Selamat Membaca 💫💫💫💫💫💫💫💫💫
Aku bersiap-siap untuk kebaktian di gereja. Aku memang bukan manusia taat agama. Tapi aku ingin mendekatkan diri pada Tuhan. Menceritakan keluh kesah ku padaNya. Barangkali keajaiban berpihak padaku hingga aku bisa melupakan segala rasa sakit yang membelenggu dadaku ini.
"Semangat Senja, kamu pasti bisa. Tuhan mengasihimu." Gumamku menatap pantulan diriku didepan cermin.
Aku keluar dari kamar dan tak lupa mengunci pintu. Aku sengaja berdandan hari ini, aku tak ingin mata sembab ku dilihat oleh Lena dan yang lainnya.
"Ja."
Aku terkejut saat Mas Reza sudah berdiri dibelakang ku.
"Ada apa?" Tanyaku dingin sambil memasukkan kunci itu kedalam tas munggil ku.
"Maafin Mas." Ucapnya menatapku. Namun aku malah memalingkan wajah. Ribuan kali pun dia mengucapkan kata maaf takkan bisa mengobati segala luka yang sudah dia turihkan dihatiku.
"Mas gak bermaksud nampar kamu. Mas gak sengaja. Mas emosi." Lirihnya menatapku seperti ada penyesalan dalam ucapannya itu.
"Mas mohon jangan katakan tentang pernikahan Mas pada kesatuan Mas gak mau dikeluarkan dari sini." Dia mengenggam kedua tangan ku.
Aku menatapnya dengan kecewa dan mata yang berkaca-kaca. Tujuan dia minta maaf hanya karena aku takut melaporkan tentang pernikahan siri nya pada Kapten kesatuannya.
"Kamu minta maaf sama aku karena takut dikeluarkan Mas. Kamu gak ngerasa bersalah sama sekali setelah ngeduain aku?" Ujarku. Air mata ini kenapa tidak bisa berhenti menetes?
"Maafkan Mas Ja, Mas sungguh-sungguh minta maaf. Mas gak bermaksud duain kamu. Mas hanya ingin menjadi seorang Ayah. Mas ingin punya anak. Mas ingin ada yang menemani sampai tua." Jelasnya.
"Mas, aku udah sering ajak kamu angkat anak atau kita program bayi tabung. Tapi kamu gak mau. Kamu malah nikah diam-diam dibelakang aku. Ninggalin aku dan tega menghancurkan pernikahan kita." Aku menyeka air mataku. Sialnya sesering apapu aku menyeka air mata ini tetap saja jatuh sesuka nya.
"Maafin Mas Ja." Dia menunduk seperti malu.
"Udahlah Mas. Gak usah dibahas." Aku menghapus air mataku dan melepaskan tangan nya dengan paksa.
"Aku mau kita pisah Mas." Ucapku yakin.
Dia menatapku tak percaya sambil menggeleng.
"Aku mau kita pisah Mas. Aku gak tahan. Aku gak mau dipoligami dan aku gak mungkin suruh kamu pilih diantara aku dan Mbak Siska. Karena aku yakin Mas pasti milih Mbak Siska yang bisa kasih Mas keturunan. Sedangkan aku hanya wanita mandul yang gak bisa kasih kamu anak." Ucapku sama sekali enggan menatap wajahnya. Wajahnya terlalu menyakitkan untuk ku tatap lama.
"Gak... Gak.. Mas gak mau.. Mas gak mau Ja. Mas gak mau pisah sama kamu... Mas cinta sama kamu Ja." Dia memegang kedua bahuku dengan tatapan memohon
"Mas, kalau kamu cinta sama aku. Kamu gak bakal nikah lagi Mas hanya karena anak. Kalau kamu sayang sama aku kamu akan bertahan apapun kondisinya. Tapi kenapa malah kamu nyakitin batin aku kayak gini. Buat aku mati rasa dan mati kepercayaan." Aku menepis tangannya dibahuku.
Aku melengang pergi keluar dengan perasan amarah dan emosi. Dadaku seolah naik turun. Emosi ku membuncah dan ingin pecah begitu saja.
Aku menyeka air mataku kasar. Aku berhenti sejenak mengatur deru nafasku. Aku harus kuat.
Kudengar suara mobil Mas Raswan sudah datang didepan gerbang mess kami.
"Tante Senja......"
Betrand keluar dari mobil dengan setengah berlari. Pria kecil yang satu ini benar-benar menganggap ku sebagai Ibunya.
"Betrand." Aku berjongkok menyambut pelukkan bocah berusia tujuh tahun itu.
"Tante Betand kangen...." Renggek nya.
"Unyu-unyu Tante juga kangen sama Betrand...." Aku memeluk erat pria kecil ini sambil mengelus punggung nya.
"Ja." Lena juga turun dari mobil.
"Iya Len?" Aku berdiri sambil menggandeng tangan Betrand.
"Itu mobil siapa Ja?" Tunjuk Lena pada mobil yang terparkir dihalaman mess tempat kami tinggal.
"Ohhh mobil Mas Reza, Len." Jawab ku.
"Ohhh sejak kapan Mas Reza beli mobil?" Tanya Lena heran "Cieee Senja akhirnya punya rumah berjalan juga. Gak naik ojol lagi kan Ja?" Le PPdek Lena tertawa lebar.
"Iya Len." Aku hanya tersenyum kecut. Andai saja Lena tahu itu mobil dibeli bukan untukku.
"Ohh ya Ja, siapa wanita yang sama Mas Reza kemarin? Kamu udah tanya?" Sambung Lena. Lena ini memang memiliki jiwa penasaran paling tinggi.
"Gak tahu." Jawab ku asal "Udah ayo tuhh Mas Raswan udah nungguin." Ajakku yang melihat kepala Mas Raswan nonggol dikaca mobil.
Aku tidak mau menjelaskan kehancuran rumah tangga ku saat ini. Aku butuh healing untuk menenangkan diri.
Kami masuk kedalam mobil Mas Raswan. Lena dan Mas Raswan memang sama-sama terlahir dari keluarga berada hingga mereka miliki segalanya setelah menikah. Cinta dan harta. Mas Raswan begitu mencintai Lena. Meski mereka berdebat dan rusuh setiap hari tapi sungguh keduanya saling mencintai.
"Ja kenapa Mas Reza gak ikut kebaktian?" Tanya Lena kepo masih melirik mobil didepan mess ku.
"Mungkin dia lelah." Jawabku asal.
"Ohhh ya Ja, aku dengar dari Mbak Lia, Dokter Langit bakal ikut lho kebaktian kali ini. Dia mengadakan mengadakan pengobatan gratis untuk jemaat-jemaat yang sakit." Goda Lena sambil menaik turunkan alisnya menggodaku.
"Ya trussss?" Aku memutar bola mataku malas sambil mengelus kepala Betrand yang bersandar padaku.
"Ehem, kan udah jadi Bunda-nya Bintang." Bisik Lena sambil cekikikan.
"Len......" Aku memukul pelan bahu wanita berisik ini.
Lena ngakak. Sedangkan Mas Raswan yang menyetir didepan hanya tersenyum sambil menggeleng. Tak heran lagi. Aku dan Lena memang sering berdebat seperti ini.
"Ja, gimana penjelasan Reza?" Tanya Mas Raswan.
"Penjelasan apa Mas?" Tanya balikku pura-pura tidak tahu.
"Tentang wanita yang dibawa ke acara nikahan temannya Mbak Lia kemarin!" Ucap Mas Raswan.
Aku terdiam. Bibirku bungkam. Bukan karena permohonan Mas Reza tapi dadaku selalu sesak membicarakan bagaimana Mas Reza menghancurkan hidupku.
"Ja." Lena memegang tanganku "Kok malah bengong ditanya tuhh sama suamiku?" Ucap Lena. Lena memincingkan matanya curiga. Kalau aku sudah banyak diam seperti ini pasti ada masalah.
Aku tersadar "Hemm, gak tahu Mas. Mas Reza gak bilang apa-apa." Kilahku.
"Kamu lagi gak bohong kan Ja?" Tanya Lena menatapku yang diam.
Bersambung....
Makasih banyak buat yang udah hadir buat senja guyzzz....
Cinta kalian semua ya ........
Jangan lupa dukung terus...
Oh ya cerita ini akan banyak mengundang emsosi kalau gak tahan jangan dibaca ya guys..😭😭😭😭 Please maki2 author nya... hiks hiks hiks. Tapi cinta banget sama kalian...
Ada kisah spesial dibalik novel ini. Nanti author bakal ceritain di ending cerita yg pasti pas author nulisnya ada air mata yang menetes......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
DN
bikin gregetan aja sama karakter Senja. polos tp bodoh
2024-05-24
0
Tutik Yunia
seorang wanita tersakiti nggak mungkin nggak curhat, apalagi yg tanya sahabat karibnya pasti tetap curhat. Othornya yg ngehalu nggak sesuai kenyataan di dunia nyata.
2023-08-07
1
Yuliana Tunru
bodoh atau oon sih ..sama teman tdk terbuka mau telan sendiri duka mu senja..reza tak pantas ditutup aib x..toh bagi x dan klga x kamu tak berharga
2023-07-29
0