Chapter 07

Selamat Membaca💫💫💫💫💫💫💫💫💫

Aku duduk dikursi teras rumah sambil menunggu suamiku datang. Air mata murahan ini sialnya tak mau berhenti membasahi pipi chubby ku.

Aku masih berharap yang kulihat kemarin bukan Mas Reza, siapa tahu itu hanya seseorang yang mirip Mas Reza.

Tapi kenapa sampai hari ini suamiku belum pulang? Kemana suamiku pergi? Apa yang sedang terjadi padanya diluar sana?

"Mas kamu dimana sih Mas? Kenapa gak pulang-pulang? Aku panik Mas. Aku khawatir." Lagi dan lagi air mata ini luruh seolah menandakan bahwa aku sedang terluka parah.

Aku berdiri duduk. Berdiri duduk dengan benda pintar ditanganku. Kenapa hati ini gelisah tak menentu?

"Nomor Mas Reza masih tetap gak aktif. Tuhan kemana suamiku." Aku mengigit ujung jariku sambil berpikir keras.

"Aku ke rumah Ibu aja. Siapa tahu Ibu tahu dimana Mas Reza."

Aku masuk kedalam rumah sambil mengambil tas munggil dan sweater ku. Aku harus menemui mertuaku mungkin dia tahu dimana keberadaan anaknya? Apakah aku salah jika mencari suamiku? Aku panik. Aku khawatir dan aku takut, apa yang aku takutkan benar-benar terjadi. Dan apa yang aku lihat kemarin itu benar-benar Mas Reza. Kenapa setiap kali mengingat senyum damba Mas Reza pada wanita yang menggendong bayi itu hatiku terasa pedih dan sangat sakit? Apakah begini rasanya patah hati?

Aku bergegas mengunci pintu dari luar. Lalu berjalan dengan tergesa-gesa keluar pagar. Rata-rata mess disini memiliki pagar sebagai pembatas perumahan para kesatuan.

Rumah mertua ku cukup jauh dari mess kami. Jadi aku harus memesan ojek online agar bisa kesana. Jika harus jalan kaki mungkin memerlukan waktu yang cukup lama.

"Jalan Mang." Ucapku naik keatas motor sambil memasang helm.

"Iya Neng." Mamang ojek itu melajukan motornya.

Sampai didepan rumah mertuaku aku langsung turun dan tak lupa membayar ongkos serta mengembalikan helm yang kupakai.

"Makasih Mang."

"Sama-sama Mang."

Aku menghela nafas panjang. Harus siapkan mental menghadapi hinaan dari Ibu mertuaku. Percayalah setelah ini aku akan dihina sehina-hina nya.

"Kamu bisa Ja." Ucap ku menyemangati diri sambil memegang erat tali tasku.

Aku melangkah kearah rumah mertuaku. Tuhan kenapa jantungku berdebar kencang.

Aku masuk dengan langkah pelan, seolah aku sedang menghadapi kematian.

"Ib_." Aku langsung membeku ketika melihat permandangan yang seketika membuat duniaku runtuh dalam sekejap.

"Senja." Gumam Mas Reza.

Mereka, keluarga besar suamiku sedang bercanda ria sambil menimang bayi kecil yang mereka perebutkan. Ibu mertua dan adik iparku tampak bahagia sekali.

Sedangkan didekat Mas Reza seorang wanita cantik duduk dengan manis dan menempel sambil memeluk lengan Mas Reza. Tuhan kenapa sakit sekali?

"M-mas Reza." Lidahku seolah beku. Tak mampu mengeluarkan gerakkan hingga tak terdengar suara disana.

Semua terdiam didalam ruangan itu. Ayah mertuaku menatapku dengan kasihan. Memang diantara semua keluarga suamiku. Hanya Ayah mertuaku yang paling baik dan menerimaku apa adanya.

"Senja, ayo duduk Nak." Ucap Ayah mertua rumah sambil tersenyum diwajah keriput nya.

"I-iya Ayah." Suara seolah tak tembus. Badanku bergetar hebat. Aku bisa rasakan jika jantungku seperti terlepas dari tempatnya.

Semua terdiam. Mas Reza juga ikutan diam. Sedangkan wanita itu memeluk Mas Reza dengan agresif. Ibu dan adik Iparku masih menimang bayi munggil itu sambil berebutan.

"Mas." Aku menatap suamiku dengan dalam.

"Senja." Kami berdua saling menatap satu sama lain.

"Za, jelasin sama perempuan mandul itu." Ujar Ibu menatapku sinis "Makanya kalau jadi perempuan itu harus bisa kasih suami anak. Biar suami gak nikah sama wanita lain."

Deg

Hatiku mencelos sakit. Hancur dan remuk berkeping-keping. Tergelatak dan semua pecah seperti kaca yang takkan mungkin utuh lagi.

"Bu". Ayah menggeleng "Biar Reza yang jelaskan. Dia harus tanggung jawab atas perbuatannya sendiri." Ucap Ayah.

Air mataku menetes dengan deras. Tak peduli aku menangis didepan siapa. Aku terluka. Aku benar-benar terluka. Bisakah aku pergi dari sini? Kenapa laki-laki yang kuanggap pembela dalam hidupku malah tega menyakiti dan menghianati aku.

"S-senja." Dia menatapku "Maafkan Mas."

"Katakan Mas." Aku mengepalkan tanganku kuat berusaha menahan emosi yang mulai membeluncah didalam dadaku.

"Ja, jujur Mas ingin jadi seorang Ayah. Maafin Mas diam-diam Mas nikah dibelakang kamu sama Siska. Maafin Mas. Kamu bilang kamu juga ingin jadi Ibu kan Ja? Jadi kamu bisa anggap Queen sebagai anak kamu sendiri. Kamu bisa rawat dia juga Ja. Kita bisa sama-sama rawat dia." Dan kalian tahu eskpresi Mas Reza menjelaskan hal itu, dia memasang wajah sumringah tanpa berdosa dan bersalah.

Aku memejamkan mataku sejenak. Berusaha kuat. Hatiku panas dan mataku memerah. Kemarahan didadaku seakan ingin pecah. Dan apa katanya tadi merawat nya bersama dan menganggapnya seperti anakku sendiri. Apakah dia tahu jika kalimat itu benar-benar menginjak harga diriku.

"Idih, gak usah kali Mas ntar Queen malah kayak dia lagi." Singgung Santi.

"Ja, kamu mau kan bantu Mas rawat Queen?" Sekali lagi Mas Reza bertanya

Aku menatap Mas Reza. Kecewa. Marah. Campur aduk menjadi satu.

"Za, kamu itu apa-apaan sih kamu gak mikirin perasaan Senja sama sekali. Untuk apa kamu minta Senja rawat bayi itu." Sergah Ayah mertua ku.

Aku terdiam dengan air mata yang mengalir begitu saja. Kuatkan aku Tuhan. Kali ini saja. Aku mohon.

"Kan gak ada yang salah Yah. Lagian kan Senja emang pengen punya anak." Jawab wanita di samping Mas Reza, istri baru Mas Reza.

Aku masih diam. Aku hanya berusaha menguatkan hati dan pikiran ku biar aku bisa menguasai emosiku. Aku tidak boleh gegabah.

"Ja, kenapa kamu diam aja?" Tanya Mas Reza heran "Kamu baik-baik aja kan Ja?" Nadanya terdengar panik. Apakah dia tahu bahwa dia yang membuat ku terluka dan patah?

"Kamu masih tanya Senja kenapa Za? Sungguh luar biasa." Ayah geleng-geleng kepala "Ja, sebaiknya kamu pulang ya Nak. Istirahat dirumah." Ucap Ayah lembut.

Aku mengangguk patuh. Memang sebaiknya aku pergi saja untuk menenangkan hatiku.

"Yah, Senja pamit." Aku menyalimi tangan Ayah mertua ku dengan hormat sambil mengecup punggung tangan pria paruh baya yang sudah kuanggap Ayahku sendiri.

"Ja, kamu mau kemana?" Mas Reza berdiri hendak mengejar ku.

"Udah lah Mas gak usah dipikirin. Biarin aja wanita mandul kayak dia pergi." Sergah Santi sambil mencibirku.

Aku berjalan keluar. Aku ingin berteriak marah. Aku benci. Aku kecewa. Aku hancur.

**Bersambung......

Jangan lupa dukung ya guys..

Pengen Hiatus tapi gak jadi. Semoga author bisa lanjutin kisah ini buat kalian.

Yuk dukung Senja**.

Terpopuler

Comments

Thewie

Thewie

lapor ke komandannya aja..Thor istri angkata laut bukan ibu Persit tapi Yalasinastri

2023-04-10

1

Mrs.Q

Mrs.Q

pengen punya anak ya tapi ga dari wanita lain juga kali

2023-03-18

0

Mrs.Q

Mrs.Q

pengen punya anak ya tapi ga dari wanita lain juga kali

2023-03-18

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Pengumuman
90 Ekstra part 01
91 Ekstra part 02
92 Ekstra part 03
93 Ekstra part 04
94 Ekstra part 05
95 Ekstra part 06
96 Ekstra part 07
97 Ekstra part 08
98 Ekstra part 09
99 Ekstra part 10
100 Ekstra part 11
101 Ekstra part 12
102 Ending...
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Pengumuman
90
Ekstra part 01
91
Ekstra part 02
92
Ekstra part 03
93
Ekstra part 04
94
Ekstra part 05
95
Ekstra part 06
96
Ekstra part 07
97
Ekstra part 08
98
Ekstra part 09
99
Ekstra part 10
100
Ekstra part 11
101
Ekstra part 12
102
Ending...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!