Sarapan

Hari - hari dilalui Kiara dan Raffi sebagai suami istri hubungan mereka semakin dekan dan membaik. Kini Kiara tengah membuatkan sarapan untuk suaminya. Walaupun Raffi selalu melarang untuk masalah dapur apa boleh buat menghadapi Kiara tidak bisa akhirnya ia mengalah.

“Kiara Kiara....” Raffi mencari Kiara pasalnya sedari bangun tidur ia tidak menemukan istrinya.

Kiara mendengar namanya dipanggil meminta pelayan namanya Riri untuk melanjutkan masakannya. Buru - buru Kiara menghampiri suaminya yang sedang cemberut karena ia tidak ada saat bangun.

“Iya kak, aku disini. Kakak udah bangun?” tanya lembut Kiara mendekati suaminya.

“Darimana? Kok bangun duluan ini masih pagi Ki.. ”

“Iya kak, tadi aku emang sengaja bangun duluan kan nyiapin sarapan buat kak Raffi. Sekarang kakak mandi dulu ayok bangun.” Kiara geleng geleng melihat tingkah suaminya merajuk namun masih tidur.

“Temenin tidur sebentar saja, sini!” menarik tangan istrinya lalu memeluknya. Entah kenapa rasanya mereka sama sama nyaman jika berdekatan. Namun Kiara mau tak mau terpaksa melepaskan dan menyuruh suaminya untuk segera berangkat ke perusahaan.

“Udah kak sekarang kakak mandi sana kak.”

“Hmm kau merusak tidurku Kiara, baiklah aku harus bekerja maka aku akan bersiapp.” lalu mencium kening istrinya lalu menuju kamar mandi.

“Ih kebiasaan deh.” senyum Kiara yang malu karena Raffi selalu menciumnya tanpa izin walaupun gapapa sih.

“Ki tolong pasangkan dasi ini.” perintah Raffi pada Kiara.

“Nunduk Kak, Kiara gak sampai ini.” cetus Kiara pasalnya tinggi badannya hanya sampe pundak suaminya saja itupun kurang.

“Baiklah makanya kamu kalau tinggi itu ke atas.” goda Raffi.

“Kak Raffi aja yang ketinggian.” tak terima Kiara yang terus terus di goda setelah selesai mereka menuju ke ruang makan.

“Kak sebentar aku mau mandi dulu, kak Raffi duluan aja. Aku keringat habis masak kak.” lalu meninggalkan Raffi dan Kiara buru buru mandi takut suaminya menunggu terlalu lama.

Setelah selesai ia terkejut suaminya masih duduk menunggunya.

“Sudah selesai? Ayo kita turun sekarang.”

“Kan tadi Kiara bilang duluan aja, kenapa ditungguin sih kak.!”

“Gapapa, pengen aja ayo! ” mereka turun bersama lalu Kiara mengambilkan makanan untuk Raffi. Raffi sudah mulai terbiasa dengan perlakuan istrinya kepadanya.

“Waw waw lagi makan rupanya.” Sapa Gilang memecahkan keheningan di ruang makannya.

“Ngapain lo kesini.” sinis Raffi kepada Gilang. Kiara yang baru saja ketemu pertama kali dengan Gilang ia hanya berdiam diri karena tidak kenal.

“Ada meeting nanti jadi ya bareng aja berangkatnya. Soalnya kan satu arah ke sana jadi sekalian mampir deh.” bawelnya Gilang seperti perempuan, tapi beda lagi dalam urusan lainnya. Raffi hanya memutar mata malas mendengarkan ucapannya.

“ Hai Nona, anda Istrinya Tuan Raffi Bramantyo ya?” tanya basa basi dengan Kiara karena ia terpukau melihat cantik istrinya bosnya itu.

“Duduk dan ikut makan gak usah banyak nanya tentang istri saya.” jawab dingin Raffi sontak membuat takut Kiara dan masih terus menikmati makanan.

“Yaelah Fi Fi, gitu doang lo ga suka amat sama gue.” Akhirnya Gilang ikut makan, setelah makan ia kaget dengan makanannya.

“Kenapa?” tanya heran Raffi melihat ekspresi wajah sahabatnya ini.

“Enak banget astaga, dimana kamu nemu istri kayak gini Fi? Bisa buat aku aja gak? Enak banget masakannya.” tanya penuh binar Gilang. Lalu Raffi melemparkan mata tajam kepada sahabat satunya ini.

“Gak ada! Dia punya gue, lo cari yang lain saja.” sinis Raffi kepadanya. Kiara yang setia mendengarkan hanya bisa diam dan tak mau ikut campur.

“Ki mau kemana?”

“Mau ambil kotak bekal, dari tadi Kiara perhatikan kakak nafsu makan jadi Kiara bawakan ke perusahaan saja ya kak.” jelas Kiara yang senyum membuat terpanah Raffi.

“Yaudah Ki, aku gak nafsu gara gara mahluk satu ini.” Sinis Raffi kepada Gilang. Dan yah Gilang hanya memasang wajah tidak punya dosa.

Setalah menyiapkan keperluannya kini Kiara mengantarkan Raffi sampai depan untuk pergi ke Kantor. Tidak lupa Raffi mencium kening istrinya tersebut.

Ya ampun aku bisa bisa lupa kalau udah jadi istri kayak gini, lagi pula ada ada aja mereka kalau bareng ribut kayak gini. Gak kebayang kalau berdua aja kayak apa hmm. Batin Kiara dalam hati lalu pergi ke kamarnya.

Ia segera mengambil laptop, mengecek pesan pesan yang di kirim Beni. Meski kini ia harus diam diam mengambil waktu untuk mengurus perusahaannya. Beni juga memberi tahu masalah kemarin. Kiara mau tidak mau harus kesana juga.

Kebetulan hari ini ada meeting dengan perusahaan lainnya. Heri Susanto. Ya itu orang yang sudah melakukan penggelapan uang di perusahaan mau tidak mau Kiara harus ikuti semua permainan.

Beni yang awalnya distay Indonesia langsung menuju ke Amerika kemarin. Kini mereka tidak akan diam tentang kerugian yang terjadi di perusahaannya.

“Beni, jemput saya di masion saya sudah suruh penjaga. Jadi masuk saja tidak perlu khawatir. Aku akan bersiap.” Kiara menutup telpon lalu segera mengganti pakaiannya.

Ia memakai blezer dan rok selutut. Ia juga tidak lupa membawa beberapa berkas laporan serta bukti yang di perlukan. Kini ia bersama Beni menuju tempat dimana akan main main.

Pov Raffi.

“Fi, Kiara keknya orangnya diam banget ya?” Tanya Gilang karena ada hal aneh saat ia ada di deket Kiara.

“Iya, emang anaknya gitu. Lo jangan berpikir yang gak gak. Awalnya juga gue pikir gitu. Tapi dia sendiri bilang, kalau gak ada apa apa.” Jelas Raffi.

“Ya gue pikir aja si, atau belum kenal ya. Soalnya diakan dari keluarga ada pengusaha jadi perusahaannya di ambil ahli dia?”

“Hmm.. Awalnya gue juga gak tau, teryata dia kerja diam diam di belakang. Tapi aku gapapa si asal bisa bagi waktunya.” jelas Raffi karena ia menyelidiki sendiri tentang pergerakan istrinya.

“Cukup unik itu wanita, pasti lo bangga.”

“Bener gue juga awalnya nolak kehadirannya, tapi makin kesini makin ada rasa gue.” sambil senyum membayangkan Kiara setiap hari.

“Fi nanti ada meeting sama salah satu perwakilan perusahaan. Anehnya orang terus maksa kita untuk kasih saham dan dia juga kasih saham dengan gede. Ya semoga ada bisa tambah banyak keuntungan.” jelas Gilang.

“Kita liat saja nanti.”

Raffi sebenarnya tidak mengizinkan Kiara kerja, tapi dia pernah mendengarkan kata Beni kalo Wijaya sendiri juga menyuruhnya untuk mengurus perusahaan di Amerika sudah lama. Jadi ia sudah lama menangani tentang masalah yang terjadi.

Episodes
1 Kabar Mengejutkan
2 Menikah Dengan Terpaksa
3 Mulai Perhatian
4 Lembaran Baru
5 Raffi Masih Dingin
6 Persiapan Pelepasan Sekolah
7 Pamit
8 Tentang Susan Kekasih Raffi
9 First Kiss
10 Sarapan
11 Mengungkapkan Kebohongan
12 Kantor
13 Makan Siang Tertunda
14 Membela Wanita Lain
15 Roti Panggang
16 Es Krim
17 Es Krim Part 2
18 Makanan Beracun
19 Dendam
20 Keributan Di Kantor
21 Perasaan Cinta Kiara
22 First Date Kiara dan Raffi
23 Serangga yang Meresahkan
24 Akhir dari Semuanya
25 Menantu Kesayangannya
26 Rencana Kiara
27 Gagal
28 Rencana Mario
29 Flashback Kejadian di Hotel
30 Belanja dengan Mertua
31 Masalah di Perjalanan
32 Kiara dalam Bahaya
33 Tiba-tiba Sakit
34 Bunga Kupu-kupu
35 Kerjasama Nona Levs
36 Pergi Diculik
37 Tak Berdaya
38 Permainan Kiara
39 Sifat Kejam Beni
40 Drama Kiara
41 Dibalik Fakta
42 Rencana Bulan Madu
43 Hamil
44 Pantai
45 Sate Ayam
46 Ayam Goreng
47 Berkunjung ke Makam
48 Kembali Ke Mansion
49 Kabar Hamil
50 Bayi Kura-kura
51 Perselisihan Nona Levs
52 Membujuk Bumil
53 Baikan
54 Matahari
55 Apa Kabar Matahariku?
56 Kemarahan Raffi
57 Sadar Akan Kehilangan
58 Kesedihan Raffi
59 Akhir dari Michelle
60 Mencoba Memperbaiki
61 Kita Pisah
62 Flashback ( part 1 )
63 Flashback ( part 2)
64 Perjalanan Baru
65 Jalan ke Zoo
66 Dia Kembali
67 Cerita dengan Beni
68 Selesai dan Perkenalan
69 Cinta yang Besar
70 Menikmati Cake
71 Tentang Gilang
72 Acara Weekend
73 Roti Bakar
74 Memetik Hasil
75 Firasat Buruk
76 Kecelakaan
77 Berjuang Hidup dan Mati
78 Lahir Baby Lucu
79 Hadiah dari Tuhan
80 Berjuang tanpa Bantu
81 Bahagia dengan Mereka
82 Rasa Cinta Raffi
83 Persiapan Pulang
84 Sambutan Kedatangan
85 Tidak akan Menyesal
86 Sakit
87 Suami yang Baik
88 Meu Menikah Denganku?
89 Perdebatan di Jalan
90 Mencari Review Makanan
91 Review Makanan
92 Kekhawatiran Beni
93 Tidak Pernah Salah
94 Kebahagiaan dengan Uang
95 Nela Sakit
96 Alena yang Sopan
97 Rasanya Menjadi Nyamuk
98 Salah Menaruh Perasaan
99 Berjuang Mendapatkan Cinta
100 Kekhawatiran Akan Terjadi
101 Waktu Berjalan
102 Masalah Freya
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Kabar Mengejutkan
2
Menikah Dengan Terpaksa
3
Mulai Perhatian
4
Lembaran Baru
5
Raffi Masih Dingin
6
Persiapan Pelepasan Sekolah
7
Pamit
8
Tentang Susan Kekasih Raffi
9
First Kiss
10
Sarapan
11
Mengungkapkan Kebohongan
12
Kantor
13
Makan Siang Tertunda
14
Membela Wanita Lain
15
Roti Panggang
16
Es Krim
17
Es Krim Part 2
18
Makanan Beracun
19
Dendam
20
Keributan Di Kantor
21
Perasaan Cinta Kiara
22
First Date Kiara dan Raffi
23
Serangga yang Meresahkan
24
Akhir dari Semuanya
25
Menantu Kesayangannya
26
Rencana Kiara
27
Gagal
28
Rencana Mario
29
Flashback Kejadian di Hotel
30
Belanja dengan Mertua
31
Masalah di Perjalanan
32
Kiara dalam Bahaya
33
Tiba-tiba Sakit
34
Bunga Kupu-kupu
35
Kerjasama Nona Levs
36
Pergi Diculik
37
Tak Berdaya
38
Permainan Kiara
39
Sifat Kejam Beni
40
Drama Kiara
41
Dibalik Fakta
42
Rencana Bulan Madu
43
Hamil
44
Pantai
45
Sate Ayam
46
Ayam Goreng
47
Berkunjung ke Makam
48
Kembali Ke Mansion
49
Kabar Hamil
50
Bayi Kura-kura
51
Perselisihan Nona Levs
52
Membujuk Bumil
53
Baikan
54
Matahari
55
Apa Kabar Matahariku?
56
Kemarahan Raffi
57
Sadar Akan Kehilangan
58
Kesedihan Raffi
59
Akhir dari Michelle
60
Mencoba Memperbaiki
61
Kita Pisah
62
Flashback ( part 1 )
63
Flashback ( part 2)
64
Perjalanan Baru
65
Jalan ke Zoo
66
Dia Kembali
67
Cerita dengan Beni
68
Selesai dan Perkenalan
69
Cinta yang Besar
70
Menikmati Cake
71
Tentang Gilang
72
Acara Weekend
73
Roti Bakar
74
Memetik Hasil
75
Firasat Buruk
76
Kecelakaan
77
Berjuang Hidup dan Mati
78
Lahir Baby Lucu
79
Hadiah dari Tuhan
80
Berjuang tanpa Bantu
81
Bahagia dengan Mereka
82
Rasa Cinta Raffi
83
Persiapan Pulang
84
Sambutan Kedatangan
85
Tidak akan Menyesal
86
Sakit
87
Suami yang Baik
88
Meu Menikah Denganku?
89
Perdebatan di Jalan
90
Mencari Review Makanan
91
Review Makanan
92
Kekhawatiran Beni
93
Tidak Pernah Salah
94
Kebahagiaan dengan Uang
95
Nela Sakit
96
Alena yang Sopan
97
Rasanya Menjadi Nyamuk
98
Salah Menaruh Perasaan
99
Berjuang Mendapatkan Cinta
100
Kekhawatiran Akan Terjadi
101
Waktu Berjalan
102
Masalah Freya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!