Chapter 17

Cerita ini hanya kehalusan author semata. Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenang...

Selamat Membaca 💫💫💫💫💫💫💫💫

Langit POV

Aku masuk kedalam pekarangan rumah ku, setelah mengantar Senja pulang. Setelah ini aku akan kembali ke rumah sakit untuk memantau beberapa pasien yang masih melakukan kontrol ulang.

"Nganterin siapa Lang?" Tanya Papa yang sudah duduk santai sambil menikmati secangkir kopi tanpa gula.

Papa menderita penyakit gila darah jadi aku tak mengizinkan nya untuk minum kopi dengan gula untung saja Papa menurut hingga kesehatan nya bisa terjaga.

"Nganterin teman Pa." Jawabku membuka satu kancing batik yang kupakai.

"Mau balik kerumah sakit lagi?" Tebal Papa

Aku mengangguk sambil menggulung lengan batik kepanjangan ini. Sebenarnya aku tidak terlalu suka memakai batik tapi karena tuntutan dan keseharusan mau bagaimana lagi?

"Hiks Bunda... Bunda."

Aku dan Papa terkejut ketika mendengar teriakan Bintang dari kamar yang menangis sambil memanggil nama Bundanya.

"Lang anakmu kenapa itu?" Papa meletakkan bukunya.

"Gak tahu Pa." Aku dan Papa berhambur kearah kamar Bintang.

Mama juga menyusul kesana. Apalagi Bintang cucu kesayangan mereka. Kadang aku yang seperti di anak tirikan oleh mereka. Benar kata orang-orang, orangtua kalau sudah punya cucu lebih sayang cucu dari pada anaknya.

"Bintang."

Kami bertiga masuk kedalam kamar Bintang dengan wajah panik. Apalagi Bintang berkeringat dingin.

"Astaga Lang, putramu demam." Pekik Mama. Mama adalah dokter spesialis anak, namun dia sudah pensiun

"Iya Ma. Aku akan bawa ke rumah sakit aja." Aku juga panik. Bintang belahan jiwaku.

"Bunda hiks hiks. Bunda." Bintang berteriak hendak turun dari ranjang.

"Son, jangan turun ya. Ayah disini kita kerumah sakit ya Nak." Ucapku lembut sambil menyeka dahinya yang berkeringat.

"Gak mau Bintang mau sama Bunda. Bintang mau ketemu Bunda. Dimana Bunda, Ayah? Kenapa Bunda pelgi lagi?" Isak Bintang.

"Cuci Oma, sini sama Oma ya sayang biar Oma periksa." Rayu Mama.

"Gak mau Bintang mau nya sama Bunda." Bintang tetap merenggek.

"Lang, Bunda siapa sih? Bintang ketemu Bunda nya dimana?" Tanya Papa penasaran. Istriku sudah meninggal lalu siapa yang dipanggil Bunda oleh Bintang? Pasti begitu pikiran Papa.

Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal. Mau jawab apa.

"A-anu itu Pa_."

"Ayah, Bintang mau ketemu Bunda, Ayah. Bunda kemana? Kenapa Bunda ninggalin Bintang lagi? Tadi Bunda bilang mau bobo sambil peluk Bintang." Bintang semakin menangis histeris.

Mama juga berusaha menenangkan Bintang. Bintang kalau sudah merenggek dan menangis seperti ini sangat susah untuk dirayu. Dia bisa menangis berjam-jam sampai matanya bengkak. Dia pria kecil yang keras kepala, entah sifat siapa yang dia turuni?

"Lang, kamu kenapa diam aja sih? Bantuin!" Omel Mama.

Aku menghela nafas panjang. Kasihan sekali melihat anakku menangis seperti ini. Apalagi keringat dingin membasahi dahinya. Aku yakin dirayu pakai bahasa Planet pun Bintang takkan mau. Dia akan tetap merenggek dan menangis sampai keinginan nya itu terpenuhi.

"Cup cup cucu Opa, mau permen atau main yuk sama Opa kita main kejar-kejaran." Seru Papa juga ikutan merayu.

"Gak mau. Bintang maunya sama Bunda, hiks hiks. Bunda." Sudah kuduga pakai bahasa apapun Bintang takkan mau dirayu.

Aku melihat anakku dengan kasihan. Tak ada cara lain selain membawa Senja kesini. Ahh sebenarnya aku keberatan membawa istri orang bisa-bisa aku dituduh pembinor nanti.

"Son." Aku tersenyum sambil mengelus kepala putraku yang menangis itu "Bintang minum obat dulu ya Nak sama Oma, Ayah jemput Bunda." Bujukku.

"Bintang ikut." Pintanya wajahnya langsung sumringah saat aku mengatakan membawa wanita itu kesini.

"Jangan ya Nak. Bintang tunggu disini aja. Ayah janji akan bawa Bunda kesini." Ucapku tersenyum lembut "Mau ya sama Oma? Kalau Bintang gak mau diperiksa sama minum obat, Ayah juga gak mau bawa Bunda kesini!" Aku mengerucut kan bibirku seolah merajuk agar dia benar-benar percaya padaku.

Bintang mengangguk patuh "Janji ya bawa Bunda kesini?" Sambil menunjukkan jari kelingking nya dan mengajakku membuat sebuah perjanjian.

"Iya Son." Aku menyambut uluran jarinya "Ya sudah Ayah jemput Bunda ya. Minum dulu obatnya. Kan jagoan Ayah hebat." Ku kecup ujung kepalanya.

Setelah Bintang tenang aku dan Papa keluar dari kamar Bintang. Sedangkan Bintang dirawat oleh Mama. Bidang Mama memang spesialis anak-anak jadi dia paham bagaimana menghadapi anak-anak yang sedang merajuk seperti Bintang. Tapi perlu digaris bawahi bahwa putraku bernama Bintang Angkasa Langit itu susah sekali dibujuknya. Aku saja kewalahan. Untung saja Bintang masih bisa dirayu dengan embel-embel aku akan membawa Senja kesini.

"Kamu mau kemana Lang?" Tanya Papa yang melihatku mengambil kunci mobil.

"Mau jemput Bunda nya Bintang." Jawabku asal. Aku masuk kedalam kamar sebentar dan berganti baju. Seperti nya aku harus batal kerumah sakit.

"Bunda Bintang siapa Lang?" Tanya Papa bingung

"Nanti juga Papa tahu. Aku pergi dulu Pa." Pamitku keluar dari pintu dan masuk kedalam mobil.

Kulihat Papa tampak bingung didepan pintu sambil menatap mobilku yang menjauh. Jangan heran dengan Papa, walau sudah tua begitu jiwa ingin tahunya lebih besar dari anak muda. Maklum Papa adalah mantan Kapten Tentara Angkatan Laut dan sekarang juga sudah pensiun. Jadi Papa menikmati hari-hari tua nya dirumah bersama Mama dan Bintang.

Aku menghela nafas panjang sambil menyetir. Apa kata orang aku menjemput istri orang?

Tapi Senja dimana? Apa dia masih dirumah Ayah mertuanya? Rumah mertuanya dengan mess tempat dia tinggal tidak terlalu jauh tapi perlu naik ojol untuk bisa cepat sampai.

"Mungkin Senja masih dirumah mertuanya." Gumamku sambil melajukan mobilku.

Sialnya aku selalu lupa meminta nomor ponsel Senja. Sebenarnya bukan lupa tapi karena aku tidak berani memintanya. Senja itu istri orang, bisa berakibat fatal jika Reza tahu nanti aku malah dituduh menggoda istri orang lagi.

Aku tidak tahu bagaimana Bintang bisa begitu lengket dengan wanita bernama Senja itu? Sejak Bintang mengenal Senja dia banyak berubah, padahal baru bertemu beberapa kali saja. Dan setiap hari Bintang selalu menanyakan Senja padaku, ya kujawab asal saja. Anak-anak seperti Bintang memang memiliki jiwa ingin tahu yang begitu besar.

"Senja." Gumamku.

Jujur nama Senja ini adalah nama yang begitu unik dan entahlah bagaimana kepribadian nya karena aku belum mengenalnya jauh dan seperti nya nama itu tidak asing, aku pernah membaca novel seorang penulis dengan nama pena Senja. Apa itu Senja? Tapi tidak mungkin, dilihat dari sisi mana pun Senja tidak mencerminkan seorang penulis sedikit pun.

Bersambung.....

Kita move ke Mas Langit dulu yaaaa.

Jangan lupa dukungannya pra sayangku....

Terpopuler

Comments

ria

ria

semangaat mas duda ..semoga lancar untuk mendapatkan hati istri orang🙈

2023-02-14

1

ria

ria

dugaanmu gak salah mas duda😙

2023-02-14

0

Erni Kusumawati

Erni Kusumawati

semoga ini awal kebahagiaan utk Senja...berada di keluarga yg tepat dan menghargai Senja

2023-02-14

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Pengumuman
90 Ekstra part 01
91 Ekstra part 02
92 Ekstra part 03
93 Ekstra part 04
94 Ekstra part 05
95 Ekstra part 06
96 Ekstra part 07
97 Ekstra part 08
98 Ekstra part 09
99 Ekstra part 10
100 Ekstra part 11
101 Ekstra part 12
102 Ending...
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Pengumuman
90
Ekstra part 01
91
Ekstra part 02
92
Ekstra part 03
93
Ekstra part 04
94
Ekstra part 05
95
Ekstra part 06
96
Ekstra part 07
97
Ekstra part 08
98
Ekstra part 09
99
Ekstra part 10
100
Ekstra part 11
101
Ekstra part 12
102
Ending...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!