Chapter 03

Selamat Membaca 💫💫💫💫💫💫💫💫💫

Aku duduk didepan laptop ku, menulis novel yang sudah ku geluti selama beberapa bulan terakhir dan penghasilan yang aku dapat lumayan cukup untuk menambah uang bulanan.

Mas Reza tidak tahu masalah pekerjaan ku ini, selain aku yang tidak cerita dia juga jarang ke rumah, paling pulang hanya Sabtu dan Minggu setelahnya dia akan pergi dinas entah keluar pulau atau ke pelabuhan.

"Kenapa aku masih kepikiran sama tiket kemarin ya? Kira-kira itu tiket siapa? Dan kenapa Ibu minta tiket itu?" Gumamku sambil tanganku mengetuk dengan lihai di stut keyboard laptop.

Aku meraba ponselku, dari kemarin Mas Reza belum juga membalas pesanku dan malah centang satu belum ada tanda centang dua abu-abu disana.

"Mas Reza kemana sih? Udah tiga hari tapi gak ada kabar! Apa dia baik-baik aja yaaa?" Gumamku panik. Bagaimana tak panik sudah tiga hari pria yang menjadi suamiku itu tak membalas pesanku, bagaimana kalau terjadi sesuatu padanya?

Aku berdiri dari duduknya sambil mengotak-atik ponselku dan beberapa kali menghubungi nomor seluler Mas Reza.

"Nomor yang anda tuju sedang berada diluar jangkauan."

Aku menghempaskan nafas kasar. Mungkin saja Mas Reza sedang berada ditengah laut karena memang kadang akses sinyal tidak ada disana.

"Aku tanya sama Ibu dan Shanti aja kali ya? Atau aku tanya Mbak Lia aja."

Aku bergegas keluar dari mess kami. Mbak Lia adalah istri dari Kapten Zaenal, salah satu Kapten yang mengayomi bagian-bagian tugas anak buahnya.

"Ehhh Senja." Sapa Mbak Lia "Ayo masuk." Istri kapten ini memang ramah, banyak yang menyukai sifat lemah lembutnya.

"Makasih Mbak." Aku masuk kedalam rumah Mbak Lia, dia merupakan tentanggaku.

"Minum Ja." Dia meletakkan secangkir teh hangat didepan ku.

"Iya Mbak makasih." Aku mengangkat cangkir itu dan menyesap isinya.

"Tumben kamu kesini? Biasanya juga Mbak yang kerumah kamu!" Ucapnya terkekeh pelan. Aku memang jarang berkunjung kerumah tetangga.

"Hehe maaf ya Mbak, kadang aku sibuk jadi kurang berkunjung." Aku cenggesan. Banyak tetangga yang beranggapan aku ini sombong.

"Ohhh ya Mbak kapan ya para Batalyon pulang dinas dari Papua?" Tanyaku

Kening Mbak Lia berkerut heran "Siapa yang ke Papua?" Tanya balik Mbak Lia.

"Lho bukannya memang ada dinas di Papua ya Mbak?" Aku mulai resah "Mas Reza udah berangkat tiga hari yang lalu Mbak." Tutur ku.

Mbak Lia tampak berpikir keras "Tapi Mas Zaenal bilang gak ada dinas ke luar paling Minggu depan atau gak bulan depan. Ini Mas Zaenal lagi jemput anak-anak ke sekolah." Jelas Mbak Lia.

"Masa sih Mbak, tapi kemana Mas Reza ya mbak?" Wajahku kini mulai tak tenang "Kata Mas Reza dia dinas ke Papua Mbak." Ucap ku masih menjelaskan. Barangkali Mbak Lia saja yang tidak tahu jika ada dinas ke Papua.

"Gak ada kok Ja. Emang Reza kemana? Masa ke Papua." Mbak Lia terkekeh sambil mengelus lengan ku "Kamu sama Reza baik-baik aja kan? Atau dia kasih uang bulanan lebih kali makanya kamu nyariin dia." Canda Mbak Lia.

Aku hanya tersenyum kaku, kalau tidak ada dinas dia Papua lantas kemana suamiku pergi?

"Ya udah deh Mbak, aku permisi ya Mbak." Pamit ku

"Tunggu bentar Ja." Mbak Lia berdiri dan bergegas kedalam kamarnya entah apa yang dia ambil.

Tidak lama kemudian wanita paruh baya itu datang membawa sepeda kartu undangan. Entah kartu undangan apa?

"Ja, besok malam ada pernikahan teman Mbak kamu ikut ya sekalian nemanin Mbak." Dia memberikan kartu undangan itu. Mbak Lia ini profesi nya spesialis dokter anak.

"Iya Mbak." Aku mengambil kartu undangan itu.

"Sebenarnya ini buat Reza tapi karena dia gak ada gak apa-apa kasih kamu aja." Imbuhnya kemudian.

"Iya Mbak kalau begitu aku permisi ya Mbak." Pamitku sambil berdiri.

"Iya Ja, makasih ya udah berkunjung kerumah Mbak. Sering-sering kesini, Nana dan Nini sering lho nyariin kamu." Kata Mbak Lia sambil mengantarku sampai kedepan rumahnya.

"Puji Tuhan nanti aku Usahin Mbak, lagi sibuk nulis."

"Wahhh hebat. Gimana tulisan kamu banyak yang suka gak?" Selain Lena, Mbak Lia juga tahu kalau aku sedang mengeluti dunia menulis.

"Puji Tuhan lah Mbak. Lumayan buat nambah belanja bulanan. Ya udah Mbak aku permisi ya." Mbak Lia kalau diajak ngobrol satu hari satu malam juga mampu, bisa-bisa aku yang tidak pulang.

"Iya Ja."

Aku berjalan keluar pagar rumah Mbak Lia, rumah kami bersebelahan tapi rata-rata dibuat pagar sebagai pembatas.

Aku masuk kedalam rumahku. Aku duduk diruang tamu rumah kami. Sambil menghela nafas panjang dan menatap kartu undangan ditanganku.

"Kamu kemana sihh Mas? Apa yang kamu lakuin diluar sana? Aku gak pengen curiga tapi kenapa rasanya aku gak bisa bendung rasa curiga ku ini." Lirihku sambil menatap foto penggantin kamu yang sengaja dipajang diruang tamu.

"Semoga kamu baik-baik aja Mas. Aku khawatir banget apalagi kamu gak ada kabar." Aku tersenyum menatap foto itu. Foto kantor beberapa tahun silam, akan menjadi kenangan nantinya. Meski tak ada orang tua yang mendampingi.

Drt drt drt drt

Lamunan ku terbuyarkan saat mendengar ponselku bergetar.

Segera ku ronggoh benda pintar yang tersimpan nyaman didalam tas kecil ku itu.

"Ada apa Len?" Aku menyenderkan punggungku.

"Ja, hangout bareng aku yuk. Ada Mbak Risa dan Mbak Ayu juga." Semua yang Lena sebutkan adalah istri tentara yang berprofesi sebagai bidan dan perawat.

"Gak ahh lagian mageran aku Len." Tolakku. Aku memang tidak terlalu suka dunia luar.

"Yaellah kamu mah gitu. Sesekali Ja." Lena masih memaksa.

"Maaf ya Len, bukan nolak atau gak mau tapi aku benar-benar pengen istirahat hari ini." Aku masih menolak, dunia luar membuatku tidak nyaman.

"Ya udah deh." Terdengar suara cemberut disebrang sana.

"Gak usah ngambek, malu sama anak sendiri." Godaku terkekeh pelan, Lena memiliki satu anak berusia 7 tahun dan sudah duduk dibangku kelas satu sekolah dasar.

"Tahu ahh." Lena pasti merajuk tapi aku sudah biasa dengan sikap nya ini "Tapi kamu baik-baik aja kan Ja? Kok suara kamu kayak lemes gitu?" Lena ini walau suka merajuk tapi sebenarnya dia peduli.

"Gak apa-apa Len. Ohh ya Len besok malam kamu ikut gak diacara nikahannya teman Mbak Lia tadi dia bilang suruh aja kamu." Ucapku

"Iya aku ikut. Besok aku jemput kamu ya. Bye bye sayangku selamat menikmati hari-hari mageranmu."

Aku terkekeh pelan. Lena ini selalu bisa membuatku tertawa gemes dengan ucapannya yang ambruladul.

Bersambung.........

Terpopuler

Comments

🌞ѕҵяұд ꚍєҋԍԍєꙇдӎ✨

🌞ѕҵяұд ꚍєҋԍԍєꙇдӎ✨

syukur senja punya teman² yang baik dan peduli,,senja yang dilanda bngung dan gelisah tapi tidak dengan Reza nih kayaknya..

2023-11-27

0

Modish Line

Modish Line

kok bisa ga curiga suami cuma pulang Sabtu Minggu doang? Mana kalo udh pergi engga ada kabarnya lagi, HP aja mati ...itu kan bener2 mencurigakan

2023-05-18

0

Bonfiasia Watty

Bonfiasia Watty

Mencurigakan.........😈

2023-03-01

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Pengumuman
90 Ekstra part 01
91 Ekstra part 02
92 Ekstra part 03
93 Ekstra part 04
94 Ekstra part 05
95 Ekstra part 06
96 Ekstra part 07
97 Ekstra part 08
98 Ekstra part 09
99 Ekstra part 10
100 Ekstra part 11
101 Ekstra part 12
102 Ending...
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Pengumuman
90
Ekstra part 01
91
Ekstra part 02
92
Ekstra part 03
93
Ekstra part 04
94
Ekstra part 05
95
Ekstra part 06
96
Ekstra part 07
97
Ekstra part 08
98
Ekstra part 09
99
Ekstra part 10
100
Ekstra part 11
101
Ekstra part 12
102
Ending...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!