Chapter 09

Selamat Membaca 💫💫💫💫💫💫💫💫💫

Bintang menyuapi ku dengan telaten. Sesekali membersihkan bibirku yang belepotan.

"Bunda lapel ya?" Godanya.

Aku terkekeh. Jujur saja aku memang lapar. Sejak kejadian tak nyaman menghadang rumah tangga ku, nafsu makan ku pun berkurang. Hingga badanku kurus seperti tak terurus.

"Iya Nak, Bunda laper banget." Sahutku terkekeh mengusap kepala Bintang. Setidaknya pria kecil ini bisa sedikit mengobati segala luka yang tengah basah dihatiku.

"Ayo makan lagi Bunda." Bintang kembali menyuapi ku.

Mas Langit hanya melihat sambil tersenyum. Bubur buatan Mas Langit sangat enak. Padahal aku tidak suka bubur. Tapi bubur ini rasanya berbeda dan sangat pas dilidahku. Awalnya tadi aku ingin menolak ketika melihat bubur itu namun aku tak enak, Mas Langit dan Bintang sudah sangat baik, masa aku harus milih-milih makan apalagi aku hanya tamu yang mereka tolong.

Bintang membersihkan bibirku dengan tissue. Aku benar-benar terharu, rasanya ingin menangis dan memeluk Bintang untuk meredakan rasa lelahku. Aku sangat lelah. Aku rasanya tak mampu hidup lagi.

"Bunda kenapa nangis?" Dia menyeka air mataku dengan tangan munggilnya.

Aku mencoba tersenyum "Bunda bahagia punya Bintang." Ucapku. Aku memang bahagia bisa mengenal pria kecil ini.

"Bunda juga bahagia punya Bunda." Dia kembali memelukku "Makanya Bunda jangan pelgi lagi, Bunda tinggal disini aja sama Bintang dan Ayah." Pintanya. Aku tak bisa menjawab hanya tanganku yang terulur mengusap punggung kecilnya.

"Ja, kamu minum obat dulu ya?" Mas langit mengeluarkan bulir obat dari bungkusnya.

"Iya Mas." Sambil ku melepaskan pelukan Bintang "Nak Bunda minum obat dulu." Ucapku.

"Iya Bunda."

Aku minum obat yang diberikan Mas Langit. Aku jadi merindukan suamiku, biasanya jika aku sakit dia adalah orang yang paling khawatir dan mengurusku dengan telaten. Bahkan Mas Reza rela meninggalkan dinas nya demi merawat ku. Namun sekarang tidak, dia sudah memiliki pengganti ku. Tentunya yang bisa memberinya keturunan.

"Mas, setelah ini saya mau pulang." Ucapku.

"Kamu yakin? Apa kamu udah enakkan?" Tanyanya lembut sekali. Aku memang tidak kenal pria ini bahkan baru mengenalnya.

"Iya Mas, saya udah enakkan kok." Jawabku.

"Bunda mau pulang kemana?" Tanya Bintang sedih. Wajah nya tampak rindu. Aku bisa rasakan jika dia merindukan Ibunya.

"Son, Bunda pulang sebentar nanti balik lagi kesini. Bintang jangan sedih ya." Ucap Mas Langit menenangkan putranya

"Tapi kenapa harus pulang Yah? Kenapa gak tinggal sama kita aja?" Ucapnya sendu dengan bibir menggerecut. Dia terlihat tampan dan juga menggemaskan.

"Rumah Bunda bukan disini Son." Sambungnya.

"Tapi Bunda balik lagi kan kesini?" Dia menatapku penuh harap dengan mata berkaca-kaca.

Aku mengangguk sambil tersenyum "Iya sayang Bunda pasti balik. Sini peluk Bunda dulu."

Pria kecil itu kembali memelukku erat sekali. Kasihan, anak sekecil ini sudah harus kehilangan kasih sayang seorang Ibu. Sama seperti ku yang dari kecil sudah kehilangan figure orang tua.

Ibuku menikah dengan duda beranak dua, diusiaku yang masih sangat kecil. Ibu fokus mengurus rumah tangga barunya, hingga aku tumbuh tanpa kasih sayangnya. Bahkan dari kecil aku sudah dipaksa mandiri seperti mencuci baju sendiri yang harusnya belum dilakukan oleh anak usia delapan tahun.

"Bunda janji nya bakal balik lagi kesini, nemanin Bintang?"

Dia mengaitkan jari kelingking nya dengan jari kelingking ku.

"Iya sayang Bunda janji." Aku menyambut jarinya dan tersenyum hangat. Bintang ini kecil-kecil sudah pintar.

Setelah puas merayu Bintang akhirnya aku bisa pulang. Aku tidak nyaman berlama-lama disini, bersama laki-laki yang bukan suamiku.

"Ja."

"Iya Mas?" Aku menoleh kearahnya "Ada apa?"

"Kamu ganti baju dulu. Ini pakai baju ini." Dia memberikan pakaian lengkap padaku.

"Ohhh iya Mas." Aku segera ke kamar mandi untuk berganti pakaian.

"Baju ini pas banget. Nyaman lagi." Gumamku menatap pantulan diriku didepan cermin.

Aku menghela nafas panjang "Mas Reza." Gumamku "Kamu tega Mas, apa kamu tahu aku cinta banget sama kamu tapi kenapa kamu tega nyakitin aku?" Lagi-lagi air mataku menetes, secepatnya aku menyeka air mataku dengan kasar.

Aku tak mau berlama-lama menangis dikamar mandi, kasihan Mas Langit yang sudah menungguku. Dia tidak punya banyak waktu untuk mengurus ku yang tidak memiliki hubungan apapun dengannya. Syukur-syukur dia mau menolongku dan merawat ku serta membawaku kesini.

"Mas."

Dia berbalik dan dia seperti terkejut lalu menatapku dengan lekat. Ada apa dengan laki-laki ini?

"Mas." Namun dia masih menatapku tak berkedip.

"Mas." Aku melambaikan tangan didepan matanya.

Dia tersadar "Ehhh iyaaa." Pria itu seperti gugup dan ada apa dengan nya.

"Udah siap? Ayo." Ajaknya.

Aku duduk didalam mobil dengan tatapan kosong. Rasanya seluruh tubuhku remuk redam. Aku tidak mengerti mengapa sebagian orang menganggapnya hanya sebagai patah hati karena ketika aku bangun kudapati tubuhku rusak terpatah-patah. Hancur.

"Ja." Mas Langit melirik ku.

"Iya Mas?" Aku menoleh dengan memaksakan senyum

"Saya gak tahu masalah kamu, tapi jika kamu butuh teman cerita. Saya siap mendengarkan." Ucapnya sambil tersenyum seolah mengatakan bahwa dia siap menjadi tempat ku bersandar.

"Saya gak apa-apa kok Mas." Aku tersenyum kearah nya. Mana mungkin aku menceritakan masalah rumah tanggaku pada orang yang baru ku kenal beberapa hari ini.

"Iya. Apa karena saya orang asing?" Candanya terkekeh. Tapi perkataan nya memiliki makna dalam.

"Gak gitu Mas. Saya emang gak kenapa-napa." Kilahku. Menceritakan masalah ku pada Mas Langit sama saja aku mengumbar aib rumah tangga ku.

Drt drt drt drt drt drt

"Bentar ya Mas saya angkat telpon dulu." Aku mengambil benda pipih itu didalam tasku. Dia merespon dengan anggukan.

"Hallo Len." Aku bersandar di pintu mobil.

"Ja kamu kemana sih? Dicariin juga gak ada! Kamu gak ada dirumah. Aku mau ngajakin kamu ikut arisan sama Mbak Lia." Celoteh suara disebrang sana. Memang ada arisan khusus Ibu-ibu Persib.

"Aku gak ikut Len. Lagi gak enak badan. Aku nitip aja ya. Ntar aku transfer ke rekening kamu." Sambil memijit pelipisku. Mas Langit masih fokus menyetir.

"Kamu sakit Ja? Sakit apa? Kamu baik-baik aja kan Ja? Kamu dimana Ja?" Tanya Lena panik dengan pertanyaan bertubi-tubi.

Aku terkekeh sahabat ku yang satu ini memang paling cerewet dan rewel. Seperti nya Mas Raswan harus menyimpan banyak stok kesabaran untuk mengimbangi Lena.

"Gak usah lebay. Aku baik-baik aja Len." Sahutku "Ya udah aku tutup dulu telponnya ya. Kamu hati-hati. Titip salam sama yang lain." Ucapku.

"Iya Ja. Kalau ada apa-apa jangan lupa hubungi aku. Betrand nyariin kamu terus tuhh, ntar malem aku kerumah kamu ya."

"Iya-iya bawel."

Setelah lama berbincang-bincang dengan Lena aku mematikan sambungan ku. Sahabat ku yang satu ini selalu bisa mengembalikan mood burukku.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Bonfiasia Watty

Bonfiasia Watty

Lanjut

2023-03-01

0

Bonfiasia Watty

Bonfiasia Watty

Trpesona ak trpesona wkwkw

2023-03-01

0

ria

ria

semangat senja..
duuh yang dianterin pulang sama calon suami😙

2023-02-09

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Pengumuman
90 Ekstra part 01
91 Ekstra part 02
92 Ekstra part 03
93 Ekstra part 04
94 Ekstra part 05
95 Ekstra part 06
96 Ekstra part 07
97 Ekstra part 08
98 Ekstra part 09
99 Ekstra part 10
100 Ekstra part 11
101 Ekstra part 12
102 Ending...
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Pengumuman
90
Ekstra part 01
91
Ekstra part 02
92
Ekstra part 03
93
Ekstra part 04
94
Ekstra part 05
95
Ekstra part 06
96
Ekstra part 07
97
Ekstra part 08
98
Ekstra part 09
99
Ekstra part 10
100
Ekstra part 11
101
Ekstra part 12
102
Ending...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!