2. Pernikahan

Diandra tiba di rumahnya dengan pengawalan ketat orang-orang suruhan Dewa. Laki-laki itu benar-benar tidak memberikan celah sedikitpun untuk Diandra. Terlihat sangat jelas jika Dewa tidak ingi Diandra lari dari pernikahan mereka besok pagi.

Dengan kesal Diandra masuk ke dalam rumah. Lalu bergeser mendekati jendela, melihat keadaan di luar sana pada beberapa orang berbadan besar tadi.

"S*al rupanya mereka tidak pergi. Kenapa harus menjaga ku seketat ini!!" Gumam Diandra.

"Ada apa Diandra??" Ayahnya datang dari belakang menghampiri putrinya yang sedang berada di depan jendela.

"Lihatlah Ayah, Pria Psycho itu mengirimkan penjaga ke rumah kita. Dia benar-benar g*la!!" Umpat Diandra.

Sontak saja rasa bersalah menyerang Ayah Diandra. Seorang Ayah yang rela menjadikan putrinya sebagai pelumas semua hutangnya.

"Maafkan Ayah Didi, Ayah yang telah membuatmu seperti ini. Hanya karena keegoisan Ayah yang ingin mempertahankan perusahaan peninggalan Ibumu, ayah harus mengorbankan kamu" Ayah Diandra bahkan ingin bersujud di kaki Diandra. Tapi dengan cepat Diandra menahan tangan Ayahnya.

"Apa yang Ayah lakukan?? Semua ini bukan salah Ayah. Didi tau kalau perusahaan kita itu semakin kalah saing dengan perusahaan baru yang lebih besar. Jadi keputusan Ayah sudah benar, hanya saja dia yang sengaja memanfaatkan kesempatan ini untuk memeras Ayah" Dania memeluk pria yang usianya lebih dari setengah abad itu.

"Maafkan Ayah Didi. Ayah bukan Ayah yang baik"

Ayahnya bahkan tak sanggup menahan air matanya. Melepaskan putrinya yang akan menikah adalah hal yang sangat berat bagi seorang Ayah. Apalagi menikah dengan seorang Sadewa, pria yang terkenal kejam dan berdarah dingin.

🌻🌻🌻

"Tuan, ada yang ining bertemu dengan denganmu" Bisik asisten dewa yang bernama Niko itu.

"Siapa??"

"Kekasih calon istrimu" Nico melihat perubahan mimik wajah Dewa yang mulai mengeras.

"Bawa dia ke ruangan ku dulu" Ucap Dewa, karema saat ini dia masih di ruang rapat bersama kolega kerjanya.

Dengan angkuh Dewa berjalan menuju ruangannya, dia sudah tau apa sebenarnya tujuan pria itu menemuinya.

"Selamat datang di ruangan ku Tuan Bryan" Sapa Dewa begitu dia masuk ke dalam raungannya.

Bryan langsung berdiri menyambut kedatangan pemilik perusahaan tempatnya berpijak saat ini.

"Selamat sore Tuan Dewa yang terhormat" Mata Bryan sudah menyimpan kemarahannya, sehingga dia tidak bisa lagi untuk bersikap seramah mungkin pada pengusaha yang sudah mengontraknya sebagai model itu.

"Apa tujuanmu kemari??" Dewa sudah duduk di kursi kebesarannya.

Bryan datang mendekati pria berkuasa itu.

"Ini buku tabunganku, semua uangku ada didalam sana. Aku tau itu masih sangat kurang untuk membayar hutang Ayah Diandra. Tapi aku akan berusaha untuk membayarnya asalkan anda mau membatalkan pernikahan kalian" Dewa hanya melirik dua buku rekening di depannya itu.

"Berapa lama kau akan melunasinya?? 10 tahun?? 20 tahun?? Bahkan sisa hidupmu saja tidak akan bisa melunasi semuanya" Dewa tersenyum miring melihat wajah Bryan yang memerah.

"Apa tidak ada cara lain selain menikahinya??" Tanya Bryan.

"Tidak ada, Karena memang itulah yang aku inginkan!!" Balas Dewa dengan tegas.

"Jadi anda sengaja memanfaatkan semua ini untuk mendapatkan Diandra??"

"Kau sudah bisa menebaknya sendiri" Dewa masih terlihat santai dan acuh berbeda dengan Bryan yang mengepalkan tangannya dengan kuat.

"Aku tidak akan pernah melepaskan Diandra, bagaimanapun caranya aku akan tetap mempertahankannya. Karena yang Diandra cintai hanya aku buka dirimu. Uangmu memang bisa membeli Diandra, tapi tidak bisa membeli cintanya!!" Kali ini Dewa mulai tersulut amarah.

"Hentikan ocehan mu dan pergi dari sini!! Terserah usaha apa yang akan kau lakukan untuk mendapatkan Diandra kembali, tapi bagiku itu mustahil!!"

"Cepat pergi dari sini atau aku akan membuat mu tidak akan bisa menghasilkan uang sepeserpun!!" Dewa sudah berbalik tidak mau menunjukkan wajahnya yang merah padam itu. Dia kesal karena ucapan Bryan tadi.

"Ternyata anda sepicik itu Tuan, menggunakan kekuasaan untuk menekan orang miskin seperti saya" Ucap Bryan sebelum benar-benar pergi dari ruangan itu.

🌻🌻🌻

Hari yang paling di benci Bella pun tiba. Pagi ini Diandra sudah di bawa oleh orang-orang yang menjaganya sedari kemarin itu menuju tempat akad mereka.

Ayah Diandra yang selalu berada di sisi putrinya itu tampak sendu melihat putri satu-satunya tampak sangat terpaksa menjalani pernikahannya.

Pernikahan yang selalu di impikan setiap gadis bersama kekasih pujaan hatinya. Mengadakan pesta yang indah sesuai impian Diandra sejak kecil kini musnah sudah. Bahkan Diandra tak lagi memikirkan itu semua. Bisa lepas dari pria itu saja Diandra akan sangat bersyukur. Tapi sayangnya semua itu hanya mimpi baginya.

Kebaya putih gading yang sangat cantik sudah melekat di tubuh rampung Diandra. Entah bagaimana caranya Dewa menyiapkannya untuk Diandra sehingga bisa pas di tubuhnya.

Penata riasnya juga tampak bungkam tak berani menanyakan apapun pada Diandra. Kalau mereka tidak tau Diandra itu sangat mustahil, mengingat Diandra adalah selebritis yang terkenal akan kecantikan dan gaya hidupnya. Alasannya hanya satu, mungkin Dewa yang sudah membuat mereka bungkam.

"Nona apa anada sudah siap? Saya akan mengantar anda ke tempat akad" Tanya seorang wanita yang Diandra tidak tau siapa dia.

Diandra hanya diam kemudian berdiri menghampiri wanita itu. Tapi baru selangkah dia mendengar ponselnya berbunyi.

"Halo Bryan??" Diandra buru-buru mengangkatnya setelah tau telepon itu dari siapa.

"Didi bisakah kamu katakan dimana kamu saat ini?? Aku akan membawamu pergi dari sana"

"Aku ada di jalan X, sebuah rumah besar yang terdapat banyak penjaga di luar. Tapi aku tidak yakin kamu bisa membawaku mengingat banyaknya anak buah Dewa itu Bryan"

"Aku tidak peduli, aku akan ke sana sekarang!!"

"Tapi..Bryan. Halo Bryan??"

Bryan sudah mematikan sambungan teleponnya, kini Diandra berubah panik. Bagiamana nanti jika Bryan nekat datang dan membuat Dewa murka.

"Nona, mari Tuan Dewa sudah menunggu!!" Wanita tadi kembali mengingatkan Diandra.

Dengan kebaya dan kain jarik yang membalut kaki jenjangnya, Diandra hanya mampu berjalan dengan pelan.

Diandra tampak begitu cantik dan memukau. Memang pada dasarnya saja wajahnya sudah sangat cantik, tapi make up tebal ala pengantin itu tidak mampu menutupi wajahnya yang di penuhi dengan amarah.

Diandra sampai di sebuah ruangan yang cukup luas, dimana di sana sudah ada beberapa orang yang menunggunya, termasuk Ayah dan pria i*bis itu.

Sudah Diandra akui kan jika Dewa itu tampan, apalagi pria itu sekarang mengenakan jas yang berwarna senada dengan kebaya Diandra. Di tambah lagi untaian bunga melati yang di kalungan di lehernya membuat Dewa semakin menawan.

Tapi semua itu tidak membuat Diandra terpesona. Justru segala macam umpatan ada di dalam hatinya untuk Dewa.

Dewa sudah menyambutnya utuk duduk bersanding di depan penghulu. Diandra memperhatikan orang-orang yang ada di sana. Tidak ada yang ia kenal kecuali Ayahnya. Diandra tidak juga melihat kedua orang tua Dewa di sana.

"Kenapa ini tampak aneh?? Apa Dewa berusaha menyembunyikan pernikahan ini??" Batin Diandra yang melihat aneh ke sekelilingnya.

"Kamu cantik sekali sayang" Pujian itu dibisikkan Bella tepat di telinganya.

Siapapun itu jika mendapat pujian dari calon suaminya pasti akan tersipu malu. Tapi berbeda dengan Diandra, dia justru menatap Dewa dengan tatapan kebenciannya.

"Baiklah kalau begitu, apa bisa kita mulai??" Tanya pria seumuran Ayah itu.

Diandra semakin gugup, pikirannya terus tertuju kepada Bryan. Semoga saja Bryan benar-benar datang dan bisa membawanya pergi.

"Silahkan" Ucap Dewa dengan suaranya yang berat dan dingin itu.

Dengan berat hati Ayah meraih tangan Dewa. Impiannya untuk menikahkan Diandra memang terwujud, tapi bukan dengan cara seperti itu.

Diandra sempat terkejut dengan jumlah maskawin yang di terimanya. Tapi Dewa adalah seorang konglomerat jadi tidak ada kata berat untuknya jika memberikan milyaran rupiah pun.

Dengan sekali tarikan nafas, ijab kabul begitu lancar dilafalkan oleh Dewa.

Saat kata sah, keluar dari dua orang yang menjadi saksi pernikahan mereka berdua. Tepat saat itu juga air mata Diandra mengucur begitu saja.

"Bryan maafkan aku, aku tidak bisa menunggumu. Pernikahan ini sudah terjadi. Semoga setelah ini aku menemukan cara untuk segera lepas darinya. Tunggu aku Bryan" Jerit hati Diandra.

Dia sangat berharap jika yang ada di sebelahnya saat ini, yang menjabat tangan Ayahnya adalah Bryan kekasihnya. Bukan pria pemaksa itu.

Air mata Diandra terus mengalir tanpa bisa ia tahan, sampai pundaknya ikut bergetar menahan tangisannya agar tidak pecah saat itu juga.

Tiba dimana saat Dewa akan memasangkan cincin di jari lentik milik Diandra. Tangan yang sudah di raih Dewa itu terlihat mengepal, tidak ingin cincin itu masuk ke dalam jarinya. Cincin yang akan mengikat hidupnya.

"Lepaskan agar kita bisa segera keluar dari situasi seperti ini!!" Bisik Dewa pada wanita yang baru saha berstatus sebagai istrinya itu.

Diandra menurut apa yang Dewa katakan, dia memang berharap segera lepas dari acara itu, melepaskan gaun yang tidak ada artinya baginya itu. Bahkan jika bisa Diandra ingin segera melarikan diri dari jeratan Dewa si manusia angkuh itu.

Akhirnya cincin indah itu berhasil tersemat pada jari Diandra. Begitupun sebaliknya, Diandra memasangkan cincin itu ke jari manis milik Dewa. Resmi sudah mereka menjadi sepasang suami istri. Penuh cinta dari Dewa dan penuh kebencian dari Diandra.

"Setidaknya tersenyumlah sedikit, lihatlah wajah sedih Ayahmu. Apa kamu ingin melihatnya semakin merasa bersalah??" Lagi-lagi Dewa berbisik di tinga Diandra.

Tapi kali ini Diandra setuju dengan permintaan Dewa. Wajah sedih Ayahnya memang begitu menusuk hatinya.

Berlahan Diandra mengangkat sudut bibirnya, menatap Ayahnya dengan senyuman itu. Seolah mengatakan jika putrinya itu baik-baik saja.

🌻🌻🌻

Setelah pernikahan yang tidak membahagiakan itu selesai. Dewa membawa Diandra ke sebuah rumah yang jauh dari pusat kota. Rumah yang berdiri kokoh menghadap ke pantai tak jauh dari sana. Rumah impian bagi para wanita tapi tidak dengan Diandra jika harus bersama Dewa di sana.

"Kenapa kau membawaku kesini?? Apa rumah ini yang akan kau jadikan penjara untukku?? Jauh dari kota dan jauh dari orang-orang yang ku kenal??" Ucap Diandra dengan tatapan penuh amarah pada Dewa.

"Begitukah kau menganggapnya?? Padahal aku menyiapkannya untukmu. Aku tau kamu punya impian rumah dengan suasana yang tenang di pinggir pantai" Diandra sempat terkejut tentang hal itu. Kenapa Dewa bisa tau impiannya itu.

"Tapi jika kamu menganggap ini sebagai penjara ya sudah. Nikmati saja penjara mu ini sayang" Ucap Dewa dengan senyuman yang sangat aneh menurut Diandra.

"Jangan panggil aku seperti itu, aku tidak sudi!!" Desis Diandra.

Dewa yang sudah terpancing amarah mulai mendekati Bella dengan auranya yang dingin. Benar jika dia sering di sebut berdarah dingin. Hanya dengan tatapannya saja dia sudah mampu membuat lawannya mundur ketakutan.

Seperti halnya Diandra saat ini. Dia menutupi ketakutannya itu dengan wajah dinginnya. Meski kakinya terus bergerak mundur mencoba menghindari Dewa.

Diandra terus mundur dengan di giring tatapan menakutkan dari Dewa hingga masuk ke dalam sebuah kamar.

Ceklek.. Ceklek..

Dewa langsung mengunci pintu itu setelah berhasil mengurung Bella ke dalam kamar bersamanya.

"Apa yang kau lakukan??" Diandra mendelik menatap Dewa yang telah mengunci pintu itu dan membuang kuncinya ke sembarang arah.

"Tentu saja melakukan malam pertama kita sayang" Senyuman i*blis terbit di wajah tampan bak Dewa itu.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Zafir Nadin

Zafir Nadin

Bella kan ibunya dewa

2025-01-06

0

wahyu andryani

wahyu andryani

typo....

2024-11-06

0

Rizkia Natasya

Rizkia Natasya

thor itu Bella apa Diandra sih?

2024-09-08

2

lihat semua
Episodes
1 1. Penolakan
2 2. Pernikahan
3 3. Penyiksaan
4 4. Benar-benar penjara
5 5. Sadewa Bahuwirya
6 6. Hamil
7 7. Dewa yang murka
8 8. Lebih baik aku m*ti
9 9. Mengakhiri semuanya
10 10. Mulai berdamai
11 11. Saling merindukan
12 12. Suapan pertama
13 13. Tiba-tiba dekat
14 14. Datangnya pengganggu
15 15. Marah
16 16. Bukan wanita lemah
17 17. Datang seperti Dewa
18 18. Hanya peduli kamu dan anakku
19 19. Ngidam
20 20. Siapa dia??
21 21. Dendam
22 22. Dua wanita pengganggu
23 23. Keinginan Dewa
24 24.Tak sesuai harapan
25 25. Manda mulai beraksi
26 26. Besar kepala
27 27. Kembali akur
28 28. Dewa kemana??
29 29. Merasakan kehadirannya
30 30. Iblis tampan
31 31. Menjatuhkan harga diri
32 32. Hancur
33 33. Luka
34 34. Kepalsuan yang terbongkar
35 35. Rumah penampungan
36 36. Mengertilah Bryan
37 37. Kopi panas
38 38. Sakit Mas
39 39. Ditampar kenyataan
40 40. Maafkan aku
41 41. Berdamai dengan masa lalu
42 42. Cemburu
43 43. Kencan yang gagal
44 44. Permintaan Diandra
45 45. Apa kamu tega??
46 46. Kembalilah Bryan
47 47. Wangi
48 48. Prihatin
49 49. Gerah tapi butuh kehangatan
50 50. Manda belum menyerah
51 51. Nasi goreng kampung
52 52. Menemukan Alex
53 53. Bertemu Alex
54 54. Oleh-oleh
55 55. Apa kamu bahagia??
56 56. Pengakuan Tara
57 57. Menemui Bryan
58 58. Maaf dari Dewa
59 59. Permintaan Tara
60 60. Apa iya aku cemburu??
61 61. Merindukanmu
62 62. Kejutan
63 63. Putra Tuan Yoon
64 64. Pesan misterius
65 65. Firasat
66 66. Bukan Bryan
67 67. Merindukanmu
68 68. Secercah harapan
69 69. Siapa kau
70 70. Menemukanmu
71 71. Kelaparan
72 72. Penyergapan
73 73. Ini semua salahku
74 74. Demi wanita yang kucintai
75 75. Bukan menantu
76 76. Cerita tentang mertua
77 77. Cemburu
78 78. Bertemu Ayah
79 79. Malam yang panjang
80 80. Pura-pura tidak tau
81 81. Kecelakaan gang di rencanakan
82 82. Pilihan yang tepat
83 83. Menagih janji
84 84. Abiseka Akhtar Bahuwirya
85 85. Anak Papa dan Mama
86 86. Surat perpisahan
87 87. Kedatangan Tara
88 88. Melepasmu
89 89. Mencari suami
90 90. Akan ku buat menyesal
91 91. Penyiksaan seumur hidup
92 92. Dejavu
93 93. Yakin untuk bertahan
94 94. meminta kembali
95 95. Sejak kapan mulai mencintaiku??
96 96. Dimana mereka??
97 97. Aku takdirmu
98 98. Akhtar pulang
99 99. Orang yang berbeda
100 100. Gosip panas
101 101. Rencana
102 102. Model dadakan
103 103. Pesta pernikahan
104 104. Jawaban dari permintaan
105 105. Tak ada kabar
106 106. Memupuk kesalahpahaman
107 107. Terus menghindar
108 108. Pasangan kekasih
109 109. Dewa pulang
110 110. Bom waktu
111 111. Akhir dari keraguan
112 112. Menua bersama
113 113. Andai waktu bisa di putar
114 114. Tara dan Bryan ( end )
115 115. Ekstra Part
Episodes

Updated 115 Episodes

1
1. Penolakan
2
2. Pernikahan
3
3. Penyiksaan
4
4. Benar-benar penjara
5
5. Sadewa Bahuwirya
6
6. Hamil
7
7. Dewa yang murka
8
8. Lebih baik aku m*ti
9
9. Mengakhiri semuanya
10
10. Mulai berdamai
11
11. Saling merindukan
12
12. Suapan pertama
13
13. Tiba-tiba dekat
14
14. Datangnya pengganggu
15
15. Marah
16
16. Bukan wanita lemah
17
17. Datang seperti Dewa
18
18. Hanya peduli kamu dan anakku
19
19. Ngidam
20
20. Siapa dia??
21
21. Dendam
22
22. Dua wanita pengganggu
23
23. Keinginan Dewa
24
24.Tak sesuai harapan
25
25. Manda mulai beraksi
26
26. Besar kepala
27
27. Kembali akur
28
28. Dewa kemana??
29
29. Merasakan kehadirannya
30
30. Iblis tampan
31
31. Menjatuhkan harga diri
32
32. Hancur
33
33. Luka
34
34. Kepalsuan yang terbongkar
35
35. Rumah penampungan
36
36. Mengertilah Bryan
37
37. Kopi panas
38
38. Sakit Mas
39
39. Ditampar kenyataan
40
40. Maafkan aku
41
41. Berdamai dengan masa lalu
42
42. Cemburu
43
43. Kencan yang gagal
44
44. Permintaan Diandra
45
45. Apa kamu tega??
46
46. Kembalilah Bryan
47
47. Wangi
48
48. Prihatin
49
49. Gerah tapi butuh kehangatan
50
50. Manda belum menyerah
51
51. Nasi goreng kampung
52
52. Menemukan Alex
53
53. Bertemu Alex
54
54. Oleh-oleh
55
55. Apa kamu bahagia??
56
56. Pengakuan Tara
57
57. Menemui Bryan
58
58. Maaf dari Dewa
59
59. Permintaan Tara
60
60. Apa iya aku cemburu??
61
61. Merindukanmu
62
62. Kejutan
63
63. Putra Tuan Yoon
64
64. Pesan misterius
65
65. Firasat
66
66. Bukan Bryan
67
67. Merindukanmu
68
68. Secercah harapan
69
69. Siapa kau
70
70. Menemukanmu
71
71. Kelaparan
72
72. Penyergapan
73
73. Ini semua salahku
74
74. Demi wanita yang kucintai
75
75. Bukan menantu
76
76. Cerita tentang mertua
77
77. Cemburu
78
78. Bertemu Ayah
79
79. Malam yang panjang
80
80. Pura-pura tidak tau
81
81. Kecelakaan gang di rencanakan
82
82. Pilihan yang tepat
83
83. Menagih janji
84
84. Abiseka Akhtar Bahuwirya
85
85. Anak Papa dan Mama
86
86. Surat perpisahan
87
87. Kedatangan Tara
88
88. Melepasmu
89
89. Mencari suami
90
90. Akan ku buat menyesal
91
91. Penyiksaan seumur hidup
92
92. Dejavu
93
93. Yakin untuk bertahan
94
94. meminta kembali
95
95. Sejak kapan mulai mencintaiku??
96
96. Dimana mereka??
97
97. Aku takdirmu
98
98. Akhtar pulang
99
99. Orang yang berbeda
100
100. Gosip panas
101
101. Rencana
102
102. Model dadakan
103
103. Pesta pernikahan
104
104. Jawaban dari permintaan
105
105. Tak ada kabar
106
106. Memupuk kesalahpahaman
107
107. Terus menghindar
108
108. Pasangan kekasih
109
109. Dewa pulang
110
110. Bom waktu
111
111. Akhir dari keraguan
112
112. Menua bersama
113
113. Andai waktu bisa di putar
114
114. Tara dan Bryan ( end )
115
115. Ekstra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!