bertemu. Dan hal itu membuat Diandra tidak menyukai wanita yang bernama Tara itu.

"Dee, kamu tidak usah pikirkan ucapan Tara tadi ya, dia begitu karena sudah terbiasa dekat dengan kami sejak kecil" Ucap Dewa setelah mereka berdua tiba di kamarnya.

Diandra memang tidak memikirkan ucapan Tara tadi, dia bahkan tidak peduli. Tapi sepertinya keberadaannya di sini akan membuat kepala Diandra menjadi pusing.

"Aku sama sekali tidak peduli dengan ucapannya. Cuma yang membuatku penasaran, kenapa dia sampai mengikuti mu kesini?? Apa dia begitu mencintaimu??" Diandra duduk di tepi ranjangnya.

"Aku juga tidak tau kenapa dia bisa sampai ada disini. Aku dan Niko dari dulu menyebutnya pengganggu karena dia selalu mengikuti kemanapun aku pergi" Dewa menyusul Diandra dan duduk sampingnya.

"Ohh, terus kenapa kamu nggak nikah sama dia aja?? Kan dia cinta sama kamu, dia juga cantik terus keluarga kalian juga sudah saling mengenal. Mungkin kamu bisa menikahinya saat kita berpisah nanti" Ucap Diandra tanpa melihat jika Dewa sudah menatapnya tajam.

"Kamu tidak berhak mengaturku untuk menikah dengan siapa Dee. Dan kamu tau sendiri hanya kamu wanita yang aku cintai!!" Ucap Dewa dengan suaranya yang pelan tapi terdengar mencekam di tambah tatapannya yang dalam kepada Diandra.

Setelah mengatakan itu Dewa pergi meninggalkan Diandra tanpa mau menoleh ke belakang lagi.

Diandra baru sadar jika perkataanya telah menyinggung perasaan Dewa hingga membuat pria itu marah.

Perasaan Diandra jadi tidak tenang, dia bingung harus berbuat apa. Dia membiarkan Dewa pergi saat ini, mungkin Dewa butuh waktu untuk menenangkan pikirannya. Atau lebih tepatnya Diandra tidak tau apa yang harus dia katakan jika dia mengejar Dewa. Jadi membaringkan tubuhnya di ranjang merupakan pilihan terbaiknya saat ini.

🌻🌻🌻

Saat hari menjelang siang, Diandra merasakan perutnya meminta untuk di isi. Tapi Dewa belum kembali ke kamarnya juga.

Diandra masih sering mual jika melihat makanan, jadi belakangan ini pasti Dewa yang akan menyuapinya. Tapi saat ini dia tidak tau Ayah dari bayinya itu ada dimana.

Akhirnya demi rasa laparnya yang sudah tidak tertahankan lagi Diandra memutuskan untuk turun mencari apapun yang bisa masuk ke dalam perutnya. Dia harus segera membungkam perutnya yang terus berteriak kelaparan.

Saat Diandra mendekat ke meja makan sudah ada Tara di sana. Duduk manis di kursi yang biasanya ia duduki. Dan di saat itu juga Diandra melihat Dewa muncul dari pintu depan. Itu berarti sejak tadi Dewa tidak ada di rumah.

"Wah Tuan Putri mau makan ya?? Pasti udah lapar ya karena di kamar terus dari tadi" Diandra semakin tidak menyukai Tara melihat sikapnya yang arogan itu.

Diandra yang sama sekali belum mengeluarkan sepatah katapun kepada Tara sejak kedatangannya itu terus bungkam. Tidak mau meladeni Tara yang terus saja mencoba memancing emosinya.

"Kalau mau cari keributan jangan disini. Disini meja makan, gunakan mulutmu untuk makan, bukan untuk di adu!!" Ucapan dingin dari Dewa mampu membungkam Tara.

"Kamu mau makan??" Tanya Dewa setelah mendekati istrinya.

Diandra hanya mengangguk saja, dia malas sekali berada di sana karena terus mendapat tatapan sengit dari Tara.

"Duduklah!!" Perintah Dewa membuat Diandra tak bisa membantah.

Dewa mengambil nasi di piringnya lalu beberapa lauk yang Diandra suka.

Tara terbelalak saat melihat Dewa mulai menyuapkan makanan pada Diandra. Dia sampai tidak bisa berkata-kata. Baru kali ini dia melihat Dewa bisa takluk pada seorang wanita.

"Woaahhh" Hanya itu yang bisa Tara keluarkan dari bibirnya. Dia melengos sambil tersenyum aneh, antara terkejut dan keheranan.

Wajahnya kemudian semakin memerah karena kedua orang di hadapannya itu sama sekali tidak mempedulikannya. Dewa terus saja menyuapi Diandra sampai makanan di piringnya itu hampir habis.

Diandra menatap Dewa yang sedang menyuapinya. Sejak tadi Dewa sama sekali tidak mau menatap Diandra, padahal biasanya Diandra yang tidak mau melihat Dewa yang selalu senyum-senyum sendiri saat menyuapinya.

"Kamu darimana??" Diandra dengan berani menanyakan itu pada Dewa.

"Dari luar" Jawaban singkat itu Diandra terima dari Dewa. Dan Diandra harus puas dengan jawaban itu.

Tara tampak menyeringai melihat Dewa bersikap dingin seperti itu.

"Mau tambah lagi nggak??" Gantian Dewa yang bertanya.

"Sudah, aku sudah kenyang" Diandra masih terus menatap Dewa yang selalu menghindari kontak mata dengannya.

"Kembalilah ke kamar, dan minum vitamin mu!!" Kemudian Dewa berniat untuk meninggalkan Diandra, tapi tangan Diandra sepertinya tidak rela, karena sudah lebih dulu mencekalnya.

"Kamu nggak makan??" Dewa hanya melirik Diandra saja tanpa mau membuka mulutnya.

"Makan dulu aku temani" Ucap Diandra dengan lembut.

Seperti kerbau yang dicucuk hidungnya, Dewa langsung duduk kembali dengan patuh. Dengan menahan rasa mualnya saat melihat makanan, Diandra mengambil nasi untuk Dewa.

"Kalian ini sungguh sengaja mempertontonkan adegan memuakkan di depanku??" Tara mencibir dengan muak.

Diandra sama sekali tak menggubris ucapan Tara dan masih terus melayani Dewa di meja makan.

Diandra merasa tak enak hati dengan Dewa, Dia rela menyuapi Diandra meski hatinya sedang kesal. Sedangkan Dewa sendiri tidak mau makan.

"Biar aku saja kalau kamu mual" Tangan Dewa menahan Diandra yang masih mengisi piringnya dengan lauk.

"Aku tidak papa" Ucap Diandra meletakkan satu piring makan siang ke hadapan Dewa.

"Cih.. Benar-benar memuakkan!!" Tara meletakkan sendoknya dengan keras, lalu pergi meninggalkan meja makan. Hatinya seperti terbakar melihat kemesraan sepasang suami istri itu.

Diandra dan Dewa hanya melihat sekilas kepergian Tara, dan mereka sama sekali tidak peduli dengan kemarahan Tara itu.

"Kembalilah ke kamar kalau kamu mual melihat aku makan" Ucap Dewa kali ini dia mampu melihat mata Diandra yang terbentuk dengan indah itu.

"Aku akan tetap disini, meski tidak melihatmu makan" Diandra tetap dengan pendiriannya yang akan menemani Dewa makan hingga selesai. Meski di hanya menunduk dan memilih melihat akun media sosialnya yang tampak ramai akhir-akhir ini karana Diandra sudah tidak muncul ke publik hampir tiga bulan.

"Kenapa kamu seolah peduli padaku Dee?? Jangan membuatku untuk mengingkari janji yang sudah aku buat denganmu"

-

-

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Aysana Shanim

Aysana Shanim

Jadi sedih huhu

2025-01-24

0

sherly

sherly

entahlah hrs kasian Ama sapa... dewa melakukan ini karna cinta mati Ama dee... Dee cintanya Ama bryan

2023-10-18

2

ᵇᴇɴɪʰᴄɪɴᴛᴀ❤️ʳᵉᴍʙᴜˡᵃⁿ☪️

ᵇᴇɴɪʰᴄɪɴᴛᴀ❤️ʳᵉᴍʙᴜˡᵃⁿ☪️

si pelakor minta dihempaskan ke laut tuuj

2023-10-07

1

lihat semua
Episodes
1 1. Penolakan
2 2. Pernikahan
3 3. Penyiksaan
4 4. Benar-benar penjara
5 5. Sadewa Bahuwirya
6 6. Hamil
7 7. Dewa yang murka
8 8. Lebih baik aku m*ti
9 9. Mengakhiri semuanya
10 10. Mulai berdamai
11 11. Saling merindukan
12 12. Suapan pertama
13 13. Tiba-tiba dekat
14 14. Datangnya pengganggu
15 15. Marah
16 16. Bukan wanita lemah
17 17. Datang seperti Dewa
18 18. Hanya peduli kamu dan anakku
19 19. Ngidam
20 20. Siapa dia??
21 21. Dendam
22 22. Dua wanita pengganggu
23 23. Keinginan Dewa
24 24.Tak sesuai harapan
25 25. Manda mulai beraksi
26 26. Besar kepala
27 27. Kembali akur
28 28. Dewa kemana??
29 29. Merasakan kehadirannya
30 30. Iblis tampan
31 31. Menjatuhkan harga diri
32 32. Hancur
33 33. Luka
34 34. Kepalsuan yang terbongkar
35 35. Rumah penampungan
36 36. Mengertilah Bryan
37 37. Kopi panas
38 38. Sakit Mas
39 39. Ditampar kenyataan
40 40. Maafkan aku
41 41. Berdamai dengan masa lalu
42 42. Cemburu
43 43. Kencan yang gagal
44 44. Permintaan Diandra
45 45. Apa kamu tega??
46 46. Kembalilah Bryan
47 47. Wangi
48 48. Prihatin
49 49. Gerah tapi butuh kehangatan
50 50. Manda belum menyerah
51 51. Nasi goreng kampung
52 52. Menemukan Alex
53 53. Bertemu Alex
54 54. Oleh-oleh
55 55. Apa kamu bahagia??
56 56. Pengakuan Tara
57 57. Menemui Bryan
58 58. Maaf dari Dewa
59 59. Permintaan Tara
60 60. Apa iya aku cemburu??
61 61. Merindukanmu
62 62. Kejutan
63 63. Putra Tuan Yoon
64 64. Pesan misterius
65 65. Firasat
66 66. Bukan Bryan
67 67. Merindukanmu
68 68. Secercah harapan
69 69. Siapa kau
70 70. Menemukanmu
71 71. Kelaparan
72 72. Penyergapan
73 73. Ini semua salahku
74 74. Demi wanita yang kucintai
75 75. Bukan menantu
76 76. Cerita tentang mertua
77 77. Cemburu
78 78. Bertemu Ayah
79 79. Malam yang panjang
80 80. Pura-pura tidak tau
81 81. Kecelakaan gang di rencanakan
82 82. Pilihan yang tepat
83 83. Menagih janji
84 84. Abiseka Akhtar Bahuwirya
85 85. Anak Papa dan Mama
86 86. Surat perpisahan
87 87. Kedatangan Tara
88 88. Melepasmu
89 89. Mencari suami
90 90. Akan ku buat menyesal
91 91. Penyiksaan seumur hidup
92 92. Dejavu
93 93. Yakin untuk bertahan
94 94. meminta kembali
95 95. Sejak kapan mulai mencintaiku??
96 96. Dimana mereka??
97 97. Aku takdirmu
98 98. Akhtar pulang
99 99. Orang yang berbeda
100 100. Gosip panas
101 101. Rencana
102 102. Model dadakan
103 103. Pesta pernikahan
104 104. Jawaban dari permintaan
105 105. Tak ada kabar
106 106. Memupuk kesalahpahaman
107 107. Terus menghindar
108 108. Pasangan kekasih
109 109. Dewa pulang
110 110. Bom waktu
111 111. Akhir dari keraguan
112 112. Menua bersama
113 113. Andai waktu bisa di putar
114 114. Tara dan Bryan ( end )
115 115. Ekstra Part
Episodes

Updated 115 Episodes

1
1. Penolakan
2
2. Pernikahan
3
3. Penyiksaan
4
4. Benar-benar penjara
5
5. Sadewa Bahuwirya
6
6. Hamil
7
7. Dewa yang murka
8
8. Lebih baik aku m*ti
9
9. Mengakhiri semuanya
10
10. Mulai berdamai
11
11. Saling merindukan
12
12. Suapan pertama
13
13. Tiba-tiba dekat
14
14. Datangnya pengganggu
15
15. Marah
16
16. Bukan wanita lemah
17
17. Datang seperti Dewa
18
18. Hanya peduli kamu dan anakku
19
19. Ngidam
20
20. Siapa dia??
21
21. Dendam
22
22. Dua wanita pengganggu
23
23. Keinginan Dewa
24
24.Tak sesuai harapan
25
25. Manda mulai beraksi
26
26. Besar kepala
27
27. Kembali akur
28
28. Dewa kemana??
29
29. Merasakan kehadirannya
30
30. Iblis tampan
31
31. Menjatuhkan harga diri
32
32. Hancur
33
33. Luka
34
34. Kepalsuan yang terbongkar
35
35. Rumah penampungan
36
36. Mengertilah Bryan
37
37. Kopi panas
38
38. Sakit Mas
39
39. Ditampar kenyataan
40
40. Maafkan aku
41
41. Berdamai dengan masa lalu
42
42. Cemburu
43
43. Kencan yang gagal
44
44. Permintaan Diandra
45
45. Apa kamu tega??
46
46. Kembalilah Bryan
47
47. Wangi
48
48. Prihatin
49
49. Gerah tapi butuh kehangatan
50
50. Manda belum menyerah
51
51. Nasi goreng kampung
52
52. Menemukan Alex
53
53. Bertemu Alex
54
54. Oleh-oleh
55
55. Apa kamu bahagia??
56
56. Pengakuan Tara
57
57. Menemui Bryan
58
58. Maaf dari Dewa
59
59. Permintaan Tara
60
60. Apa iya aku cemburu??
61
61. Merindukanmu
62
62. Kejutan
63
63. Putra Tuan Yoon
64
64. Pesan misterius
65
65. Firasat
66
66. Bukan Bryan
67
67. Merindukanmu
68
68. Secercah harapan
69
69. Siapa kau
70
70. Menemukanmu
71
71. Kelaparan
72
72. Penyergapan
73
73. Ini semua salahku
74
74. Demi wanita yang kucintai
75
75. Bukan menantu
76
76. Cerita tentang mertua
77
77. Cemburu
78
78. Bertemu Ayah
79
79. Malam yang panjang
80
80. Pura-pura tidak tau
81
81. Kecelakaan gang di rencanakan
82
82. Pilihan yang tepat
83
83. Menagih janji
84
84. Abiseka Akhtar Bahuwirya
85
85. Anak Papa dan Mama
86
86. Surat perpisahan
87
87. Kedatangan Tara
88
88. Melepasmu
89
89. Mencari suami
90
90. Akan ku buat menyesal
91
91. Penyiksaan seumur hidup
92
92. Dejavu
93
93. Yakin untuk bertahan
94
94. meminta kembali
95
95. Sejak kapan mulai mencintaiku??
96
96. Dimana mereka??
97
97. Aku takdirmu
98
98. Akhtar pulang
99
99. Orang yang berbeda
100
100. Gosip panas
101
101. Rencana
102
102. Model dadakan
103
103. Pesta pernikahan
104
104. Jawaban dari permintaan
105
105. Tak ada kabar
106
106. Memupuk kesalahpahaman
107
107. Terus menghindar
108
108. Pasangan kekasih
109
109. Dewa pulang
110
110. Bom waktu
111
111. Akhir dari keraguan
112
112. Menua bersama
113
113. Andai waktu bisa di putar
114
114. Tara dan Bryan ( end )
115
115. Ekstra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!