Lembaran Baru

Raffi terus mengajak bicara ke Kiara, akhirnya Kiara menjelaskan semuanya.

“Kak, Kiara gapapa. Mending kakak sekarang siap siap. Kan bentar lagi mau terbang juga kan.” Jawab Kiara dengan masih menangis.

“Aku gak jadi terbang, aku mau disini sambil nunggu kamu kelulusan oke. Sudah jangan nangis lagi, nanti kalau tahu papa aku bisa dimarahi Kiara.” Bujuk Raffi sambil memegang tangan Kiara.

“Kak, boleh peluk gak?” Kiara kini yang menangis ini adalah kebiasaan saat Wijaya masih ada yang selalu berpelukan saat Kiara sedih.

Tanpa menjawab Raffi memeluk Kiara, entah Kiara merasa tenang saat ini. Tanpa sadari Bram dan Ina melihat pemandangan itu mengurungkan niatnya untuk mengganggu mereka.

Setelah puas berpelukan Kiara sudah merasa tenang kembali. Ia memikirkan pekerjaan suaminya yang sudah ditinggalkan. Pasti sangat banyak. Ia bisa mengetahui karna papanya juga begitu jika saat meluangkan waktu untuknnya.

“Ikut.” Jawab Kiara dengan sangat menggemaskan.

“Sudah tenang? Jangan nangis terus ya, liat mata kamu bengkak kayak gini nanti cantiknya ilang lho hehe.” Ujar Raffi menggoda Kiara. Ia sudah memikirkan untuk menerima Kiara mulai saat ini.

Blush. Tiba-tiba pipi Kiara memerah. Karena Raffi mengatakan dirinya cantik. Pada dasarnya memang Kiara Cantik. Karna ia termasuk blesteran dari jepang. Mamanya dulu keturan jepang.

“ Jadi mau ikut aku? Kamu sudah sembuh bener? Kalau belum disini dulu ya. Aku akan kembali dengan cepat agar kamu tidak sendirian lagi.” Jelas Raffi menjelaskan karna ia khawatir kondisi Kiara belum benar- benar pulih. Jadi ia sedikit khawatir dengan kesehatannya.

“Enggak kak, aku sudah baik-baik saja. Aku mau ikut kakak saja. Aku sudah janji sama Papa akan mematuhi dan patuh kepada kak Raffi. Aku mau ikut kesana karna aku juga mau liat kampus yang aku tempati untuk belajar nanti kak.” Jelas Kiara karna ia tidak mau ditinggalkan oleh Raffi.

“Kak, aku inta maaf sama kak Raffi. Karna dengan adanya masalah ini kakak harus ikut sama aku. Aku gapapa dan rela jika kak suatu saat tidakbisa sama aku terus. Kalau kakak mau cerai sama aku juga gapapa kok kak. Aku gak mau egois dan merusak masa depan kak Raffi untuk selamanya karena harus menikah terpaksa dengan perjodohan ini kak.” Jelas Kiara sambil menangis.

“Aku juga bingung kak sama yang aku jalani ini, aku tidak punya siapa-siapa lagi. Aku ingin mereka tenang disana. Tapi apa dengan ini caranya aku sama kak Raffi harus menikah dengan cara terpaksa. Aku yakin kak Raffi juga berat dengan keputusan ini kak. Maafin Papa ya kak. Karna sudah maksa kakak nikah dengan aku.” Lirih Kiara sesegukan.

“Kiara kamu tidak perlu minta maaf, aku ga mau dengar kamu bicara seperti ini lagi oke?” jawab Raffi dengan menahan sesak semua ini. Ia akui memang berat untuknya saat ini.

“Kiara tatap aku.!” Tegas Raffi dengan spontan Raffi menahan dagu Kiara agar ia menatap Kiara mata yang cantiknya.

“Aku sudah menerima semua ini, aku sudah janji ingin menjaga kamu dan aku akan menjaga kamu dengan baik. Aku juga akan melindungi kamu dengan baik dan aku akan belajar menyayangimu dengan baik begitupula denganmu. Kita sama sama saling belajar menjadi keluarga kecil yang baik dan damai. Belajar menjadi suami istri yang baik juga. Aku mau kita sama sama memulai pernikahan ini dengan ikhlas bukan dengan terpaksa walaupun pada dasarnya terpaksa.” Jelas Raffi dengan penuh yakin karna ia mau perlahan meneroma Kiara dengan baik.

“Iya kak, aku janji akan jadi istri yang baik. Aku akan belajar dengan baik untuk kakak.” Penuh yakin Kiara menjelaskan kepada Raffi kini Raffi menggemgam tangan istri kecilnya dan Kiara langsung memeluknya. Raffi menangis saat Kiara memeluknya.

Susan maafkan aku, aku sudah berkhianat denganmu. Maafkan aku, aku harus membuka hidup baru. Dan aku akan melupakanmu. Maaf Susan.

Dengan penuh keraguan Raffi akan memulai lembaran baru dengan baik. Kiara masih menangis. Dia pikir, Raffi akan jahat dengannya karena ia sudah menghancurkan masa depan Raffi. Namun sebaliknya ia salah malah mereka sama sama akan belajar.

Tok..Tok...Tok..., pintu terbuka Bi Siti mengetuk pintu lalu segera mungkin mereka melepaskan pelukannya.

“Maaf Tuan Muda Nona, Tuan Bram dan Nyonya ada dibawah.” Lalu bibi meninggalkan kamar tersebut.

“Om Bram sama Tante Ina kesini?” tanya Kiara dengan suara seraknya karna menangis.

“Iya mereka kesini, sekalian pamitan besok kita terbangnya. Karna gak mungkin kalau mendadak sekarang. Kamu juga butuh persiapan. Sekarang kamu cuci muka liat wajah kamu merah karna nangis terus. Sudah jangan nangis lagi. Aku tunggu dibawah ya.” Pinta Raffi dan Kiara menggukan kepala menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

“Ma Pah.” Sapa Raffi terlebih dulu kepada orangtuanya.

“Menantu mama mana?” tanya Mama Ina sambil mencari menantu kecilnya tidak bersama Raffi saat turun dari atas.

“Ada, nanti menyusul dia.” Jawab Raffi jujur.

“Ada papa yang ingin bicarakan sama kamu. Tentang keputusan semalam yang kamu bicarakan sama papa.” Tegas Bram kepada anaknya.

“Iya pa, aku bawa Kiara ke Amerika. Kami berangkat besok pagi.” Jawab santai Raffi.

“Raffi, mama gak setuju ya. Apalagi kita masih dalam suasana duka anak. Nanti Kiara bagaimana perasaanya jika kamu paksa ikut dengan kamu. Kamu gak bisa begitu dong ambil tindakan dengan keaadan mu saja. Pikirkan istrimu juga.!” Tegas Mama Ina masih khawatir apalagi ia tahu bahwa Raffi sebelumnya menolak pernikahan ini dengan mentang mentang dan gak mau menrimannya. Jika karna bukan paksaan dari Bram dan dirinya. Mungkin Raffi gak adan kembali ke Indonesia hari itu juga.

“Ma Raffi sudah bicarain ini sama Kiara dia mau ikut Raffi.” Bantah Raffi karena memang sudah ia bicarakan dengan istri kecilnya.

“Kak...” Panggil Kiara yang sudah terliat segar dari sebelumnya. Raffi menoleh ke sumber suara. Ia tertegun melihat Kiara. Cantik.

“Sayang sini sama mama.” Panggil Mama Ina kepada Kiara.

“Iya tante hehe...” jawab Kiara dengan canggung.

“LHO.. kok manggilnya tante si. Kan kamu menatu mama sayang, istrinya Raffi jadi kamu anaknya mama dong. Kok manggilnya masih tante saja.” Mama Ina menjawab dengan pura pura kecewa kepada Kiara.

“Eh iya Ta- Ma.” Jawab Kiara dengan keraguan.

“Yasudah gapapa, mulai sekarang harus manggil mama sama papa gak ada om atau tante lagi ya sayang.” Sambil memeluk Kiara dengan penuh sayang.

“Kiara kamu yakin mau ikut ke Amerika besok? Atau ga tunggu kelulusan saja? Kamu juga baru baikan sayang. Bagaimana ada yang msih sakit atau gak?” tanya mama Ina dengan khawatir mengenai kabar sepulangnya dari pemakaman Kiara jatuh pingsan lagi.

“Enggak ma, Kiara sudah baikan sekarang ma. Untuk ikut ke Amerika memang Kiara ikut saja sama Kak Raffi. Tapi nanti kalau hari pelepasan sekolah mungkin Kiara balik lagi.” Jelas Kiara karena merasa mereka menyalahkan Raffi terus jadi Kiara berbicara apa adanya.

“Atau gini saja, papa sarani selama menunggu pelepasan sekolah kamu tinggal dirumah papa saja bagaimana? Papa juga khawatir disana Raffi mungkin sibuk sekali Kiara. Jadi papa juga khawatir dengan kondisi kamu.” Jelas Papa Bram yang dari tadi ikut menyimak mereka.

“Kak. Bagaimana?” kini Kiara juga dilanda rasa khawatir apa yang diucapkan mereka ada benarnya.

“Baiklah aku akan menunggu hingga kelulusanmu saja.” Raffi kini telah mengalah. Karena ia membenarkan apa yang dikatakan orangtuanya ada benarnya juga.

“Aku akan menyelesaikan pekerjaanku dari sini saja. Nanti aku akan memberitahu kepada Gilang untuk mengirim semuanya lewat online.” Jelas Raffi dengan penuh senyum menatap Kiara, Kiara menjadi malu dan pipinya kembali merah seperti tomat akibat ulah suaminya yang tersenyum kepadanya.

Akhirnya mereka sepakat untuk di Indonesia sementara waktu, Raffi mengalah apa salahnya juga ia berlibur dulu karena memang bisa dikerjakan lewat online tidak masalah. Tapi ia sekarang juga punya tanggung jawab bersama Kiara.

Episodes
1 Kabar Mengejutkan
2 Menikah Dengan Terpaksa
3 Mulai Perhatian
4 Lembaran Baru
5 Raffi Masih Dingin
6 Persiapan Pelepasan Sekolah
7 Pamit
8 Tentang Susan Kekasih Raffi
9 First Kiss
10 Sarapan
11 Mengungkapkan Kebohongan
12 Kantor
13 Makan Siang Tertunda
14 Membela Wanita Lain
15 Roti Panggang
16 Es Krim
17 Es Krim Part 2
18 Makanan Beracun
19 Dendam
20 Keributan Di Kantor
21 Perasaan Cinta Kiara
22 First Date Kiara dan Raffi
23 Serangga yang Meresahkan
24 Akhir dari Semuanya
25 Menantu Kesayangannya
26 Rencana Kiara
27 Gagal
28 Rencana Mario
29 Flashback Kejadian di Hotel
30 Belanja dengan Mertua
31 Masalah di Perjalanan
32 Kiara dalam Bahaya
33 Tiba-tiba Sakit
34 Bunga Kupu-kupu
35 Kerjasama Nona Levs
36 Pergi Diculik
37 Tak Berdaya
38 Permainan Kiara
39 Sifat Kejam Beni
40 Drama Kiara
41 Dibalik Fakta
42 Rencana Bulan Madu
43 Hamil
44 Pantai
45 Sate Ayam
46 Ayam Goreng
47 Berkunjung ke Makam
48 Kembali Ke Mansion
49 Kabar Hamil
50 Bayi Kura-kura
51 Perselisihan Nona Levs
52 Membujuk Bumil
53 Baikan
54 Matahari
55 Apa Kabar Matahariku?
56 Kemarahan Raffi
57 Sadar Akan Kehilangan
58 Kesedihan Raffi
59 Akhir dari Michelle
60 Mencoba Memperbaiki
61 Kita Pisah
62 Flashback ( part 1 )
63 Flashback ( part 2)
64 Perjalanan Baru
65 Jalan ke Zoo
66 Dia Kembali
67 Cerita dengan Beni
68 Selesai dan Perkenalan
69 Cinta yang Besar
70 Menikmati Cake
71 Tentang Gilang
72 Acara Weekend
73 Roti Bakar
74 Memetik Hasil
75 Firasat Buruk
76 Kecelakaan
77 Berjuang Hidup dan Mati
78 Lahir Baby Lucu
79 Hadiah dari Tuhan
80 Berjuang tanpa Bantu
81 Bahagia dengan Mereka
82 Rasa Cinta Raffi
83 Persiapan Pulang
84 Sambutan Kedatangan
85 Tidak akan Menyesal
86 Sakit
87 Suami yang Baik
88 Meu Menikah Denganku?
89 Perdebatan di Jalan
90 Mencari Review Makanan
91 Review Makanan
92 Kekhawatiran Beni
93 Tidak Pernah Salah
94 Kebahagiaan dengan Uang
95 Nela Sakit
96 Alena yang Sopan
97 Rasanya Menjadi Nyamuk
98 Salah Menaruh Perasaan
99 Berjuang Mendapatkan Cinta
100 Kekhawatiran Akan Terjadi
101 Waktu Berjalan
102 Masalah Freya
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Kabar Mengejutkan
2
Menikah Dengan Terpaksa
3
Mulai Perhatian
4
Lembaran Baru
5
Raffi Masih Dingin
6
Persiapan Pelepasan Sekolah
7
Pamit
8
Tentang Susan Kekasih Raffi
9
First Kiss
10
Sarapan
11
Mengungkapkan Kebohongan
12
Kantor
13
Makan Siang Tertunda
14
Membela Wanita Lain
15
Roti Panggang
16
Es Krim
17
Es Krim Part 2
18
Makanan Beracun
19
Dendam
20
Keributan Di Kantor
21
Perasaan Cinta Kiara
22
First Date Kiara dan Raffi
23
Serangga yang Meresahkan
24
Akhir dari Semuanya
25
Menantu Kesayangannya
26
Rencana Kiara
27
Gagal
28
Rencana Mario
29
Flashback Kejadian di Hotel
30
Belanja dengan Mertua
31
Masalah di Perjalanan
32
Kiara dalam Bahaya
33
Tiba-tiba Sakit
34
Bunga Kupu-kupu
35
Kerjasama Nona Levs
36
Pergi Diculik
37
Tak Berdaya
38
Permainan Kiara
39
Sifat Kejam Beni
40
Drama Kiara
41
Dibalik Fakta
42
Rencana Bulan Madu
43
Hamil
44
Pantai
45
Sate Ayam
46
Ayam Goreng
47
Berkunjung ke Makam
48
Kembali Ke Mansion
49
Kabar Hamil
50
Bayi Kura-kura
51
Perselisihan Nona Levs
52
Membujuk Bumil
53
Baikan
54
Matahari
55
Apa Kabar Matahariku?
56
Kemarahan Raffi
57
Sadar Akan Kehilangan
58
Kesedihan Raffi
59
Akhir dari Michelle
60
Mencoba Memperbaiki
61
Kita Pisah
62
Flashback ( part 1 )
63
Flashback ( part 2)
64
Perjalanan Baru
65
Jalan ke Zoo
66
Dia Kembali
67
Cerita dengan Beni
68
Selesai dan Perkenalan
69
Cinta yang Besar
70
Menikmati Cake
71
Tentang Gilang
72
Acara Weekend
73
Roti Bakar
74
Memetik Hasil
75
Firasat Buruk
76
Kecelakaan
77
Berjuang Hidup dan Mati
78
Lahir Baby Lucu
79
Hadiah dari Tuhan
80
Berjuang tanpa Bantu
81
Bahagia dengan Mereka
82
Rasa Cinta Raffi
83
Persiapan Pulang
84
Sambutan Kedatangan
85
Tidak akan Menyesal
86
Sakit
87
Suami yang Baik
88
Meu Menikah Denganku?
89
Perdebatan di Jalan
90
Mencari Review Makanan
91
Review Makanan
92
Kekhawatiran Beni
93
Tidak Pernah Salah
94
Kebahagiaan dengan Uang
95
Nela Sakit
96
Alena yang Sopan
97
Rasanya Menjadi Nyamuk
98
Salah Menaruh Perasaan
99
Berjuang Mendapatkan Cinta
100
Kekhawatiran Akan Terjadi
101
Waktu Berjalan
102
Masalah Freya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!