Chapter 08

Selamat Membaca💫💫💫💫💫💫💫💫💫

Aku berjalan keluar dari rumah mertuaku dengan air mata yang berlimpah ruah. Aku menangis hingga sesak nafas bahkan beberapa kali ku pukul dadaku menghilangkan segala sesak yang tersesat disana.

"Hiks hiks hiks." Dadaku naik turun seolah hendak meledak.

Berjalan keluar pagar. Hujan turun dengan deras membasahi tubuhku yang hanya ku balut dengan sweater rajut. Aku menangis dibawah guyuran hujan sambil berjalan dengan langkah tertatih sambil memeluk kedua lenganku.

"Hiks hiks hiks."

Hujan, apakah dia ikut menangis bersamaku? Apakah dia hendak menemani segala kegundahan dan patah hati yang membuat jantungku remuk redam? Setiap tetes butiran hujan yang menjatuhi kulitku seolah menandakan dia lebih terluka parah dari pada aku. Tidakkah dia tahu bahwa akulah yang paling patah.

Suamiku, cinta pertamaku. Lelaki yang selalu aku banggakan dalam setiap ceritaku ternyata adalah laki-laki yang menghempaskan tubuhku dengan kasar hingga hancur berkeping-keping.

"Kenapa kamu tega sama aku Mas. Kenapa kamu tega Mas?" Aku berteriak dibawah guyuran hujan

"Tuhan aku ingin mati saja." Teriak ku tak peduli seperti orang gila.

Aku tidak punya siapa-siapa. Tidak punya saudara dan orangtua. Orangtua yang kumiliki satu-satunya hanya Ibu. Tapi Ibu tinggal sangat jauh mengikut suaminya dikampung, sedangkan aku menetap tinggal bersama suamiku di Pontianak setelah menikah.

Aku anak haram, tidak ada Kakak atau adik yang menjadi sandaran dan tempat ku mengadu. Bahkan aku tidak tahu Ayah ku dimana. Seperti apa wajahnya. Aku sendirian. Aku hidup dalam kesepian.

Orang yang satu-satunya kumiliki adalah suamiku, Mas Reza. Tapi lihatlah, justru dia pun meninggalkan aku sendirian. Apa aku benar-benar tak boleh bahagia? Apa hidupku memang hanya untuk menderita. Aku, aku ingin pergi. Aku, aku lelah. Aku, aku ingin menyerah.

Tin tin tin tin tin tin

Aku terkejut ketika mendengar suara klakson mobil dari arah berlawanan. Walaupun aku ingin mati tapi sesungguhnya aku belum siap mati. Aku belum siap bertemu Tuhan aku malu dengan diriku yang sekarang.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaa."

Aku sudah pasrah, ku pastikan jika mobil itu menghantam tubuhku pasti tubuhku akan hancur lebur bahkan mungkin takkan berbentuk.

Aku menutup wajahku dengan tangan. Apalagi pancaran lampu mobil menerangi wajahku dengan jelas. Mungkin setiap orang yang menghadapi kematian akan takut luar biasa namun aku justru pasrah. Jika saatnya aku pergi mungkin ini adalah akhir dari segala penderitaan ku selama ini. Mungkin Tuhan sudah kasihan melihatku yang setiap hari bermandikan air mata. Mungkin saatnya aku menghilang dan pergi serta melepaskan Mas Reza untuk kebahagiaan nya bersama wanita lain.

Namun kenapa mobil itu tak menghantam tubuhku. Aku masih dalam posisi berdiri dengan tangan yang menutup wajah. Nyatanya aku hanyalah manusia biasa yang takut pada kematian.

"Kamu baik-baik aja?" Aku melihat kaki seseorang yang berjalan dengan tergesa-gesa sambil membawa payung berwarna hitam melalui sela-sela jari tanganku.

"Kamu baik-baik aja kan?" Tanya suara itu sekali lagi, terdengar panik dan khawatir.

Aku membuka wajahku. Apakah aku sudah mati dan mungkin saja orang yang bertanya ini adalah malaikat maut yang hendak membawaku meninggalkan badanku?

"Senja."

Aku mengangkat kepalaku dan melihat orang yang memanggil namaku.

"Mas Langit." Lirihku.

"Senja kamu baik-baik aja kan?" Dia langsung memayungi ku "Apa yang kamu lakukan disini kenapa hujan-hujanan?" Tanyanya. Kenapa wajah nya panik.

Aku hanya menggeleng. Sebenarnya aku malu karena mataku pasti bengkak. Kali ini aku benar-benar rapuh secara fisik dan batin.

"Ayo masuk kedalam mobil." Mas langit merangkul bahu ku dan memapahku masuk kedalam mobilnya.

Dia membuka pintu mobil agar aku bisa. Kenapa aku sangat nyaman saat pria ini perhatian padaku? Rasa perhatian yang tak pernah aku dapatkan dari suamiku sendiri.

Lalu dia mengitari mobil dan masuk. Tak lupa dia menutup payung dan menyimpan payung itu dibangku belakang.

Dia membuka jas putih yang membungkus tubuhnya. Seperti nya benar jika Mas Langit adalah seorang dokter.

"Kamu pake ini ya? Kamu pasti kedinginan!" Dia memasang kan jas berwarna putih itu ke tubuhku.

Aku mengangguk dan menurut karena jujur saja seluruh tenagaku serasa habis. Dinginnya air hujan itu meresap sampai ketulang-tulang. Tidak hanya itu, wajahku pucat fasih tanpa sadar dan bibirku tak berasa apapun seolah mati rasa.

"Tahan ya?" Dia menyalakan mobilnya

"M-mas." Lirihku.

Pandangan ku mulai kabur. Seperti nya tidak hanya hatiku yang lelah tapi juga jiwa dan perasaan ku.

Brakkkkkkkkkkk

"SENJA."

.

.

.

.

Aku merasa kepalaku sangat berat dan seperti nya memang ada sesuatu yang sengaja di tempelkan dikeningku.

Aku membuka mataku perlahan. Mataku masih berat untuk dibuka, entah kenapa?

"Bunda....."

Satu suara yang beberapa hari ini menghantui pikiran ku. Aku membuka mataku dan melihat seorang pria kecil mengenggam tanganku dengan wajah paniknya. Bagaimana bisa wajah sepolos itu bisa terlihat panik?

"B-bintang." Lirihku menatap pria kecil itu

"Bunda." Bintang berhambur memelukku yang masih berbaring "Hiks hiks Bunda jangan tidul lagi Bintang takut Bunda pelgi lagi ninggalin Bintang." Dia menangis segugukan sambil memeluk perut ku.

Aku mengigit bibir bawahku menahan tangis. Tuhan ternyata masih ada orang yang takut jika aku pergi. Dia adalah Bintang, pria kecil yang bahkan baru ku kenal.

"Sayang." Tanganku terukur mengusap kepalanya yang bersandar didadaku "Bintang jangan nangis lagi ya? Bunda janji gak akan pergi." Rayuku.

Bintang melepaskan pelukannya. Air mata membasahi pipi tampannya.

"Bintang takut Bunda. Bintang takut Bunda gak bangun lagi." Sambil menyeka air matanya.

Aku terkekeh pelan tapi air mataku justru menetes terharu. Andai saja aku memiliki anak setampan selucu Bintang pasti aku akan jadi Ibu paling bahagia didunia.

"Kamu udah bangun?"

Mas Langit masuk dengan membawa nampan berisi semangkuk bubur dan segelas air putih.

"Mas."

"Sebentar saya periksa."

Dia mengambil alat yang ditempelkan dikedua telinganya lalu ditekankan pada dadaku untuk menetralisir kinerja jantungku.

Lalu dia mengambil alat pengukur suhu yang sengaja dia tempelkan diketiakku.

"Panas kamu udah turun. Kamu sarapan dulu ya, setelah sarapan nanti minum obat." Dia mengambil mangkuk berisi bubur itu.

"Ayah bial Bintang yang suapi Bunda." Pinta pria kecil itu.

"Emang Bintang bisa?" Godanya terkekeh pelan sambil mengusap kepala putranya.

"Bisa Ayah. Kan Bintang ingin suapi Bunda, supaya Bunda tidak pelgi lagi. Supaya Bunda cepat sembuh dan tinggal sama kita."

Aku dan Mas Langit sama-sama terdiam. Anak sekecil Bintang tidak akan paham dengan ucapannya. Dia mengira aku Bundanya, padahal aku hanya orang asing baru dia kenal.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Elok Pratiwi

Elok Pratiwi

cerita ga jelas ... mutar muter tok .... awal cerita yg tidak menarik

2025-02-15

0

Cornelia Titirloloby

Cornelia Titirloloby

kren😘🥰😍👍👍👍
semangt bintang

2024-03-31

0

Modish Line

Modish Line

Bintang pinter bgt 😘😘😘

2023-05-18

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Pengumuman
90 Ekstra part 01
91 Ekstra part 02
92 Ekstra part 03
93 Ekstra part 04
94 Ekstra part 05
95 Ekstra part 06
96 Ekstra part 07
97 Ekstra part 08
98 Ekstra part 09
99 Ekstra part 10
100 Ekstra part 11
101 Ekstra part 12
102 Ending...
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Pengumuman
90
Ekstra part 01
91
Ekstra part 02
92
Ekstra part 03
93
Ekstra part 04
94
Ekstra part 05
95
Ekstra part 06
96
Ekstra part 07
97
Ekstra part 08
98
Ekstra part 09
99
Ekstra part 10
100
Ekstra part 11
101
Ekstra part 12
102
Ending...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!