Makanan Beracun

Setelah menunggu Kiara membersihkan diri, kini mereka menuju ruang makan untuk makan malam. Raffi menyuapi Kiara dengan telaten tak luput dari perhatian pelayan dan pengawal dari mereka semua. Kini Tuan Raffi yang terlihat dingin namun berbeda saat ada Kiara kini lebih lembut dan banyak tersenyum dengan istrinya.

Kiara merasakan badannya sudah diambang kesadaran, namun ia tidak bisa menolak suapan dari suaminya. Ia menahan diri akan terlihat masih biasa saja walaupun sebenarnya sudah tidak sanggup.

“Udah kak, Kiara kenyang.” Kiara menolak suapan dari suaminya karena kenyang.

“Kamu baru dikit, ayo sekali lagi habis ini sudah.” jawab Raffi masih memaksa makan Kiara.

“Sekali saja.” Kiara menuruti suapan terakhir dari suaminya. Dan sisa makanan Kiara dimakan oleh Raffi. Kiara tersenyum karena suaminya mau makan dalam satu piring.

“Minum dulu Ki.” Kiara menuruti semua perlakuan dari suaminya.

“Aku makan bentar ya, kamu tunggu dulu.” Raffi kini memakan sisa porsi dari Kiara. Kiara sontak menghalangi.

“Kenapa Ki?” tanya heran saat Raffi saat ingin memasukkan makanan dalam mulutnya.

“Awwww.... jangan dimakan kak.” perut Kiara sakit sekali. Kiara kehilangan kesadaran dan pingsan. Raffi dengan cepat mengangkat tubuh Kiara ke kamarnya.

Bibi juga ikut membantu Nyonya nya. Segera ia memanggil dokter pribadi. Raffi khawatir keadaan Kiara selalu sakit. Dokter datang dan memeriksanya.

“Kemungkinan Nyonya Muda keracunan makanan yang ia makan Tuan. Saya akan mengecek sampel dari makanan yang masuk dalam tubuh Nyonya.”

“Pastikan istri saya baik baik saja.” jawab Raffi terus mengelus rambut Kiara.

“Baik Tuan Muda. Ini obatnya tolong di minumn setelah Nyonya Muda sadarkan diri. Kalau begitu saya permisi Tuan.” dokter pamit bersama Gilang menemani dokter keluar.

“Tuan sepertinya Nyonya Muda benar terkena keracunan dari makanan. Saya sudah menyelidiki. Ada seorang pelayan menaruh sesuatu didalam makanan Nyonya. Tapi pelayan tersebut saya cari sudah tidak ada dimasion ini Tuan. Mohon beri saya waktu untuk mendapatinya.” ujar Gilang dia merasa bersalah karena Kiara terkena racun. Untung saja Kiara hanya makan sedikit tidak banyak.

“Lakukan dan pergilah panggil Bibi suruh ke sini.” Gilang masih setia memandangi Kiara yang tengah belum sadarkan diri.

“Tunggu sebentar saya akan panggilkan. Permisi.” Gilang mencari Bibi. Sama seperti Gilang Bibi juga merasa bersalah karena Kiara juga sakit dia siap menerima konsekuensi dari Tuan Muda.

“Permisi Tuan Muda, ampuni saya yang sudah lengah dalam hal ini. Saya kenal dengan pelayan yang berani mencelakai Nyonya tapi dia tiba - tiba sudah melarikan diri Tuan.” jelas Bibi dengan hati-hati.

“Dia akan segera tertangkap Bi. Untuk kedepannya Bibi yang menyiapkan makanan Kiara sendiri jangan ada campur tangan ke pelayan lain.” Raffi memberi kesempatan kepada Bibi karena bagaimana pun Bibi juga orang bisa dipercaya selama ini.

“Baik Tuan Muda saya akan lebih waspada untuk kedepannya. Saya permisi Tuan.”

Setelah Bibi pergi, Raffi mencium kening istrinya bagaimana pun dia juga sudah menolong dirinya untuk tidak memakan makanan tersebut. Dia sakit hati karena memberi makan istrinya dengan racun dan memaksanya untuk terus makan.

“Ki bagaimana bisa kamu terus menuruti kemauan ku ini, lihat dirimu sekarang pucat sekali tolong segera bangun.” Tak terasa Raffi menangis .

“Ayo Kiara bangun, marah denganku. Aku ingin kamu terus sehat dan ceria jangan seperti ini. Aku sakit melihat kamu gini Ki.” Raffi terus menyalahkan dirinya sendiri. Ia terus berjaga di samping Kiara menggenggam tangan istrinya dan sekali menciumnya.

Beni mendapati laporan bahwa Nona Mudanya kena racun makan segera menangkap pelakunya. Ia menyekap pelayan muda tersebut. Dimasukkan kedalam sel besi diingkat masih keadaan pingsan.

Ia menunggu pelayan tersebut bangun, kesalnya tak kunjung bangun meminta anak buahnya menyiram air lalu sadarkan diri. Tak lupa Beni menghubungi Raffi namun ia meminta Raffi agar tetap di samping Kiara.

Byurrrrr

“Akrhhgggg......” teriak pelayan tersebut. Seorang wanita yang dari latar belakangnya keluarga pas pas an ia kerja di rumah Tuan Muda Raffi untuk memenuhi kebutuhan keluargannya. Namun ada seseorang yang memberi uang jauh lebih besar dengan cara mencelakai Nyonya Mudanya itu.

“Gimana tidurnya sangat nyenyak sekali?” suara dingin Beni yang membuat pelayan tersebut merinding ketakutan.

“Siapa yang menyuruhmu?” tanya tajam Beni kepada pelayan tersebut. Namun pelayan tersebut masih diam ia sudah berjanji tidak akan memberi tahu dalang semua ini. Jika tidak nyawa dari keluarganya akan tersakiti,

Beni meninggalkan pelayan tersebut masih diam dan menyuruh pengawal untuk menutupi mulutnya dengan kain.

Pelayan tersebut hanya bisa diam dan pasrah karena ia tidak bisa melawannya. Beni segera kembali ke masion milik Raffi untuk melihat kondisi Kiara.

Kiara mulai sadarkan diri dan mendapati Raffi menggenggam tangannya. Ia sangat pusing sekali. Dia bahkan mengingat kalau itu adalah racun namun Raffi menyuapinya dengan tulus tidak enak jika menolaknya.

Kak maafin Kiara lagi. Kiara selalu menyusahkan kak Raffi terus. Batin Kiara kini ia terasa sangat pusing dan lemas sekali bahkan berbicara ia tidak sanggup.

“Kiara minum dulu hati hati.” Kiara menuruti perlakuan Raffi dengan siap Raffi membantu Kiara minum.

Kiara masih engan berbicara ia malahan menangis. Dan Raffi menjadi tambah khawatir dengannya.

“Masih sakit badannya? Aku panggilkan dokter kamu tunggu sebentar ya.” ujar Raffi namun dengan cepat Kiara menolaknya.

“Kak jangan tinggalin aku sendiri. Aku takut.” Jawab Kiara dengan suara lemas.

“Gak akan Ki. Kamu tidak sendiri ada aku ya. Kamu tenang dulu. Beni sudah menangkap siapa yang memberi kamu racun dalam makanan kamu. Kamu tenang ya.” Raffi mulai menenangkan Kiara yang masih terus menangis. Dan Kiara mulai tenang saat Raffi memeluknya dengan nyaman.

“Aku sudah tau kak pelayan itu, aku juga sudah tau jika makanan itu beracun. Awalnya aku mau menolak kak Raffi suapin aku. Jadi aku tidak mau membuat kak Raffi kecewa jadi aku menurutinya. ” jawab Kiara yang membuat Raffi semakin bersalah dengan istrinya.

“Maafkan aku Kiara.” lirih Raffi masih memeluk Kiara.

“Kak Kiara boleh minta tolong gak?” tanya Kiara dengan menatap suaminya yang tampan.

“Apapun Kiara pasti aku akan menurutinya.” jawab Raffi dengan tersenyum ia akan menuruti kemauan Kiara asal Kiara senang.

“Tolong jangan siksa pelayan yang nyakiti Kiara ya kak, Kiara mau ketemu dulu sama dia.” pinta Kiara.

“Baiklah apapun untukmu. Beni sudah berhasil membawanya ke markas jadi kamu bisa temui dia denganku.” jawab Raffi karena bagaimanapun ia ingin membunuh pelayan tersebut namun Kiara mengetahui hal itu jadi melarangnya.

“terimakasih kak, tolong suruh Beni ke sini ya kak. Aku ada perlu dengannya.” karena Kiara memang ada perlu dengan Beni hal itu membuat khawatir Raffi jika ia tidak ada didekat istrinya.

“Dia ada diluar Ki, mau aku panggilkan?” Kiara kaget sangat Beni sudah ada disini tapi ia tidak ingin mengulur waktu jadi ia meminta untuk masuk kedalam.

Kini didalam Kiara dan Raffi ada juga Beni. Raffi awalnya ingin keluar dari kamar, namun Kiara menyuruhnya untuk tetep di dekatnya.

“Nona bagaimana keadaan Anda sekarang?” tanya Asisten Beni kepada Kiara

“Seperti yang kamu liat Ben, aku tak apa.” jawab Kiara dengan santai memang dia tidak apa apa karena Raffi juga memberi obat yang sangat cepet membantunya juga.

“Nona untuk kedepannya jika makanan yang tidak terlihat baik tolong jangan dimakan lagi. Ini juga untuk keselamatan Nyonya sendiri.” Beni memperingati Kiara untuk selalu lebih waspada.

“Aku tidak mau menjadi istri durhaka Ben, tolong mengerti.” sambil melirik suaminya dengan wajah bersalah kepada Kiara.

“Ben urus lebih cepat sebelum mereka bertindak. Atau kita main - main dulu?” tanya Kiara dan Raffi mengerutkan kening bingung apa yang direncanakan oleh istrinya.

“Apa maksud kamu Kiara?” tanya Raffi.

“Suamiku tanyalah dengan Beni untuk lebihnya aku sangat malas untuk bercerita tentangnya.” Dan Raffi akhrinya lebih baik bertanya kepada Beni langsung apalagi Kiara baru sadarkan diri tidak ingin membuatnya semakin tambah pikiran.

Episodes
1 Kabar Mengejutkan
2 Menikah Dengan Terpaksa
3 Mulai Perhatian
4 Lembaran Baru
5 Raffi Masih Dingin
6 Persiapan Pelepasan Sekolah
7 Pamit
8 Tentang Susan Kekasih Raffi
9 First Kiss
10 Sarapan
11 Mengungkapkan Kebohongan
12 Kantor
13 Makan Siang Tertunda
14 Membela Wanita Lain
15 Roti Panggang
16 Es Krim
17 Es Krim Part 2
18 Makanan Beracun
19 Dendam
20 Keributan Di Kantor
21 Perasaan Cinta Kiara
22 First Date Kiara dan Raffi
23 Serangga yang Meresahkan
24 Akhir dari Semuanya
25 Menantu Kesayangannya
26 Rencana Kiara
27 Gagal
28 Rencana Mario
29 Flashback Kejadian di Hotel
30 Belanja dengan Mertua
31 Masalah di Perjalanan
32 Kiara dalam Bahaya
33 Tiba-tiba Sakit
34 Bunga Kupu-kupu
35 Kerjasama Nona Levs
36 Pergi Diculik
37 Tak Berdaya
38 Permainan Kiara
39 Sifat Kejam Beni
40 Drama Kiara
41 Dibalik Fakta
42 Rencana Bulan Madu
43 Hamil
44 Pantai
45 Sate Ayam
46 Ayam Goreng
47 Berkunjung ke Makam
48 Kembali Ke Mansion
49 Kabar Hamil
50 Bayi Kura-kura
51 Perselisihan Nona Levs
52 Membujuk Bumil
53 Baikan
54 Matahari
55 Apa Kabar Matahariku?
56 Kemarahan Raffi
57 Sadar Akan Kehilangan
58 Kesedihan Raffi
59 Akhir dari Michelle
60 Mencoba Memperbaiki
61 Kita Pisah
62 Flashback ( part 1 )
63 Flashback ( part 2)
64 Perjalanan Baru
65 Jalan ke Zoo
66 Dia Kembali
67 Cerita dengan Beni
68 Selesai dan Perkenalan
69 Cinta yang Besar
70 Menikmati Cake
71 Tentang Gilang
72 Acara Weekend
73 Roti Bakar
74 Memetik Hasil
75 Firasat Buruk
76 Kecelakaan
77 Berjuang Hidup dan Mati
78 Lahir Baby Lucu
79 Hadiah dari Tuhan
80 Berjuang tanpa Bantu
81 Bahagia dengan Mereka
82 Rasa Cinta Raffi
83 Persiapan Pulang
84 Sambutan Kedatangan
85 Tidak akan Menyesal
86 Sakit
87 Suami yang Baik
88 Meu Menikah Denganku?
89 Perdebatan di Jalan
90 Mencari Review Makanan
91 Review Makanan
92 Kekhawatiran Beni
93 Tidak Pernah Salah
94 Kebahagiaan dengan Uang
95 Nela Sakit
96 Alena yang Sopan
97 Rasanya Menjadi Nyamuk
98 Salah Menaruh Perasaan
99 Berjuang Mendapatkan Cinta
100 Kekhawatiran Akan Terjadi
101 Waktu Berjalan
102 Masalah Freya
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Kabar Mengejutkan
2
Menikah Dengan Terpaksa
3
Mulai Perhatian
4
Lembaran Baru
5
Raffi Masih Dingin
6
Persiapan Pelepasan Sekolah
7
Pamit
8
Tentang Susan Kekasih Raffi
9
First Kiss
10
Sarapan
11
Mengungkapkan Kebohongan
12
Kantor
13
Makan Siang Tertunda
14
Membela Wanita Lain
15
Roti Panggang
16
Es Krim
17
Es Krim Part 2
18
Makanan Beracun
19
Dendam
20
Keributan Di Kantor
21
Perasaan Cinta Kiara
22
First Date Kiara dan Raffi
23
Serangga yang Meresahkan
24
Akhir dari Semuanya
25
Menantu Kesayangannya
26
Rencana Kiara
27
Gagal
28
Rencana Mario
29
Flashback Kejadian di Hotel
30
Belanja dengan Mertua
31
Masalah di Perjalanan
32
Kiara dalam Bahaya
33
Tiba-tiba Sakit
34
Bunga Kupu-kupu
35
Kerjasama Nona Levs
36
Pergi Diculik
37
Tak Berdaya
38
Permainan Kiara
39
Sifat Kejam Beni
40
Drama Kiara
41
Dibalik Fakta
42
Rencana Bulan Madu
43
Hamil
44
Pantai
45
Sate Ayam
46
Ayam Goreng
47
Berkunjung ke Makam
48
Kembali Ke Mansion
49
Kabar Hamil
50
Bayi Kura-kura
51
Perselisihan Nona Levs
52
Membujuk Bumil
53
Baikan
54
Matahari
55
Apa Kabar Matahariku?
56
Kemarahan Raffi
57
Sadar Akan Kehilangan
58
Kesedihan Raffi
59
Akhir dari Michelle
60
Mencoba Memperbaiki
61
Kita Pisah
62
Flashback ( part 1 )
63
Flashback ( part 2)
64
Perjalanan Baru
65
Jalan ke Zoo
66
Dia Kembali
67
Cerita dengan Beni
68
Selesai dan Perkenalan
69
Cinta yang Besar
70
Menikmati Cake
71
Tentang Gilang
72
Acara Weekend
73
Roti Bakar
74
Memetik Hasil
75
Firasat Buruk
76
Kecelakaan
77
Berjuang Hidup dan Mati
78
Lahir Baby Lucu
79
Hadiah dari Tuhan
80
Berjuang tanpa Bantu
81
Bahagia dengan Mereka
82
Rasa Cinta Raffi
83
Persiapan Pulang
84
Sambutan Kedatangan
85
Tidak akan Menyesal
86
Sakit
87
Suami yang Baik
88
Meu Menikah Denganku?
89
Perdebatan di Jalan
90
Mencari Review Makanan
91
Review Makanan
92
Kekhawatiran Beni
93
Tidak Pernah Salah
94
Kebahagiaan dengan Uang
95
Nela Sakit
96
Alena yang Sopan
97
Rasanya Menjadi Nyamuk
98
Salah Menaruh Perasaan
99
Berjuang Mendapatkan Cinta
100
Kekhawatiran Akan Terjadi
101
Waktu Berjalan
102
Masalah Freya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!